NovelToon NovelToon
Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

menurutmu apa yang akan terjadi jika aku tau, dirimu hanya seorang wanita pendukung dalam sebuah kisah cinta yang fenomenal.

mungkin seseorang akan memiliki beberapa pendapat berbeda tapi bagi wanwan dia akan menjauhkan diri dari pahlawan dan pergi sejauh mungkin.
Hanya saja semakin dia jauh maka pahlawan pria semakin dekat dan..

Pahlawan pria baru akan mendekat.

Ada jari emas tapi hampir tidak berguna.

ini karena dia hanya lah sosok peran pendukung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Wanwan diam-diam menyebutkan kepada ayahnya masalah ikan yang dia temukan di sungai. Dia beralasan sudah memasang jebakan di sungai di gunung dalam.

Beruntung sekali ikan yang disimpan di ruang angkasa sebenarnya masih begitu segar.Kesegarannya hampir sama seperti saat mereka dimasukkan di dalam ruang.

Selain ikan Ayah juga terkejut, putrinya ini juga sudah menyiapkan begitu banyak keranjang yang berisi ratusan batang teratai.

"Wanwan kamu mendapatnya di mana?"tanya ayahan dengan pandangan yang sedikit menyelidik.

"Ayah sebenarnya aku mendapatkan ini di dalam. Jika ayah tidak percaya aku akan membawa Ayah. Di sana masih ada begitu banyak teratai teratai". kilah Wanwan.

Ayah Han memasang jerat tapi dia tidak pernah berani pergi ke dalam gunung.Tapi putri nya begitu nekat.Hati seorang Ayah mulai bergetar, jika keadaan yang memaksa,mana mungkin putri nya nekat ke sana.

Wanwan tidak tau apa yang di pikirkan oleh ayahnya.Agar ayah nya ini percaya dia langsung membawa ayahnya ke danau. Setelah tiba di sana Ayah benar-benar melihat sebuah danau yang dipenuhi teratai namun sekarang hanya tinggal kurang dari setengahnya. Selain itu ada juga gunung yang cangkang lobster yang memang disengaja ditinggalkan wanwan hari itu.

Wanwan tahu apa yang dipikirkan ayahnya ,dia berkata,"aku juga mengambil lobster ini dan berpikir ingin membuat sebuah menu kan"

Tentu saja Ini ide ini langsung ditolak oleh ayahnya lobster ini sangat tidak berguna .Tidak ada warga desa yang ingin memakannya"

"Ayah jangan khawatir aku tahu itu.Tapi aku sudah sering makan ini jika lapar, rasanya enak kok.jadi aku pikir akan bagus membuat nya dengan akar teratai"

Ayah Han sedih lagi, rupanya wanwan lebih sering mencari makan sendiri di gunung dalam.Di tempat bahkan lelaki dewasa pun tidak akan pergi.

Memikirkan ini, ayah Han semakin yakin dengan ide perpisahan.

Sementara itu Wanwan masih menyebutkan menu akar teratai dengan isian lobster. Ayah wanwan tidak pernah memakan hal semacam ini. Namun demi kegigihan putri nya,dia sangat tidak tega untuk menolak.

Dia pikir agar teratai saja tidak akan mengenyangkan jadi apa salahnya ditambahkan dengan isian dari lobster.

Kisah yang sama wanwan juga menyerahkan ubi jalar yang dia dapatkan kurang dari satu minggu ini. Meskipun jumlahnya tidak banyak namun itu masih bisa dikatakan cukup membantu dalam menambah menu hari.

Yang membuat ayah Han ingin menangis adalah wanwan yang berkata,"Aku menanam ubi jalar tahun lalu.Memang tidak banyak tapi ini bisa menuntaskan rasa lapar ku ayah "

Ayah Han menepuk kepala kecil wanwan dengan mata berkaca-kaca,dia berkata,"Wanwan ayah yang bersalah padamu.Tapi jangan khawatir, setelah ini kau tidak bahkan lapar lagi."

Jika putri nya berani ke gunung dalam,lalu kenapa dia sebagai seorang laki laki tidak berani.Tapi rencana ini hanya bisa dilakukan ketika ada perpisahan.

Terlepas dari pemikiran ayah dana anak, keduanya sama-sama turun ke dari gunung dengan membawa begitu banyak hal.

