NovelToon NovelToon
Sedingin Hati Suami Tentaraku

Sedingin Hati Suami Tentaraku

Status: tamat
Genre:Duda / Kehidupan Tentara / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hasna_Ramarta

Halwa mencintai Cakar Buana, seorang duda sekaligus prajurit TNI_AD yang ditinggal mati oleh istrinya. Cakar sangat terpukul dan sedih saat kehilangan sang istri.

Halwa berusaha mengejar Cakar Buana, dengan menitip salam lewat ibu maupun adiknya. Cakar muak dengan sikap cari perhatian Halwa, yang dianggapnya mengejar-ngejar dirinya.

Cakar yang masih mencintai almarhumah sang istri yang sama-sama anggota TNI, tidak pernah menganggap Halwa, Halwa tetap dianggapnya perempuan caper dan terlalu percaya diri.

Dua tahun berlalu, rasanya Halwa menyerah. Dia lelah mengejar cinta dan hati sang suami yang dingin. Ketika Halwa tidak lagi memberi perhatian untuknya, Cakar merasa ada yang berbeda.

Apakah yang beda itu?
Yuk kepoin cerita ini hanya di Noveltoon/ Mangatoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 Pernikahan

  "Siapa gadis itu?" Cakar bertanya sembari menatap sang ibu yang kini sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk Cakar Buana dan sang adik.

  Bu Fajarani memiliki dua anak, satu lelaki dan satunya perempuan. Cakar sebagai anak pertama, dan Aisyah Angkasi anak kedua. Keduanya sudah bekerja dan mapan. Cakar bekerja di instansi pemerintahan sebagai abdi negara.

Menjadi tentara merupakan cita-citanya sejak dulu, mengikuti sang ayah yang anggota TNI juga. Namun Pak Diki kini baru saja pensiun mengakhiri masa jabatannya tahun ini dengan pangkat Perwira Menengah.

Cakar sempat gagal masuk Akmil. Tidak menyerah, akhirnya dia mencoba daftar Bintara. Dan akhirnya lulus.

Sementara Aisyah, sang adik sudah bekerja dan mapan juga. Profesinya kini sebagai Guru dan sudah jadi PNS dan diangkat tahun lalu saat ada penerimaan Guru, dan beruntung lulus. Lalu tahun itu diangkat menjadi PNS diusia yang kini baru saja 24 tahun.

"Dia Halwa, tetangga di ujung jalan itu. Dia sudah ditinggal bapaknya dua tahun lalu dalam kecelakaan maut. Kini dia tinggal bertiga bersama ibu dan adik laki-lakinya yang masih SMA." Bu Fajarani menjawab pertanyaan putranya yang tadi sempat tertunda karena sedang sibuk menyiapkan sarapan.

Bu Fajarani menatap sang putra yang begitu tampan jika sudah mengenakan seragam tentaranya. Pada dasarnya putranya itu memang tampan, terlebih jika dilengkapi seragamnya.

"Dia cantik lho, Kak. Selain itu dia juga baik dan ramah. Apalagi Halwa juga pekerja keras. Dia saat ini bekerja di salon. Lamar saja, soalnya dia sudah memperlihatkan sikapnya sama Kak Cakar," ujar Aisyah memberi provokasi supaya kakaknya yang tentara itu mau dijodohkan dengan Halwa.

"Iya, kamu lamar saja, Cak. Mau mencari yang seperti apalagi? Dia juga tipe setia sepertinya, apalagi sudah bapak lihat, dia menyukai kamu," sambung Pak Diki menyetujui omongan Aisyah sang anak perempuan.

Pak Diki duduk di kursi meja makan menghadap meja yang sudah disuguhi nasi goreng untuk sarapan pagi.

"Iya, kamu lamar saja gadis itu. Kamu jangan terlalu lama menunda masa duda kamu setelah kepergian Seli satu tahun lalu. Seli sekarang sudah tenang di alam baqa. Jadi, ibu mohon jangan ingat-ingat terus almarhumah." Bu Fajarani menimpali.

"Lagipula sayang banget lho Kak, rumah Kak Cakar sudah setahun dibiarkan kosong," seloroh sang adik yang sudah gemas ingin melihat kakaknya menikah lagi.

"Biarkan saja rumah itu kosong, toh rumah itu banyak menyimpan kenangan bersama Seli. Lagian, tiap hari aku bersihkan, jadi tidak mungkin rumah itu kotor," sergah Cakar kekeuh dengan pendiriannya.

