NovelToon NovelToon
PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

Setibanya dirumah, Edgar segera turun dari mobil diikuti oleh Karin, Sepanjang perjalanan Edgar terus saja memarahi Karin karena pergi begitu saja membuat Karin tidak bisa membela diri, pria itu benar benar cerewet jika sedang marah, namun setibanya di dalam rumah keduanya dibuat kebingungan lantaran rumah yang terlihat begitu sepi.

“Ma! Pa! Kak Erika!”

Pekik Edgar namun tak ada jawaban hingga tak lama bik Inah datang menghampiri Edgar begitu mendengar suara majikannya itu yang menggelegar di dalam rumah itu.

“Dimana semua orang?”

Tanya Edgar pada Bik Inah, wanita paruh baya itu pun menjelaskan jika semua orang pergi ke vila milik Bambang dan Wita membuat Edgar sedikit kesal, jelas sekali mereka sengaja meninggalkan Edgar dan Karin dirumah, Edgar hanya diam lalu segera melangkahkan kakinya menuju kamar meninggalkan Karin disana.

“Bagaimana ini? Apa yang harus ku lakukan? tidak mungkin aku ke dalam kamar, yang ada nanti dia memarahiku lagi.”

Karin membatin, gadis itu kemudian menatap Inah yang kembali ke dapur membuat nya mengikuti wanita itu, sedangkan Edgar di dalam kamarnya kini merebahkan diri diatas ranjang, pria itu meraih ponselnya, terlihat banyak sekali pesan dari teman temannya yang kesal pada pria itu, dan juga penasaran pada Karin.

“Seperti tidak pernah melihat gadis cantik saja!”

Gumam Edgar melempar ponselnya sembarangan, seketika pria itu terkejut menyadari kata kata yang baru saja ia ucapkan, apa dia baru saja mengatakan gadis itu cantik? Ah tidak tidak, gadis itu tidak ada cantik nya sama sekali! Tak lama terdengar suara pintu dibuka membuat Edgar menoleh, Karin baru saja masuk ke dalam kamar setelah membantu memasak di dapur.

Edgar menatap sekilas lalu memalingkan wajahnya, ia masih sangat kesal mengingat kejadian yang baru saja terjadi, seketika pria itu teringat jika ia beli memiliki nomor ponsel Karin, Edgar kemudian menatap Karin yang tengah mengambil handuk.

“Hei! Kesini!”

Ucap Edgar membuat Karin menoleh, gadis itu kemudian melangkah menghampiri Edgar.

“Mana ponselmu?”

Tanya Edgar membuat Karin terkejut, gadis itu mengangkat wajahnya menatap Edgar terkejut.

“Ke-kenapa?”

Tanya Karin gugup.

“Tidak usah banyak tanya, serahkan ponselmu!”

Ucap Edgar meninggikan suaranya, dengan ragu Karin mengeluarkan ponsel nya lalu menyerahkan nya pada Edgar, Edgar melihat ponsel milik Karin yang sudah ketinggalan zaman tentu saja terkejut, memangnya masih ada ponsel pengeluaran begini di zaman sekarang?

“Jelek sekali!”

Ucap Edgar membuat Karin terdiam seraya menunduk, jujur saja ia tersinggung dengan ucapan Edgar, mau bagaimana lagi? Karin tidak ingin membebani kedua orang tuanya, hidup mereka saja sederhana bagaimana mungkin Karin meminta ponsel pengeluaran baru setiap tahun, Edgar yang menyadari jika kata katanya sudah menyakiti perasaan gadis itu pun terdiam lalu mengembalikan ponsel milik Karin.

“Sudah, sana!”

Ucap Edgar membuat Karin mengambil kembali ponselnya lalu menyimpannya dan segera masuk kedalam kamar mandi, sedangkan Edgar tak lama menghubungi seseorang lalu segera menutup ponselnya, setelah selesai membersihkan diri, Karin pun keluar dari kamar mandi, namun ia tak melihat Edgar disana, Karin pun menggantung handuk yang baru saja ia gunakan.

Tak lama tatapannya tertuju pada benda yang terletak diatas ranjang, Karin melangkah menuju ranjang lalu mengambil sebuah kotak diatas ranjang.

“Bukan kah ini kotak ponsel? Tapi milik siapa? Apa milik kak Edgar?”

Gumam Karin lalu kembali meletakkan kotak itu diatas ranjang.

“Itu milikmu, gunakan itu saja dan buang ponsel lama mu.”

Ucap Edgar dari ambang pintu membuat Karin menoleh, gadis itu terkejut mendengar ucapan Edgar, benarkah Edgar membelikannya ponsel baru? Edgar menghampiri Karin lalu membuka kotak berisi ponsel pengeluaran baru itu lalu menyerahkan nya pada Karin.

