Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Sudah 5 hari suci di rawat ,dan belum ada tanda tanda pulang dari sana,gendis semakin lesu dia sangat takut kehilangan,di balik itu semua,erlangga semakin terang terangan medekati gendis,dia sering menjenguk suci,
3 hari lagi gendis akan melaksanakan wisuda,dia sangat bingung sang ibu masih belum ada tanda tanda sembuh,semakin hari semakin drop.
sementara amel dan baskoro hanya sesekali saja menengok karena mereka pikir sudah ada gendis yang selalu menunggu sang ibu,apalagi amel yang semakin muak melihat kedekatan erlangga dengan gendis.
di taman rumah sakit gendis sedang merenung memikirkan wisuda nya 3 hari lagi,dengan siapa dia akan datang sedangkan ibu nya saja di rumah sakit.
"huh ibu cepatlah sembuh wisuda ku 3 hari lagi siapa nanti yang akan menemaniku kalau bukan ibu,kak amel dan ayah mana mungkin mereka mau menemani gendis"ucap nya sambil menyeka air mata yang sudah ber uraian air mata.
Tanpa gendis ketahui,di belakang nya ada erlangga yang tidak sengaja mendengar perkataan barusan,erlangga yang tadi nya ingin menemani sang pujaan hati ,kini mengurungkan diri,dia berbalik arah dan menunggu gendis di ruang rawat inap sang ibu saja.
Cukup lama gendis merenung di taman,akhir nya dia bangkit dan kembali kedalam ruangan sang ibu di rawat,saat membuka pintu gendis melihat erlangga sudah ada di sana,beliau sedang mengajak ngobrol sang ibu yang sudah memakai selang oksigen lagi,sang ibu hanya mengangguk lemah menanggapi obrolan erlangga,entah obrolan yang mereka bicarakan karena saat gendis masuk mereka berdua langsung bungkam.
"loh pak erlangga?sejak kapan kesini"ucap gendis dengan tidak enak hati,
"sudah beberapa kali aku bulang,jangan panggil pak "ucap nya menegur gendis
"eh iya mas maaf,"ucap nya dengan pipi persemu merah,erlangga yang melihat itu,dia sangat gemas dengan tingkah perempuannya itu.
"baru datang kok dis"ucap nya dengan berbohong,erlangga tidak mau membuat gendis merasa bersalah karena terlalu lama membiarkan sang ibu dan erlangga.
"maaf ya mas,karena aku kamu jadi sering kesini padahal tidak apa apa kok gendis bisa sendiri menunggu ibu"ucap nya sedikit tidak enak hati
"aku melakukannya ikhlas dan kamu tenang saja semua biaya ibu sudah aku lunasi"ucap nya dengan tersenyum sangat manis sekali.
Reflek gendis melotot,sungguh dia tidak enak hati,memang gendis mendapat kendala soal biaya rumah sakit sang ibu,karena ayah nya sedang sibuk membayar biaya semester amel.
"terimakasih mas,nanti aku akan menggantinya ,tapi dengan di cicil ya tapi gendis janji akan melunasi semuanya"ucap nya dengan tidak enak hati.
"terserah kamu saja gendis kamu memang keras kepala,padahal saya tulus membiayai ibu,ibu kamu kan ibu saya juga"ucap nya dengan senyuman dengan alis naik turun.
gendis bingung harus menjawab apa,sungguh erlangga yang terkesan cuek dan dingin,itu hilang sudah wibawa nya di depan gendis,dan gendis sudah terbiasa dengan gombalan sang pengusaha itu.
Gendis tersenyum malu malu,pipi nya bersemu merah,jantung nya berdetak lebih cepat,namun dia selalu menepis jauh jauh perasaan nya,dia benar benar takut salah paham dengan perasaan nya sendiri.
3 hari berlalu,dan hari ini adalah hari penting bagi gendis,dia mempersiapkan semua nya sendiri bahkan orang lain di dampingi oleh orang tuanya,tapi gendis dia hanya sendirian tanpa di dampingi oleh orang tua.
