NovelToon NovelToon
PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Semua orang menatap Andra yang tiba tiba saja batuk saat mendengar keinginan Edgar yang ingin membawa Karin tinggal di apartement nya, Edgar memiliki sebuah apartement yang sangat jarang ia kunjungi setelah ia berpacaran dengan Laura, pria itu lebih sering mengunjungi apartement kekasihnya itu, Bambang dan Wita menatap Edgar.

“Kenapa harus berpisah dari kami?”

Tanya Wita pada putranya itu, Edgar kemudian menoleh pada Karin yang hanya diam, mungkin gadis itu terkejut karena Edgar tiba tiba mengusulkan untuk pindah dari sana, Edgar sengaja tidak memberitahu gadis itu karena ia tahu gadis itu akan menolak, mana mungkin gadis itu mau meninggalkan rumah ini, secara dia sudah sangat nyaman dengan kemewahan rumah orang tuanya itu.

“Begini ma, Edgar ingin lebih mengenal Karin, Karin masih malu-malu jika tinggal disini dan tidak bisa berekspresi dengan bebas, iyakan sayang?”

Tanya Edgar menatap Karin, Karin terkejut lalu melirik kedua mertuanya itu lalu menatap suaminya, Edgar membesarkan pupil matanya membuat Karin ketakutan, gadis itu kemudian menganggukkan kepalanya, jujur saja ia masih bingung dengan tindakan Edgar tanpa diskusi terlebih dahulu.

Wita menatap menantunya dengan perasaan sedih, padahal ia baru saja mendapatkan teman setelah sekian lama selalu sendirian dirumah tapi kenapa Karin harus pergi juga?

“Apa boleh?”

Lagi Edgar bertanya kala tak mendapat jawaban dari kedua orangtuanya, tampak Bambang masih berpikir, sepertinya ia masih belum percaya pada Edgar, terlebih kedua orang tua Karin meminta nya untuk menjaga Karin dengan sangat baik.

“Tidak boleh, kalian belum sebulan menikah, setidaknya pernikahan kalian sudah berusia satu tahun baru kalian bisa pindah.”

Jelas Bambang pada Edgar membuat pria itu menahan diri untuk tidak menunjukkan wajah kesalnya, ia tahu jika tidak akan semudah itu mendapat izin dari sang mama dan papa, itulah sebabnya ia harus bersikap lebih baik di depan kedua orangtuanya, Edgar mengangguk lalu melanjutkan makan malamnya.

Sedangkan Karin bernafas lega, untung saja papa mertuanya menolak keinginan Edgar, pasalnya ia juga belum siap tinggal berdua dengan pria itu, ia masih belum tahu bagaimana sifat aslinya, bagaimana jika Edgar mempunyai sifat yang kasar? makan malam dilanjutkan tak ada lagi perbincangan setelah itu. Erika dan Andra juga saling diam, Andra terlihat tidak fokus setelah percakapan Edgar dan Bambang, entah apa yang ia pikirkan saat ini.

“Edgar, besok weekend kan? Bawa Karin jalan jalan, kalian harus menghabiskan waktu bersama.”

Ucap Wita membuat Edgar melirik gadis itu, Edgar kemudian menganggukkan kepalanya, jujur saja rasanya sangat malas lebih baik ia menemui Laura tapi jika ia menolak maka kesempatan Edgar untuk segera keluar dari rumah akan terhalang, Karin yang mendengar ucapan mama mertuanya hanya diam, Astaga kenapa juga harus di usulkan hal itu, Karin benar benar tidak nyaman.

Setelah makan malam selesai, semua orang kembali kedalam kamar, Edgar memilih untuk duduk di luar rumah seraya menghisap nikotin, sedangkan Karin yang berada di dalam kamar kini menatap ke luar jendela, mendadak ia teringat dengan ibu dan ayahnya yang ada di desa, mereka sedang apa sekarang? Karin kemudian meraih ponselnya yang sudah usang lalu menghubungi kedua orang tuanya, namun sayang panggilan nya tidak dijawab.

“Apa mereka sudah tidur?”

Karin membatin lalu menyimpan kembali ponselnya, gadis itu kembali menatap keluar jendela hingga tak lama tatapannya tertuju pada Edgar yang tengah duduk di halaman rumah, Karin menatap lekat Edgar yang tengah menghembuskan asap yang keluar dari mulutnya, tanpa di sadari gadis itu tersenyum menatap Edgar yang terlihat tampan.

“Karin! Apa yang kau pikirkan?”

Gumam Karin lalu menampar pipi nya pelan, gadis itu kemudian memilih untuk segera beristirahat, Edgar yang sudah cukup lama berada di luar memilih untuk segera masuk setelah merasa kedinginan, Edgar masuk ke dalam kamarnya, seketika langkahnya terhenti kala melihat wajah tenang Karin saat tertidur.