“Di dalam nya sudah ada nomor ponsel ku, jaga baik baik jangan sampai hilang!”

Ucap Edgar, Karin pun mengangguk tersenyum, tak lupa gadis itu mengucapkan terima kasih pada Edgar, Edgar hanya menganggukkan kepalanya tanpa menatap Karin sama sekali.

“Kau sudah makan?”

Tanya Edgar, Karin menggelengkan kepalanya.

“Ayo turun, makan siang dulu.”

Ucap Edgar lalu melangkah keluar dari sana, Karin pun segera menyusul sebelum nantinya Edgar akan memarahinya lagi, sore pun tiba, Edgar yang tengah duduk di luar rumah kini menatap kearah pagar dimana sebuah mobil masuk ke dalam rumahnya.

“Akhirnya mereka pulang.”

Ucap Edgar menatap mobil milik sang papa, tak lama semua orang keluar dari mobil lalu menghampiri Edgar.

“Dimana Karin?”

Tanya Wita pada Edgar, Edgar hanya memutar bola matanya malas, bisa bisanya mamanya itu menanyakan keberadaan Karin padahal jelas Edgar lah anaknya.

“Di dalam.”

Ucap Edgar singkat, mendengar itu Wita sontak masuk kedalam rumah mencari keberadaan menantunya itu dengan raut wajah kesal membuat Edgar kebingungan.

“Kenapa mama terlihat kesal?”

Tanya Edgar pada sang papa.

“Karena tahu kau dan Karin sudah pulang lebih awal, padahal mamamu berharap kalian pulang malam.”

Jelas Bambang, Edgar hanya bisa menepuk keningnya mendengar ucapan sang papa, ada ada saja mamanya itu, Edgar kemudian menatap Erika yang terlihat sendirian, bukankah mereka pergi berempat? Dimana Andra berada kenapa tidak terlihat bersama mereka?

“Dimana suamimu?”

Tanya Edgar.

“Ada pekerjaan mendadak, jadi dia harus keluar kota beberapa hari.”

Ucap Erika, Edgar hanya mengangguk kecil lalu kembali menatap koran yang ia baca, malam pun tiba kini semua orang berada di meja makan menikmati makan malam mereka, Bambang dan Wita saling menatap, terlihat Wita memberikan isyarat pada suaminya itu untuk berbicara.

“Edgar, Karin.”

Ucap Bambang membuat Edgar dan Karin menoleh.

“Begini, setelah dipikir pikir sepertinya kalian memang harus tinggal berdua.”

Ucap Bambang membuat Edgar dan Karin terkejut, Edgar tersenyum tipis mendengar ucapan sang papa sedangkan Karin sepertinya tidak nyaman.

“Jadi mama dan papa setuju jika Edgar dan Karin tinggal di apartement?”

Tanya Edgar, Bambang menggelengkan kepalanya.

“Bukan di apartement, tapi di vila.”

Ucap Bambang membuat Edgar tidak setuju mengingat jarak vila mereka dari kantor dan rumah yang cukup jauh, tentu pria itu menolak, namun Bambang tidak memberi pilihan lain pada Edgar, jika tidak setuju maka Edgar dan Karin tidak boleh tinggal dimanapun selain dirumah mereka.

“Tapi pa.”

Ucap Edgar terhenti kala sang papa memintanya untuk diam.

“Pikirkan baik baik, papa beri waktu sampai besok.”

Ucap Bambang membuat Edgar terdiam, hingga akhirnya Edgar pun setuju dengan permintaan sang papa, tidak masalah jaraknya cukup jauh yang terpenting ia tidak perlu berpura-pura baik pada gadis itu lagi, Setelah makan malam selesai semua orang kembali ke dalam kamarnya masing masing namun Bambang, Wita dan Erika masih berada di ruang tamu.

“Beruntung kita mendengar kan saran Andra untuk meminta mereka berdua tinggal di vila, dengan mereka jauh dari kita dan sering berdua, maka cinta akan segera tumbuh diantara keduanya.”

Ucap Wita, Ya Andra yang mengusulkan untuk meminta Edgar dan Karin tinggal di vila, menurutnya dengan sering bersama kemungkinan keduanya akan segera memiliki perasaan.

“Besok kita pindah ke vila.”

Ucap Edgar, Karin hanya diam membayangkan hari harinya dengan pria itu.

1
Wayan Mira
lanjut
Nurhidayati Iyat
mana smbunganya kk
SRI HANDAYANI
gentle juga aska 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!