NovelToon NovelToon
BRAVE LOVE

BRAVE LOVE

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:3M
Nilai: 4.8
Nama Author: PimCherry

Jeanette Archer, seorang wanita bersuami, menghabiskan satu malam panas bersama seorang pria. Hal itu terjadi di acara ulang tahun adik kesayangannya.

Axton Brave Williams, yang anti pernikahan, menerima tantangan dari para sahabatnya untuk melepas keperjakaannya. Ia melakukan sebuah ONS dengan seorang wanita di sebuah klub.

Jean merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya, membuat dirinya menerima perlakuan suaminya yang semakin lama semakin acuh. Hingga pada akhirnya ia menemukan bahwa suaminya telah mengkhianatinya jauh sebelum mereka menikah.

Sebuah perceraian terjadi, bahkan kedua orang tuanya mendukung ia berpisah, karena wanita selingkuhan suaminya tengah hamil. Di hari yang sama, ia mengetahui bahwa dirinya tengah hamil akibat malam panas yang ia lewati.

Tak mendapat dukungan dari siapapun, membuatnya lari saat hamil dan kembali menikmati petualangannya di alam bersama anak dalam kandungannya. Hingga takdir membawanya kembali pada pria yang merupakan ayah anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

INGIN IA DEKAT

Jesslyn yang tak ingin berpisah dengan Hansen, kini berusaha mencari cara untuk menarik perhatian suaminya itu. Ia terus berada di rumah sakit, di samping Joanna. Bahkan ia hanya pulang untuk sekedar berganti pakaian.

Namun, Hansen tetap tak melihat ke arahnya. Pria itu berada di rumah sakit, tetapi lebih sibuk dengan laptop dan ponselnya. Hanya saat dokter datang memeriksa Joanna saja ia beralih, tapi ketika dokter pergi ia kembali lagi berkutat dengan semua alat itu.

Jesslyn selalu mencuri pandang ke arah Hansen, berharap ia menangkap basah suaminya itu melihat ke arahnya, tapi ternyata harapannya kosong.

Ia menghela nafas pelan, kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Hansen.

"Bisakah kita bicara?" tanya Jesslyn.

"Bicaralah, aku mendengar," jawab Hansen tanpa menoleh sedikit pun.

"Aku tak ingin berpisah denganmu. Aku tak ingin berpisah dengan putriku. Aku berjanji akan memperhatikan Joanna dan tak melakukan hal yang tak kamu sukai lagi," ucap Jesslyn.

Hansen menghentikan pekerjaannya, kemudian melihat ke arah Jesslyn. Jesslyn yang sudah lama tak ditatap oleh suaminya itu, merasakan debaran jantung seperti dulu, begitu pula Hansen. Hanya saja sekarang ia berusaha untuk menjaga wibawanya di hadapan istrinya itu.

"Buktikan padaku, jangan hanya bicara saja," ucap Hansen singkat.

"Aku akan membuktikan padamu. Aku berjanji," Jesslyn pun bangkit dan kembali ke sebelah Joanna.

*****

"Mom! Lihat, komputelnya nyala," wajah Alex begitu berbinar melihat apa yang berhasil ia capai.

Sementara itu Jeanette justru pusing karena tanpa kabel yang ia sembunyikan, komputernya bisa menyala kembali. Ia yakin Axton memiliki andil dalam hal ini. Sungguh, mereka memang ayah dan anak, pikir Jeanette, yang kadang ingin mengingkari semua kenyataan itu.

"Hmm ...," Jeanette ingin memutar tubuhnya dan keluar dari kamar, tapi pergelangan tangannya ditahan oleh Axton.

Jeanette langsung menoleh ke belakang dan melihat tatapan Axton yang tak bersahabat.

"Kamu menyembunyikannya," ucap Axton setengah berbisik.

Jeanette menghempaskan tangan Axton, tapi Axton menariknya kembali bahkan gengamannya semakin erat, "Kamu sengaja melakukannya. Apa maksudmu?"

