Anna Wijaya adalah seorang gadis yang tangguh, diusia 25th dia sudah menjadi CEO dari sebuah perusahaan Wijaya Grup perusahaan milik almarhum ayahnya Angga wijaya,
yaah walaupun secara karir Anna adalah seorang gadis yang sangat sukses, namun di balik kesuksesan Anna sesungguhnya, Dia adalah gadis yang kesepian dan kurang kasih sayang,
keseharian Anna hanya disibukkan dengan urusan perusahaan konstruksi ayahnya,
sejak orang tuanya meninggal Anna tinggal dengan kakeknya Lukman Wijaya,
sang kakek selalu mendesaknya untuk segera menikah, namun Anna selalu menolak keinginan kakeknya itu,walaupun jauh di lubuk hatinya dia juga ingin menikah, agar dia tidak lagi kesepian dan ada orang yang akan mengasihi dan mencintainya,,tapi bayangan masa lalu lah yang membuat Anna enggan untuk menikah,
yaah masa lalu tentang cinta yang tak terbalas, cinta yang menyayat hati,dan cinta itu adalah Aldo Sanjaya teman SMA Anna seorang lelaki tampan pujaan hati di sekolah,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cinta merekah dibandung
Masih diruang rapat*
Suasana menjadi semakin gaduh
saat Aldo tiba tiba masuk
dan mengejutkan semua orang
"Dia kan bodyguard nona Anna
kok bisa dia punya saham
sepuluh persen"bisik dari anggota dewan
"sepertinya dia bukan orang biasa,
lebih baik kita dukung dia saja
dari pada pak mico"bisik dari anggota dewan yang lain
"Ya betul, kalau pak mico yang
menggantikan pak Rio
nanti dia semakin tidak terkendali"
suara berbisik antar direktur
memenuhi ruangan rapat
Anna yang terkejut dan juga tak percaya
mencoba bersikap profesional
"baiklah pak Aldo silahkan duduk
kita lanjutkan rapatnya"tutur Anna
sambil membenarkan posisi duduknya
Setelah perdebatan panjang
Akhirnya mayoritas anggota dewan
memilih Aldo sebagai pengganti Rio
"saya gak terima dengan semua ini
jelas jelas dia cuma seorang bodyguard
mana bisa mengurus perusahaan" protes
Tante Siska
"Bu Siska, keputusan sudah diambil
kalau Anda merasa keberatan
silahkan Anda keluar dari ruangan ini"tegas
Anna
Lalu Tante Siska dan om mico
meninggalkan ruangan dengan wajah kesal
"awas kamu Anna,suatu saat aku pasti
akan mengambil semua milikmu"gumam
Tante Siska sambil berlalu pergi
Disaat semua orang sudah keluar ruangan hanya tinggal Anna dan Aldo di ruangan itu
"Anna,aku bisa jelasin semua"Aldo
memulai obrolan
Anna menghela nafas panjang
"tidak ada yang perlu dijelaskan
karena semua sudah jelas
kamu punya saham dan
kamu juga wakil pemimpin
perusahaan sekarang
Jadi tugas kamu selesai"
"maksud kamu apa?"tanya Aldo
"mulai sekarang kamu gak perlu
lagi jadi bodyguard ku"tegas Anna
"dengar Anna,aku bisa kok membantumu
di perusahaan ini sekaligus menjaga kamu"
tutur Aldo
Anna tak menanggapi
"Tomy, tolong kamu antar pak Aldo
keruang kerja Rio"ujar Anna sambil beranjak pergi
"baik non,"ucap Tomy
Aldo masuk keruangan barunya
kemudian terbesit sebuah ide di benaknya
"Gilang panggilkan Tomy
suruh kesini cepat"ujar Aldo
"siap bos"ucap Gilang
"iya pak ada apa?"tanya Tomy
"gak usah panggil pak,
seperti biasa saja
gak usah terlalu formal"tutur Aldo
"baik bos
ada perlu apa?"ucap Gilang
"tolong kamu ambilkan
semua berkas yang biasa
ditangani Rio
bawa keruangan Anna"jelas Aldo
"emang si bos mau ngapain"Tomy bingung
sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal
"udah gak usah banyak tanya"ucap Aldo
"baik bos"ujar Tomy
Sesaat kemudian di ruangan Anna
tanpa permisi Aldo langsung
saja masuk keruangan Anna
Sontak membuat Anna kaget
dan menghentikan kegiatannya
"apa apaan ini!?,
Kalian mau ngapain,!?
ucap Anna
Beberapa OB sedang mengangkat
meja dan kursi masuk keruangan Anna
"maaf non kami disuruh sama pak Aldo"
ucap seorang OB
"Aldo,!
apa maksudnya ini?"
