NovelToon NovelToon
Asmara Dunia Lain

Asmara Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cinta Beda Dunia / Fantasi Wanita
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cancer Star

Rukmini gadis desa yang berwajah manis, hilang mendadak tanpa ada yang tau keberadaan nya , 2 tahun kemudian dia kembali ke desa nya, dari mana kah rukmini menghilang
yuk simak cerita selanjutnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer Star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Kematian Sugeng

Setelah rahmat mencoba menyelamatkan rukmini, penjagaan di rumah juragan kamto makin di perketat, yang tadinya cuma enam di tambah menjadi sepuluh orang, juragan kamto memaki semua anak buah nya yang melakukan penjagaan ketika rukmini di culik oleh orang tak di kenal.

" Aku Kan Sudah Bilang Jangan Bermain Kartu Kalau Lagi Jaga, Liat Sekarang Calon Istriku Hampir Di Ambil Orang, Untung Kalian Bisa Mengatasinya Kalau Tidak Kamu Semua Akan Menanggung Akibat Nya. " pekik nya dengan mata melotot.

" Maafkan Kami Juragan, Tapi Orang Itu Betul-betul Pintar, Dia Seperti Nya Sudah Tau Seluk Beluk Rumah Juragan." balas anak buah juragan kamto dengan wajah ketakutan.

" Pokonya Aku Tidak Mau Tahu, Jangan Sampai Terulang Lagi Kejadian Tadi Malam, Mengerti!," teriak nya pada ke6 anak buah nya.

" Mengerti Juragan, Kami Janji Akan Berjaga Lebih Sungguh-sungguh Lagi." ucapnya bersamaan.

" Kira-kira Siapa Yang Kalian Curigai Melakukan Penculikan Itu Pada Calon Istriku." pungkasnya.

" Tidak Ada Yang Kami Curigai Juragan, Karena Orang Itu Memakai Topeng Dan Malam Itu Sangat Gelap Sehingga Ciri-ciri Tak Begitu Jelas." ungkap nya.

" Waktu Rukmini Di Culik, Apa Dia Tidak Berontak?." lontar nya.

" Sepertinya Dia Pingsan Pak." mereka tidak sadar kalau rukmini dalam pengaruh sirep kemala, yang malam itu datang menemui sugeng.

" Kalau Begitu Kalian Kembali Berjaga, Dua Hari Lagi Aku Menikah Dengan Rukmini, Setelah Itu Tak Ada Lagi Yang Bisa Merebutnya Dariku Hahahah... " ucapnya tertawa sambil berlalu masuk ke dalam rumah nya.

juragan kamto mendekati istrinya yang sedang menonton, sambil bertanya.

" Apa Malam Itu Ibu Tidak Mendengar Suara Jendela Di Congkel Orang?." imbuh nya.

" Tidak Pak, Aku Sudah Tertidur." balas nya.

" Tidur Ko Kaya Orang Mati." ledek nya pada istrinya.

" Daripada Bapak Kaya Sapi Habis Di Sembelih." balasnya dengan wajah kesal.

" Sugeng Mana, Apa Dia Keluar Lagi?." tanya juragan kamto.

" Dia Dikamar Nya, Dia Kenapa Ya Pak? Ibu Perhatikan Dari Hari Kehari Sugeng Semakin Pucat, Dia Juga Terlihat Seperti Orang Kelelahan, Padahal Sugeng Tidak Pernah Melakukan Pekerjaan Berat ." papar ratmi pada suami nya.

" Apa Dia Tidak Pernah Keluar Selama Bapak Ke Kota?." tanya nya lagi.

" Tidak Pak, Sugeng Juga Belum Pernah Makan Dari Pagi." balas ratmi.

" Apa Ibu Sudah Lihat Ke Kamar Nya Dan Menyuruhnya Makan Siapa Tahu Dia Sakit." Desisnya.

" Tadi Sudahku Panggil Pak, Tapi Katanya Tidak Mau Makan." cetus nya.

" Ya Sudah Kalau Lapar Nanti Juga Keluar." ucap nya.

" Apa Tidak Sebaiknya Sugeng Kita Carikan Istri Pak? Biar Dia Tidak Keluyuran Lagi Dan Ada Yang Mengurusnya." saran ratmi.

