NovelToon NovelToon
Married To Kakak Ipar

Married To Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Shine

Almira Sadika, terpaksa harus memenuhi permintaan kakak perempuannya untuk menjadi madunya, istri kedua untuk suaminya karena satu alasan yang tak bisa Almira untuk menolaknya.

Bagaimana perjalanan kisah Rumah tangga yang akan dijalani Almira kedepannya? Yuk, ikuti terus kisahnya hanya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Shine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

"Mama, apa yang Mama lakukan?! Bercanda Mama tidak pada waktu yang tepat!" Tegur papa Steven.

"Bercanda?" Ulang mama Siska. "Papa pikir mama bercanda?! Tidak Pa, tidak ada kata bercanda dalam hal ini. Tidak ada gunanya mempertahankan Wanita ini di rumah kita! Dulu, dulu itu cuma karena Bastian. Dan mama terpaksa menerimanya karena Bastian yang mengancam akan pergi dari rumah jika wanita itu tidak di terima. Tapi sekarang, apa yang harus dipertahankan?! Sementara yang menjadi alasan untuk mama terpaksa menerima wanita pembawa sial itu telah pergi, pergi untuk selamanya," ucap mama Siska dengan mata berkaca-kaca mengingat takkan ada lagi suara putra yang akan memanggilnya 'mama'. "Dan itu semua gara-gara Kau, Wanita pembawa sial!" Tuding mama Siska dengan berteriak, membuat hampir semua orang berjengit kaget, tak terkecuali Almira.

"Jika saja, jika saja Bastian tak menikah lagi dan itu dengan wanita seperti dirimu, Bastian ku saat ini pasti masih berada di tengah-tengah kami! Dia tak mungkin terburu-buru untuk cepat sampai. Dia lakukan hanya demi seorang wanita pembawa sial seperti dia! Karena pengaruh buruknya.. Dia sudah berhasil memisahkan ibu dari putranya," lanjutnya yang kali ini dengan nada sedih. "Sudah cukup! Tidak lagi. Aku tidak akan membuat kesalahan untuk yang kedua kalinya dengan membiarkan pembawa sial ini tetap berada di sekitar keluargaku. Sekarang Bastian, selanjutnya siapa lagi? Tidak, tidak lagi, aku tidak akan membiarkan pengaruh buruknya terus berkeliaran di sekitarku," mama Siska mengungkap segala apa yang dirinya pendam dalam hatinya selama ini.

"Ma, Mama jika berbicara dipikir dulu! Lagi pula juga belum pasti.. Siapa tahu Sebastian saat ini baik-baik saja di suatu tempat sana," Tegur papa Steven lagi. "Tidak, papa tidak setuju. Almira, akan tetap tinggal di sini!" Putus papa Steven

"Papa menentang, Mama? Pa, dia itu wanita pembawa sial, Pa. Dia membawa pengaruh buruk bagi keluarga kita!" Protes mama Siska.

"Persetan dengan apa yang dipikirkan dan semua alasan yang ada dalam otak Mama! Tapi Almira akan tetap tinggal di sini, karena Almira masih menantu kita!" ucap papa Steven lagi.

"Kau lihat Wanita sialan!?" Kali ini tatapan mama Siska ia tujukan pada Almira, dengan penuh kebencian. "Pasti Kau merasa senang juga merasa bangga, kan?! Karena semua orang membelamu! Dan Sekarang, karena Kau! Suamiku menentang keputusanku! Apa Kau puas sekarang??!!! Apa Kau senang?!" Seru mama Siska dengan mata mendelik tajam. "Tentu saja. Tentu saja Kau senang akan hal itu. Senang, karena Kau telah berhasil memuaskan takdir kesialanmu itu dengan menumbalkan keluargaku!" Entah mama Siska sadar dan mengerti apa yang di ucapkannya itu atau tidak? Tapi yang jelas disini, Almira seolah tuli dan menganggap suara yang sedari tadi mama Siska keluarkan.. Seolah bagai angin lalu yang berhembus menerpa. Karena saat ini Almira hanya terus saja mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru seolah hanya dirinya saja yang saat ini berada disana mencari sesuatu yang dirinya harap akan segera ditangkap oleh indera penglihatannya.

"Pa, sebenarnya apa yang ada di benak Papa, sehingga Papa masih juga membelanya?! Toh, tak ada alasan juga yang harus kita untuk terus mempertahankan dia," ucap mama Siska lagi sembari melirik sinis Almira. "Memang benar.. Dia menantu kita, tapi itu dulu, sewaktu ada Sebastian. Tapi sekarang?? Bastian sudah tiada, Papa... Bastian sudah mati, dan itu gara-gara dia! Jadi tidak ada alasan lagi untuk mempertahankannya!" lanjutnya yang tetap kekeuh akan ucapannya, meyakini bahwa Sebastian telah tiada.

"Ada. Ada satu alasan yang bisa membuat Almira terus tetap berada di sini," ujar papa Steven sembari menatap Almira yang terlihat seperti orang linglung.

"Apa?" Tanya mama Siska dengan tak percaya bahwa suaminya terus saja membela Almira dan membuat alasan agar dapat menentangnya.