Aldo tak merespon,
dia sibuk mengarahkan OB
mengatur letak meja dan kursi
setelah selesai dengan pekerjaannya
semua OB keluar
"Aldo,! Panggil Anna dengan nada kesal
Karena Aldo tak merespon
Anna menarik lengan Aldo dengan kuat
membuat kakinya tergelincir
dan hampir jatuh
namun dengan sigap Aldo
menahan tubuh Anna
hingga terhempas ke dalam pelukan Aldo
Lalu kedua mata mereka
saling menatap tajam
Tomy yang baru masuk
terkejut melihat pemandangan
romantis itu sampai menjatuhkan
berkas kelantai
"Tomy,,"ucap Anna sambil melepas pelukan Aldo
"iya non maaf,,ini saya mau ngantar
berkas yang diminta pak Aldo"ujar Tomy
sembari memungut berkas itu
dari lantai
"ini maksud kamu apa Aldo
kenapa kamu menaruh meja dan
kursi disini"tanya Anna dengan tatapan tajam
"ya mulai sekarang aku akan
bekerja di ruangan ini" ujar Aldo
sambil tersenyum
"kamu pindah sekarang juga!
atau aku yang pindah!"tegas Anna sambil
berbalik badan akan pergi
Lalu Aldo memegang tangan Anna
"tadi kan aku sudah bilang
kalau aku akan membantu sekaligus
menjaga kamu"ucap Aldo
"tapi gak gini juga Aldo"ucap Anna kesal
"ruangan ini kan luas,,
lagi pula apa salahnya
kalau aku mau dekat
sama calon istri aku"oceh Aldo
"siapa yang kamu maksud calon istri?"
tanya Anna
"ya kamulah,emang disini ada
wanita lain selain kamu,
Gak mungkin kan kalau calon istri aku Tomy?"
kekeh Aldo
"gak lucu,!"jawab Anna sambil menahan tawa
Lalu Anna kembali ke kursinya
Membiarkan Aldo berbuat sesukanya
...----------------...
di bandung*
"Tomo,!"panggil Rio
"apa sih bos,teriak teriak kaya Tarzan aja"
ujar Tomo
"nanti habis makan siang kita survei lokasi"
ujar Rio
"iya bos,ada lagi yang lain?"tanya Tomo
"lo keruangan Lisa sekarang"ujar Rio
"suruh ngapain bos"tanya Tomo
"Lo tanya,dia udah makan siang apa belum"ujar Rio
Belum sempat Tomo menjawab
"aku belum makan siang,,"celetuk Lisa
yang sudah berdiri di ambang pintu
"Lisa,,sejak kapan kamu datang"tanya Rio
sambil mengusap usap tengkuknya
"sejak dari tadi,,"jawab Lisa
karena mengerjakan proyek yang sama
kini Rio dan Lisa menjadi semakin akrab
bahkan pak Boby menyiapkan ruangan
khusus untuk Rio di kantor Sanjaya Grup
Padahal sebelumnya Rio
sudah berencana menyewa ruko
untuk dijadikan kantor sementara
"lo mau makan apa"tanya Rio
"apa aja,,yang penting makannya sama kamu"ujar Lisa
"cie,cie pacaran nih yeh"kekeh Tomo
"apaan sih lo, ganggu aja
mending sekarang lo suruh
Parto siapin mobil"ujar Rio
"iya iya,bawel banget"gumam Tomo
"kalian ini gak kayak bos sama asisten
lebih kayak temen nongkrong"kekeh Lisa
"ya karena kita memang sudah
akrab dari kecil,, pertama kali gue
datang ke kediaman Wijaya
merekalah yang jadi teman pertama gue"tutur Rio
"kok mereka,?"Lisa bertanya
"jadi si Tomo itu punya
saudara kembar namanya Tomy
sekarang Tomy jadi asisten kakak gue"
"seru juga tu punya kembaran"ungkap Lisa
"ayo jalan,, habis makan kita ke lokasi"ujar Rio
"ok"jawab Lisa
Sesampainya di restoran*
"lo mau pesan apa,,?"tanya Rio
"mie kocok aja deh"jawab Lisa
"aku mau soto bos"celetuk Tomo
"kalau soal makan aja,cepet lo,
giliran kerja lelet banget,,"ujar Rio
"panggilan perut bos,,gak bisa ditunda"
kekeh Tomo
Setelah selesai makan
mereka menuju proyek
sesampainya di proyek
"Lisa kamu pakai helm
sama sepatu boot ini,
banyak besi dan paku disini
jangan sampai kaki kamu terluka,"tutur Rio
"perhatian banget sih,so sweet"ujar lisa
"perhatian itu wajib
apalagi kalau yang diperhatiin
itu secantik kamu"ucap Rio
"orang ibu kota,gombalannya gak ketulungan,"
kekeh Lisa
"tapi kamu suka kan"kekeh Rio
"banget,,"ucap Lisa
mungkin inilah yang disebut
dibalik musibah ada berkah
dan karena Ban bocor
cinta pun mulai merekah
~£Q~