NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Independent Woman

Mengejar Cinta Independent Woman

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Semesta Ayi

LUKA ITU PENYEBABNYA

"Kau yakin nak? Wanita seperti dia? Bukan maksud ayah merendahkannya, tetapi dia berasal dari strata sosial yang lebih rendah dari kita. Selama ini ayah dan ibu diam, karena mengira kau hanya sekedar berpacaran biasa saja, lalu putus seperti yang sebelumnya. Tetapi Valerie? Wanita itu anak yatim piatu, ia bahkan memiliki dua adik yang masih harus ia sekolahkan. Tidak nak, jangan dia!"

*****

Direndahkan! Itulah yang Valerie Maxwel rasakan atas penuturan orang tua calon suaminya. Sejak saat itu, ia berjuang untuk dirinya sendiri dan adik-adiknya. Hingga Valerie menjadi seorang Independent Woman, dan memiliki jabatan tinggi di sebuah perusahaan ternama. Valerie pun tak pernah lagi percaya dengan pria, maupun cinta. Namun, kemunculan CEO baru di perusahaannya membuat Valerie bimbang. Pria itu bernama, Devan Horwitz . Pria dengan usia tiga tahun lebih muda dari Valerie. Dan memiliki segudang daya tariknya untuk memikat Valerie.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Semesta Ayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

"Valerie Maxwel, Aku Menyukaimu"

* * *

Wanita ini menghela nafas malas, pria di sampingnya selalu saja mengoceh sedari tadi. Bertanya namun terkadang menjawab sendiri. Valerie beberapa kali menghela nafas berat, justru di dalam isi kepalanya saat ini bagaimana jika nanti Devan sudah resmi menjabat menjadi CEO?

"Coba lihat, dari petunjuk arah katanya belok ke kiri. Aku sudah mencobanya tadi, tapi ternyata salah. Apa artinya belok kanan? Jika ada ada kiri tentu ada kanan bukan? Dan lihat yang ini, sudah tertera jelas Restoran Founde arah utara tapi tetap saja tidak kutemukan dari tadi. Oh my ghost, apa sesulit itu jalanan di negara ini? Jika di Swiss tidak serumit ini, disana sangat mudah jika mau menemukan sebuah lokasi baru." ujar Devan mengarahkan ponselnya pada Valerie.

Valerie hanya berekspresi datar, berjalan dengan kedua tangan melipat di depan dada. Ia bahkan tak menatap ponsel Devan, dan terus saja melangkah dengan diam seribu bahasa.

Devan pun tampak santai saja, melihat-lihat jalanan sekitar. Mencari restoran yang sangat ingin ia datangi tersebut. Hingga Valerie kini berbelok ke sebuah jalan, Devan pun mengikuti sang wanita dengan bingung.

"Kenapa masuk ke jalanan ini? Terlihat lebih kecil dari jalan di depan." ujar Devan.

Valerie masih diam, hingga ia berhenti tepat di depan sebuah restoran. Valerie hanya berdiri diam disana menatap pintu restoran tersebut. Devan lah kini yang menatap takjub sebuah nama restoran itu, yakni Restoran Founde.

"Woah...hebat! Kau menemukannya Vale.."

Valerie kini berbalik, "Sudahkan? Aku mau pulang."

Valerie hendak melangkah namun Devan kembali menarik tangannya, ia lalu merangkul Valerie dan membawanya masuk ke dalam restoran.

"Dev..!" ujar Valerie kian kesal atas tingkah Devan.

Devan tetap santai saja, ia menuju sebuah meja dan membawa Valerie duduk disana. Pria itu lalu tersenyum tampan dengan memangku satu tangannya menatap Valerie di depannya. "Sebagai ucapan terima kasihku, aku akan mentraktirmu."

"Aku sudah makan malam." jawab Valerie.

"Jika begitu dessert saja."

"Aku tidak makan dessert di waktu sembarangan."

Devan menautkan alis, "Aaa..kau diet ya? Ok, dessert rendah kalori saja."

"Aku tidak makan lewat dari jam 8 malam." jawab Valerie dengan wajah masamnya.

"Ya ampun, nikmatilah hidupmu Vale. Kau cantik dan langsing, sesekali memakan dessert manis di malam hari aku rasa tidak masalah. Itu bagus dan bisa memperbaiki mood. Dan satu hal, setidaknya bisa membuatmu gampang tersenyum." ujar Devan dengan jari telunjuk ia letakkan di sebelah pipi Valerie.