Jeanette mulai meringis, ia langsung menghentak tangan Axton dan memuntirnya, "Itu bukan urusanmu," bisik Jeanette.

"Mom, Om, ngapain?" tanya Alex yang sedari tadi memperhatikan keduanya.

"Apa kamu mau makan siang sekarang?" tanya Jeanette.

Axton berlutut dan menatap Alex, "bagaimana kalau kita makan di luar? Apa kamu mau pizza?"

"Mauuu!!!" Alex langsung melompat ke pelukan Axton. Axton menoleh ke arah Jeanette yang justru memalingkan wajahnya.

"Kalau begitu kita berangkat," ajak Axton.

"Mom, ayo! Pizza," ucap Alex.

Baru Jeanette ingin menolak, Axton membuka mulutnya, "Ikut denganku, tak ada penolakan."

Jeanette terpaksa ikut, karena ia tak mau Axton berdua saja dengan putranya. Setelah bersiap, mereka memesan taksi online. Ketiganya duduk di belakang, di kursi penumpang.

Mereka pergi ke sebuah restoran cepat saji yang menyajikan pizza. Nama restoran itu terkenal di Indonesia, membuat Alex semakin ingin cepat masuk ke dalam karena teman temannya kadang bercerita bahwa mereka makan langsung di sana.

Axton menggandeng Alex karena Alex tak melepaskan tangannya sama sekali. Bahkan kini ia berada di tengah, di antara Jeanette dan Axton. Mereka terlihat seperti sebuah keluarga.

Melihat sebuah meja di dekat pintu masuk yang berisi berbagai rasa es krim dan juga topingnya, Alex segera melompat ke arah Axton dan meminta pria itu untung menggendongnya.

"Es klim!" teriak Alex.

"Kamu mau?"

"ehmmm!!" Alex langsung mengiyakan dan menganggukkan kepalanya.

Seoranh pelayan membantu Axton mencari kursi kosong. Axton duduk di sebelah Alex sementara Jeanette di hadapannya.

"Pilihlah apa yang kamu inginkan," kata Axton sambil menyerahkan buku menu pada Alex. Alex yang antusias, langsung membolak balik tiap halaman san menunjuk apa yang ia inginkan. Jeanette hanya melihat saja, tanpa ada keinginan untuk melarang. Ia tahu jika ia melarang, Alex akan merajuk pada Axton.

Alex menyantap makanan dengan senang dan tersenyum pada Axton dan Jeanette. Sesekali Axton menyuapi Alex dan Jeanette membersihkan pipi Alex yang terkena saus tomat.

"Kamu mau apa lagi?" tanya Axton saat Alex memakan es krim miliknya yang ia racik sendiri topingnya.

"Daddy!" teriaknya tiba tiba.

"Mom, di mana Daddy Alex?" tanya Alex sambil menoleh ke arah Jeanette.

"Daddy bekerja," jawab Jeanette singkat. Axton tahu kehidupan Jeanette. Suaminya sudah menikah lagi dan memiliki anak sendiri.

"Lama sekali, tidak pulang," ucap Alex mencebik.

"Sayang ...," Jeanette menggenggam tangan Alex.

"Om Ax, mau jadi Daddy Al?"

*****

Wesley memasuki perpustakaan di mana Tuan Orlando sedang duduk sambil membaca buku. Tuan Orlando memang jarang pergi ke perusahaan karena sudah menempatkan beberapa orang kepercayaannya di sana. Meski begitu, Wesley tetap menjadi pintu terakhir pemeriksaan sebelum semua berkas ditandatangani oleh Tuan Orlando.

"Uncle."

"Ada apa, Wes?" tanya Tuan Orlando sambil menurunkan kacamata bacanya.

"Ini semua informasinya, Uncle," Wesley memberikan sebuah map kepada Tuan Orlando.

Jeanette Archer, putri sulung Marcello Archer. Tuan Orlando melihat foto Marcello Archer dan ia seakan mengenalinya. Lalu karena tak dapat mengingatnya, ia meneruskan membaca informasi yang didapat oleh Wesley.

