NovelToon NovelToon
My Posesif Rich Man

My Posesif Rich Man

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Pengantin Pengganti / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:20.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pasha Ayu

Di nikahi Om Om sexy dan tajir melintir, siapa yang menolak?

Alula Humaira, gadis 18 tahun ini di nikahi oleh lelaki super seksi dan super kaya.

Rayden Mas Rafael, pria berdarah Jawa Italia ini terpaksa harus menikahi Alula karena jebakan lelucon dari kekasihnya.

Emelly, violinis super cantik yang menipu kekasihnya dengan mengirimkan Alula sebagai istri pengganti.

Bagaimana kisah selanjutnya? Mampukah Alula bertahan hidup dengan lelaki kaya raya yang asing baginya?

NB _ Ini termasuk cerita ringan dan santai, tapi masalah konflik, kita lihat saja kedepannya, hehe.... Biasanya aku suka konflik yang lebih greget....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cedera hati

Semalaman Alula menangis, sesenggukan di dalam dekapan hangat pria tampan yang telah menggaulinya dengan paksa.

Tak sedikitpun Raden terbangun, bahkan sekedar untuk menanyakan kenapa pun Raden tak mampu, tapi anehnya adalah Raden tidak membiarkan Alula lepas dari pelukannya.

Mau tak mau Alula tertidur karena kantuk, lelah, letih, lesu dan sakit yang dia rasakan menuntut dirinya akan hal itu.

Sebelum pagi menyingsing dengan tidak sopan nya, padahal tenggat waktu masih terlalu singkat untuk Alula beristirahat.

Pukul tujuh tiga puluh Alula sudah terbangun dan menyadari akan terlambat orientasi jika tidak segera mandi.

Gegas Alula beranjak dari pelukan suaminya, berjalan lemah menuju kamar mandi tanpa sehelai benangpun di tubuhnya.

Sesekali Alula meringis. Sakit di area pribadinya masih mengerikit. Pegal-pegal, lebam, jontor, bengkak di titik-titik tertentu bagian tubuhnya juga sangat melukai hati.

Alula memasuki kamar mandi lalu menguncinya, dia datangi meja wastafel dengan langkah gemetarnya.

Dari pantulan cermin Alula memandangi tubuhnya yang mungil. Sungguh tiada selanya bagian dada Alula penuh cap merah, itu tanda kepemilikan yang Raden ciptakan saat mengabsen setiap inci tubuhnya.

Isak kembali terdengar, mengingat betapa buasnya Raden mencopot predikat gadisnya menjadi wanita. Alula menyesal kenapa harus berakhir di ranjang panas suaminya.

Jujur.

Bertahannya Alula selama ini karena Raden selalu bersikap manis, lembut, romantis, baik dan tidak pernah menyakitinya.

Lalu Emelly kembali dan mengacaukan segalanya. Kalau sudah begini, keputusan paling benar adalah menyerah. Alula jengah jika terus menjadi milik Raden, bukan cinta Raden.

Seharusnya di miliki karena di cintai, di prioritaskan karena di butuhkan.

Cukup sudah menangis. Alula tidak mau berlama-lama meratapi nasib, gegas dia memasuki bilik transparan dan memutar keran secara perlahan.

Di bawah guyuran air shower yang dingin, Alula memejamkan mata menikmati setiap tetesan yang berjatuhan merayapi pori-porinya.

Hari ini hari pertama orientasi, jangan sampai Alula terlambat, hidup masih terus berlanjut dengan atau tidaknya keperawanan yang dia miliki.

Terjebak menikah dengan Om-om kaya raya yang memiliki kekasih. Itu bukan keinginan Alula.Tapi masih terpikirkan di otaknya sebuah pertanyaan besar.

Sebenarnya Raden jodoh atau hanya laki-laki yang Tuhan kirimkan sebelum hadirnya sosok jodoh yang benar? Alula masih meraba akan satu hal tersebut.

Selesai dengan mandinya, segera Alula mengganti pakaian dengan baju serba panjang agar bisa menutupi bagian tubuh yang terdapat tanda kepemilikan. Bahkan Alula juga memakai syal untuk menutupi area lehernya.

Kemarin, Alula di suruh memakai pakaian warna putih untuk orientasi pertama. Untungnya, Alula punya banyak pilihan model dari yang pendek hingga yang panjang.

Tas punggung Alula pakai. Rambut terurai lurus, bibir pucat nya bengkak juga lebam dan ada satu bekas gigitan kecil di sudut-sudut bibirnya yang tercacat.

Matanya berkantung, sembab dan beropak merah karena menangis semalaman.

...----------------...

Di lain tempat, Raden baru saja terbangun dari tidur pulas nya, sudah sekitar beberapa saat yang lalu Raden sadar tapi lelah badan membuatnya memilih untuk diam sebelum bangkit.

Dia raba bantal di sisinya yang kosong tak berpenghuni, anehnya lagi adalah, hari ini sunyi senyap sepi seperti tidak ada kehidupan.

Biasanya suara nyanyian Alula terdengar memekakkan telinga, meski sering kali kesal tapi kebiasaan itu sudah menjadi kebiasaan pagi harinya.

Raden bangkit, dia duduk dan menilik sekujur tubuh polosnya yang di gulung oleh selimut tebal.

Matanya mendelik. "Ya Tuhan, apa aku memaksanya?" Raden pijit keningnya berusaha mengembalikan kewarasan.

Satu persatu ingatan saat dia memaksa Alula mulai tayang, dia melanggar komitmen yang sudah di buat sebelumnya.

