Kesetiaan, sebuah kata sederhana namun bagi banyak orang itu adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga.
Ketika kesetiaan sudah berada pada ambang batasnya, maka Pengkhianatan adalah hal yang akan mungkin terjadi setelahnya.
Kei, seorang pemuda yatim piatu yang kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan pesawat.
Kehidupannya yang sulit dan pas2an membuat dirinya dikhianati teman, kekasih, dan kerabatnya.
Tapi tiba-tiba dia mendapatkan sebuah system yang merubah hidupnya.
*Dalam cerita ini banyak konten yang sedikit berlawanan dengan etika masyarakat kita ya guys. Tapi ini cuma fiksi dan karangan yang bertujuan untuk hiburan semata, jadi bijak-bijak dalam mengambil pelajaran dan kesimpulan dari cerita ini ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 05
Saat Alya mengatakan pada managernya, beberapa karyawan disana yang mendengar itu terkejut karena seorang karyawan yang dalam masa percobaan seperti Alya mendapatkan sebuah transaksi Cash dengan nominal luar biasa.
Pria tulang lunak itu pun terkejut dan dengan liciknya mencoba mengambil alih kerja keras Alya dengan berkata pada managernya untuk membiarkan dirinya yang maju.
Karena pria itu sudah lama bekerja disana, manager mereka pun mengizinkan pria itu menggantikan Alya.
Kei mendengar semua itu namun masih diam sambil menatap layar ponselnya.
Pria tulang lunak itu pun datang dan duduk di samping Kei dengan gaya centilnya sehingga membuat Kei merasa tidak nyaman dan kesal.
"Siang kak, duh kenapa gak bilang dari awal kalau beli Cash, kan langsung aku layani tadi.." ucap bencong itu dengan menjijikan
Kei langsung memasang ekspresi wajah malas lalu bangkit dari sofa tanpa mengatakan apapun dan langsung berjalan menuju pintu keluar..
"Tunggu..!!" ucap pria itu sedikit lantang
Dia mencoba berusaha menahan Kei agar tidak pergi dan menanyakan ada apa dengannya.
"Katanya mau beli mobil, kenapa pergi..?" ucap bencong itu
"Tadi pas gua ngeliat2 mobil, lu pergi gitu aja dan nyerahin ke orang lain, sekarang giliran tau gua beli cash lu balik pake sikap pura2 sopan gini ke gua.." ucap Kei dengan wajah kesal
Melihat apa yang terjadi, manager disana pun segera menghampiri mereka untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Kei pun menjelaskan semua kronologinya termasuk cara pria tulang lunak itu ketika melayaninya dengan tatapan merendahkan dan menyepelekan dirinya.
"Mahmed, apa benar yang di bilang kakak ini..?" tanya managernya
Pria itu hanya diam dan menunduk karena malu dan menyesal, dia tidak bisa berbohong di depan Kei yang jelas2 masih mengingat tentang hal itu.
Wanita manager itu pun meminta bawahannya itu untuk kembali ke belakang untuk merenungkan sikapnya yang salah itu.
...[ Mahmed : 07 -> 02 Lp ]...
Kei sedikit terkejut ketika melirik ponselnya karena mengetahui Lp pria tulang lunak itu padanya turun, namun karena tidak penting baginya dia mengabaikan itu.
"Kak, tolong maafkan sikap sales kami itu, biar saya panggilkan sales lain untuk membantu anda menyelesaikan pembayaran mobil yang anda inginkan.." ucap wanita manager itu dengan ramah dan lembut
"Nggak, sales training tadi yang ngelayanin saya dengan baik dan menjelaskan segalanya dengan sabar dan penuh perhatian, saya gak mau kerja kerasnya diambil sama orang lain yang tidak semestinya.." ucap Kei seraya menunjuk kearah Alya yang sedang berdiri bersama sales lainnya di tempat itu
Manager wanita itu pun tersenyum dan menyetujui permintaan Kei barusan.
"Baiklah, tapi izinkan saya membantunya karena dia masih belum berpengalaman menangani pembayaran semacam ini.." ucap wanita itu dengan tetap sopan dan ramah
"Oke, gak masalah.." ucap Kei dengan wajah tenang
Alya mendengar itu, dia merasa sangat senang karena Kei masih memikirkan dirinya dan meminta dirinya untuk terus melayaninya.
Itu membuat tingkat Loyalty Points Alya secara otomatis bertambah.
...[ Alya : 29 -> 39 Lp ]...
Akhirnya Kei di bawa ke ruangan lain untuk menyelesaikan pembayaran itu bersama Alya dan managernya.
