Seorang wanita Jawa yang tangguh walaupun berasal dari keluarga biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diah wresti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepak sayap merpati
Malam hari....emak tidur di kamarku....katanya mumpung aku belum pindah kekota untuk melanjutkan sekolah....tapi aku tahu....hati emak sakit...karena ucapan budhe Suryo...kami hanya diam emak memeluk ku cukup erat...sambil mencium rambutku
" hati-hati ya nduk....jaga diri....jaga martabat jangan salah langkah sedikitpun jika kamu esok hari ingin dihargai"...
" iya Mak" jawabku
" dulu seumurmu emak jatuh cinta pada anak kades tetangga sebelah...padahal saat itu emak ingin melanjutkan sekolah seperti kamu,tapi sayang harus berhenti karena emak mengandung..... mengandung kamu" helaan nafas emakku terasa berat seolah ingin melepaskan beban yang selama ini dia tanggung...
" mungkin sudah waktunya kamu tahu siapa bapak kamu ....dimana dia sekarang...dan biar emak tidak punya beban menyembunyikan semuanya dari kamu nduk"
Dalam hati ingin sekali aku mendengarkan semuanya tapi disisi lain andai emak tidak mau bercerita juga tidak masalah....bagiku emak sudah cukup....aku nggak perlu yang lain walau itu bapakku ...toh nyatanya sampai detik ini laki-laki itu juga tidak pernah datang untuk melihat ku atau memberikan materi untuk kehidupanku...semua dari mbahku...dari emak...tapi aku juga suatu saat butuh....entah butuh apa aku nggak tahu...yang jelas apa mungkin nasabku aku belum paham itu...karena nyatanya emak tidak pernah menikah tapi punya anak aku.
"Saat itu emak kelas 3 SMP...sama seperti kamu sekarang ini" mengalir lah cerita emak tentang laki-laki bernama Yono. Sekarang Si Yono sudah menikah sudah memiliki anak laki-laki dan perempuan hidup makmur dikota . Bapak biologisku pengusaha cukup besar dikota...istrinya juga membuka beberapa toko pakaian dan emak tahu semua dari anak lek Kartini karena Yu Sari bekerja disalah satu toko pakaian milik istrinya bapakku.Aku terdiam...dalam hati cukup bajingan juga laki-laki yang mungkin itu bapakku karena dia hidup berkecukupan tetapi lupa ada perempuan dan anak yang harusnya dia perhatikan ...dasar lelaki tak bertanggung jawab....terukir dalam di otakku tentang sebuah rencana yang pasti aku lakukan saat situasi aku sudah siap....tunggu Sulistyono Harianto.ya itu nama bapak biologisku...aku akan datang padamu....lihat apa yang bisa aku lakukan untukmu dan keluargamu....aku nanti datang atas nama wanita malaikat ku....emakku.
Setelah emak bercerita mungkin dia lelah dan sakit hati ..emakku tertidur tapi sesekali aku masih mendengar Isak tangis mungkin juga masih terbawa mimpinya....kepandangi wajah ayu emakku perempuan berumur 30 an....bergaris wajah cantik....sayang kehidupan nya tidak secantik wajahnya...ada guratan tipis di dahi dan sudut matanya...mungkin beban perasaan yang harus dia pendam sekian lamanya....Mak...aku janji ...aku akan membuat kamu bangga...akan kubuat engkau tidak menyesal mengandung dan melahirkan ku...janjiku dalam hatiku.
