NovelToon NovelToon
Luka Dan Cinta

Luka Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Selina Navy

Di tengah gelapnya kota, Adira dan Ricardo dipertemukan oleh takdir yang pahit.

Ricardo, pria dengan masa lalu penuh luka dan mata biru sedingin es, tak pernah percaya lagi pada cinta setelah ditinggalkan oleh orang-orang yang seharusnya menyayanginya.

Sementara Adira, seorang wanita yang kehilangan harapan, berusaha mencari arti baru dalam hidupnya.

Mereka berdua berjuang melewati masa lalu yang penuh derita, namun di setiap persimpangan yang mereka temui, ada api gairah yang tak bisa diabaikan.

Bisakah cinta menyembuhkan luka-luka terdalam mereka? Atau justru membawa mereka lebih jauh ke dalam kegelapan?

Ketika jalan hidup penuh luka bertemu dengan gairah yang tak terhindarkan, hanya waktu yang bisa menjawab.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selina Navy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15.

Adira yang ditinggal sendirian di ruangan Ricardo memilih untuk menikmati kesendirian daripada merasa takut tak jelas.

Ia mulai mengamati satu per satu benda di sekitarnya, setiap sudut, perabotan, dan warna yang ada di ruangan itu diperhatikan dengan seksama.

Hingga matanya akhirnya berhenti di pintu sebelah kamar mandi. Tiba-tiba, dia menyadari bahwa dia belum pernah melihat Ricardo membuka pintu itu.

Rasa penasaran mulai menghampiri Adira, membuatnya bertanya-tanya apa yang ada di balik pintu itu. Adira merasa dorongan untuk menyelidiki.

Langkah kaki Adira perlahan mendekati pintu itu, dengan hati-hati, ia membuka sedikit pintu dan terkejut saat melihat apa yang ada di dalam.

"Eh? Ricardo melukis?," tanya Adira pada dirinya sendiri.

Ruangan itu gelap dan dingin, terasa begitu berbeda dari ruang tempat ia berada sebelumnya.

Di sekelilingnya, lukisan-lukisan menggantung di dinding, semuanya menampilkan sisi gelap dalam jiwa.

Adira merasa seolah ruangan ini mencerminkan kepribadian Ricardo yang seperti menyimpan banyak luka.

"Apa hidup Ricardo sesedih itu?,"

Adira akhirnya melangkah masuk ke dalam ruangan, matanya mulai menjelajahi setiap lukisan.

Adira berdiri tertegun merasakan setiap emosi yang terpancar dari lukisan-lukisan tersebut.

Lukisan Pertama

Seorang sosok anak kecil yang berdiri di tengah hujan deras, wajahnya tertunduk, seolah terjebak dalam kesedihan. Air mata bercampur air hujan mengalir di pipinya. Warna kelabu mendominasi lukisan ini, menciptakan suasana yang penuh melankolis.

"Hidup Ricardo saat kecil seperti apa ya?," gumam Adira sambil terus memperhatikan lukisan lainnya.

Lukisan Kedua

Abstraksi bentuk yang rumit, Adira merasa melihat sesuatu yang tampak seperti sosok manusia yang terperangkap di antara bentuk-bentuk tersebut, menggambarkan ketidakberdayaan dan perjuangan melawan diri sendiri.

"Kok berasa kesiksa banget ya, " komen Adira lagi.

Lukisan Ketiga

Sebuah pemandangan malam dengan bulan purnama bersinar terang, namun bayangan besar menutupi cahaya. Di bawah bayangan itu, ada sosok pria yang tampak melangkah maju, namun terlihat ragu dan ketakutan. Lukisan ini menggambarkan perasaan terjebak antara harapan dan ketakutan.

"Apa semua mafia perasaan nya begini?," tanya Adira masih pada dirinya sendiri.

Lukisan Keempat

Lukisan dengan warna-warna hangat, menggambarkan sekelompok orang yang duduk melingkar di sekitar api unggun. Namun, wajah mereka terlihat buram dan tak bersemangat, seolah mengabaikan kebahagiaan di sekeliling mereka. Ada rasa kerinduan dan kehilangan yang mendalam dalam lukisan ini.

"Yang ini..mirip perasaan aku kalau lagi rindu ayah," ucap Adira pelan.

Lukisan Kelima

Sebuah lukisan yang menampilkan sebuah labirin gelap dengan satu cahaya kecil di tengah. Adira merasa tertarik pada cahaya itu, menggambarkan harapan di tengah kegelapan. Namun, jalan menuju cahaya terlihat rumit dan sulit dijangkau, menciptakan rasa ketidakpastian.

"Kasian Ricardo..dia pasti kesepian," pikir Adira.

Ia mulai memahami bahwa di balik ketenangan Ricardo, terdapat lautan perasaan yang tak mampu diungkapkannya.

