NovelToon NovelToon
Andin

Andin

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yasmin Eliza

Menceritakan seorang wanita yang memiliki perasaan cinta kepada suaminya sendiri. Penikahan paksa yang di alami wanita itu menyebabkan tumbuhnya beni cinta untuk sang suami meskipun sang suami selalu bersikap dingin dan acuh kepadanya.

Wanita yang bodoh itu bernama Andin. Wanita yang rela suaminya memiliki kekasih di dalam pernikahannya, hingga sebuah kecelakaan terjadi. Andin mengalami koma dan ketika sadar semua tidak seperti yang di harapkan oleh sang suami.

Apakah cinta Andin tetap bertahan meskipun ia menderita amnesia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Eliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tergoda

Setelah bercerita menuangkan isi hati ke sahabatnya. Andin permisi untuk pulang mengingat hari sudah menjelang sore. Begitulah Andin dan Revi jika mereka berdua bertemu. Pasti waktu akan terasa berjalan begitu cepat.

Kini Andin naik taksi online setelah pamit pulang ke sahabatnya itu.

“Ingat... sering-sering berkunjung ya sayang” ucap Revi sebelum Andin masuk ke mobil taksi yang dia pesan.

Sebelum pergi Andin sempat melambaikan tangan ke sahabatnya sebagai salam perpisahan.

“Terima kasih Vi sudah mendengarkan keluhan hatiku” batin Andin.

Andin sampai di rumah utama pukul lima sore. Sesampainya di rumah utama, dirinya dikejutkan akan kedatangan Rian yang berjarak beberapa menit setelah dirinya sampai.

“Kamu dari mana?” tanya Rian dengan nada dingin ketika berjumpa dengan Andin di ruang tamu masih menggunakan seragam tadi pagi.

“Bukan urusanmu,” jawab Andin singkat lalu berjalan melewati Rian menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

“Ternyata dia sudah pintar jawab” ujar Rian dengan raut wajah kesal. Dengan langkah kaki yang besar ia menyusul Andin ke kamar.

“Katakan kamu dari mana?” tanya Rian yang kini sudah berdiri di belakang Anind ketika mereka bersama sudah berada di kamar.

“Apa itu penting bagimu? Bukankah tadi pagi kamu katakan aku tidak perlu repot-repot berperan seperti seorang istri? Jadi aku harap kamu juga jangan terlalu percaya diri untuk berperan sebagai seorang suami!” ucap Andin kesal lalu meninggalkan Rian mematung sendiri di dalam kamar.

Sedangkan Andin pergi ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Rian meninggalkan kamarnya setelah bertengkar dengan Andin. Rian berjalan menuju ruang kerjanya yang berada tidak jauh dari kamarnya.

Rian berpapasan dengan sang kakek yang mendengar keributan di rumahnya. Pasalnya suara Rian terdengar begitu keras.

“Apa kamu bertengkar dengan Andin?” tanya sang kakek menatap wajah Rian yang di tekuk.

“Aku pikir kakek memberikan istri yang taat ternyata sebaliknya” ucap Rian lalu meninggalkan sang kakek menuju ruang kerjanya.

“Waktu akan menyatukan kalian” Kakek bermonolog pada dirinya sendiri.

Andin keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk. Andin yakin di kamar mereka sepi karena pertengkaran singkat yang mereka lakukan tadi.

“Aku hanya istri status saja” ucap Andin.

Setelah mengeringkan rambutnya Andin langsung mengganti handuk yang ia gunakan menjadi dress pendek berwarna kuning.

Andin menyisir rambutnya lalu terdengar seseorang membuka pintu kamarnya. Rian masuk ke dalam kamar dengan wajah di tekuk tanpa bicara sepatah pun.

Andin tidak berkata apa pun namun dirinya bisa melihat aktivitas Rian dari pantulan kaca yang berada di hadapannya.

Sesekali Rian melirik ke arahnya dan mengetahui bahwa Andin sedang memperhatikannya.

Andin menyibukkan dirinya dengan ponsel yang ada di tangannya tanpa menoleh ke arah Rian yang sedang membuka pakaian.

Andin merasa sesak karena tidak sengaja melihat perut Rian yang berkotak-kotak seperti roti sobek.

Rian masuk ke dalam kamar mandi dan menanggalkan celana pendek yang ia gunakan sebagai dalaman.

Setelah selesai membersihkan tubuh Rian keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di pinggangnya.

Wajah Andin memerah ketika melihat Rian keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk. Mata mereka bertemu dan terkunci dalam satu tatapan.

“Sudah puas melihat tubuh indahku?” tanya Rian dengan menggerakkan dua alis matanya.

"Ternyata ada juga lelaki yang terlalu percaya diri seperti kamu” ucap Andin sambil memajukan bibirnya lalu berjalan melewati Rian.

Namun sayangnya langkah Andin harus berhenti karena Rian telah mencekal tangannya. Andin menolehkan tubuhnya ke arah Rian dan langsung di manfaatkan oleh Rian dengan cepat untuk mencium bibir ranum Andin dengan lembut dan dalam.

Andin terkejut dengan adegan seperti di drama korea yang ia alami. Awalnya dia menolak dengan mendorong tubuh kekar sang suami namun kekuatannya tidak cukup besar di bandingkan tenaga Rian. Andin menyerah dan berusaha memejamkan matanya menikmati ciuman yang kini semakin menuntut.

Tangan Rian kini menekan tengkuk leher Andin sehingga mereka bisa berciuman dengan panasnya.