" Tapi Bapak Tidak Tahu Siapa Perempuan Yang Sugeng Sukai, Ibu Kan Tahu Sendiri Dia Selalu Gunta Ganti Pacar." balasnya.

" Iya Juga Sih Pak." sambung nya.

" Ayo Bu Kita Tidur, Ini Sudah Malam, Bapak Ngantuk Sekali." ajak nya pada ratmi.

Malam semakin larut, kemala kembali mendatangi sugeng yang sudah terlelap. seperti malam-malam sebelumnya kemala akan membangunkan sugeng.

" Sugeng Bangun Lah, Aku Sudah Datang Seperti Permintaanmu Padaku, Bukankah Kamu Mengharapkan Kehadiranku Setiap Malam." kemala mengelus dada dan mengecup bibir sugeng.

sugeng pun terbangun dari tidur nya. mata nya berbinar melihat kemala sudah ada di hadapan nya, dia kemudian memeluk nya dan mengecup bibir kemala.

kemala berdiri kemudian menggandeng tangan sugeng menuju ke kamar yang sudah di siapkan juragan kamto.

kemala mulai membuka bajunya kemudian melepaskan juga pakaian sugeng, kemala mulai mencumbuinya yang dibalas sugeng dengan lebih agresif lagi, kedua nya bergumul di atas kasur dan saling memuaskan nafsu nya. kemala betul-betul menikmati permainan sugeng hingga dia hanya bisa mendesah menikmati kejantanan sugeng begitupun dengan nya dia merasa sangat puas bercinta dengan kemala.

setelah merasa kelelahan, sugeng pun tertidur sambil memeluk kemala yang masih dalam keadaan telanjang, kemala memandang sugeng sambil berkata.

" Kasihan Sekali Kamu Sugeng, Karena Keserakahan Ayahmu Untuk Memiliki Rukmini Kamu Jadi Tumbal Nya, Malam Ini Terakhir Kali Kita Bertemu." ucap kemala sambil tersenyum sarkas.

Selama sugeng berhubungan dengan kemala sedikit demi sedikit energi di tubuhnya di hisap oleh kemala, itulah yang menyebabkan dia selalu kelelahan dan terlihat pucat.

𝙆𝙪𝙠𝙠𝙪𝙧𝙪𝙮𝙪𝙪𝙪𝙪𝙪𝙪𝙪𝙪𝙠𝙠𝙠𝙠𝙠𝙠𝙠𝙠𝙠𝙠𝙠......

Suara ayam jantan terdengar pertanda pagi sudah datang, ibu sugeng ratmi. segera bangun untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya. setelah selesai dia pun segera membangunkan suami nya. kemudian mendatangi kamar sugeng sembari berteriak.

" Sugeng! Bangun Nak, Sarapan Dulu! Kalau Ndak Makan Nanti Kamu Sakit."

Namun tak ada jawaban dari dalam, akhir nya Ratmi ke dapur, juragan kamto terlihat sudah duduk menunggu putranya dan istri nya makan bersama.

" Sugeng Mana Bu? Apa Dia Sudah Bangun?." tanya nya.

" Sudah Aku Bangunkan Pak, Tapi Tak Ada Jawaban." balasnya.

" Yasudah, Ibu Panggil Rukmini Saja, Biar Bapak Yang Lihat Sugeng." perintah nya.

" Huuu... uuuu... Kenapa Sih Harus Dipanggil Terus, Kaya Majikan Saja." gumamnya jengkel.

Juragan kamto memanggil-manggil sugeng tapi tak juga ada jawaban dari dalam, karena khawatir gegas dia menyuruh salah satu anak buah nya yang kebetulan belum pulang setelah berjaga semalam.

" Gatot! Coba Dobrak Pintu Kamar Putraku, Dari Tadi Aku Memanggil Nya Tapi Tak Di Buka Juga ." titah nya.

anak buah juragan kamto yang di panggil gatot segera mendobrak pintu nya, sekali belum terbuka kemudian dia mencobanya kembali dan berhasil. juragan kamto segera masuk, melihat putra nya yang masih tertidur sambil menutupi tubuh nya dengan selimut, mencoba mendekat kemudian menyibak lain yang menutup seluruh tubuh sugeng.

