Kesetiaan, sebuah kata sederhana namun bagi banyak orang itu adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga.
Ketika kesetiaan sudah berada pada ambang batasnya, maka Pengkhianatan adalah hal yang akan mungkin terjadi setelahnya.
Kei, seorang pemuda yatim piatu yang kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan pesawat.
Kehidupannya yang sulit dan pas2an membuat dirinya dikhianati teman, kekasih, dan kerabatnya.
Tapi tiba-tiba dia mendapatkan sebuah system yang merubah hidupnya.
*Dalam cerita ini banyak konten yang sedikit berlawanan dengan etika masyarakat kita ya guys. Tapi ini cuma fiksi dan karangan yang bertujuan untuk hiburan semata, jadi bijak-bijak dalam mengambil pelajaran dan kesimpulan dari cerita ini ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Setelah mengantar Luna menemui Kei, Herman pun meninggalkan mereka dan kembali ketempat perayaan kemenangan Tim Crown Racing.
Kei masih diam sambil memandang ke luar jendela hotel sambil memengang gelas whiskey kesukaannya, sementara Luna juga diam dan memandang Kei.
...[ Luna : Aku akui aku kalah dalam permainan ku sendiri, tapi aku masih punya kartu lain.. ]...
...[ Luna : Pria manapun di dunia ini pasti luluh dengan kecantikan, itu adalah kelemahan terbesar setiap pria di dunia ini.. ]...
Kei mendengar isi hati Luna dan hanya tersenyum sambil meminum whiskey nya.
"Jadi, apa yang kau inginkan dari kami..?" tanya Luna membuka percakapan mereka
Kei meletakan gelasnya dan memandang Luna sebentar sebelum kembali memandang ke luar jendela seraya berkata..
"Tidak ada, negosiasi kita sudah batal beberapa waktu lalu, dan kami sedang mencari sponsor lain.." jawab Kei dengan tenang
"Hmm jadi begitu, bagaimana jika kita ulangi negosiasinya..?" ucap Luna mencoba memperbaiki situasi
Kei menghela nafas sebelum berkata..
"Ulangi ya, tapi nampaknya aku tidak tertarik lagi dengan itu.." jawab Kei
"Kenapa? Apa kau sudah mendapat sponsor lain..?" tanya Luna dengan wajah serius
"Tidak, tanpa sponsor pun tim kami tetap bisa maju ke Moto2 dengan biayaku sendiri..
"Seiring dengan kemenangan kami nanti, tentu akan banyak sponsor besar berdatangan nantinya.."
"Jadi aku tidak tergesa2 dengan itu.." kata Kei dengan tenang dan sedikit senyum di wajahnya
...[ Luna : Sial, dia benar, jika memang nantinya tim mereka bisa naik ke Moto2, maka sponsor akan berdatangan.. ]...
...[ Luna : Terlebih negosiasi kami dan tim SuperBike itu juga gagal, ini membuat ku semakin kesal saja.. ]...
...[ Luna : Sial, ini merugikan jika menggunakan tubuhku hanya demi tim yang belum jelas masa depannya.. ]...
...[ Luna : Tapi setelah kehilangan WSBK, kami juga tidak bisa melewatkan Moto2.. ]...
Luna pun terpaksa menggunakan pesonanya untuk merayu pria di hadapannya ini, dia mulai duduk dengan sedikit pose menggoda untuk melemahkan Kei.
Namun itu semua sia2 karena Kei sudah mengetahui niatnya itu.
"Apa kau salah makan nona? Kau terlihat sedikit gelisah sepertinya.." ucap Kei dengan pura2 bertingkah polos
Luna pun serasa di hantam bola baja besar ketika mendengar ucapan serta melihat sikap Kei yang polos seperti itu.
Dia tidak percaya teknik seperti itu gagal merayunya.
Luna memiliki tubuh tinggi, berkulit putih mulus khas gadis eropa dengan wajah cantik nan rupawan dan rambut panjang berwarna pirang.
Dia kini baru berusia 24 tahun dan juga mewarisi Trigrea dari orang tuanya, pria manapun normalnya akan tergoda dan jatuh ke tangannya.
Namun tidak dengan Kei, skill Mind Reading membuatnya bisa mendengar niatan Luna itu dan tidak mudah terjatuh dalam perangkapnya.
"Ah..? I-itu, tidak aku hanya merasa sedikit gerah disini.." ucap Luna sedikit gugup
"Hmm begitu, tapi kurasa AC disini cukup sejuk, apa kau terlalu banyak minum sehingga mabuk nona..?" tanya Kei masih dengan sikap pura2 polosnya
Luna kembali merasa tertampar dengan ucapan Kei itu.
Dia menganggap Kei yang masih bocah justru malah terkena permainan kata yang Kei lancarkan dengan santainya.
Karena merasa semua itu tidak berpengaruh padanya, akhirnya Luna pun langsung bicara ke intinya.