Sangking banyaknya ayah han harus bolak-balik beberapa kali untuk mengambil barang-barang itu. Beberapa orang kepikiran, jika itu adalah hewan liar. Tapi mereka segera mencibir ketika melihat jika itu hanya beberapa akar teratai yang umum.

Tapi ada juga orang yang penasaran dengan sebegitu banyak hasil panen akar teratai.

"Anak kedua dari mana kau mendapatkan akar teratai?" tanya seorang bibi yang juga antusias melihatnya.

Kata orang barang-barang di gunung sebenarnya adalah harta kolektif jadi tidak ada satupun yang bisa memanfaatkannya secara pribadi. Ayah han cukup mengerti itu jadi dia dengan lugas berkata ,"aku menemukan sebuah danau di gunung terdalam dan ada cukup banyak akar teratai semacam ini. Bukan saja akar teratai tapi mereka juga dipenuhi dengan ikan dan juga lobster"

Untuk membuat orang-orang percaya, dia langsung mengeluarkan begitu banyak isian lobster yang rencananya akan dikeringkan agar tidak membusuk ketika digunakan.

Dua hal ini tiba-tiba membuka mata sama orang.

"Wow sebenarnya ada danau di gunung yang bisa menambah makanan .Anak kedua bagaimana jika kau menunjukkan kami tempat itu besok ?"tanya seorang paman dan juga ingin diajak ke danau tersebut.

Ayah han juga tidak sombong jadi dia setuju saja. Namun hal itu mungkin bisa dilakukan jika perjamuan sudah selesai.

Jadi semua orang begitu gembira mendapati ada begitu banyak akar teratai yang bisa dikemas untuk perjamuan yang akan terjadi besok hari.

Sementara jasa wanwan yang menemukan barang , tidak disebutkan sama sekali untuk menghindari kerugian dari bagi putrinya.

Ratusan ekor ikan juga dikirim dari gunung yang membuat mata orang-orang kembali terbelalak.

Bahkan Paman pertama juga tidak percaya jika hal baik ini didapatkan dari pegunungan dengan begitu saja.

Dia pikir hal-hal baik ini tidak bagus jika dihambur-hamburkan hanya untuk sebuah perjamuan yang sia-sia.

Tanpa memikirkan masalah perasaan saudara keduanya ,Paman pertama berkata ," Ayo keringkan ikan-ikan ini . Hal ini akan lebih bertahan lama. Sayang akar teratai tidak bisa disimpan."

Nenek Han berencana ingin menyebutkan hal yang sama namun dia mendapat lirikan dari suaminya jadi dia langsung tutup mulut.

Anak kedua sudah bersusah payah dengan hal ini namun mereka masih akan menyinggung hatinya jika hal ini disebutkan.

Tapi mata nenek tidak lepas dari barang-barang itu.

Seperti yang telah diduga ayah han langsung menggelengkan kepala dan berkata," jika kakak pertama menginginkannya Pergilah sendiri mencari nya ke gunung"

Ayah Han pergi begitu saja dan langsung bertemu dengan bibi wan yang tinggal di ujung Desa..

Bibi wan adalah tukang masak yang dituju ditunjuk oleh ayah Han secara pribadi. Ayah Han bahkan tidak percaya lagi dengan ibu kandungnya sendiri dan juga dua saudari ipar.Barang barang akan langsung di serahkan kepada bibi wan untuk di amankan.

Kepada Bibi wan, ayah han berkata," bibi barang barang ini akan aku serahkan kepadamu untuk diolah.oh ada juga isi lobster tolong dimasak menjadi sup akar teratai"

Makanan pokok nya adalah ubi jalar rebus, setengah nya adalah ubi jalar manis dari wanwan. Meskipun menu ini sederhana, namun masih bisa diterima oleh penduduk desa yang biasanya tidak cukup makan.

Meskipun tidak ada daging disebutkan namun ikan masih hal yang bagus dalam sebuah perjamuan.

Bibi wan tidak mengerti bagaimana caranya tapi itu bukan berarti dia tidak akan mencoba melakukan itu. Jadi bibi wan setuju saja dengan ide ini.

"Bibi sebutkan bumbu apa yang masih kekurangan di dapur aku akan menyelesaikan semuanya.Ada ikan juga,mari buat acar ikan kuning,bi"

Bibi wan sudah beberapa kali menjadi koki untuk perjamuan di desa bendera merah. Tapi baru kali ini dia mendapatkan ikan dengan jumlah yang begitu banyak. Sebagai seorang koki ,dia adalah orang paling bahagia jika ada begitu banyak hal yang bisa dimasak. Jadi dia sangat setuju dan menganggukkan kepala.