Valerie pun menepis pelan tangan Devan, "Jangan sentuh aku."

Devan menahan senyum, "Ok, sorry."

Kini tampak seorang pelayan pun datang untuk menerima pesanan mereka, Devan tersenyum dengan ramah.

"Aku pesan Founde, Rosti, Polenta, dan dessert terbaik di restoran ini. Dan juga aku mau pesan wine termahal disini." ujar Devan.

Pelayan pun tersenyum mengangguk, dan berlalu pergi. Valerie menautkan alis dan diam saja sembari melihat ke arah luar jendela. Devan sendiri terus menatap sang gadis.

"Berapa usiamu?" tanya Devan.

Valerie menatap sang pria, "Apa itu penting?"

"Dan apa harus sepelit itu mengatakan umurmu?" balas Devan mengangkat satu alisnya.

"Aku sudah tiga puluh tahun." jawab Valerie kembali mengalihkan pandangannya.

Mata Devan pun membulat, "Tiga puluh tahun? Kau? Tiga puluh?" cecar Devan dengan wajah tak percayanya.

Valerie kembali menatap pria itu dengan cuek, "Kenapa? Kau mau mengataiku jika aku sudah tua? Lalu sekalian mau bilang aku gadis tua yang tak menikah-menikah."

Mata Devan mengerjap, ia pun menggeleng. "Kenapa aku harus berpikiran seperti itu? Usia hanyalah angka, dan banyak di zaman sekarang seorang gadis belum menikah di usia kepala tiga. Jangankan menikah, kematian saja bisa terjadi di usia muda."

Valerie sedikit melunak, "Tapi kau melihatku seperti terkejut begitu."

Devan tersenyum, ia memajukan wajahnya sedikit. "Kau tahu kenapa?"

Valerie menautkan alis, "Apa?"

Devan menatap Valerie dengan lekat, dan dengan tatapan menghanyutkannya. Senyumnya hanya tipis, namun sungguh pria itu sangat tampan.

"Impianku adalah memiliki kekasih yang usianya lebih tua dariku. Yang cantik tentunya, bahkan penampilannya sampai menutupi usianya. Itu kenapa aku tadi terkejut mendengar usiamu, aku kira kau berusia dibawahku. Mungkin sekitar dua puluh tiga sampai dua puluh lima tahun." jelas Devan.

Valerie menatap Devan dengan helaan nafas malas, "Ya, terlihat sekali pria sepertimu suka mencoba-coba. Contohnya mungkin itu, mencoba memiliki kekasih yang lebih tua. Lagipula kau tahu sendiri aku sudah bekerja di perusahaanmu selama delapan tahun, tidak mungkin aku mulai bekerja di usia belasan tahun jika kau mengira aku masih berusia dua puluh tiga tahun."

Devan menyandarkan punggungnya di kursi, "Tidak juga, dari dulu memang sudah begitu. Walau banyak gadis muda yang mengincarku, aku selalu tertarik dengan yang lebih tua. Pesona mereka jauh lebih membuatku berdebar daripada gadis muda. Dan aku juga lupa soal berapa lama kau bekerja."

Valerie terkekeh sinis di dalam hati, padahal jika di lihat jelas sekali Devan ini memiliki tampang pria playboy.

Devan kembali tersenyum, "Kau sudah punya kekasih?"

"Tidak." jawab Valerie.

"Tidak atau belum?"

Valerie melipat kedua tangan di depan dada, menatap Devan dengan ekspresi datarnya. "Tidak sama sekali. Dan juga, tidak berminat sedikitpun."

Devan menautkan alis, "Sakit hati?" tanyanya tersenyum miring.

Mata Valerie membulat, "Itu bukan urusanmu."

"Lantas karena apa? Biasanya karena itu."

Valerie mengalihkan pandangannya, tak mau menatap Devan lagi. Pria itu kini tersenyum manis, ia mengulurkan satu tangannya.

"Mari berteman, kali saja aku bisa mengobati sakit hatimu."

Valerie menatap tangan pria tersebut, "Tidak. Aku tidak pernah mau memiliki teman lagi. Bagiku tidak ada yang tulus dengan yang namanya pertemanan, apalagi cinta. Kekasih? Pasangan? Bullshit!"

Devan memangku kedua tangannya di bawah dagu, menatap sang gadis dengan lekat. Valerie kembali mengalihkan pandangannya.