“Aku dengar dia dibawa ke klinik kecantikan.”

Gumam Edgar lalu melangkahkan kakinya menghampiri Karin yang tidur di sofa, pria itu setengah berjongkok menatap wajah Karin, matanya menatap liar wajah Karin, hingga tak lama tatapannya terhenti pada bibir tipis gadis itu, sial bibir gadis itu terlihat menggoda membuat Edgar tanpa sadar mendekatkan wajahnya pada wajah Karin.

Hanya tinggal beberapa cm lagi, hingga pria itu dibuat terkejut ketika Karin membuka matanya tiba tiba membuat Edgar sontak kehilangan keseimbangannya dan terjatuh di lantai, sedangkan Karin juga terkejut melihat hal itu sontak saja bangun lalu mencoba untuk membantu Edgar, Karin mengulurkan tangannya pada Edgar namun pria itu justru menepis tangan Karin.

“Jangan percaya diri dulu, aku hanya ingin melihat wajah yang membuat papa dan mama sampai mengancam ku jika aku tidak menikahi mu!”

Jelas Edgar lalu beranjak dari sana menuju kamar mandi, sedangkan Karin hanya menatap bingung pria itu, padahal ia tidak mengatakan apapun kenapa Edgar selalu memarahinya? Karin hanya mengangkat kedua bahunya lalu kembali tidur, sedangkan Edgar kini menatap dirinya di cermin, wajahnya memerah membuat nya kembali mengguyur wajahnya dengan air.

“Sialan! Kenapa dia harus membuka matanya tiba tiba?”

Gumam Edgar, jantung nya juga kenapa jadi deg degan begini? Edgar mengacak acak rambut ketika mengingat dirinya yang ketahuan sedang menatap gadis itu, salahnya juga kenapa justru tertarik dengan bibir gadis itu? padahal ia sudah punya kekasih yang tak kalah menggoda.

“Sadar Edgar, Laura lebih menggoda, sekarang kau hanya perlu mengingat tubuh Laura.”

Gumam nya lalu menutup kedua matanya, mencoba untuk membayangkan tubuh Laura namun sialnya yang muncul justru bibir Karin membuat nya kembali membuka kedua matanya, sepertinya dia sudah gila karena mengingat gadis itu, Edgar kemudian keluar dari kamar mandi, pria itu menatap ke sofa dimana terlihat Karin sudah kembali tidur.

Edgar kemudian membuka pakaiannya lalu merebahkan diri diatas ranjang, pria itu kemudian tertidur pulas hingga pagi, Edgar terbangun ketika mendengar suara berisik di dalam kamarnya, pria itu memicingkan mata menatap sekeliling, hingga tatapannya terhenti pada lemari pakaiannya yang terbuka.

“Harus memakai apa ya?”

Gumam Karin yang tengah memilih pakaian di lemari, pakaiannya sudah usang semua, jika ia memakai itu maka mungkin Edgar akan memarahinya karena merasa malu, terlalu fokus menatap pakaiannya membuat Karin tak sadar jika Edgar sudah berdiri dibelakangnya.

“Jangan bilang kau ingin memakai pakaian jelek ini nanti?”

Tanya Edgar tiba tiba membuat Karin terkejut lalu menoleh ke belakang, gadis itu semakin terkejut begitu melihat keberadaan Edgar di belakang nya membuat nya terhuyung dan hampir saja terjatuh jika saja Edgar tidak menarik pinggangnya membuat Karin sontak memeluk Edgar, keduanya terdiam dengan posisi saling berpelukan.

“Ma-maaf.”

Ucap Karin menjauh dari Edgar begitu menyadari jika ia dan Edgar terlalu dekat, Karin lalu melangkah keluar dari kamar nya meninggalkan Edgar yang masih terdiam di tempat, pria itu kemudian memegang jantungnya yang berdetak kencang lalu menatap ke arah pintu.

Sedangkan Karin yang baru saja keluar dari kamar berjalan dengan begitu cepat seraya memegang jantungnya yang juga berdegup kencang hingga tak lama gadis itu bertemu dengan sang kakak ipar.

“Karin? Kau kenapa? Kenapa terlihat seperti ketakutan begitu? Dan kenapa belum siap siap juga? bukannya kalian akan keluar?”

Tanya Erika menatap Karin yang seperti sedang ketakutan.

“I-iya kak, tapi Karin tidak punya pakaian bagus, Karin takut kak Edgar akan malu jika membawa Karin dengan pakaian usang.”

Jelas Karin membuat Erika tersenyum, wanita itu kemudian membawa Karin ke dalam kamarnya.

“Ayo ikut kakak.”

1
Wayan Mira
lanjut
Nurhidayati Iyat
mana smbunganya kk
SRI HANDAYANI
gentle juga aska 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!