Siena yang jatuh cinta pada kakak angkatnya! waw...., kok bisa?
Bisa dong! Bagaimana tidak, Vino seorang pria mapan, ganteng nggak ketulungan, bikin para gadis siap mengantri untuk jadi pacarnya meskipun dia sudah punya seorang pacar tentunya. lalu bagaimana nasib Siena Ya? apa dia akan dapatkan cinta Vino, sang kakak angkat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Vino dan Airin datang
Akhir pekan pun tiba. Siena sengaja tidak memberitahu Vino bahwa ia akan menemani Reza ke reuni SMA karena biasanya kakaknya tidak pernah mau datang ke acara seperti itu.
Kini, Siena berdiri di depan cermin, memastikan penampilannya sempurna. Dia mengenakan gaun selutut berwarna merah marun yang pas di tubuhnya, menonjolkan lekuk tubuhnya dengan elegan. Gaun itu memiliki potongan V di bagian leher yang tidak terlalu rendah, memberikan sentuhan anggun sekaligus modern. Bahannya yang berkilau lembut berayun setiap kali ia bergerak.
Di tangannya, sebuah hand bag berwarna hitam yang sederhana namun elegan. Sepasang sepatu hak tinggi hitam menambah kesan anggun, membuat kakinya tampak lebih jenjang. Rambutnya yang biasanya tergerai kini diikat dengan gaya updo yang indah, beberapa helai rambut dibiarkan jatuh secara alami untuk memberikan kesan santai namun tetap menawan.
Siena menarik napas dalam-dalam, memeriksa penampilannya sekali lagi sebelum turun ke ruang tamu untuk menunggu Reza menjemputnya. Sesaat kemudian, suara klakson mobil terdengar di luar rumah. Siena tersenyum dan berjalan keluar dengan penuh percaya diri.
Reza keluar dari mobil, mengenakan setelan kasual tapi tetap rapi dengan kemeja putih dan celana hitam. Matanya berbinar saat melihat Siena.
"Kamu terlihat luar biasa, Siena," puji Reza dengan senyum lebar.
"Terima kasih, kak Reza. kak Reza juga tampak keren," jawab Siena dengan senyum manis.
"kamu terlalu memuji," ucap Reza kemudian ia membukakan pintu mobil untuk Siena, "silahkan masuk tuan putri, pangeran mu ini siap mengantar sampai tempat tujuan dengan aman." ucap Reza lagi membuat Siena tersenyum malu.
Setelah memastikan Siena merasa nyaman, Reza pun segera berlari memutari mobil dan masuk melalui pintu samping, dan duduk di samping Siena, siap membawa mobil itu ke tempat Reuni.
***
Di tempat lain, Vino yang baru saja menyelesaikan berkas-berkas hendak beranjak dari duduknya. Namun, sebuah ketukan di pintu menghentikan langkahnya. Pintu terbuka, menampakkan sosok Arya yang meminta izin untuk masuk.
"Masuk, Arya," kata Vino sambil duduk kembali. "Ada apa?"
Arya mendekat dengan wajah serius. "Kemarin, nona Airin datang ke kantor. Dia ingin menyerahkan undangan reuni untukmu."
Vino mengerutkan keningnya. "Undangan reuni?"
"Iya," jawab Arya. "Dan aku berpikir, mungkin ini saat yang tepat untuk memperbaiki hubungan kalian."
"Maksud kamu?"
"Mungkin kamu bisa menemani Airin ke reuni kali ini."
Vino terdiam sejenak, memikirkan saran Arya. Hubungannya dengan Airin memang akhir-akhir ini renggang, dan mungkin ini adalah kesempatan baik untuk memperbaikinya. Setelah berpikir panjang, Vino akhirnya mengangguk setuju.
"Baiklah," katanya. "Siapkan baju untukku. Aku akan menghadiri reuni itu."
Arya tersenyum lega. "Akan segera saya siapkan, pak Vino."
Vino melihat Arya keluar dari ruangan dengan perasaan campur aduk. Dia tahu bahwa menghadiri reuni bukan hanya tentang bertemu teman-teman lama, tapi juga kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Airin.
Setelah beberapa saat Arya kembali dengan baju untuk Vino, dan kini setelah memberikan diri dan mengganti baju, ia sudah merubah penampilannya dengan sedikit santai. Ia mengenakan kemeja linen biru muda yang digulung sampai siku, memperlihatkan jam tangan kulit cokelat yang melingkar di pergelangan tangannya. Celana chino beige yang nyaman dipadukan dengan sepatu loafers cokelat menambah kesan santai namun tetap stylish. Rambutnya yang biasanya tersisir rapi kini dibiarkan sedikit berantakan, memberi kesan kasual. Ia tampak lebih santai, siap untuk menghadiri reuni dengan sikap yang lebih terbuka. Arya sudah menyiapkan mobil untuknya, dan tanpa menunggu waktu lama Vino bergegas menjemput Airin.
***
Airin baru saja keluar dari kantornya dan tengah berada di basement untuk mengambil mobilnya. Langkahnya terhenti saat sebuah mobil menghampirinya dan berhenti tepat di sampingnya. Kaca mobil itu turun, menampakkan wajah yang tak asing baginya.
"Vino?" Airin mengerutkan kening, bingung melihat kekasihnya itu muncul di tempat yang tak terduga. Tidak biasanya vino datang tanpa di minta, selama ini ia begitu cuek padanya.
Vino tersenyum dan keluar dari mobil dengan penampilannya yang casual sungguh berbeda dari penampilan biasanya yang selalu kaku dengan setelan kemeja dan jas, senyum tipis menghiasi wajahnya.
"Airin," sapa Vino. "Aku sengaja datang untuk menjemputmu."
Airin tercengang, tak tahu harus berkata apa. "Kamu... datang untuk menjemputku?"
Vino mengangguk. "Ya, bukankah kita dapat undangan reuni!? Aku pikir tidak ada salahnya sesekali kita datang."
"Kamu serius?" tanya Airin tidak percaya.
"Ya, lagi pula tidak ada salahnya kan kita datang, ayo sebelum acaranya selesai."
Airin memperhatikan penampilannya, ia masih memakai setelan baju kerja karena memang sebelumya ia tidak yakin vino akan mau menemaninya datang.
"jangan khawatir, Arya sudah menyiapkannya untukmu." ucap vino sembari mengambil sebuah paper bag besar dari dalam mobilnya dan menunjukkanya pada Airin.
Airin terdiam sejenak, dan kemudian mengangguk. "Baiklah," katanya akhirnya. "Aku akan ikut denganmu."
Vino tersenyum lega, membukakan pintu mobil untuk Airin. "Terima kasih, Airin. Ayo kita pergi."
"Tunggu, aku harus ganti baju kan." ucap Airin sembari merentangkan tanganya seolah tengah menunjukkan penampilannya yang tidak cocok dengan penampilan Vino.
"Baiklah, aku akan menunggumu." ucap vino sebari menyerahkan paper bagnya pada Airin dan Airin pun bergegas kembali masuk, mencari ruang ganti.
Setelah beberapa saat Airin kembali keluar dengan penampilan yang lebih fresh.
Mereka berdua masuk ke mobil, meninggalkan basement dengan harapan bahwa malam itu akan membawa perubahan positif dalam hubungan mereka.
Bersambung
Happy reading
Semangat2 siena jgn mengeluh perjuangan cintaimu klo serius sm vino dsn tunjukan kpd orgtuamu bs hidup tanpa tanpa semua fasititas dr orgtuamu...
kasian sena pasti sangat sedih vino pergi tapi klo berjodoh gak lari kemana...