"Kau tipe wanita yang sangat unik Valerie. Tenang namun juga menghanyutkan. Pertama kali kita bertemu, aku suka melihat ketenanganmu. Aku menabrak mobil belakangmu, namun kau hanya tetap santai menghadapiku di tengah hiruk pikuk pagi hari saat itu. Mataku mengedar melihat sekitar yang tampak sibuk berlalu-lalang mulai beraktifitas di pagi hari. Tetapi kau, seperti titik fokus saat aku melihatmu. Bagaimana bisa ada wanita sepertimu, yang begitu tenang namun pesonamu tetap terpancar." jelas Devan dengan lembut.

Mata Valerie mengerjap, ia menelan ludah kasar dan sedikit jadi salah tingkah mendengar semua penuturan Devan. Pria itu tampak serius dan lekat menatap dirinya. Valerie sampai tak berani menatap mata pria itu.

Banyak sudah pria yang Valerie jumpai beberapa tahun ini. Terutama para pria yang mencoba mengejarnya. Namun memang sosok Devan adalah pria terunik yang ia temui.

Kini Valerie tersentak kala jemari Devan menyentuh dagunya lalu mengarahkan agar menatap dirinya. Mata indah wanita itupun mengerjap pelan. Devan tersenyum tipis menatapnya dengan sorotan mata yang meneduhkan. Pria itu lalu menuturkan sebuah kalimat yang membuat Valerie terkejut.

"Valerie Maxwel, aku menyukaimu."

Deg,

* * *

1
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜
bagoooz Vale, mmg kudu keras sama exstra Josh ini🤣🤣
Sky!
semoga keluarga joshua dibikin bangkrut, aku percayakan padamu kaa 🤣
moona
yakinlah Vale Devan itu tulus padamu🤗
Sky!
vale aku menunggumu saat nanti jadi bucin dan cerewet sama devan 🤭
moona
kalo sudah di panggil baby manggil pacarnya jangan Dav Dev to Vale.... sayang gitu 🤭
Heryta Herman
sdh waktu nya kau buka hatimu vale...nikmati hidupmu,nikmati kerja kerasmu...kau harus bahagia..
jngn lagi di ingat" lelaki plin plan dan egois sprti si joshua itu..bnyk lelaki baik di luar sana yg bisa kau pilih untuk dampingi hidupmu..
Heryta Herman
si brondong modus nih...cari kesempatan sblm di tikung mantan nya vale.../Chuckle/
Heryta Herman
joshua terlalu percaya diri...kamu masih suami orang..sedangkan devan pria lajang...kesempatan pasti teebuka lebar untuk devan..
joshua lelaki tdk twgas...tdk punya pendirian...apa kah kamu mau lelaki sprri itu untuk pensamping hidupmu vale??pikirkan lah...
Heryta Herman
luka hati menguasaimu vale...tunjukkan sikap tegasmu pada joshua..jngn tunjukkan kelemahanmu..ada devan bersamamu,dia yg akan menguatkan mu,vale...percayalah...hadapi joshua,jbgn menghindar...
Heryta Herman
hadapi joshua dgn wibawa mu vale..kamu pasti bisa...kamu bukan blm move on tapi sakut hati krna di rwmehkan di hina di rendahkan kluarga coppen..inilah masa nya untuk tunjukkan betapa berkuasa nya dirimu vale..dan jngn takut..ada devan di sisimu...
Semesta Ayi
Biar baby itu gimanaaa gt rasanya ya wkwkwk
Sky!
aku juga suka dg panggilan baby dev, biarpun yg lain sugar baby tapi kali ini beda independent baby 🥰
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜
gass terus dev, keberuntunganmu malam ini dah🤭🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜: pinter ambil sela² dia🤣🤣
Semesta Ayi: Pinter Devan 😂
total 2 replies
Semesta Ayi
😂😂😂
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜
kok pinter seh Devan🤣🤣
Heryta Herman
valeri mari rasa gara" kluarga joshua....
boss devan yg tengil tapi mempesona sudah tertarik dgn asistennya... keren ni...
Semesta Ayi: ❤️❤️❤️
total 1 replies
moona
jangan sia2 kan kesempatan yg ada😂
Semesta Ayi: Licil ni si devan wkwkwk
total 1 replies
Sky!
ada yang panas sampe gosong tapi bukan setrikaan 🤣
Semesta Ayi: Kali ini terbukti cap cip cup wkwkwk
total 1 replies
Sky!
bisa aja nih brondong 😅
Semesta Ayi: Brondong meresahkan wkwkwk
total 1 replies
moona
modus kau Dev 😏
Semesta Ayi: wkwkwk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!