Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.22
["Dimana?"] ~ Mas Tio
"Masih dikampus,masih asa satu mapel lagi.Kenapa?"
["Kangen"] ~ Mas Tio
"Ih gombal,nanti juga ketemu dirumah"
["Mas jemput ya?sekalian makan malam diluar?"] ~ Mas Tio
"Boleh,nanti aku kabari kalau sudah mau pulang"
["Ok.Sampai ketemu nanti sore"] ~ Mas Tio
"Siap Mas Suami"
Zalina pun kembali melanjutkan kelasnya yang belum selesai.Senyum bahagia terus menemani harinya saat ini.
Entah mengapa,meski belum memiliki rasa cinta pada pria yang sudah menikahinya itu ,namun Zalina cukup bahagia dengan perubahan sikap Tio saat ini.
Ternyata pria yang dia juluki manusia kulkas itu memiliki sikap yang cukup manis dan juga hangat.Setiap perlakuan nya membuat hati Zalina bergetar dengan jantung yang berdetak tak karuan.
Sungguh suatu hal yang mudah untuk terpikat oleh pesona pria dewasa itu jika sejak awal bersikap manis seperti saat ini.
Namun Zalina cukup mengerti,bisa menerima dirinya diwaktu yang singkat aja Zalina sudah cukup bersyukur karena sangat tidak mudah berada diposisi Tio saat itu.
Selain harus menerima sakit hati karena dikhianati,Tio juga harus menanggung malu karena mempelai wanita yang digantika oleh orang lain,sungguh kemalangan yang hakiki.
Mengerti akan kondisi itu ,Zalina pun hanya bisa pasrah menerima setiap perlakuan kasar yang Tio lakukan padanya.
*
*
["Aku sudah didepan,jika kelasnya sudah selesai cepatlah kemari"]~ Mas Tio
Zalina bergegas membereskan dan memasukan barang barangnya kedalam tas,saat Tio mengirimkan pesan pasa ponsel Zalina.
"Kok buru buru Lin?mau kemana?"tanya Zoya yang duduk tepat disamping Zalina.
"Sorry aku duluan ya,Mas Tio sudah nunggu didepan"
"Ciee,yang dijemput bojo"
"Ciee,yang sirik.Udah ah,dulu ya guys"
"Ok,hati hati"
"Siap"
Dengan langkah tergesah Zalina membawa langkahnya menuju kegerbang kampus dimana suaminya kini tengah menunggunya.
Senyum sumringah nampak diwajah cantiknya saat melihat pria tampan bertubuh kekar berdiri bersandar ditubuh mobik fortuner yang dia bawa sendiri tanpa bantuan supir seperti yang biasa dia lakukan jika itu untuk urusan pekerjaan.
Tio menegakkan tubuhnya dan memasukan ponsel yang tadi dia mainkan,saat melihat Zalina berjalan mendekati dirinya.
"Sudah lama ya?maaf ya kelasnya tadi telat jadi pulang nya juga agak telat"
"Nggak apa apa,Mas juga belum lama kok.Ya sudah ayo kita jalan"
"Memang kita mau kemana?"
"Mas mau ngajak kamu liburan dadakan"
"Liburan?kemana?"
"Ada deh,nanti juga kamu tahu.Ayo masuk kita berangkat sekarang"
"Siap Pak Suami"
Keduanya pun kompak memasuki mobil yang Tio bawa dengan mengendarai seorang diri.Tanpa bantuan seorang supir.
Mobil pun melaju meninggalkan kampus menuju kesuatu tempat yang sudah Tio persiapkan sebelumnya.
Obrolan ringan pun mengisi sepanjang perjalan keduanya hingga waktu jarak tempuh selama 3 jam perjalanan pun dilalui tanpa terasa.
"Loh kita ini dimana Mas?kenapa kemari?"ucap Zalina saat mobil Tio memasuki kawasan hotel mewah yang ada di daerah Bandung,Jawa Barat.
Sebuah hotel yang memiliki konsep era Renaissance Itali itu menyuguhkan sebuah sensasi menginap dihotel yang berbeda dari hotel lain nya.
Zalina menatap kagum pada bangunan tinggi dan besar yang kini ada didepan matanya.Zalina yang kehidupan nya berfokus pada pendidikan kurang begitu update tentang tempat wisata atau pun hotel yang ada dikota kota besar lain nya yang cukup terkenal dengan keunikan konsep yang masing masing mereka miliki.
"Ayo turun"ajak Tio sembari membukakan seatbelt Zalina lalu turun terlebih dahulu dan berlari mengitari mobil untuk membukakan pintu untuk istri kecilnya itu.
Zalina sendiri masih terbengong bengong menatap penuh kekaguman pada bangunan tinggi yang akan mereka tempati malam ini.
"Ki_kita mau apa kesini Mas?bukan nya tadi Mas ngajak makan malam,ya?kok malah kesini?"
"Kita akan makan malam disini dan juga menginap disini selama 2 malam"
"Hah,apa?menginap?"
"Iya,kenapa kaget begitu?anggap saja ini liburan dan juga bulan madu dadakan kita"
"Ta_tapi,aku tidak bawa apa apa Mas"
"Kamu pikir suamimu ini semiskin itu apa?sehingga tidak bisa membelikan peralatan dan juga baju yang kamu butuhkan selama kita disini?".
.
🌸🌸🌸