Selesai sudah acaranya,dia mendapatkan nilai terbaik,dia sangat bahagia hari ini,akhirnya perjuangan selama ini membuahkan kelulusan dan nilai yang luar biasa,bahkan ada beberapa perusahaan menawarkan pekerjaan kepadanya.
Saat dia ingin pulang dia melihat seorang pria berjalan ke arah nya,dengan membawa buket bunga dan uang yang cukup besar.
"selamat ya kamu memang hebat,wanita kuat,luar biasa aku bangga "ucap nya dengan menyerahkan semua buket kepadanya
melihat itu gendis sungguh terharu,dia bahkan menitikan air mata nya,dengan cepat dia hapus.
"terimakasih mas,kamu begitu baik,bahkan kak amel dan ayah pun mereka acuh kepada ku ,tapi kamu yang baru kenal beberapa hari saja sudah mau menyempatkan datang ke wisuda aku"ucap nya dengan reflek memeluk erlangga.
hati erlangga sedikit nyeri saat melihat perempuannya menangis di depan matanya langsung,dia membalas pelukan gendis dan mengusap dengan lembut punggung nya itu
Gendis yang sudah sadar bahwa tindakan nya itu salah,cepat dia menarik tubuh nya dari dekapan pria tampan itu,
"maaf mas aku terbawa suasana"ucap nya dengan menunduk,melihat itu erlangga hanya bisa tersenyum sambil menggeleng kan kepalanya.
"sudah jangan sering meminta maaf,ayok hari ini hari spesial dan kita harus merayakan nya,aku akan mengajak mu makan di restoran,"ucap nya menyemangati gendis.
"tapi dengan ibu.."ucap gendis sedikit bimbang
Erlangga tersenyum "tenang saja aku sudah menyewa satu suster untuk mejaga ibu mu seharian ini"ucap nya
Sungguh gendis sangat beruntung bisa bertemu dengan pria di depan nya itu,dia tidak menyangka ternyata erlangga sebaik,dan setulus itu kepadanya.
seharian ini mereka habiskan dengan berjalan jalan,makan makan,bahkan erlangga ingin memberikan berlian sebagai tanda selamat kepada gendis,namun gendis keukeuh menolak nya,dia rasa itu semua berlebihan,semua yang erlangga lakukan kepada dia dan ibunya sudah lebih dari cukup.
akhir nya,magrib mereka kembali ke rumah sakit,dengan gendis yang sudah memakai baju biasa lagi.
"assalamualaikum bu,lihat gendis lulus,dengan nilai tertinggi ,bahkan gendis banyak di tawari pekerjaan oleh perusahaan besar,cepat sembuh bu,gendis akan mengubah nasib kita,setelah gendis dapat pekerjaan yang layak gendis akan membawa ibu pergi ,cukup sudah ibu menderita selama ini"ucap nya panjang lebar dengan linangan air mata,walau pun ibunya sudah tidak lagi merespon apa apa namun di bawah alam sadar nya suci mendengar semua yang di ucapkan oleh anak bungsu nya itu.
Erlangga hanya bisa diam mematung di belakang gendis,sungguh erlangga saat ini ingin sekali membawa nya kerumah nya,dia benar benar ingin melindungi gendis,walaupun harus dengan membawa ibu nya erlangga sangat rela.
Namun erlangga menahan semua itu,dia jangan terlalu berburu buru,dia takut akan membuat gendis pergi .
baru kali ini erlangga mengenal perempuan yang sebaik dan sebijaksana gendis,bahkan perempuan lain pasti akan kegirangan senang saat di beri hadiah berlian,namun berbeda dengan gendis,dia menolak dengan alasan belum berhak memiliki nya,gendis malah menyuruh menyerahkan berlian itu kelada ibu erlangga,karena ibu nya yang berhak mendapatkan berlian yang berharga fantastis itu.