"Peninggalan Bastian."

"Peninggalan Bastian?? Apa maksud Papa?" Tanya mama Siska yang kali ini berhasil dibuat penasaran oleh papa Steven, dan yang sekaligus membuatnya berpikiran yang tidak-tidak. "Apa jangan-jangan.. Sebastian sudah merasakan jika dirinya akan pergi, dan mewasiatkan sebagian harta miliknya untuk wanita pembawa sial ini? Apakah rumah ini yang di wasiatkan?? Tidak, tidak. Itu tidak mungkin! Walaupun benar, itu pasti perbuatan wanita parasit ini yang menghasut Sebastian. Iya, itulah yang sebenarnya. Pasti itu." Mama Siska terus saja sibuk dengan prakira dan pikiran nya sendiri, hingga semuanya buyar kala papa Steven melanjutkan ucapannya.

"Bayi Sebastian."

"Apa?!" Seru mama Siska, karena apa yang dirinya dengar tak sesuai dengan apa yang baru saja di pikirkan nya.

"Iya, bayi yang berada dalam perut Almira bukankah adalah peninggalan Sebastian?" Terang papa Steven memperjelas ucapannya.

"Ah, benar. Bayi itu. Mengapa aku sampai melupakan bayi itu? Ck, sepertinya akan semakin sulit saja untuk ku mengusir wanita sialan ini," batin mama Siska sembari melirik sinis Almira bergantian ke arah perut Almira yang kian membesar.

Sementara Almira yang juga tak sengaja mendengar bayinya tengah di bicarakan, reflek menatap perutnya kemudian mengelusnya lembut. Tanpa sadar, setetes air bening pun mengalir di pipinya.

"Ada apa Mama ini, mengapa terlihat begitu terkejut seperti itu?" Lanjut papa Steven.

"Tidak. Tapi Mama ingin dia__"

Ucapan mama Siska terhenti kala sebuah dering panggilan suara dari nomor tak dikenalnya menghubunginya.

"Siapa?" Tanya papa Steven.

Mama Siska mengedikkan bahu, "Entahlah, nomor tak dikenal," jawabnya. Awalnya mama Siska ingin memutus sambungan telepon tersebut, akan tetapi seperti ada dorongan untuk dirinya tidak melakukan hal tersebut, sehingga membuat mama Siska pun mengangkatnya.

"Halo, siapa?"

("Selamat siang, apa benar Anda keluarga dari saudara Sebastian Alvaro?")

Deg!

"I-iya, sa-saya orang tuanya. A-anda siapa? Mengapa bisa mengenal putra saya?" Tanya mama Siska dengan gagap. "A-apakah... Apakah putra saya selamat? Putra saya saat ini bersama Anda, benar begitu?!" Seru mama Siska yang berubah antusias. Berharap putranya akan baik-baik saja.

("Untuk itu... Sebaiknya Anda sebagai keluarga melihatnya sendiri ke rumah sakit kota, kota Bandung. Baik Nyonya, saya tunggu kedatangan Anda segera. Selamat siang.")

Panggilan pun terputus, menyisakan beberapa asumsi yang kini memenuhi kepala mama Siska.

"Ada apa, Ma? Siapa yang menelepon?" Tanya papa Steven yang di hinggapi rasa penasaran.

"Apa.. Apa itu kak Tian, Ma? Apa dia baik-baik saja? Dia baik-baik saja kan, Ma?!" tuntut Almira setelah menghampiri sang mertua.

"Apa peduli mu?! Kau adalah penyebab Bastian mengalami kecelakaan, jadi tidak usah berpura-pura untuk peduli!" Ucap mama Siska dengan sarkas, setelahnya langsung berbalik ke arah papa Steven. "Pa, ayo kita segera ke rumah sakit kota, di Bandung."

***

1
axm
balas mertuan mu yg jahat Al
Yukeu Nadhira
sekarang aja menyesal kemarin kemarin kemana nyonya
Yukeu Nadhira
semua yang kau dan istri mu alami semua berawal dari ibu mu gara gara perbuatan nya kau harus kehilangan istri dan anak mu
Melly Y
ku kira almira akan buktiin dia bisa tanpa tian ehh malah ngemis lagi huh
Melly Y
almira ini bodoh sekali kau thor buat almira ini sadar deh kok mangkin ke sini dia jdi orang bodoh mau aja di injak martua nya huh
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Mommy Shine: Bisa jadi dalam proses.../Smile/ karena saat ini Almira nya masih dalam tahap galau, jadi mungkin masih belum dapat membedakan mana yang baik dan tidak nya untuk dirinya sendiri... sabar aja ya kakak ku... masih bertahap. kalau langsung jadi wanita super.. bisa-bisa langsung tamat saat ini juga... jadi, sabar aza oke... pasti akan ada saatnya Almira melawan!!!
total 2 replies
Melly Y
semoga ibu mertua nya mengalami kecelakaan dan lumpuh
Melly Y
marhua gila huh.. semoga martuanya dapat karma aja thor
Mommy Shine: Ho'oh, betul... semoga dapat karma itu mertua.../Determined//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!