NovelToon NovelToon
SURAT CINTA DARI BU DOSEN

SURAT CINTA DARI BU DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Beda Usia / Tukar Pasangan
Popularitas:122k
Nilai: 4.9
Nama Author: weni3

"Jadi pacar saya, maka kamu akan wisuda tahun ini. Setelah itu masa depanmu pun saya jamin."

Surat cinta dari Bu Dosen membuat Cakra berlonjak kegirangan. Tanpa pikir panjang dia menerima demi lulus tahun ini dan foto wisuda bersama kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baperan

Mati satu tumbuh sejuta, agaknya itu peribahasa bukan untuknya tetapi untuk Viola yang saat ini sedang mengobrol asyik dengan dosen pria yang kebetulan belum menikah. Belum lagi keduanya yang terlihat begitu dekat dengan si pria yang mendekatkan wajahnya seperti ingin berciuman. Apa tidak menyala otak Cakra saat ini. Kedua gagang cangkir dia genggam begitu kencang lalu mendengus kesal melihat pemandangan yang membuat mata panas.

Adegan seperti di sinetron sedang ia saksikan di depan mata dan parahnya Viola nampak diam saja tanpa melawan. Giliran dia yang mendekati langsung ngereog seperti orang kerugian berpuluh-puluh juga. Padahal halal dan sah-sah saja, malah mendapatkan pahala. Meskipun dia sadar masih ada komitmen di awal yang mengganjal hubungan keduanya.

"Eheemm."

Sontak Viola dan pria yang ada di hadapannya menoleh ke arah Cakra. Namanya Pak Ridwan, beliau dosen baru di sini. Tak terlalu baru juga, sudah ada beberapa bulan mengajar. Kira-kira hampir satu tahun tetapi tetap Cakra yang lebih dulu di sana dari keduanya setelah empat tahun menimba ilmu di kampus tercinta.

Berasa lagi menghadapi junior padahal beda profesi yang jelas menjadi tolak ukur keduanya. Namun kedekatan itu membuat Cakra tak suka dan kini menatap jengah keduanya dengan gaya santai dan melangkah mendekati Viola. Cakra meletakkan dua gelas itu di atas meja dan berdiri menatap istrinya.

"Niatnya saya bikin adem. Eh malah manasin. Itu mesin minta diservis kali makanya manasin terus," celetuk Cakra dengan suara lirih agar Pak Ridwan tak mendengar.

Viola pun menoleh ke arah Cakra yang kini menatapnya datar. Terlihat seperti orang cuek tapi ada marah-marahnya. Mendadak Viola tak tenang. Mengapa juga Cakra baperan. Bukannya mereka hanya menikah dengan berlandaskan perjanjian? Atau setelah Cakra putus dengan Lani justru ingin memintanya untuk seriusan.

"Pesanan Bu Viola ya?" tanya Pak Ridwan seakan menganggap Cakra rendah sekali. Cakra pun berdecak lirih lalu mengangguk mengiyakan.

"Iya Pak, katanya biar adem pikirannya. Makanya saya kasih esnya banyakan. Rasanya juga manis semanis mulut istri," jawab Cakra lalu melirik ke arah Viola yang nampak gusar. Namun wanita itu tak banyak kata dan hanya diam menyimak.

"Oh, kok ada dua?"

"Bapak mau juga? Silahkan! Tapi katanya kalau minum es kepala, orang nakal jadi tobat, orang yang suka goda bini orang jadi insyaf. Bahkan orang yang suka bohong mendadak jujur dan langsung mati kaku."

Kedua mata Viola membola dengan sempurna lalu menarik nafas dalam mendengar penuturan Cakra sedangkan Pak Ridwan hanya mengangguk paham dan meraih gelas jatah Cakra.

"Minum aja, Pak! Kalau kejang-kejang jangan salahkan saya ya! Soalnya sedikit saya kasih racun tikus tadi biar bibit-bibit perusak lenyap," ucap Cakra lalu menoleh ke arah Bu Viola. "Jika ada revisi silahkan hubungi saya, Bu. Tau nomor saya, kan?"

Cakra bergegas pergi dari sana. Dengan santai dia meninggalkan dua dosen muda yang membuatnya segera ingin pulang dan mandi air dingin.

Melihat dan mengingat ucapan Cakra membuat Viola memijit pelipisnya sedangkan Pak Ridwan hanya menggelengkan kepala lalu meminum es kelapa itu.

"Enak Bu, manis, susunya berasa. Silahkan! Oh iya matanya sudah aman? Itu tadi kelilipan debu, Bu."

"Aman, Pak. Makasih."

Jadi perkara debu saat Pak Ridwan hendak meminjam buku pada Bu Viola dan berakhir membuat Cakra salah paham. Seperti peran sebagai suami sudah terpenuhi begitu ngamuk melihat istrinya didekati pria lain.

Selesai mengajar dan bimbingan, Viola pun bergegas pulang. Namun baru sampai di parkiran Viola dikejutkan dengan ban mobilnya yang kempes. Bukan hanya satu tapi keempat-empatnya. Jelas ini ada yang sengaja mengerjainya. Viola mendessah kasar lalu melangkah menuju post security.

"Pak ada yang lihat siapapun itu yang mendekati mobil saya nggak?"