"Lagian, ngapain sih kamu ikut-ikutan comblangin kakak sama gadis bernama siapa tadi?"

"Halwa."

Pak Diki, Bu Fajarani dan Aisyah kompak memberi jawaban yang sama sampai Cakar melongo.

"Ya ampun, kalian sampai kompak begitu dan mengagetkan." Cakar protes sembari memegangi dadanya.

"Iya, namanya Halwa, Kak. Pasti Kak Cakar menyukai Halwa kalau sudah dekat." Aisyah tidak bosan-bosannya mendukung sang kakak bisa menikahi gadis bernama Halwa.

"Aku tidak suka gadis caper, kirim-kirim salam dan menunjukkan sikap suka. Biasanya yang begitu itu player handal," duganya terdengar kejam dan tidak enak didengar.

"Cakar, apa-apaan kalau bicara? Jaga ucapannya, belum tentu Halwa seperti itu. Hanya menitipkan salam atau memiliki perasaan suka, wajar saja. Tapi bukan berarti dia seorang player seperti yang kamu bilang barusan." Bu Fajarani menyela ucapan Cakar yang dinilainya sembarangan.

"Dari mana Ibu bisa menyimpulkan dia baik? Kan belum tentu Bu," sela Cakar.

"Ibu kenal dekat sama mereka, terutama ibunya. Ibu juga sering belanja ke warung kelontongnya membeli terigu dan minyak untuk pesanan kue ibu," sahut Bu Fajarani seraya mulai duduk di kursi meja makan dan sama-sama ikutan sarapan pagi dengan anak dan suaminya.

Setelah sarapan, Cakar dan Aisyah berpamitan untuk bekerja ke kantornya masing-masing.

Cakar pergi menggunakan mobilnya. Di dalam mobilnya sudah dimasuki barang-barang, antara lain bahan makanan dan minuman botol untuk diantar sekalian ke kafe miliknya yang letaknya kelewatan jika pergi bekerja.

Selain seorang anggota TNI berpangkat Sersan satu, Cakar juga mendirikan usaha kafe yang dirintis dua tahun lalu setelah kepulangan dirinya tugas di Lebanon, menjadi pasukan perdamaian.

Mobil Cakar berhenti tepat di pinggir sebuah kafe yang cozy dan anak muda banget. Seorang pelayan laki-laki segera menghampiri dan membawa barang-barang yang dibawa Cakar di dalam mobil. Setelahnya Cakar segera pergi dari sana dan melajukan kembali mobilnya menuju kesatuannya.

"Cekitttt."

Deritan rem mendadak dan bunyi ban bergesekan dengan aspal, ikut meramaikan keramaian di jalan pagi itu.

"Apaan sih? Apa yang tadi aku senggol?" Cakar was-was lalu ia segera keluar dari mobilnya dan memeriksa body depan mobil yang tadi seakan menabrak sesuatu.

Saat keluar, Cakar melihat seseorang tengah memunguti benda-benda yang jatuh dari tas sampirnya. Saat orang itu selesai, dia kembali berdiri sempurna dan menatap ke arah Cakar.

Serrr, tiba-tiba jantung hati Cakar berdebar kala perempuan yang tadi sempat tersenggolnya menatap ke arahnya.

"Mas Cakar, maafkan saya," ucapnya malu-malu tapi dalam hati bahagia. Siapakah dia?

"Makanya kalau jalan pakai mata dan hati-hati," tukas Cakar ketus seraya kembali memasuki mobilnya dan berlalu.

Halwa berdiri mematung melihat kepergian mobil Cakar. Dengan perasaan sedih, ia berlalu melanjutkan perjalanan menuju salon tempatnya bekerja.

Kejadian itu sudah dua bulan yang lalu terlewati. Dan kini atas perjodohan itu, Cakar dan Halwa menikah. Tentu saja ada proses di dalam pertemuan mereka sehingga sampai jenjang pernikahan ini.

"Saya terima nikah dan kawinnya Halwa Azizah binti almarhum Bapak Damara, dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan satu set emas seberat 20 gram dibayar TUNAI."

Lantang Cakar mengucapkan ikrar ijab kabul sehingga tidak perlu diulang. Semua saksi dan para hadirin yang berada di sana menyerukan kata sah beberapa kali mengiringi berakhirnya ritual ijab kabul yang diucapkan lelaki tampan itu.