Tanpa sadar juragan kamto terlonjak ke belakang dengan mata terbelalak saking kaget nya, jantung nya hampir berhenti berdetak melihat seseorang yang tinggal tulang berbalut kulit dengan tubuh yang sudah kering terbaring di bawah selimut, juragan kamto berteriak histeris.

" Ratmi... Gatot.... Cepat Kesini." ratmi dan gatot yang mendengar teriakan dari dalam kamar sugeng segera berlari, ketika sampai di dalam mereka sama kaget nya dengan juragan kamto melihat itu semua, bahkan ratmi sampai pingsan.

juragan kamto dan gatot memberanikan diri mendekat saat juragan kamto mengetahui kalau tulang yang berbalut kulit itu adalah anak nya sugeng, dia menangis sembari memeluk nya.

" Sugeng Anakku, Kenapa Bisa Seperti Ini, Apa Yang Sudah Terjadi Padamu Nak? , Maafkan Bapak ." isak nya sambil menyugar rambut nya dengan rasa tak percaya kalau itu adalah putra kesayangan nya.

Gatot hanya terdiam tak percaya kenapa sugeng yang bertubuh kekar dan tak pernah terdengar kalau dia sakit bisa meninggal dalam keadaan mengenaskan.

" 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯-𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘑𝘶𝘳𝘢𝘨𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘮𝘵𝘰 𝘔𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘕𝘺𝘢 𝘛𝘶𝘮𝘣𝘢𝘭, 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘈𝘬𝘶 𝘓𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘏𝘢𝘳𝘵𝘢 𝘕𝘺𝘢 𝘛𝘢𝘬 𝘏𝘢𝘣𝘪𝘴-𝘏𝘢𝘣𝘪𝘴." gumamnya dalam hati menebak rahasia di balik kematian sugeng.

Ratmi yang sudah sadar dari pingsan nya segera bangun dan mendekati suami nya yang masih menangis memeluk anak nya seraya bertanya. " Kenapa Bapak Menangis?, Memang Dia Siapa?."

Juragan kamto berbalik menatap istri nya lalu menjawab. " Liat Bu Ini Sugeng, Anak Kita."

Ratmi melihat baik-baik mayat itu , dengan mata terbelalak seraya menutup mulut nya dengan tangan sambil menangis seakan tak percaya kalau itu putra nya, karena tak dapat menahan kesedihannya dia kembali pingsan dan terjerembab ke lantai.

rukmini yang mendengar ribut-ribut di dalam kamar anak nya juragan kamto kembali masuk ke dalam kamar nya tak menghiraukan tangisan istri juragan kamto. dia hanya memikirkan ucapan juragan kamto yang di ucapkan nya tadi pagi ketika dia datang ke kota. pertanyaan itu terus terngiang-ngiang di telinganya .

" Rukmini, Siapa Lelaki Yang Sudah Berani Menculikmu? Apa Kamu Kenal?." bentak nya pada rukmini.

" Aku Tidak Tahu Juragan." jawabnya.

rukmini sebetulnya mencurigai rahmat anak juragan kamto, karena dia berjanji akan membawa rukmini pergi dari rumah Bpk nya.

" 𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘙𝘢𝘩𝘮𝘢𝘵 𝘉𝘦𝘵𝘶𝘭-𝘣𝘦𝘵𝘶𝘭 𝘔𝘦𝘯𝘤𝘰𝘣𝘢 𝘔𝘦𝘮𝘣𝘦𝘣𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘞𝘢𝘭𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘉𝘦𝘳𝘩𝘢𝘴𝘪𝘭, 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘈𝘬𝘶 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘶𝘤𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘛𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩." gumam nya dalam hati.

setelah mayat sugeng dibawa keluar dari kamar, lalu dibaring kan di ruang tamu, juragan kamto menyuruh gatot memberitahu istri-istri nya dan mamat agar segera datang kerumah. tampak sudah banyak orang yang melayat ke rumah juragan kamto. terlihat ketiga istri nya duduk di samping jenazah sugeng.

" Ka Ratmi Mana Pak? Kenapa Dia Tidak Duduk Di Dekat Putra Nya?." tanya murni.

" Dia Masih Syok Melihat Keadaan Sugeng." balas nya.