"Mendekati mobil Ibu? Ya banyak Bu, kan parkiran tempat umum. Ada apa ya, Bu?"

"Itu ban mobil saya kayaknya ada yang isengin dech, Pak. Kempes semuanya. Tolong diurus ya, Pak! Saya udah capek banget. Ini untuk Bapak," pinta Viola lalu merogoh tasnya untuk mengambil beberapa lembar uang dan memberikannya pada Pak satpam.

"Banyak banget, Bu."

"Nggak apa-apa, lebihannya buat Bapak ngopi. Makasih ya, Pak. Saya tinggal, kalau bisa besok sudah jadi."

"Baik Bu, makasih."

Viola pun memilih untuk memesan taksi online saja. Lagi pula hari sudah sore, rasanya tidak memungkinkan jika dia naik ojek walaupun akan cepat sampai di rumah. Badannya sudah lelah otaknya pun sudah panas dan butuh segera istirahat.

Namun baru saja keluar dari gerbang tiba-tiba ada mobil yang melintas dan menariknya paksa hingga Vio tak dapat menghindar. Sempat meronta dan berteriak tetapi beberapa orang yang ada di dalam sana segera membekapnya hingga tak lagi sadarkan diri.

"Cak apa istrimu belum pulang? Ini acara tahlilan sebentar lagi mau dimulai. Udah hari terakhir loh ini. Apa sibuk di kampus? Coba kamu hubungi! Sudah mau magrib belum sampai di rumah."

Cakra yang sejak tadi pulang ke rumah Viola memang tak terlalu sadar waktu karena setelah pulang langsung rebahan dan lanjut numpang berenang. Setelah Ibu dan Bapak datang justru dia main hape di ruang tengah tanpa melihat jam sudah menunjukkan pukul enam.

"Coba Cakra telepon dulu, Bu." Cakra pun beranjak dari duduknya. Dia mencari nomor Viola dan segera menghubungi tetapi tak ada tanggapan bahkan setelahnya nomor Viola tidak aktif.

"Ck, nggak bener nich. Jam segini belum pulang. Mana ada? Apa iya bimbingan sampe sore. Aku aja nggak dibimbing-bimbing."

Cakra melangkah menuju kamar lalu menyambar jaket serta kunci motor yang tergeletak tak jauh dari meja. Dia pun bergegas pergi hingga membuat Bapak bertanya.

"Loh mau kemana to, Cak? Sudah mau Magrib loh, Le!

"Jemput istri, Pak!" seru Cakra dan dianggukki oleh Bapak.

"Oh Yo wes, hati-hati!"

"Siap."

Cakra melajukan motornya menuju kampus. Sedikit geregetan juga karena terakhir melihat istrinya di ruangan bersama pria dan kini sudah mau larut tetapi belum kunjung pulang.

Terlihat mobil Viola masih terparkir membuang Cakra tak tenang. Pikiran melayang membuatnya sedikit emosi. Namun saat melihat ada beberapa orang dari bengkel yang sedang mengerjakan ban mobil itu Cakra pun lebih dulu mampir ke post security.

"Pak, Bapak lihat Bu Viola? Itu mobilnya ada, orangnya masih di dalam nggak?"

"Oh tadi udah pulang, Mas. Udah dari jam empat kok. Itu mobil bannya bocor semua. Bu Viola nitip biar saya benerin. Ada apa ya, Mas?"

"Oh nggak, Pak. Tanya aja. Makasih ya, Pak."

Cakra kembali menaiki motornya dengan pikiran tak menentu. Jika sudah pulang pasti dari jam empat harusnya sudah ada di rumah, tapi sampai jam segini belum ada. Kemana dia?

Cakra melajukan motornya lagi, berniat mencari tetapi ponselnya yang bergetar membuatnya menepi untuk menerima panggilan terlebih dahulu.

1
Dewi Meliasari
kok lama bgt up Thor...jd penasaran lanjut ceritanya
Norzulaikha Mohdasri
cakra!!!!
Erna Wati
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Erna Wati
/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Erna Wati
ngawur ni bu Viola /Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
Erna Wati
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Erna Wati
seru ni lanjut
Hafis Yudhistira
udh 1 bulan gak update
Meriana Rante
semangat thor....lanjut k...
Zayyin Arini Riza
Cakra... kemana kamu Cak.... kok belum ditemukan ya Cakra...?
udah lama banget ini.... Thor, jangan lama ngilangnya...
Ita rahmawati
aih blm tamat toh 🤣🤣
Ita rahmawati
aih si cakra terlalu lama tinggal cup cup doang bini sendiri ini mau pipi kek bibir kek apa kek semua boleh 🤦‍♀️🤣🤣
Ita rahmawati
mereka ini 🤗🤗
Meriana Rante
mana lanjutannya thor???
Ita rahmawati
nah kena kamu
Ita rahmawati
nah kan ternyta emg viola gk salah liat tuh si lani sm remon 🙄
bner tuh si cakra egois 😏
Ita rahmawati
bneran nih silani yg berhubungan sm ramon ya
Ita rahmawati
malah mikir poligami 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ita rahmawati
cakra 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣🤣🤣
Ita rahmawati
gampang bgt bilang janji tp masih meragu 😏😏🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!