Dengan jujur dia menyebutkan beberapa hal yang perlu didatangkan. Seperti garam gula cuka dan sebagainya.

Berkat wanwan yang pergi menyanyi, ayah han masih memiliki beberapa rupiah di tangannya . Jadi dia dengan percaya diri pergi ke koperasi pemasukan dan pemasaran di kota.

Sementara itu, wanwan sendiri sudah tenang dengan menu yang akan dihadirkan dalam perjamuan ini. Dia langsung pergi ke kamar untuk menemui sang kakak.

Di era modern seorang pengantin pasti akan merasa dipuji dan dipuja. Namun di era ini seorang pengantin harus melakukan pekerjaan.

Contohnya saat ini Meimei masih disibukkan dengan menghias kamar pernikahannya sendiri.

Betapa khawatirnya Meimei ketika mendapati dia memang tidak memiliki selimut pernikahan dari keluarga.

Padahal dia akan menikah namun kamarnya masih biasa-biasa saja. Selimut pernikahan dari wanwan direncanakan akan dibawa pergi sebagai mahar,jadi dia tidak akan membukanya di sini.

Tapi hatinya masih terenyuh melihat kamar pernikahan ini masih kosong melompong seolah-olah tidak akan terjadi apa-apa.

Untung saja sebelum dia sempat menangis nenek sudah datang ke kamar dan menyerahkan kembali selimut setengah jadi miliknya kemarin. Berbekalkan itu dia mulai menghias kamarnya dengan gembira.

Ketika wanwan datang dia sudah memiliki senyum lebar.

"adik perempuan bagaimana bagus kan kamar ini?"

Wanwan hanya bisa tersenyum pahit. gadis-gadis gadis-gadis di tahun 70-an ini sangat sederhana sekali.

Meskipun hanya dihias dengan selimut merah setengah jadi, dia sudah begitu bahagia. Wanwan juga tidak harus memaksakan senyumnya jadi dia berkata," Kakak ini sudah bagus dan selamat untukmu. Besok kau akan menjadi orang baru"

Mei Mei segera memiliki wajah memerah dan dia tersipu-sipu entah kenapa.

"Wanwan kau jangan meledekku giliranmu pasti akan tiba ,hahaha pada saat itu siap-siap saja lah"

"Kakak aku tidak sama sepertimu Aku bahkan tidak akan pernah menikah"

"Apa kau bilang? Kau...

Meimei langsung mencubit pinggang adiknya namun alih-alih merasa sakit wanwan mulai tertawa terbahak-bahak.

Segera kamar yang akan menjadi kamar pengantin ini dihiasi dengan tawa yang sewajarnya.

Kakek dan nenek Han sudah kembali ke kamarnya , mereka mendengar tawa itu dan tersenyum masam.

Kakek berkata ,"anak pertama benar-benar tidak ingin mengeluarkan mahar itu ,aku sangat kecewa. Kapan kita memiliki anak-anak serigala bermata putih?"

"Istriku, begitu ketika kita sudah tua dan tidak memiliki kekuatan lagi. Apakah anak pertama benar-benar akan memberikan kita masa pensiun?"

Nenek ingin menyebutkan kata," tentu saja " namun dia langsung menelannya ke dalam hati.

Jika melihat tingkah laku anak pertama akhir-akhir ini yang mencoba menghindar dari tanggung jawab. Nenek Han mulai berpikir jika apa yang dikatakan oleh suaminya adalah benar.

Bisakah mereka menggantungkan hari tua dengan anak-anak seperti itu.

"Suamiku, Apa pendapatmu tentang perpisahan?"

"perpisahan?" tanya kakek Han dengan dahi yang mengkerut.

"Yah Apa kau ingat ketika kita masih di rumah, hidup kita begitu terhimpit dengan tanggung jawab yang tidak ada habis-habisnya .Setelah perpisahan semuanya baik-baik saja. Meskipun hidup masih sulit tapi kita bisa menghidupi anak-anak.Kau tau sebenarnya perpisahan itu masih cukup bagus"

Kakek Han mencoba mencerna kata-kata dari istri tuanya. Kisah itu sudah lama sekali dan dia hampir melupakannya .