Terdengar denguran halus disampingku...emak tidur dengan tenang....semoga saat aku tinggal emak juga bisa tidur nyenyak seperti ini...mataku tak dapat terpejam banyak rencana yang aku susun ...terutama untuk bertemu Si Yono....otakku berputar terus bagaimana membuat dia sakit dan merasa menyesal. Sampai saat mataku tertumbuk pada bungkusan yang belum dibuka oleh emak oleh-oleh dari kota....dari Mas Agung karena penasaran aku turun dari tempat tidur dan membuka bungkusan tadi...ternyata kain kebaya...warnanya bagus kalau dijahitkan pasti emakku cantik memakai ini. Kubungkus lagi kain tadi supaya emak tidak tahu kalau aku sudah membukanya. Teringat senyum mas Agung laaaa kok hati ini biasa aja...dataaaar kaya aku melihat senyum Malik...looo aku bingung dengan diriku...apa karena dimataku mas Agung bukan laki-laki yang gagah yang dapat melindungi wanitanya saat ada orang lain yang mengatakan keburukan orang yang katanya dicintai....aaa mboh laaaa mumet sirahku....yang jelas nggak ada debaran aneh lagi didadaku....lamat-lamat aku sudah mendengar orang mengaji di langgar ujung kampungku....suaranya syahdu... membuat tenang hatiku....tanpa terasa mataku terpejam tapi aku masih bisa merasakan emak mulai menggerakkan badannya...karena memang biasa emak bangun pagi dan mengerjakan semuanya sendiri
" nduk..Kowe Urip e emak.... jangan kecewakan emak Yo cah ayu....langkahmu kudampingi dengan doaku" samar kudengar Mak berkata lirih sambil dia membelai dan mencium pipiku...sebelum aku tenggelam dalam buaian ketenangan.
aku terbangun sudah pukul 09.00 pagi untung aku sedang halangan jadi tidak melaksanakan kewajiban.
Keluar kamar dimeja dapur sudah tersedia makanan sederhana....sambal...tempe kacang yang dibaluri tepung...dan sayur asam mmmm aku membayangkan nikmatnya...juga masih ada pisang dan tape goreng dimeja...iiii emakku emang wonder woman
" Mandi dulu sana.... bersihkan badan....bocah wadon nggak pantas keluar dari kamar terus buka-buka makanan saru"
" hehehehe ok Mami"
" mami...mami...sudah ayo cepat....kita sebentar lagi ke rumah lek Mardi....minta tolong besok untuk mengantar kamu ke kota...kan sekalian bareng Ratna sama Malik biar ongkosnya "ngendong indit" patungan biar ringan"...sambil tersenyum ...wiii Mak ku ayu neee lek mesem...kok baru aku menyadari ya....apa mungkin sebentar lagi aku mau berpisah sama dia sehingga aku mengamati lebih.
" Wong disuruh mandi kok Mlah ndoweh nguwasno... melihat emaknya begitu nduk?"
" emak ayu yen mesem"
" emak harus sering-sering senyum ya Mak...biar aku juga disana tenang....karena senyum itu artinya bahagia...tenang jiwa ragaaaaa" sambil kudekapkan tangan kedadaku
" Iyo...Iyo wes Ndang adus....cepet mandi malah omong ae bocah Iki"
" siaaaap Ratu" aku segera beranjak kekamar mandi...sebelum senjata andalan emak" penebah" mendarat di pantat ku.
keesokan harinya...pagi sekitar pukul 06.00..
Lek Mardi sudah ngopi manis dibale depan rumahku... sambil makan camilan yang disediakan emak....memang rumahku yang paling ujung...sehingga kami dulu yang dijemput setelah itu Ratna dan terakhir Malik...
" Eeee emak membawa apa aja itu kok banyak banget?" tanyaku agak panik...
karena selain pakainku ada pisang kelapa beras dan entah apalagi yang dibawa....ini sih bukan mau kost tapi pindah rumah sekeluarga kalau bawa seperti ini.
" itu beras untuk makan disana...dan oleh-oleh untuk ibu bapak kost mu"
" Ndak usah banyak- banyak mak....nanti nggak cukup mobilnya" kataku. Aku membayangkan keluarga Ratna dan Malik Akan melakukan hal yang sama ....maka kita duduknya tidak nyaman apalagi perjalan cukup lumayan jauh kurang lebih 1.30 menitan.
Dan terjadilah yang aku bayangkan.... Keluarga Ratna dan Malik juga membawa barang kurang lebih sama seperti emakku .
Mobil lek Mardi jalannya kayak siput ...mungkin kalau dia bisa bicara akan marah karena beban terlalu berat....kami duduk berhimpitan seperti Kambing yang mau dijual ke pasar Kliwon....lek Mardi hanya pasrah saat mobilnya overload bebannya....ya beginilah kami masyarakat desa jika mau bertamu apalagi mau menitipkan anak.... kami mau memberikan semua yang kami punya.Sampailah kami di tempat kost....jelas aku dan Ratna satu kost bahkan satu kamar sedang Malik tempat kostnya berjarak kurang lebih 300 meter dari tempat kami.
Dan.... perjalanan hidupku dimulai dari sini.