NovelToon NovelToon
Iparku Adalah Maut

Iparku Adalah Maut

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Pembantu / Enemy to Lovers
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: mike Killah

Mengisahkan hubungan percintaan antara Amira dengan pengusaha terkenal bernama Romeo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mike Killah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Romeo melamar Amira

Setelah kejadian papan tanda yang hampir jatuh, Amira segera bangun dari badan Romeo.

Dalam keadaan canggung, Amira pun meminta maaf kepada Romeo. 

Romeo, dengan nada yang tidak terduga tiba tiba menarik tangan Amira dan mengucapkan terima kasih kepada Amira.

Amira tersenyum kecil dan merasa sedikit lega, dan bergegas pergi untuk meneruskan kerjanya. Romeo pula masuk ke ruangan kerjanya.

Sementara itu, di ruangan kerja, Romeo sibuk merancang sesuatu rencana yang belum diketahui oleh sesiapa. 

Dalam hati, Romeo berbisik, "Besok kan ada acara Hari Karyawan. Nah, aku akan bereskan semuanya besok sesuai dengan rencana ku."

Romeo kemudian pergi ke ruangan kerja Amira. "Amira, besok kamu hadir ya untuk acara Hari Karyawan dan ajak Mirna sekali," katanya dengan nada serius.

Amira agak terkejut. "Emangnya ada apa, Pak?" tanyanya.

Romeo menjawab, "Kamu jangan fikir yang bukan-bukan. Aku memang menjemput semua karyawan untuk hadir. Kalau aku tak jemput kamu, takut dibilang tidak adil pula."

Amira mengangguk. "Okay, Pak."

Di rumah, Amira memberitahu Mirna bahawa mereka berdua dijemput oleh Romeo untuk acara Hari Karyawan malam besok. Mirna pun setuju.

Selepas itu, Mirna mengangguk kepala serta mengajak Amira untuk pergi ke pasar malam untuk membeli makanan. Mereka berdua pun berjalan kaki pergi ke pasar malam.

Namun, ketika mereka sedang berjalan, tiba-tiba sebuah mobil mengendara dengan laju, dan air kotor dari jalan raya terkena badan Mirna dan Amira dimana membasahi pakaian mereka berdua. Mirna yang marah segera mengambil batu dan membalingnya ke arah mobil itu.

Mobil tersebut berhenti dan Amira terkejut apabila melihat Elena dan seorang lelaki keluar dari mobil. 

"Elena!" serunya, teringat kembali akan kesaksian palsu yang diberikan oleh Elena kepada polis lima tahun lalu, dimana Elena memfitnah Amira hamil anaknya Alex.

Elena tersenyum lebar. "Amira, lama kita dah tak jumpa! Rupa-rupanya kamu sudah bebas dari penjara."

Amira menjawab dengan tegas, "Ya, aku sudah bebas. Emangnya kamu ada masalah?"

Elena menggeleng. "Kagak lah. Aku tak ada masalah, malah bahagia."

Elena kemudian memperkenalkan suaminya kepada Amira. "Ini suamiku, William," katanya.

William tersenyum dan mengucapkan "Hai" kepada Amira.

Amira merasa tidak nyaman dengan situasi itu dan dengan cepat membawa Mirna pergi. Dia malas melihat wajah Elena, yang dulunya sahabatnya tetapi telah mengkhianatinya. Dalam hatinya, Amira bertekad untuk tidak membiarkan masa lalu menghantuinya lagi.

.....

Pada malam keesokannya, Amira dan Mirna menghadiri acara Hari Karyawan di perusahaan Romeo. Amira kelihatan anggun dengan pakaian cantiknya.

Romeo pula tidak dapat menyembunyikan senyuman di wajahnya sebaik melihat Amira hadir di acara itu.

Acara pun berlangsung meriah dengan pelbagai aktiviti dan persembahan. Tiba-tiba, Romeo mengambil mikrofon dan mengumumkan kepada semua orang, "Saya ingin melamar seorang perempuan pada malam ini!" Suasana menjadi tegang dengan semua orang tertanya-tanya siapakah perempuan yang dimaksudkan.

Romeo dengan penuh keyakinan berjalan ke arah Amira terus memegang tangan Amira dengan lembut.

Dalam hati Romeo, "dengan aku melamar kamu Amira, kamu akan menderita seumur hidup apabila kamu hidup dengan aku"

"Izinkan aku melamar dirimu, Amira. Aku sudah lama menyimpan perasaan kepadamu," kata Romeo sambil mengeluarkan cincin dari poketnya.

Semua orang di sekeliling menepuk tangan dan bersorak gembira. Amira terkejut, tidak menyangka bahawa Romeo, bosnya yang pernah menendang baldi airnya, akan melamarnya di hadapan semua orang.

Mirna tersenyum lebar, merasa bahagia untuk sahabatnya. Dia tidak sangka bahawa bosnya itu menyukai Amira.

Dalam hati, Mirna bermonolog, "Syukurlah Amira sudah berjumpa dengan teman hidupnya. Mudah-mudahan Amira tidak lagi menderita selepas ini."

Setelah mendengar lamaran Romeo, Amira terpegun sejenak. Namun, melihat ketulusan di mata Romeo dan sokongan daripada semua orang, Amira akhirnya mengangguk setuju dengan senyuman manis. "Ya, aku terima lamaranmu, Romeo," katanya.

Sorakan dan tepukan gemuruh memenuhi ruangan acara, menandakan kebahagiaan semua yang hadir. Amira merasakan harapan baru dalam hidupnya, dan untuk pertama kalinya, dia melihat masa depan dengan penuh keyakinan.

Bersambung

1
Dayat
senyum pahit
El Aki 7u7
Terima kasih sudah menghibur kami dengan ceritamu yang luar biasa ini!
anjani: terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
Đông đã về
Sukses membuatku merasa seperti ikut dalam cerita!
anjani: Terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!