" Kasihan Sekali Si Sugeng, Aku Tak Habis Pikir Kenapa Badannya Yang Besar Dan Kekar Itu Bisa Tinggal Kulit Dalam Sebulan." timpal gendis.

" Iya Ya Dis, Penyakit Apa Yang Sudah Mengrogoti Tubuh Nya Selama Ini." sambung ayu.

saat ketiga istri juragan kamto membahas keanehan pada jenazah sugeng, tiba-tiba Ratmi keluar dari dalam kamar sambil berteriak dengan wajah penuh amarah.

" Semua Ini Pasti Gara-gara Wanita Sialan Itu, Semenjak Dia Datang Sugeng Selalu Mengeluh Kelelahan Dan Wajah Nya Terlihat Pucat ." tuduh nya sembari menunjuk rukmini yang duduk bersama ibu-ibu yang melayat.

serempak ketiga istri juragan kamto melihat ke arah rukmini begitu pun yang hadir di situ. juragan kamto berusaha menenangkan istri nya, tapi bukan nya diam ratmi kembali memaki rukmini.

" Hei Pelakor, Jangan-jangan Setelah Kau Bunuh Anakku, Kau Akan Membunuhku Juga." teriak nya.

juragan kamto yang sudah habis kesabaran menampar ratmi, hingga dia tersurut mundur ke belakang, ketiga istri juragan kamto kaget tak menyangka suami nya melakukan itu semua.

dengan berderai air mata Ratmi memandang suami nya sambil berkata. " Bapak Sudah Berani Memukulku, Belum Menikah Saja Sudah Seperti Ini, Bagaimana Kalau Dia Sudah Jadi Istrimu, Mungkin Aku Sudah Di Tendang Keluar Dari Rumah Ini." pekik nya sembari menangis dan berlalu ke kamar nya.

rahmat yang sedari tadi duduk di samping jenazah kakaknya sugeng, terlihat sedih, dia seperti menyimpan sesuatu di dalam benak nya atas keanehan pada tubuh sugeng. ketika sugeng di mandikan, keanehan kembali muncul, bapak-bapak yang bertugas memandikan nya berlarian keluar rumah dengan wajah ketakutan, kecuali rahmat yang ikut memandikan nya tetap berdiri mencoba menenangkan orang yang ikut memandikan.

" Tenang Pak, Jangan Takut " sembari membuang ular-ular kecil yang keluar dari mulut dan hidung sugeng.

" 𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘩𝘧𝘪𝘳𝘶𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘒𝘢𝘬, 𝘒𝘢𝘬, 𝘈𝘱𝘢 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘚𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘕𝘺𝘢 𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘒𝘢𝘶 𝘓𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 , 𝘚𝘦𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘑𝘦𝘯𝘢𝘻𝘢𝘩 𝘔𝘶 𝘋𝘪 𝘎𝘦𝘳𝘰𝘨𝘰𝘵𝘪 𝘜𝘭𝘢𝘳 𝘉𝘦𝘨𝘪𝘯𝘪 𝘉𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬." gumam nya dalam hati.

juragan kamto dan ketiga istri nya yang melihat orang berlarian mencoba bertanya. " Ada Apa Pak? Kenapa Wajah Kalian Ketakutan Begitu?."

" Anu Pak... Ada Ular! balasnya.

" Ular, Ular Dari Mana? " tanya murni.

" Ular Nya Keluar Dari Mulut Dan Hidung Nya Sugeng Bu, Tidak Hanya Dua Atau Tiga , Tapi Banyak Bu, Kami Sampai Merinding Melihat Nya. " ungkap bapak yang ikut memandikan.

juragan kamto segera berlalu di ikuti ketiga istri nya menuju tempat jenazah sugeng di mandikan, terlihat rahmat mencoba membuang ular-ular itu tapi semakin di buang semakin banyak yang keluar. juragan kamto segera memanggil mamat dan segera menyuruh nya mengambil racun di gudang untuk di semprot kan ke ular-ular itu. setelah mamat berhasil membunuh dan menyingkirkan ular-ular itu, mereka kembali memandikan dan mengubur jenazah sugeng. satu persatu pelayat meninggalkan pemakaman seraya bergumam.

" Ada Apa Ya Dengan Kematian Anak Pak Kamto? Menyeramkan Sekali, Apa Mungkin Dia Melakukan Pesugihan Dan Bersekutu Dengan Siluman Ular?."