Ia sungguh kaget ketika membaca bagaimana kehidupan Jeanette, "Apa ini benar, Wes?"

"Ya, Uncle. Aku mendapatkan informasi yang sangat akurat."

"Kasihan sekali dia. Bagaimana kedua orang tuanya bisa melakukan hal seperti itu?" Tuan Orlando kembali memperhatikan foto yang menampakkan keluarga Archer.

Seketika ingatan Tuan Orlando kembali ke lebih 30 tahun yang lalu. Di mana saat itu ia sedang menunggu kelahiran putrinya.

"Dia ... Dia pria itu .... Dia pria yang berada di depan ruang operasi saat itu," bagi Tuan Orlando, ini adalah kebetulan yang sangat kebetulan.

"Pria siapa, Uncle? Uncle mengenalnya?" tanya Wesley.

"Malam itu, ia ada di sana bersamaku. Aku menunggu di depan ruang bersalin dan ia berdiri di depan ruang operasi."

Melihat foto Keluarga Archer, bahkan Tuan Orlando teeus memperhatikan wajah Jeanette yang memang terlihat berbeda dari yang lain, hanya warna rambutnya yang mirip dengan istri dari pria itu.

Tuan Orlando juga melihat tempat kelahiran Jeanette dan memang benar sesuai dengan ingatannya. Tanggal yang sama dengan putrinya, hanya saja putri mereka hidup, sedangkan putrinya tidak.

"Wes, mengapa wanita itu selalu mengingatkanku pada Beth. Aku ingin ia dekat denganku, Wes. Lakukan sesuatu, buat dia berada di sampingku," pinta Tuan Orlando.

"Aku akan melakukannya untukmu, Uncle," ucap Wesley.

🧡 🧡 🧡

1
Rina Arie
Luar biasa
sofiah sudjai
sama .. aku juga ga sabar sama hasil nya...uhhhh deg degan🤣
westi
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Lidya Singerin
Luar biasa
Win Kuncung
Heleh Axton lagu-laguan gayanya gak butuh wanita itu merepotkan sekarang aja dah mulai bucin sama Jeanette
Cherry🍒
kepo tingkat dewa hahahaha
Cherry🍒
lucu cepuuu haha
Cherry🍒
bangke anak axton haha
Cherry🍒
hahahaha senjata nya tau tuan nya yang mana gas cari tau cewek yang kamu tiduri
Popoi
Luar biasa
Pak Yan
MANTULLLLLLL BUANGET CERITAMU INI KAK.......!!!!!! SEMUA RASA YG ADA DLM CERITAMU INI RASANYA NANO2 ( MANIS , ASAM , ASIN JUGA PAHIT ) SEMU BERPADU MEJADI SATU DLM SATU KESATUAN CERITA CINTA YG BAGUS DN APIK BUANGET... MANCHAP!!!!!! 🤔🤔😲😲😲😨😨😨😢😢😢😭😭😭😖😖😖😫🤐🤐😬😬😬😠😠😠😡😡😡👎👎👎👎👎👎👎😅😅😅😅😅😅👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍
Cherry🍒
anjing gobloknya perawat sama dokter ya kalau gak gak bakal mati si Elizabet perkata syok
Cherry🍒
jea jedag jedug tau kan dia takut
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Yurniati
sama , aku juga mmbacanya
Fenita Maharani
arrigatou Thor ...for lovely of novel this novel make me feel happiness
PimCherry: Terima kasih juga kak 🧡🙏
total 1 replies
Datu Zahra
keren thor, lanjut otw kekisahnya Zero
PimCherry: Terima kasih Kak 🧡🙏
total 1 replies
Datu Zahra
gkgkgk one, kasihan banget loe
Datu Zahra
pacarnya Zero salah satu anggota black alfa juga yang menunggu didepan kamar Ax dan Jean ya Thor...?
Truely Jm Manoppo
walaupun sdh pernah baca tapi pengen baca lgi ... ceritanya bagus, seorang wanita yg dikhianati tapi tegar dan kuat. Thx thor👍👍👍👍
PimCherry: Terima kasih Kak 🧡🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!