FOLLOW IG @THALINDALENA
Jika seluruh wanita di dunia ini sangat mengagumi dan mengidolakan Leo Launder yang merupakan penyanyi solois ternama dunia. Tapi, bagi Danna Capela, Leo tak lebih dari seonggok sampah. Kisah masa lalu Leo yang membuat gadis bernama Danna sangat membenci pria itu.
Tapi, bagaimana jadinya kalau mereka menghabiskan malam panas bersama, hingga pada akhirnya Danna mengandung benih Leo? Apakah Danna akan membuka hatinya atau justru sebaliknya?
Simak kelanjutannya, jangan lupa subcribe agar tidak ketinggalan notif update-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semakin Kagum
Leo naik ke mobil besar warna merah yang di kendarai Danna.
"Seharusnya aku yang menyetir." Leo merasa tidak berguna karena membiarkan Danna menyetir mobil sendiri, melewati jalanan terjal menuju pabrik wine.
Danna diam, tidak menanggapi ucapan Leo.
Leo menghela nafas panjang seraya memalingkan wajah dengan kesal karena ucapannya di abaikan Danna, ia menatap hamparan pegunungan indah yang hijau dan asri.
"Kau sudah berapa lama tinggal di sini?" Leo kembali bertanya, berusaha mencairkan suasana tegang di antara mereka berdua.
Danna menoleh, menatap datar Leo tanpa menjawab pertanyaan pria tersebut.
"Apakah pertanyaanku terlalu sulit untuk di jawab?" Leo mulai habis kesabaran menghadapi sikap keras kepala Danna.
"Jika kau terus bertanya aku akan menurunkanmu di sini!" sekali membuka mulut ucapan wanita itu sangat sadis dan kejam, membuat Leo seketika terdiam dan bungkam.
Leo menggerakan jari tangannya di depan bibir seolah sedang mengunci bibirnya. Lebih baik diam dari pada singa betina itu menunjukkan taringnya.
.
.
"Luis! Aku punya sesuatu untukmu," kata Nyonya Kate kepada anak kecil itu yang tengah bermain mobil-mobilan di halaman rumah ditemani Ed.
Luis hanya menoleh, menatap Nyonya Kate yang terlihat menggenggam burung kecil di tangan kanan.
"Apa itu?" Luis penasaran lalu mendekat.
Yes! Nyonya Kate bersorak riang karena berhasil menarik perhatian anak kecil itu. Perjuangannya tidak sia-sia mendapatkan burung kecil ini yang kebetulan hinggap di depan Vila.
"Burung penghisap madu," jawab Nyonya Kate seraya menyerahkan burung itu ke tangan Luis. "Hati-Hati sepertinya sayapnya terluka." Nyonya Kate mengusap punggung burung kecil itu dengan ujung jarinya.
"Kenapa bisa terluka?" tanya Luis, menatap burung kecil itu dengan lekat. Tak berselang lama bibirnya tersenyum lalu mencium burung itu dengan gemas.
"Sepertinya ada predator yang ingin memangsanya, meskipun dia sedang terluka tapi masih sangat gesit," jelas Nyonya Kate, seraya mengingat perjuangannya mendapatkan burung kecil ini demi bisa mendapatkan perhatian dari Luis.
"Oh, burung kecil yang malang," kata Luis seraya mengusap bawah paruh burung itu dengan lembut, kemudian menatap Ed yang berdiri tak jauh darinya. "Ed, kau bisa menyembuhkan burung ini?" tanya Luis penuh harap.
"Coba aku lihat." Ed mengambil alih burung tersebut. "Aku tidak bisa, Luis, sepertinya yang bisa menyembuhkannya hanya Nyonya Kate," jawab Ed, seraya tersenyum pada Nyonya Kate yang memberikan ucapan terima kasih dengan bahasa isyarat.
Luis beralih menatap Nyonya Kate, "kau bisa Nyonya Kate?"
"Tentu saja, Sayang," jawab Nyonya Kata penuh semangat seraya mengusap pucuk kepala Luis dengan penuh kasih sayang. "Ayo bawa ke vila, aku akan mengobati luka burung ini," ajaknya, dan ajaibnya Luis langsung patuh.
.
Di tengah pabrik Wine yang kecil, dikelilingi oleh kebun anggur yang hijau memikat, Leo terpesona menyaksikan semua proses pembuatan wine yang masih dilakukan secara tradisional.
"Kenapa kau tidak memanfaatkan teknologi modern?" tanya Leo dengan nada penasaran yang mendalam kepada Danna.
Di sana, tangan-tangan penduduk setempat, yang mencerminkan keringat dan dedikasi mereka, bekerja tanpa lelah mengolah buah anggur menjadi minuman dewa. Penghormatan yang tinggi dari setiap pekerja kepada Danna membuat Leo tak hanya takjub tetapi juga menghormati kekuatan dan pengaruh yang Danna miliki di tempat itu, seperti singa betina yang memerintah dengan bijak di tengah jantung kebun anggurnya.
"Keunggulan wine kami terletak pada metode pembuatan yang masih mempertahankan tradisi, yang tidak diragukan lagi memberikan sentuhan rasa yang penuh kesegaran dan kemewahan. Karenanya, tiap tetes wine yang tercipta disini, memiliki nilai yang fantastis," ucap Danna dengan nada sedikit ketus.
Leo semakin kagum pada Danna. Wanita itu tidak hanya cantik tapi juga sangat cerdas.
dasar pria tua 😂😂😂
bisa rusak alur cerita karena ga kelar2 ngadon