" Huusss,.. Hati-hati Kalau Ngomong Bu, Nanti Di Dengar Pak Kamto Kan Ndak Enak." potong ibu berbaju hitam.

kematian sugeng membuat kejiwaan Ratmi terguncang, dia masih belum Terima dengan kematian nya sugeng dengan cara mengenaskan, sehingga dia sudah seharian mengurung diri di kamarnya, tanpa makan dan minum,. hingga juragan kamto menyuruh rukmini mengantikan Ratmi memasak. walaupun dalam keadaan terpaksa namun dia tetap melakukan perintah juragan kamto.

" Bagaimana Juragan?, Tinggal Satu Hari Lagi Pernikahan Juragan, Apa Tetap Mau Melanjutkan Nya?." tanya mamat ketika sedang memantau pabrik milik sugeng.

" Mungkin Aku Undur Sampai Hari Minggu Mat . " balas nya.

" Berarti Tiga Hari Lagi ." balas mamat.

" Iya Kamu Urus Semua Yang Di Butuhkan Termasuk Penghulu Nya Ya ." titah juragan kamto.

tampak segerombolan anak-anak kecil berkerumun di sebuah lapangan sambil berteriak . " Orang Gila... Orang Gila.... "

murni yang kebetulan lewat, melihat anak-anak itu melempari seorang wanita dengan batu-batu kecil, segera menghampiri untuk menegurnya. alangkah terkejutnya ketika melihat wanita yang di teriaki gila adalah ratmi. gegas murni membantu nya berdiri tapi Ratmi malah berguling-guling sambil memeluk sebuah boneka sembari berteriak. " Jangan Ambil Anakku Atau Kamu Saya Bunuh." seraya mendorong murni hingga terjengkang ke belakang. tidak sampai di situ, Ratmi mengambil potongan kayu lalu melangkah hendak memukul murni. murni yang melihat bahaya yang mengancam nya segera berlari dan berteriak. " Toloongg... Toloongggg."

mamat yang kebetulan baru pulang dari rumah juragan kamto melihat istri juragan nya dikejar orang gila, bergegas menolong nya dan menangkap wanita gila itu, dia tidak tahu kalau orang gila itu adalah ratmi istri pertama juragan nya. karena wajah nya tertutup rambut.

" Mamat! Bawa Ke Rumah Juragan Mu." perintah nya.

" Loh Ko Dibawa Ke Rumah Juragan Bu? ." tanya nya heran .

" Apa Kamu Tidak Tahu Wanita Gila Itu Siapa?." balas murni.

" Laaahhhh,... Emang Siapa?" sambung nya lagi.

" Itu Ratmi, Ibunya Sugeng ." timpal murni.

" Apppaaaaaaa... Ibu Ratmi?." mamat menyibak rambut yang menutupi wajah Ratmi karena tak percaya, setelah melihat mamat terkejut sambil berkata " Kasian Bu Ratmi, Anak Nya Meninggal Sekarang Dia Jadi Gila."

mamat kemudian mengantarkan ibu ratmi kembali ke rumah nya biarpun dia berontak tak mau ikut tapi mamat terus memaksanya sambil menarik tangannya. boneka yang dari tadi dipegangnya di genggamnya erat seakan takut bila ada yang merampas nya. selama di perjalanan menuju rumah nya ratmi kadang menangis kadang tertawa, mulut nya terus meracau dan mengumpat.

" Awas Ya Kalau Kamu Melanjutkan Pernikahan Mu, Ku Cekik Lehermu Tua Bangka." lontar nya sambil meludahi mamat yang berjalan di depan nya sembari memegang kuat-kuat tangan ratmi agar tidak melarikan diri.

" Bandot Tua... Bandot Tua... Tak Punya Malu." Ratmi terus bernyanyi tanpa memperdulikan bentakan mamat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
CiCi Sila Syawal
next
Yuli
baik kakak terimakasih sudah membaca novelnya akan segera di update bab terbaru nya 😊
T3rr0r1st
Dijamin ngakak mulu!
Yuli: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Robert
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
Max Goof
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
Yuli: sudah ada kelanjutannya ya /Smile/ selamat menikmati cerita author.. dan ditunggu kelanjutan nya akan segera diterbitkan/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!