(Un)Known Celebrity
"Apaan sih Kayla, ngelihat Thaniel begitu banget. Artis nggak terkenal juga."
"Kayla ngapain sih ngelihat Thaniel kayak orang punya denda kesumat. Iri, ya, ngelihat pencapaian artis baru yang langsung melejit."
"Kayla, lo tuh nggak diajak."
"Baru kali ini gue pengin nyolok mata artis."
"Kayla siapa sih, guys? Sok banget."
"Kayla punya masalah apa sih, ngelihat Thaniel begitu banget."
Begitulah komentar-komentar netizen di internet setelah tayangan variety show yang mengundang Kayla Aruna bersama Thaniel Hanggono mengudara di televisi.
Variety show yang awalnya sebuah tayangan hiburan menarik itu berubah menjadi kontroversi setelah tersebar video Kayla menatap sinis seorang artis yang sedang naik daun, Thaniel Hanggono. Video beberapa detik yang diambil dari sudut berbeda, yang seolah menampilkan Kayla sedang menatap Thaniel sinis itu pun menjadi viral dan mengundang amarah netizen di internet, khususnya penggemar Thaniel Hanggono.
Dalam sekejap nama Kayla masuk ke daftar trending di media sosial sejak video itu diunggah. Banyak dari mereka mengkritik Kayla, menuduhnya tidak sopan, bahkan mengeluarkan sumpah serapah karena tindakannya itu. Tapi ada juga yang membela Kayla, menganggap bahwa gambar itu hanya diambil dari perspektif yang berbeda.
Kayla yang saat ini sedang membaca hujatan yang ditujukan kepadanya itu hanya bisa menghela napas kasar. Dua detik kemudian ponselnya berdering. Ada nama Maura tertera di sana, gadis itu pun segera mengangkat teleponnya.
"Lo nggak papa? Di medsos kok orang-orang pada ngehujat lo cuma gara-gara angel kamera yang nggak bener? Lo nggak lagi ngeluarin perasaan lo yang sebenernya, kan?"
Begitu menempelkan handphone-nya ke telinga, Kayla langsung mendengar rentetan pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya, Maura. Di seberang telepon perempuan itu terdengar sangat khawatir, tampak cemas dari nada bicaranya.
"Seenggak sukanya gue sama Thaniel, enggak mungkin lah gue ngelirik dia begitu di stasiun tv. Udah gila apa, gue?"
"Syukur deh kalau begitu."
Kayla mendengar helaan napas lega dari sahabatnya di seberang telepon.
"Kalaupun seandainya orang-orang tahu kalau gue nggak suka sama Thaniel juga nggak apa-apa. Anggap aja naikin engagement gue sebagai seorang artis, walaupun harus mengesampingkan idealisme gue. Di negara ini orang-orang lebih suka berita kontroversi, kan?"
"Lo lagi menghibur diri?"
Pertanyaan sahabatnya itu membuat Kayla meringis lebar. Sebenarnya dia sedih, dia takut, juga sakit hati membaca komentar-komentar itu, tapi dia pura-pura kuat, memanipulasi perasaannya sendiri supaya dia tidak terluka.
Sepanjang karirnya sebagai seorang artis selama lebih dari sepuluh tahun, Kayla tidak pernah berniat menaikkan namanya dengan sebuah kontroversi, dia lebih suka dikenal dengan kemampuan aktingnya, dengan karyanya meski selama ini dia hanya mendapat peran yang tidak terlalu penting.
Kayla sangat menjunjung tinggi ideologinya sebagai seorang seniman. Tapi situasi tiba-tiba berubah setelah potongan video beberapa detik itu tersebar di internet dan menjadi viral. Semua orang membicarakannya, sayangnya pembicaraan itu bukanlah tentang kemampuan aktingnya, melainkan tentang kontroversi yang selama ini dia hindari.
"Kelihatan banget, ya, kalau gue lagi ngehibur diri?"
"Lo nggak lagi nangis di pojokan sambil baca komentar, kan?"
Kayla kembali tertawa mendengar ucapan sahabatnya. Maura memang paling pintar menghibur saat dirinya sedang tidak baik-baik saja, ucapannya yang spontan itu kerap membuat Kayla melupakan sejenak masalah yang menghampirinya.