Cukup lama adegan itu terjadi sampai akhirnya mereka hampir kehabisan oksigen dan menghentikan aksinya.

Rian menempelkan dahinya ke dahi Andin sehingga mereka bisa menarik nafas bersama-sama.

“Aku pikir kamu juga menyukai kegiatan kita di ranjang, apa kita buat kesepakatan saja?” tanya Rian kepada Andin.

“Aku tidak mau jadi budak seks" Tolak Andin dengan lirikan tajamnya.

“Tapi tubuhmu juga menginginkan sentuhan dariku. Kesepakatan ini tidaklah sulit, Apa kamu ingin melihat kakekmu bersedih jika tahu kamu bukanlah istri yang baik? Aku yakin kamu peduli dengan kesehatan kakekmu ! Kesepakatan yang kita buat tidak akan merugikan kamu dan aku. Kita akan mendapatkan keuntungan dari kesepakatan ini. Sekali lagi coba pikirkan kakek" Ucap Rian lalu memundurkan tubuhnya satu langkah dari Andin.

"Aku hanya ingin kita buat kesepakatan di ranjang, kita jadi teman di ranjang sudah itu saja yang aku mau" Ucap Rian sambil meraih tangan Andin.

“Aku bukan orang bodoh pak Rian” ucap Andin yang kini telah berdiri tegap di hadapan Rian.

“Kakek sakit kanker hati, waktu dia hidup tidak lama lagi. Kakek ingin melihatmu punya keturunan dari aku” Karangan Rian yang begitu saja keluar dari mulutnya ketika hasrat bercintanya memuncak namun dirinya malu mengakuinya.

Andin mundur selangah dengan wajah sedihnya. Dia tidak menyangka baru saja ia bertemu anggota keluarganya namun sebentar lagi dia akan kehilangan kembali.

Andin diam tanpa gerakan dengan kepala tertunduk.

Rian mendekatkan tubuhnya ke Andin dan mengangkat dagu Andin dengan jari telunjuknya.

"Aku yakin kamu mau menjadi teman ranjangku, Aku ingin membahagiakan kakek dan aku yakin kamu juga sama" ucap Rian dengan mata tajamnya.

Mata mereka bertemu dan Rian mulai melumat kembali bibir ranum itu. Kali ini Rian melumatnya dengan kasar seperti seseorang kelaparan. Andin merasakan tangan Rian yang berkeliaran di tubuhnya. Andin terdiam dan terkejut ketika tangan Rian mengusap pahanya hingga ke bagian celana dalamnya.

Tangan Andin menghentikan tangan Rian yang kini telah menyelusup ke dalam celana dalam. Meski ada suara aneh keluar dari bibir Andin di sela ciumannya.

Rian menarik celana dalam itu hingga turun ke bawah. Tubuh Andin didorongnya ke pintu kamar ketika ciuman Rian kini semakin turun. Leher jenjang Andin kini penuh dengan karya Rian. Kancing pakaian Andin di dada kini lepas semua dan menampilkan dua gundukan besar yang putih. Andin bergetar ketika lidah Rian menari di gundukan itu dengan tangan di bawah bergerak cepat. Rian seperti bayi yang kehausan.

Andin terasa melayang ketika bibir Rian turun ke bawah hingga ke pangkal paha Andin. Jeritan nikmat ketika lidah dan kecupan Rian terasa di bagian sensitifnya Andin, bahkan Andin menjambak rambut Rian karena sensasi yang seumur hidup belum pernah ia rasakan.

Beberapa menit kemudian tubuh Andin bergetar hebat mendapat tusukan dari lidah Rian yang semakin cepat. Rian menelan semua cairan yang keluar dari bagian sensitif itu sebelum ia masukan pusakanya. Rian membuka handuknya dan memasuk kan pusakanya ke dalam Andin dan mulai menggoyangkannya.

Desahan demi desahan terdengar dari mulut mereka berdua hingga Rian menyiramkan beninya ke rahim Andini.

Andin terkulai lemas di pelukan Rian yang masih menyatu dengannya.

“Aku masih keras sayang” ucap Rian di telinga Andin hingga dia mulai membawa Andin ke tempat tidur dan mencumbu kembali sang istri hingga hasrat sang istri naik dan dia mulai menggoyangkannya kembali.

Pelepasan yang ke dua kali mereka lewati sore ini hingga ke tengah hari. Tubuh Andin terasa remuk dan pegal-pegal atas gempuran yang di berikan Rian kepadanya.

1
Asmah Matin
Luar biasa
merry jen
Rian bodohh yaa msk mskinn ularr berbisa kkdlmm rumh yaa,, stjuu bgtt lhh klo Andin pergi dr hdpmuu Rian,,jgn nyesell nntii kmuu tuu klo Andin dh pergi,,Ara psti krj sm sm samuell ituu dan Adry terkecoh tp tdk dgn Kakek
merry jen
mngkin Ara x yg ingin Andin kggrnn secara Ara kn lg hmill jgg ,, apaa yg di mksdy Kakek itu sam y yg bklnn bw Andin pergii jauhh
Permainsuri: semoga kk suka ya... mohon maaf jika tidak rapi... karena autor baru nyoba nulis kk
total 1 replies
merry jen
rahasia apa kek ,,apa rhsia ko Rian nntii bklnn tauu klo Rian buknn ccuu kndung muu beratii kekayaan Rian milik Andin donk bukn milik Rian ,,Rian tegas nnti am Ara klo Ara dh selingkhh dgn Riski
merry jen
beratii Rian cucu angktt bgtuu kah Andin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!