Bagaimana sih seru nya menjadi princes Jihaen Mayleen yang sangat di sayangi oleh empat kakak laki-laki nya yang semua nya adalah pangeran super tampan?
Bagaimana pula kalau pangeran Richard Erling sang pria masalalu Jihaen yang belum selesai malah muncul lagi namun sebagai tunangan Mheyrina sepupu nya Jihaen?
Jihaen cantik,pintar seorang puteri raja pada kenyataan nya kisah cinta nya tak seberuntung kehidupan nya..
Santai dulu gak sih sama novel satu ini
Sebelum merilis novel selanjut nya, kayak nya autor mau santai dulu sama novel yang ringan ini
yuk mampir di novel yang ke-16
Royal Princes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♡ LIA Lestari ♡, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Royal Princess Chap 28
Flash back off..,
cerita kembali maju ke masa sekarang
Princess Jihaen Mayleen
Pangeran Richard Erling
🖤🖤🖤🖤🖤
Seperti yang Richard janjikan pada Mheyrina bahwa setelah ia selesai menjumpai Chiko di kota Destra maka se-kembali nya di kesempatan berikut nya, ia akan menemani Mheyrina mencari hadiah untuk ulangtahun teman Mheyrina.
Hari ini Richard mengajak nya ke pusat perbelanjaan Kota Yoheen yang terkenal. Tempat ini sudah menjadi kebiasaan para keluarga bangsawan untuk pergi berbelanja fashion terbaik. Bahkan dari beberapa kota selalu menuju ke Yoheen sebagai tempat favorit mereka.
Mheyrina seperti biasa akan memesan gaun baru untuk setiap acara, Setelah beberapa saat di dalam butik langganan nya ia merasa gaun nya sudah sangat cocok jadi ia berfikir untuk mencari hadiah buat teman nya yang berulangtahun tersebut. Mheyrina pun segera menggandeng Richard untuk mencari toko yang cocok guna memesan hadiah ulang tahun yang sempurna.
Setelah berjalan-jalan sebentar, Mheyrina melihat sebuah toko pakaian yang sangat indah, ia pun berfikir untuk berbelok lagi dan membeli beberapa gaun tambahan.
"kak Richard, aku akan mencoba beberapa gaun itu juga.. seperti nya gaun-gaun itu sangat cocok untuk ku" kata Mheyrina manja
Richard hanya tersenyum lembut tanda meng-iyakan nya..ia tak pernah protes apa pun yang di inginkan oleh Mheyrina, ia selalu memanjakan nya tanpa batas.
Setelah Mheyrina pergi mencoba gaun-gaun nya ke ruang ganti, Richard yang merasa bosan pergi ke luar sebentar. Richard memeriksa ponsel nya, kontak Jihaen betul-betul tidak bergerak semenjak hari itu.
Terakhir kali Richard yang curiga segera memeriksa apa yang terjadi pada kontak gadis itu. tebakan nya tidak meleset, Jihaen memang secara langsung menyuruh orang untuk mengalihkan sistem kontak nya.
Meski orang yang di bayar Jihaen ini tidak bisa memblokir nomor nya secara langsung, namun Richard akui kalau orang yang di pakai Jihaen lumayan hebat juga. Namun tetap saja orang itu bukan lah lawan nya. memikirkan nya Richard tersenyum sinis.
Saat sedang bersandar santai di luar, mata Richard tak sengaja menangkap objek seorang yang sangat membuat jantung nya berdetak cepat..! Jihaen?!
Ternyata Jihaen juga hari ini datang kemari, ia sedang bepergian bersama Amei dan beberapa teman nya. hmm ternyata begitu yaa tidak ada yang berubah, seorang princess Jihaen Mayleen lebih suka merakyat sejak dulu.
Jihaen memang lebih senang begini , meski ia pergi jauh ke kota yang berbeda ia akan menuruti keharusan membawa beberapa bodyguard demi keselamatan nya. Namun para bodyguard itu berjaga di jarak tertentu, Jihaen tak ingin beberapa teman nya merasa tak nyaman karena jalan-jalan mereka seraya di ikuti mata-mata.
Tanpa sadar pandangan Richard terus mengikuti Jihaen dan teman-teman nya itu dan tanpa sadar pula kaki panjang Richard juga ikut melangkah perlahan. Saat di depan toko parfume tampak puteri Amei dan dua teman lain nya memisah kan diri untuk pergi ke toilet..