Bahwa dirinya tidak akan pernah memaksa Alula dan membiarkan Alula sendiri yang menyerahkan tubuhnya.

Raden meraup wajahnya dengan kedua tangan. "Lula pasti kecewa." Gumamnya.

Tak sengaja matanya mendapati noda bercak yang lamat-lamat Raden pindai dari seprei putih polosnya. Bibirnya terbuka, ini pasti ulahnya yang menyakiti Alula.

Raden raih underwear miliknya dan memakainya kemudian di saat bersamaan Alula keluar dari ruang ganti lengkap dengan pakaian yang rapi.

"Sayang." Panggilnya.

Alula berjalan keluar tanpa mengindahkan seruan suaminya, "Baby, maaf kan aku." Raden tahu Alula kecewa padanya meski belum menjelaskan kemarahan.

Alula menghindar jangkauan tangan Raden saat lelaki itu mencoba meraihnya. Raden halangi tubuh Alula menatapnya dengan sesal.

"Baby marah kan?" Tanyanya dan Alula tak menjawab bahkan terkesan sinis.

"Maaf, aku menyesal."

"Semuanya sudah terjadi, tidak perlu di sesali." Akhirnya terceletuk dari bibir manis Alula.

"Terimakasih sayang." Raden tersenyum sangat lega, dia tundukkan kepalanya melihat wajah cantik Alula yang lebam dan tidak terlihat baik. "Coba aku lihat bibirmu, apa aku memaksanya?"

Alula mundur. "Aku sudah terlambat."

Kata aku terasa dingin di telinga Raden, bukan kah biasanya Lula? Bukan aku!

Raden mengangguk. "Baiklah, hati-hati di jalan, sopir akan mengantar Baby, ..."

Bahkan saat Raden mendekat ingin mencium keningnya sebagai kecupan pagi harinya pun Alula menghindar. "Aku pergi." Ucapnya kemudian melangkah keluar.

Netra Raden mengikuti gerak tubuh istri kecilnya yang sudah sampai ambang pintu.

"Sudah minum pil pencegah kehamilan?" Pertanyaan yang membuat langkah Alula terhenti seketika.

Dentuman hangat yang kian memanas menyundul ulu hatinya, Alula mengerling kecil ke belakang dengan sebilah hati yang cedera.

"Tidak perlu khawatir, aku tidak akan hamil anak Om, Om bisa kembali pada Nona Emelly, jangan hanya berfantasi dengan bayangan dan namanya saja, kapan pun Om mau Om bisa melampiaskan nya langsung padanya."

Bibir Raden terbuka mendengar kata-kata pilu Alula barusan. "Apa maksudmu Yank?" Mengerut kening Raden bingung, seberapa pun ia menelaah tak mampu pula ia memahami.

Bukanya menjawab, Alula yang di tanya justru berlari menuruni anak tangga bahkan keluar dari rumah besar itu.

"Sayang!" Raden ingin mengejar tapi dia masih belum memakai satupun baju dan celananya.

Teriakan membuat Raden berdenyut, rupanya masih ada efek samping yang tertinggal di kepalanya. "Ya Tuhan, sebenarnya apa yang Baby katakan?" Lirihnya.

Kemarin sempat mereka berbelanja pil kontrasepsi, keduanya berencana menunda kehamilan jika sampai harus melakukan kegiatan intim atas dasar hati dan cinta yang berhasil bertaut, Alula masih ingin melanjutkan kuliah dan sukses dengan mimpi nya.

Namun sepertinya, Alula tidak berpikir sama dengan yang Raden pikirkan, Alula menganggap Raden tidak ingin Alula hamil karena tidak mau menanggung jawab perlakuannya. Terlebih, dari mulai malam tadi Alula tahu dia hanya pelampiasan saja.

Hatinya kian cedera.

Kembali Raden masuk ke dalam kamar mengambil black box yang dia pasang pada ruangan tersebut, berusaha mencari tahu apa yang barusan Alula bicarakan.

Raden teringat. Di jam begini seharusnya Raden sudah mandi dan masuk kantor. Dia urungkan niatnya lalu masuk ke dalam kamar mandi terlebih dahulu. Biar saja di kantor nanti Raden buka black box miliknya.

...😚𝗕𝗮𝗯 𝗶𝗻𝗶 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶😚...

1
linanti yani
Luar biasa
As Thyen
Ceritanya bikin ngakak😆😆😆
linanti yani
ora Thor, cerita mu apik, seneng Leh ku moco
Nayla Nachifaa
Luar biasa
Kent Idaz
cerita kehidupan yang seolah nyata..bagus banget
Su pendi
Luar biasa
Nur Azizah
ibu karlina bisa jadi contoh untuk di kita semuanya atas kesabarannya
Nur Azizah
tidak kak author ceritanya asyik
Iluh Sukreni
Buruk
suryani duriah
Luar biasa
Safitri Agus
terimakasih Thor 🙏♥️🥰
Safitri Agus
lanjutannya gmn nih, apakah Silvia tetap dibui?
Anonymous
i
Safitri Agus
sudah bisa merasakan manis lidahnya Kaesang
Nur Hayati
Luar biasa
Safitri Agus
karya sastra angkatan Pujangga Baru dong yang,bagus²🤭
Wirda Wati
kerenn ceritamu thort
Wirda Wati
kolesterol thort
Wirda Wati
ibu sejati Karlina ngga ada duanya
Wirda Wati
rasain...Romo
sundal kata Arga🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!