Adira terdiam cukup lama, terhanyut dalam lukisan-lukisan yang begitu menyayat hati. Adira lantas duduk di sebuah kursi di depan lukisan yang belum selesai.

"Semua lukisan ini.. terasa berat dan... sakit," ucap Adira sambil mengelus dada nya.

"Hah... " Adira membuang napas gusar.

"Terlalu menyayat hati disini," ucap Adira berdiri hendak keluar.

Namun, matanya tertuju pada sebuah buku sketsa yang terletak di dalam laci meja kecil yang terbuka. Tanpa berpikir panjang, Adira mengambil buku itu dan berkata,

"Ricardo... aku lihat itu ya? Iya... liat aja gak papa kok,"

Adira terkejut. Di dalam buku itu hanya ada beberapa sketsa wajah seorang wanita. Tapi, wajah wanita di sketsa itu tampak begitu familiar dengan alis tebal, mata sendu namun lembut, dan sebuah tahi lalat di bawah mata kirinya.

“Ini aku?," pikirnya sambil terus membuka halaman demi halaman.

"Kapan Ricardo menggambar wajah ku?," tanya Adira terheran.

"Atau, mungkin bukan ya? Tapi mirip banget," ucap Adira menatapi dengan fokus setiap gambar wajah.

Perasaan Adira bercampur aduk antara bingung dan penasaran.

"Tuh, sampai tahi lalat nya juga ada," Adira mengerutkan keningnya.

Sketsa demi sketsa di buku itu menggambarkan sosok yang sama, wanita dengan ekspresi yang berbeda-beda, ada yang dengan senyuman di wajah nya, dengan tawa yang memamerkan giginya dan ada juga wajah yang meneteskan air mata.

Semua sketsa itu begitu hidup, seolah Ricardo mencoba menangkap setiap sisi dari wanita ini.

Saat Adira melihat halaman terakhir, ada gambar wajah Ricardo mencium kening wanita tersebut. Adira lalu spontan menutup buku sketsa tersebut, hatinya berdebar kencang.

"Itu Ricardo nyium aku?," tanya Adira dengan memiringkan kepalanya.

"Eh, enggak deh.. belum tau itu siapa," Adira menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sadar Adira...Sadar... " ucap Adira sambil menepuk-nepuk pipi nya sendiri.

"Kalau bukan aku, itu siapa ya?,"

....

1
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚 menuju Hiatus.
Saya mampir Thor, tanda bacanya mudah dimengerti/Good/
S. Midnight
tor? kok? kaya mau tamat?
Zia Shavina
mual mual? asam lambung kalii /Facepalm/
(ehemmm/Shhh//Shy/)
ReogKhentir
Bagai mana hati tak terguncang dengan perlakuan pria itu padanya begitu banyak kejadian hari ini dari penculikan dirinya jadi wanita sang bos mafia hingga diperebutkan oleh kelompok mafia lain
ReogKhentir
Awalan kesah yang menarik....... baru tiba tak mengerti akan situasi serta kondisi kehidupan kota yang dituju hanya kondisi meriah saja yang dia tahu sungguh kasihan sekali Adira
S. Midnight
ooopp mual2/Chuckle/
Maz Tama
semangat ya Thor...lanjut
Maz Tama
alur cerita nya bagus
Selina Navy: /Awkward//Awkward/
total 1 replies
S. Midnight
dua bulan lagi apa sayang/Sob/
🌟~Emp🌾
mampir, tiga iklan meluncur 🥰
🌟~Emp🌾: sama-sama adik cantik /Angry/🥰❤️
Selina Navy: gomawooo/Hey//Hey/ sayang ka afriyeni bnyak2/Joyful/
total 2 replies
🌟~Emp🌾
kenapa kamu culik-culik? kan kasian /Scream//Scream//Scream/
🌟~Emp🌾
jahat sekali /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
🌟~Emp🌾
wah, masih saudara nih, Minang /Angry/
🌟~Emp🌾: yoiiii /Facepalm//Facepalm//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Selina Navy: wahh urang awak juga/Hey/
total 2 replies
S. Midnight
Ricardonya kmn lg /Sob/
🥰Siti Hindun
apakah pria itu mengenal Adira?
🥰Siti Hindun
hai kak Selin, aku mampir😊
🥰Siti Hindun: insya Allah...
semangat juga kak Selin, buat nulis'y😊
Selina Navy: gomawo kak sitii/Whimper/
sampe tamat ya kak hehe /Hammer//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Selina Navy
maaf ya semua, seperti nya NT lagi error. Otor udah up eps baru sejak siang tadi, tapi sampai sekarang belum up juga.
S. Midnight
nah loh?
Zia Shavina
OOMOOO
Widya Pramesti
Hallo kak Sel, aku baru mampir... sorry terllu sibuk/Whimper//Kiss/
Selina Navy: waaa gpp wid,, makasi yaa/Whimper/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!