Jika anak kedua tidak menanyakan hal yang sama persis,mungkin dia tidak akan pernah mengingatnya lagi.

Dengan menarik nafas panjang kakek Han berkata ,"anak-anak dan cucu benar-benar memiliki jalan mereka sendiri."

Dua lansia ini masih tetap di dalam kamarnya. Kakek Han masih merasa pusing ketika dia akan bergerak. Tapi pasangan tua ini pada dasarnya menceritakan kisah lalu yang mulai membuka mata hati keduanya.

Tanpa sadar keduanya juga mulai membicarakan masalah perpisahan antar saudara.

Tidak ada yang menyadari pemikiran dua lansia ini ,sampailah ketika waktunya makan malam. Beberapa malam sebelum ini, kakek dan nenek Han makan di dalam kamar. Namun hari ini kakek memaksakan diri untuk makan di ruang tamu.

Awalnya mereka hanya berbicara masalah kecil namun tidak satupun yang menyinggung tentang permasalahan perjamuan yang akan diadakan besok lusa.

Namun hal yang paling mengejutkan sebenarnya terjadi setelah makan malam selesai.

Nenek dan kakek memanggil tiga putranya. Sementara mereka berbicara wanwan tidak ikut campur, dia dan Meimei pergi membantu ke belakang.

Karena itu wanwan atau Meimei sama sekali tidak mengetahui isi pembicaraan di ruang tamu.

Ada suara berisik yang agak keras di ruang tamu. Awalnya suara itu sedikit meninggi, lama-lama sepertinya suara suara itu semakin memanas .Hal ini sudah bisa memancing rasa ingin tahu Dua saudara ini.

Jadi mereka berencana untuk menguping siapa tahu hal pertama yang mereka dengar adalah hal yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya.

Kakek Han ingin melakukan perpisahan.

Dua saudari saling pandang.

"Ayah aku ..aku tidak setuju dengan cara pembagian ini. rumah besar adalah milikku sebagai anak pertama. lagi pula Ayah kebutuhanku masih begitu besar karena anak-anak sedang sekolah di kota"Kata paman pertama yang sangat tidak setuju dengan ide perpisahan.

Dia masih lebih tidak setuju dengan pembagian yang menurutnya sangat sangat tidak adil.

Rumah besar ini rencana kedua orang tuanya akan dibagi 3 sebagai 3 saudara. Tapi itu adalah pembagian yang tidak benar karena sebagai seorang anak pertama itu rumah besar adalah miliknya.

Sementara Dua saudara masih bisa membuka sertifikat untuk melamar hunian baru bisa.

"Anak pertama, sebagai seorang ayah aku itu harus adil. Rumah ini jika dibagi masih bisa cukup untuk kalian. Lagi pula jika dua saudaramu harus membuka sertifikat lahan baru. Mereka masih membutuhkan dana untuk membangun rumah. Sedangkan ibu tidak memiliki dana lagi karena uangnya sudah Kalian pakai untuk sekolah Ayin"

"Apa??"

Orang pertama yang marah dalam hal ini tentu saja adalah paman ketiga . Dia tidak menyangka jika dana di rumah sebenarnya dihabiskan oleh anak pertama dengan cara seperti ini.

Bagaimana dengan rencana sekolah untuk anak-anak nya.

1
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
double up atau crazy up dong... kereeeeeeeennnn kan Wan Wan..... lanjuuuuuuuuuuutttt
Dewiendahsetiowati
crazy up thor
Naffa Laita
othor kok up selanjutnya belum ada ya thor?? /Bye-Bye/
Aisyah Suyuti
menarik
🍄NOFA🍄
han wan pasti terkejut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
crazy up dong, atau double up 🤭✌️😂
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Salsabila Arman
lanjut
palupi
wanwan... habis nyanyi ntar tau tau jadi juragan beras 😂😂😂
Lala Kusumah
wah wanwan ada yg lamar duh... lanjuuuuuuuuuuutttt
🍄NOFA🍄
Wah karir menyanyi di departemen seni kemiliteran
Slovlya✯
lanjut lanjut
Salsabila Arman
lanjut
🍄NOFA🍄
tidak menyenangkan pastinya
🍄NOFA🍄
kesalahannya adalah kamu tidak peduli pada masa depan anak perempuanmu
Dewiendahsetiowati
up lagi thor
Salsabila Arman
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!