"Sah, sah."

Cakar menyematkan cincin pernikahan di jari manis Halwa, lalu kini giliran Halwa yang menyematkan cincin itu di jari manis Cakar. Perempuan yang masih terbilang muda itu, yakni 22 tahun, terlihat sangat cantik dengan riasan pengantinnya.

Dalam wajahnya terpancar aura positif sehingga kecantikannya benar-benar terpancar dan membuat semua orang pangling.

Para tamu undangan mulai menyalami kedua mempelai. Setelahnya, tamu undangan dipersilahkan makan santapan yang dihidangkan secara prasmanan, sebelum mereka kembali pulang.

Saudara-saudara dekat Halwa serta saudara dari Cakar, juga menyalami kedua mempelai. Tidak sedikit yang memuji kecantikan Halwa. Halwa yang berdiri di samping Cakar, hanya mampu tersipu malu kala pujian itu terlontar dari beberapa kerabat dekat Cakar.

Lalu kini beberapa teman sekantor Cakar mulai datang dan berkelompok. Mereka juga menyalami Cakar. Bahkan beberapa teman satu ruangannya menyempatkan menggoda Cakar.

"Aku pikir Abang bakal naik pelaminan sama Sersan Nilam. Dia pasti patah hati tuh melihat Abang duluan menikah," ujarnya terdengar langsung oleh Halwa. Halwa sejenak melongo dan merasa sedih mendengar ucapan salah satu teman Cakar.

1
dg rate
halwanya hamil mungkin 😂
dg rate
g bisa di download kah Thor?
Nasir: Gak usah di download Kak, langsung baca di aplikasi Noveltoon saja. Tinggal cari nama pena dan judulnya.
total 1 replies
Dim Dimas
Kecewa
Dim Dimas
Buruk
werdi kaboel
happy end. cerita ini mengisahkan seorg istri yg patuh dan taat pada suami. pdhal awalnya suami tdk mencintainya , kasar, galak.
tapi pd akhirnya berubah. istri tetap patuh juga sabar.
ini cerminan istri yg patut di contoh.
makasih Thor sdh memberi pelajaran utk kt semua, ambil yg baik, buang yg buruknya.
di tunggu cerita lanjutannya.
sukses yaa Thor biar menjadi cerita terbaik.
werdi kaboel
masih belum kapok danton
werdi kaboel
pak Danton Aldian terobsesi teman masa kecil sampai sebegitunya.
moga mendpt jodoh yg lbh dari Halwa.
werdi kaboel
semoga Halwa benar2 mau melahirkan
werdi kaboel
si Nilam nga tau malu. menghina Halwa tp justru mempermalukan diri sendiri. emg enak dibalas sama Cakar.
werdi kaboel
dasar lelaki temperamen.
werdi kaboel
eng ing eng, Cakar pasti cemburu dan sakit kepala lagi. masih kah cakar Emosi.
werdi kaboel
dasar si ganjen mau pake pamer cowoknya, tapi Cakar udah nga peduli.
werdi kaboel
Cakar baru aja kamu baik bersama halwa. knp harus terpancing emosi sama danton. tahan emosi jaga sikap terhadap istri , jgn bikin dia ketakutan dengan sikap mu . yg selalu mengumbar emosi.
werdi kaboel
sedang di infus masih sempat menulis. tuk kita semua.
cepat sembuh kk sayang
Nasir: Makasih byk Kak. Alhamsulillah udah sembuh. Aamiin...
total 1 replies
werdi kaboel
semoga cepat sembuh thour.
Nasir: Aamiin... 🥰🥰🥰
total 1 replies
werdi kaboel
Ais kamu tdk merasakan betapa sakitnya Halwa di kasarin, tdk dicintai, malah jalan sama si Nilam
werdi kaboel
nah begitu dong, knp baru sekarang. kamu blok., tau kan macam apa perangai si Nilam
werdi kaboel
Halwa kamu harus kuat, jangan dulu bertemu Cakar. kalo dia belum sungguh2 mencintai mu. dan menerima kamu apa adanya..
werdi kaboel
waduh ketemu Daton lagi jangan, padahal tdk sengaja. moga berjodoh
werdi kaboel
biar hukum aja Cakar biar dia berpikir, sampai benar2 sadar.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!