"Haa, baiklah, aku akan langsung ke intinya.." ucap Luna seraya mengatur ketenangannya
"Seperti itu lebih baik.." kata Kei dengan tenang
"Jadi kau menyadarinya ya.." ucap Luna
"Apa..? Pose menggodamu itu terlalu klise bagiku nona, aku sudah sering kali menjumpai itu, dan kurasa kau hanya berniat menjebakku.." jawab Kei
"Begitu ya.." kata Luna
Akhirnya Luna pun menjelaskan pada Kei alasan dia memainkan trik dengan menjadikan Alberto sebagai wajah perusahaannya.
Itu karena saat dia mewarisi perusahaan besar milik orang tuanya itu, dia masih berusia 21 tahun dan khawatir akan menjadi target para pria hidung belang yang ingin menjerat perusahaan miliknya dengan berpura2 mencintai dirinya.
Namun seiring berjalannya waktu, dia terlalu terbiasa karena semua di tangani Alberto dan akhirnya sulit untuk masuk ke dunia itu karena Alberto lah yang selama ini menghandle semuanya.
Alhasil, dia hanya bisa terus bermain seperti itu dan berpura2 sebagai sekretaris.
"Jadi aku sendiri masih tidak tahu bagaimana merubah semua itu.." ucap Luna mengakhiri penjelasannya
Kei dengan sabar dan tenang mendengarkan Luna mengatakan semua itu padanya, meskipun dia tidak tertarik dengan semua itu, tapi sistem memberinya misi untuk menguasai Trigrea.
Tentu dia harus melakukan sesuatu untuk itu, cara tercepat untuk menyelesaikan misi itu hanyalah dengan cara menjadikan Luna salah satu wanitanya.
Namun Luna tidak membutuhkan uang, karena Trigrea sendiri sudah sangat besar yang tentu dia juga memiliki banyak uang karenanya.
"Lalu, bukankah sebelumnya kalian sempat menolak kami, kenapa sekarang kalian malah berusaha menjadi sponsor kami..?" tanya Kei
"Kami sebelumnya memiliki satu Tim WSBK yang kami sponsori, tapi musim ini berakhir dan mereka menolak perpanjangan karena memiliki sponsor baru.." kata Luna
"Benarkah? Sponsor apa yang lebih besar dari kalian..?" tanya Kei
"Itu adalah Monster Energy.." jawab Luna dengan raut wajah sedikit murung
"Bukankah seharusnya kalian tidak kalah dengan mereka..?" ucap Kei
"Memang benar, tapi mereka lebih di kenal publik ketimbang kami.." katanya
Trigrea adalah perusahaan yang menjadi rumah bagi banyak brand mewah ternama seperti Jam Tangan, Parfum, Tas, Kosmetik, dan Perhiasan.
Tapi itu hanya di kenal kalangan atas karena pasarnya hanya bisa dinikmati oleh orang2 dengan keuangan tingkat atas seperti mereka.
"Begitu ya, sekarang aku paham.."
"Aku tidak akan mempersulit dirimu, tapi seperti yang kau tahu, nilai yang kalian ajukan terlalu kecil untuk menjadi sponsor utama kami.." kata Kei dengan wajah melunak
"Kami sesungguhnya tidak meminta posisi setinggi yang Alberto katakan, kami hanya ingin mensponsori tim baru yang sedang naik daun, hanya itu.." kata Luna menjelaskan
"Apa keuntungannya untukmu? Kelas Moto2 bukanlah hidangan utama disana.." kata Kei
"Memang benar, sudah empat musim kami ingin masuk kesana(MotoGP) tapi gagal, karena itulah kesempatan sekecil apapun kami tidak mau melepasnya.." kata Luna
"Batu loncatan, benar..?" ucap Kei seraya tersenyum
Luna terdiam ketika Kei mengatakan itu, karena memang benar apa yang Kei katakan.
Crown Racing hanya batu loncatan baginya, karena dia masih berfikir percuma berlama2 pada tim Moto2 yang merupakan kasta ke dua di MotoGP, terlebih Crown Racing adalah tim baru yang belum jelas masa depannya.
Kei menyadari semua itu dan akhirnya memberikan dia kesempatan..
"Baiklah, lusa aku akan ke Jerman untuk mengunjungi Villa baru ku.."
"Temui aku disana bersama surat kontrak kerja samanya.." ucap Kei seraya bangkit dari tempat duduk dan merapikan setelan jas yang di pakainya
Mendengar itu wajah Luna seketika berubah lebih ceria dan bercahaya..
...[ Luna 21 -> 31 Lp ]...
"Benarkah..?" tanya Luna
"Ya, kita akan tanda tangan kontrak di depan pers setelahnya, dan kau lah yang akan berdiri bersama ku saat penanda tanganan itu nanti.." ucap Kei seraya melangkah pergi
Luna terdiam ketika mendengar itu, dia bingung kenapa harus dirinya sementara Alberto lah owner yang diketahui oleh publik.
Dan Kei terus berjalan meninggalkan Luna agar dia memikirkan kembali perkataan Kei barusan, secara tidak langsung, itulah syarat yang diajukannya untuk penandatangan kontrak sponsorship yang Kei ajukan.
Ketimbang menaikan nilainya, Kei lebih memilih membantu Luna untuk meraih hatinya dengan caranya sendiri.