Jihaen dan keempat teman lain nya memilih menunggu di sekitar sambil melihat balon,poster-poster dan printilan yang lucu di sekitar. Saat mereka sedang asik menikmati suasana, salah satu kereta kuda mewah yang lewat tak sengaja menginjak sesuatu yang tajam hingga kuda yang awal nya jinak itu terkejut dan bergerak sembarang arah.
Karena gerakan reflek itu beberapa orang yang sedang ramai di sekitar kaget yang mengakibat kan Jihaen dan beberapa teman nya yang sedang asik melihat perintilan di tangga terdorong keras oleh sekelompok orang-orang..
Jihaen berada di bagian ujung, jadi ia yang paling dekat di tangga, teman-teman nya yang terdorong pun bobot mereka membuat Jihaen tak bisa menahan diri nya.
Spontan Jihaen langsung terpleset di tangga, teman-teman nya yang terlambat menyadari langsung shock. Bodyguard yang berada jauh dari nya bergerak cepat dan siap menahan sang tuan puteri agar tidak jatuh..
Namun satu bayangan lebih cepat satu detik dari gerakan bodyguard yang jelas-jelas sudah tepat waktu tersebut.
Jihaen yang awal nya merasa limbung dan siap jatuh itu pun kaget saat merasakan pinggang nya di pegang erat oleh tangan yang kuat dan dada nya sudah berbenturan dengan dada orang sangat keras..!!
Semua nya terjadi dengan begitu cepat, Jihaen membelalakkan mata nya saat melihat siapa yang sedang menahan bobot tubuh nya saat ini, orang ini memeluk nya dengan kuat, seperti melindungi sesuatu yang sangat beharga..
Ekspresi nya, alis nya yang tertaut menandakan ia sangat kuatir,cemas,panik dan takut jika Jihaen benar-benar jatuh dari atas tangga tadi. Wajah ini..aroma parfume ini..tidak pernah berubah sama sekali..! Richard..!
Richard dan Jihaen sama-sama berpandangan lekat sepersekian detik, tubuh mereka berdua sama-sama menempel dengan erat..seperti tubuh mereka sangat cocok dan membutuhkan satu sama lain. Detak jantung beradu dalam ritme yang tak menentu.
Bodyguard yang merasa sang tuan puteri aman, ia segera mengambil sikap dan segera jaga jarak. Teman-teman Jihaen merasa lega karena Jihaen tak jadi jatuh dari tangga yang tinggi.
Setelah Jihaen dan Richard sama-sama tersadar, mereka langsung buru-buru menjauhkan diri satu sama lain..
"te-terimakasih" kata Jihaen terbata. Ia tetap tau diri jika sudah di tolong orang, siapa pun itu. Meskipun ia dan Richard dalam perang dingin. Jihaen juga tak mengira ia bisa bertemu pria ini di sini.
"..ya" jawab Richard singkat..
pemilik kereta kuda mewah sudah bisa menjinakkan kuda nya kembali, semua kembali normal. Teman-teman Jihaen segera memegang Jihaen dan membawa nya pergi. mereka tentu tak peduli siapa yang menyelamatkan Jihaen, mereka sudah cukup shock..jadi jika Jihaen selamat maka itu sudah sangat baik.
Richard hanya menatap kepergian Jihaen yang menjauh bersama teman-teman nya. Sebetul nya Richard ingin sekali protes mengapa Jihaen me-reject nomor kontak nya secara permanen, ia ingin marah pada gadis itu namun tidak ada kata yang keluar...lidah nya kelu. Richard hanya bisa memandang kepergian Jihaen begitu saja.
Jika saja tadi ada princess Amei di sana maka sudah pasti gadis ini tau yang terjadi antara Richard dan Jihaen sepersekian detik saat dua orang berpelukan di atas tangga tadi. tentu saja Amei bisa langsung tau kalau dua orang masih saling menyukai dengan sangat. Namun sayang nya Amei tak sempat menyaksikan nya..
saat princess Amei dan dua teman lain nya selesai dari toilet, keadaan sudah aman. Mereka hanya mendengar cerita saja dari teman-teman nya saat kejadian tak terduga tadi terjadi.
"Jihaen sukur lah kau tidak apa-apa" puteri Amei mendadak takut dan hampir menangis, ia tidak bisa membayangkan jika Jihaen benar-benat jatuh tadi..