Amara harus iklas di nikahi seorang CEO berhati dingin yang tak pernah dia cintai. dua ke pribadian yang berbeda harus tinggal seatap dan berperan sebagai suami istri. Masa lalu yang telah lama terlupakan kini datang kembali ke tengah tengah mereka.
Apakah akan ada cinta di antara mereka dan bagaimana mereka mengatasi masa lalu yang belum usai.
Ayo ikuti kelanjutan ceritannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Hari ini Sintha dan Argadana memutuskan untuk pulang ke bandung. Sintha juga menghubungi Kevin memintanya untuk datang ke rumah Radit. Sintha berencana sebelum pulang ke bandung dia ingin melakukan foto keluarga. Amara dan Radit belum melakukan foto pernikahan karena keadaan yang serba mendadak.
Saat di meja makan. "Mama ingin hari ini Radit tidak usah pergi kekantor dulu. Kita foto keluarga sebelum mama pulang ke bandung. " Perintah Sintha.
"Buat apa sih ma? "Sahut Radit.
"Kita kan belum punya foto pernikahan kalian berdua. Pokoknya gak boleh membantah. "
Radit memutar bola mata malas. "Radit sibuk hari ini ma."
"Kita bisa pergi sebentar dan kamu bisa balik lagi ke kantor ya sayang? "
"Turuti apa kata mama mu," Sahut Argadana.
Dengan terpaksa Radit menyetujuinya walau enggan. Setelah mereka selesai Sarapan Amara kembali ke kamarnya dia menaiki setiap anak tangga. Amara bersiap untuk ikut mamanya berfoto keluarga. Radit pun menyusul Amara ke kamar.
"Oh iya...Ini cincin yang aku beli sama mama. Entahlah kamu suka atau tidak dengan modelnya. "Amara menunjukan cincin.
"Terserah yang penting cincin. Lagian kita menikah juga karena terpaksa. Apa pentingnya sebuah cincin? " Ucap Radit ketus.
Amara meletakkan satu cincin ke tangan Radit dengan kasar "Biarpun kita terpaksa tetap saja pake cincin ini. Bukannya kita mau foto pernikahan nanti mama marah sama kita.Tenang saja aku juga gak akan lama jadi istri kamu," Ucap Amara tak kalah ketus.
"Apa maksud ucapan mu?"
"Bukannya kamu terpaksa menikahi ku. Tidak mungkin juga kita akan Seperti ini selamanya aku juga ingin mencintai dan di cintai seseorang. Tunggu sampai aku lulus kuliah saat itu tiba aku akan mencari cara untuk bilang ke mama kalo kita akan cerai. "
Radit terdiam sesaat "Baguslah kalo kamu sudah memikirkannya. Aku akan tunggu janji mu."
Radit tak terfikirkan kalo Amara akan berfikir sejauh itu.Dia memang pernah berfikir Akan membuat Amara tak tahan dengannya dan akhirnya meminta cerai,namun saat mendengar langsung dari mulut Amara rasanya ada yang aneh.Radit bingung dia harus senang atau tidak mendengar itu. Radit segera pergi meninggalkan Amara.
"Siapa juga yang betah berlama lama dengan orang jutek seperti dia. "gumam Amara.
Mereka semua pergi ke butik ternama untuk menyewa baju dan berfoto. Amara memilih satu baju pengantin dia memutuskan pilihannya pada Flare and Lace Wedding Dress.Baju yang memperlihatkan bagian atas dadanya membuat tubuh mulusnya making terlihat.Amara terlihat anggun dan cantik menggunakan baju pengantin itu. Dia bercermin dan meneteskan air mata. Dia teringat akan ayahnya.Ayahnya tak ada untuk berfoto bersamanya.
Saat khorden di buka semua mata terbelalak melihat Amara yang begitu cantik dan anggun. Begitupun dengan Radit yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya tiba tiba langsung berdiri dan mengabaikan telfonnya. Istrinya begitu memukau saat mengenakan baju pengantin itu. Tiba tiba dia mengingat perkataan Amara yang akan meminta cerai saat dia lulus nanti .Itu menandakan Amara tak menginginkan dirinya.Hal itu membuatnya tersadar dan mengabaikan kata hatinya.
"Wah... Kamu terlihat sangat cantik sayang. Kamu memilih baju yang tepat. "Ucap mama Sintha.
"Benarkah Amara terlihat cantik ma? Sayang Ayah tidak ada di sini bersama kita. "
Sintha merengkuh pundak Amara "Ayah kamu pasti melihat kamu sekarang, jadi Amara gak boleh sedih lagi ya?"
"Iya ma."Amara menyandarkan kepalanya di bahu Sintha.
"Ayo sekarang kita foto keluarga dulu. "Ajak Ayah Argadana.
Mereka berkumpul untuk mengambil foto. Amara dan Radit duduk di kursi sedangkan mama Sintha dan Argadana berdiri di belakang sedang Kevin berdiri di tengah mereka.
Setelah sesi foto keluarga Sintha meminta Amara dan Radit untuk foto pernikahan berdua saja. Radit awalnya menolak tapi dengan paksaan mamanya akhirnya dia menurutinya.
Mereka berpose berhadapan dan saling memandang.Pose itu membuat mereka berdua gugup sampe beberapa Kali fotografer nya meminta ulang. Amara melihat suaminya yang kini nampak berbeda.Jaz yang Di gunakannya nampak cocok dan membuat Radit terlihat lebih gagah.Entah apa yang di fikirkan mereka berdua kedua muka mereka kini saling mendekat. Melihat moment itu sang Fotografer tak menyia nyiakannya.
"Oke sekarang pindah posisi." Kata Kata dari sang fotografer mengejutkan mereka berdua.
Setelah sesi foto berakhir akhirnya mereka mengantar Mama dan Ayah mereka ke bandara. Amara memeluk mama Sintha dengan erat seperti enggan di tinggal pergi.
"Sayang jaga diri ya,kalo ada masala jangan sungkan Teflon mama atau Ayah. "Pinta Sintha.
"Iya ma Amara akan ingat kata mama. "
"Radit jaga dengan baik menantu kesayangan mama, jangan sampai kamu buat dia bersedih!" Tegas Sintha.
"Iya ma, Radit paham. "
Akhirnya mereka pergi naik pesawat. Kevin memutuskan untuk kembali ke kantor. Sedang Amara pergi bersama Radit.
"Aku harus pergi bertemu klien hari ini,kamu ikut aku dulu nanti saat sudah selesai aku antar kamu pulang.Soalnya tempatnya tak jauh dari sini. "Perintah Radit.
"Memangnya tidak bisa mengantarkan aku dulu?"
"Kalo harus pulang itu terlalu Jauh. Ini klien penting dari luar Negri mereka sudah menunggu ku ayo ikut jangan bawel. "
"Terus aku harus ngapain Di sana?"
"Kamu cukup diam, itu lebih baik ." Ucap Radit.
"Yah....gak menyenangkan aku pulang sendiri aja ya?"
Radit tak menghiraukan perkataan Amara dia menarik paksa tangan Amara dan membawanya ke dalam mobil. Radit membungkukan badannya ke arah Amara.Membuat Amara terdiam bahkan rasanya dia tak bisa bernafas. Radit menarik sabuk pengaman milik Amara dan memasangnya. Melihat itu Amara celingukan entah apa yang sudah ia fikirkan.
Dukung Author dengan Like, Koment dan Vote.
mampir dikaryaku jugaa yaa