Setelah semua pembayaran selesai, Alya pun memberikan kunci mobil, BPKB, serta bukti pembayaran yang sah dari mereka.
"Kak, ini kunci mobil, bpkb dan tanda terimanya.." ucap Alya dengan ramah
"Ah terima kasih, saya juga sudah melebihkan pembayarannya dan silahkan kalian bagi dua.." ucap Kei sambil tersenyum
Alya dan managernya itu sangat terkejut, karena dari penjualannya yang bernilai 3,2 miliar itu saja mereka pasti sudah dapat bonus besar dari pemilik showroom itu.
Tapi Kei malah melebihkan pembayarannya untuk bonus mereka berdua, keduanya pun berterima kasih padanya.
Setelah itu Alya menemani Kei menuju mobil AMG GT 4doors yang baru saja di belinya yang kini sudah di pindahkan ke depan gedung showroom.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih sudah percaya dan membeli mobil ini dari kami.." ucap Alya seraya tersenyum dengan tulus
"Sama2, aku juga senang kamu gak memandang saya sebelah mata hanya karena penampilan saya sekarang, aku yakin nanti kamu bisa jadi seorang yang hebat kalo terus mempertahankan sikap mu ini.." ucap Kei seraya membuka pintu mobil barunya
"Iya kak, saya akan ingat terus ucapan kakak ini.." ucap Alya sambil tersenyum manis
Alya memiliki wajah cukup cantik dengan hidung cukup mancung, kulit putih dan tinggi badan sekitar 168cm.
Rambutnya berwarna hitam agak kecoklatan dengan model sedikit berombak dan belah tengah, itu membuat penampilannya menjadi semakin cantik.
"Oh iya, boleh aku minta nomor WA kamu..?" tanya Kei dengan sopan
Alya terkejut dan sedikit malu2 mendengar itu..
"Eh? N-nomor WA? Nomor WA saya kak..?" ucapnya gugup
"Ah, sory kalo gak sopan, saya cuma pengen ngobrol dan traktir kamu makan aja buat berterima kasih, tapi kalo kamu ngerasa gak nyaman gak usah gapapa.." ucap Kei dengan senyum diwajahnya
Melihat senyum di wajah Kei membuat jantung Alya berdegup kencang, dia baru menyadari kalau laki2 yang sejak tadi dilayaninya memiki wajah cukup tampan dan juga sikapnya sangat sopan.
"B-boleh kok kak.." ucap Alya malu2
Akhirnya mereka pun bertukar nomor ponsel dan Kei mengatakan akan menghubunginya di lain hari.
...[ Alya : 39 -> 44 LP ]...
Setelah selesai, Kei pun meninggalkan showroom itu dengan mengemudikan mobil mewah yang baru di belinya itu.
Hari itu Kei habiskan untuk berfoya2 dengan membeli banyak barang seperti pakaian, jam tangan, dan berbagai macam hal lainnya.
Bahkan dia mampir ke sebuah tempat tato yang menyediakan jasa tindik laser untuk menindik telinganya.
Kini penampilan Kei sudah jauh berbeda, dia masih tetap mempertahankan gaya kasual nya dengan sepatu sneakers, celana jeans, kaos dan sweater bermerk di tambah dengan tindik di telinganya itu.
Itu membuat penampilan Kei jauh berbeda dengan sebelumnya yang nampak acak2an.
Karena hari mulai malam, dia pun mampir ke warung makan lesehan pinggir jalan langganannya.
Ketika memarkirkan mobilnya di depan warung lesehan itu dan turun dari mobil, beberapa orang melihat kearahnya.
Selain karena mobil mewahnya, itu juga karena penampilannya yang bagi orang2 itu sangat tampan dan bergaya.
Kei tidak menghiraukan itu dan menyapa penjualnya..
"Pak de.." ucap Kei menyapa penjual langganannya
"Loh, Kei toh iki? Sampe gak ngenali aku.." ucap penjulan itu dengan nada bicara medok khas Jawa nya.
"Lah emang dipikir e sopo toh..?" jawab Kei membalas dengan sedikit bahasa jawa
Karena mendiang ibu kandung Kei juga asli orang Jawa, makanya Kei cukup menguasai bahasa jawa karena sejak kecil hingga SMP kelas 1 dia dan orang tuanya tinggal di Surabaya.
Keluarga mereka pindah ke Jakarta ketika Kei masih kelas 2 SMP karena mendiang ayahnya saat itu di pindah tugaskan di Ibukota.