"Awalnya gue mau nangis di pojokan, tapi karena lo udah tahu rencana gue duluan, jadi gue batalin." Kayla menghela napas kasar. "Katanya resiko menjadi seorang publik figur adalah harus rela dihujat. Selama berkarir di industri hiburan, terlepas dari karakter yang gue perankan, sekarang gue kelihatan kayak selebriti. Dihujat sana-sini hanya karena angel kamera yang kejam. Seenggak suka gue sama Thaniel, nggak mungkin gue tujukkan di depan tv kayak gitu, mereka pikir gue nggak profesional kali, ya?"
Hening sejenak, Maura belum ada tanda-tanda menjawab keluh kesah Kayla di telepon. Beberapa saat kemudian suara lirih itu terdengar.
"Maaf, semuanya gara-gara gue." Ucap Maura dengan nada menyesal.
Kayla dengan cepat menyangkal. Ia tidak bermaksud untuk menyalahkan sahabatnya.
"Kenapa lo minta maaf? Ini bukan salah lo. Gue benci sama Thaniel adalah keputusan gue. Gue benci keluarga Thaniel juga bukan kesalahan lo. Ini keputusan gue. Lagian kalau gue nggak suka sama Thaniel bukannya wajar, ya? Gue yakin kok banyak orang yang nggak suka sama dia, bedanya gue nunjukin tapi mereka nggak. Siapa yang nggak benci dia coba, masuk ke industri hiburan hanya karena orang tuanya terkenal dan banyak mendapat tawaran film karena tampang, bukan karena bakat. Gue yakin kok kalau banyak orang yang nggak suka sama dia. Udah nggak usah dipikirin, anggap aja insiden ini buat naikin engagement gue. Sekali-kali realistis nggak papa kali. Oh ya, Noah mana? Kangen banget gue udah seminggu nggak lihat dia."
"Noah lagi tidur, katanya dia juga kangen banget sama lo. Dia tanya kenapa lo nggak main ke sini lagi."
Kayla mengulum senyum, dia senang karena suara Maura kembali riang setelah nama Noah disebut.
"Ih lucu banget Noah pengen ketemu Tantenya. Jadi makin kangen."
Tawa Maura terdengar di telepon setelah Kayla berkata demikian. Tapi, Kayla buru-buru mengatakan kalau dia akan menutup telepon setelah Manajernya memberi kode bahwa dia ingin bicara. Kayla pun segera menyimpan handphone-nya ke dalam saku setelah bercakap-cakap dengan Maura kemudian menghampiri Managernya.
"Kenapa, Put? Kok mukanya serius gitu?" Kayla bertanya setelah melihat raut wajah Manajernya yang tampak kesal.
"Barusan gue dapat telepon dari kepala staf produksi kalau dia nggak mau pakai lo lagi."
Kayla mengerutkan dahi. Masih tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Manajernya.
"Gara-gara kontroversi lo hari ini." Putri, Manajer Kayla itu pun mulai menjelaskan. "Banyak netizen melayangkan protes di media sosial buat ngeluarin lo dari projek film ini. Karena kalau lo nggak diganti, mereka ngancam filmnya bakal diboikot."
Kayla terkejut bukan main. Dia tidak percaya kalau video beberapa detik itu akan mengancamnya karirnya sebagai seorang artis.
"Bukannya netizen suka berita huru-hara? Kenapa giliran gue yang kena langsung diancam boikot?" Kayla mendengus sebal.
"Lo tahu sendiri kalau Thaniel lagi naik daun."
Jawaban Manajernya itu langsung menjelaskan semuanya, Kayla paham itu. Meski benar kalau dirinya membenci Thaniel secara personal, tapi Kayla tidak membenarkan kalau dia membawa masalah itu ke ranah publik. Kayla tahu tempat, dia tidak akan menunjukkan rasa ketidaksukaannya agar orang ikut membencinya. Apalagi kepada orang yang sedang naik daun dan mempunyai latar belakang yang kuat.
"Terus gue di-cancel begini aja gitu?"
Putri menganggukan kepala. "Mereka bilang mumpung syuting baru jalan seminggu, jadi kerugian mereka nggak banyak. Sebaliknya, mereka justru nyalahin lo karena nggak bisa jaga image padahal proses syuting baru aja berjalan."
Kayla menghela napas kasar. "Terus lo nggak bilang apa-apa?"
"Gue udah jelasin semuanya tapi mereka tetap mau gantiin lo sama yang lain."
Kayla sungguh marah, tapi dia juga tidak bisa melakukan apa-apa. Desakan netizen di internet lebih penting dari apapun saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments