Cerita anak Alana dan Devan. Ini versi terbarunya jadi cerita yang ada di dalam kisah adiknya nggak dibuat.
...
Karena kesalahan orangtuanya yang mengenali anak lain sebagai dirinya. Hidup Bella sangat menyedihkan di keluarga orang lain. Namun tiba-tiba saja identitasnya terungkap dan ia akhirnya mengetahui orang tua kandungnya.
Sayangnya kehadirannya tidak pernah di terima oleh orang tua dan kakak laki-lakinya. Mereka lebih mencintai anak salah itu dan mengabaikannya.
Belum juga mendapatkan kasih sayang orang tua. Bella di paksa menikah dengan pria misterius yang mengaku sudah menikah dan tua.
Ikuti cerita Bella yang penuh dengan lika-liku kehidupan dan balas dendam pada orangtuanya terutama anak perempuan yang sudah menempati posisinya pulihan tahun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa sitepu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Larry Yang Nakal
"Terima kasih, Oma. Aku akan menjaganya dengan baik."
"Aku percaya pada mu."
Setelah penyerahan gelang, acara kembali di lanjutkan. Lusi dan Margaretha memilih pergi, mereka sudah kehilangan muka, jadi bodoh kalau memilih tetap tinggal di sana.
Al yang sejak awal diam menjadi tidak senang karena sang istri malah mengabaikannya. Ia menarik paksa Bella ke balkon rumah yang sepi dari orang-orang. Niatnya ingin berduaan dengan Bella tanpa gangguan siapa pun.
"Acara belum selesai, kita tidak bisa pergi begitu saja," ucap Bella.
"Biarkan saja, mereka juga paham kalau kita masih terhitung pasangan baru."
Maka Bella diam ketika mendengar ucapan Al. Sejujurnya ia juga sedang ingin mencari udara segar. Ternyata berada di tengah kerumunan yang berbeda pergaulannya sangat menyiksa. Bella di tuntutan sempurna, tidak boleh banyak bicara dan itu membuatnya tidak nyaman.
Keheningan hanya berjalan sebentar, tiba-tiba saja Al mencium posesif bibir mungil Bella. Hal tersebut membuat Bella yang awalnya menikmati pemandangan di malam hari menjadi terkejut, bahkan hampir mendorong paksa tubuh sang suami namun segera di tahan karena sadar kalau emosi Al tidak mudah di tebak.
Mendapati bahwa ciumannya tidak di tolak, maka Al semakin memperdalam ciumannya. Keduanya akhirnya menikmati, namun tidak lama karena tiba-tiba saja seseorang mengganggu acara romantis itu.
Si pelaku perusak suasana adalah Larry, karena penasaran bagaimana hubungan keduanya ia memutuskan menjadi detektif. Mengikuti setiap gerak-gerik Al dan Bella hingga keduanya pergi ke balkon.
"Maaf, lanjutkan acara kalian. Aku hanya tidak sengaja lewat."
Dengan wajah tak bersalah, Larry berbicara lalu memilih pergi meninggalkan pasangan suami-istri itu. Nyawanya jauh lebih berarti dari pada rasa penasarannya.
"Aku malu," ucap Bella menundukkan kepalanya.
"Kenapa kau harus malu, aku suami ku dan abaikan saja pria itu. Dia hanya penasaran dengan hidup ku." Al tidak marah pada Larry. Lagi pula ia sadar kalau teman-temannya pasti akan penasaran dengan sosok Bella.
"Mereka akan berpikir aku wanita tidak baik."
"Mata mereka tidak buta, dan mereka tahu lebih baik tentang ku. Jangan dengarkan ucap orang lain. Hidup mu, kau sendiri menjalaninya bukan mereka."
"Hm."
Karena sudah di ganggu, maka Al memutuskan mengajak Bella kembali ke tempat pesta, Larry menatap penuh arti pada Bella sehingga membuat Bella tersenyum malu dan memilih fokus pada suaminya.
Rafael, Raiden dan Bram penasaran apa yang sudah Larry lakukan sehingga Bella menjadi malu. Mereka belum mengetahui perbuatan teman mereka yang mengganggu kesenangan Al.
"Apa yang sudah kau lakukan sehingga istri Al seperti itu?" tanya Raiden.
"Aku baru saja memergoki mereka berciuman, dan benar saja. Al terlihat sangat ganas, ku pikir jika aku tidak membuat suara Bella sudah kehilangan nyawanya." Itu berlebihan, tidak mungkin Al membunuh istrinya hanya karena sebuah ciuman.
"Kau sangat berani dan nakal, Bung," ucap Raiden membuat Rafael dan Bram hanya bisa menggelengkan kepala. Walau sejujurnya mereka juga ingin melihat seperti apa Al saat bermesraan dengan istrinya.
"Tidak hanya itu, aku bahkan merekamnya." Nah ini sudah sangat keterlaluan, namun percayalah. Baik Raiden, Rafael maupun Bram tidak ada yang menyalahkan tindakan Larry.
"Kirim pada kami sekarang juga. Kita harus melihat bagaimana pria yang di berikan julukan gay berhubungan dengan istrinya," ucap Bram.
"Oke."
Keempat pria tersebut menatap ponsel mereka dengan fokus, tidak ada yang curiga atas apa yang sedang mereka lihat karena memang ponsel di jaman sekarang cukup penting untuk kehidupan sehari-hari terutama para pebisnis.