NovelToon NovelToon
(Un)Known Celebrity

(Un)Known Celebrity

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yourlukey

Mengulik kehidupan selebriti di belakang layar. Novel ini menceritakan tentang, Kayla Aruna, selebriti kurang terkenal yang sudah lama berkecimpung di industri dunia hiburan itu harus menerima kritikan pedas dari netizen setelah dia tampil di salah satu program variety show bersama Thaniel Hanggono.

Namun di tengah kontroversi yang menimpa Kayla, tawaran untuk bermain film bersama Thaniel justru datang dari salah satu production house dengan bayaran yang cukup mahal. Kayla yang menerima tawaran itu karena tertarik dengan naskahnya pun semakin banyak menerima hate comment karena dianggap panjat sosial menggunakan nama Thaniel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourlukey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Behind the scene

"Standby! Roll cam, sound, and action!" Sutradara berteriak memberi arahan pada crew dan aktris saat pengambilan gambar akan dilakukan. Setelah suara teriakan itu terdengar, lokasi syuting menjadi hening, hanya terdengar suara pintu mobil yang dibuka kemudian diikuti oleh suara sepatu hak tinggi yang turun dari mobil tersebut.

Perempuan yang mengenakan sepatu itu kemudian berbalik arah dengan wajah ketakutan. Kakinya yang gemetar sesekali meliuk karena tidak kuat menopang tubuhnya, tidak, tidak kuat menahan mentalnya yang terguncang. Dengan napas tergesa-gesa dan jari-jari tangannya yang kaku, perempuan itu menyalakan ponselnya yang sedari tadi ada di genggamannya. Dia lalu menempelkan benda pipih itu di telinga.

Suara dering telepon itu terdengar, namun orang yang dihubungi tak segera menganggangkat. "Angkat telepon gue please, angkat." Dia bermonolog. Air mata yang sedari dia tahan itu akhirnya tumpah saat orang yang dia hubungi menolak panggilannya. Perempuan itu menangis histeris dan melempar ponselnya ke sembarang tempat.

"Cut! Okey." Sutradara kembali berteriak. Setelah mendengar suara itu, suasana lokasi syuting kembali riuh.

Seorang staf kemudian berlari menghampiri Kayla dan memberikan selembar tisu. Di tengah suasana yang ramai dengan staf yang berlalu lapang untuk mempersiapkan adegan selanjutnya, Kayla meringkuk ditempatnya sambil berusaha untuk mengontrol emosi. Dia menarik napas dalam-dalam sambil menyeka air matanya. Setelah dia menguasai dirinya, Kayla lalu berdiri dan beranjak dari tempat itu, menghampiri Putri yang ada di antara staf yang lain, yang sedang menodongkan satu botol mineral padanya.

"Kayla Aruna emang nggak pernah mengecewakan." Sutradara memuji tepat setelah Kayla meneguk air mineralnya. "Luar biasa aktingnya."

Kayla tersenyum. Dia lalu mengucapkan terima kasih dengan santun.

"Setiap saya menonton film yang kamu bintangi, saya selalu berpikir kapan saya akan kerja sama dengan aktris yang satu ini? Dan setelah penantian itu, saya sangat senang karena kita bisa bekerja sama." Sutradara itu terus memuji Kayla sejak mereka pertama kali bertemu. Seolah penantian dia lakukan terbayar dengan puas dan tuntas.

"Terima kasih banyak, Pak. Saya juga senang bisa bekerja sama dengan Bapak. Siapa yang nggak senang bisa bekerja sama dengan orang yang banyak mengeluarkan karya berkualitas. Semua orang ingin bekerja sama dengan Bapak."

Laki-laki paruh baya bertubuh gempal itu tertawa renyah. "Apa kamu tahu kalau saya ingin kerja sama dengan kamu itu bahkan sebelum saya mengeluarkan karya-karya itu?"

Kayla ternganga. "Hah? Serius, Pak? Sejak kapan?"

Laki-laki itu menganggukan kepalanya. "Sejak kamu ikut casting film pertama kali dan saya belum seperti sekarang. Masih Sutradara yang belum berpengalaman."

Obrolan mereka hanya sampai situ sebelum akhirnya salah seorang staf menghampiri Sutradara dan membisikkan sesuatu. Setelah itu Sutradara melenggang dari hadapan Kayla.

"Habis ini istirahat di ruang tunggu, ya. Adegan berikutnya dilakukan oleh Thaniel." Putri berkata.

Kayla menganggukan kepala. Mereka lantas berjalan menuju ruang tunggu sambil menunggu dipanggil untuk adegan berikutnya.

"Gue masih kepikiran sama ucapan sutradara tadi, bukan hanya hari ini tapi juga waktu pertama kali ketemu di sesi table reading. Katanya dia pengen kerja sama bareng gue dari dulu. Maksud gue, sejak kapan dia ketemu gue? Gue aja nggak pernah jadi tokoh utama." Kata Kayla lantas merebahkan tubuhnya di atas sofa.

Ruang tunggu itu lengang sebelum akhirnya Putri membuka suara. "Ada yang pengen gue omongin, tapi lo jangan marah, ya." Dia duduk di samping Kayla.

"Marah kenapa?" Kayla menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Janji." Putri mengacungkan jari kelingking pada Kayla supaya dia menepati janjinya.

Karena Kayla sangat penasaran dengan apa yang ingin disampaikan Putri, dia pun membuat janji dengan membalas acungan kelingking itu. "Cepetan, kenapa?"

"Ini udah masa lalu, sih." Putri menggantungkan ucapannya, membuat Kayla semakin penasaran.

"Sebenernya setiap lo dapat tawaran projek jadi tokoh utama, Bu Vega selalu menghalangi."

Vega adalah petinggi manajemen Kayla yang lama. Orang yang memakinya ketika dia didepak dari salah satu projek film. Orang yang tidak pernah mempromosikan dirinya meski dia berada di bawah naungan manajemen perempuan itu.

"Maksudnya? Nggak ngerti gue." Kayla mengerutkan dahinya. Dia menyimak dengan serius dengan apa yang ingin disampaikan Putri.

"Iya, setiap lo dapat projek film sebagai pemeran utama, Bu Vega selalu sabotase projek lo, kemudian dialihkan ke Anna. Lo tahu sendiri kalau Anna adalah anak dari salah satu investor di manajemen kita dulu. Jadi supaya karir Anna cepat naik, ya dengan cara sabotase peran yang ditawarin ke lo." Jelas Putri.

"Kok bisa? Pemilihan karakter kan biasanya cocok-cocokan." Meski Kayla berbicara menggunakan nada rendah, tapi dia terdengar sangat marah.

"Nggak semua produser itu idealis, Kay. Banyak yang realistis malah. Dengan menggunakan Anna sebagai pemeran utama, otomatis mereka dapat sponsor tanpa repot."

Kayla diam. Apa yang dikatakan Manajernya itu benar adanya. Meski dia sakit hati dan ingin marah, tapi dia tidak bisa melakukan apapun, semua sudah berlalu dan dia tetap tidak mendapat apa-apa selain rahasia yang menyakitkan itu.

"Pantes selama ini gue nggak dipromosikan sama mereka. Ternyata itu alasannya." Kayla memegang dahi, tiba-tiba dia merasakan sakit di kepala, juga hatinya.

"Sorry kalau gue baru bilang sekarang." Putri berkata dengan nada menyesal. "Bu Vega selalu nyuruh gue buat tutup mulut. Sorry banget, Kay."

"Bukan salah lo, kok. Kalaupun lo nentang juga keputusan nggak ada di tangan lo." Kata Kayla. "Bisa keluar sebentar nggak, gue lagi butuh ruang."

Putri mengangguk. Dia lantas menuruti permintaan Kayla.

Di dalam ruang tunggu itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah hidup Kayla sebagai seorang artis, dia menangis tersedu-sedu di lokasi syuting. Seolah menumpahkan semua yang dia pendam selama ini.

1
miilieaa
ku temenin yah kayla
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!