NovelToon NovelToon
CHANCE Memanfaatkan Waktu

CHANCE Memanfaatkan Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: choirunnisa

💕 Apa yang kamu lakukan jika di berikan kesempatan kedua untuk hidup? 💕



Tasya dan Alexander di berikan kesempatan kedua untuk kembali ke masa dimana mereka harus memperbaiki masa muda mereka dan segala kesalahan yang mereka lakukan.

Dapatkan mereka memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan? Haruskan mereka mengorbankan seseorang yang mereka sayangi?



DISCLAIMER: Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Segala bentuk foto ilustrasi baik tokoh maupun property bukan milik pena dua jempol namun sudah mendapatkan izin untuk menggunakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon choirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Secret

"Tas ... Kemarin Lo kemana nggak masuk sekolah?" tanya Laura yang baru tiba dan meletakkan tasnya di depan Tasya.

Tasya tidak menjawab. Ia hanya tersenyum sambil memainkan cincin nikahnya yang tersemat di jari manis sebelah kiri.

"Yee ... Di tanya malah senyum. Ke kantin yuk, gue belum sarapan!"

"Duluan aja. Nanti gue nyusul."

"Beneran ya? Gue ke kelas Friska dulu!"

Tasya mengangguk. Sepeninggalan Laura. Tasya berbalik menghadap Alexander yang sedang memejamkan mata sambil mendengarkan musik menggunakan headset.

Tasya berdiri dengan kotak makan di tangannya. Menyentuh lengan atas Alexander.

"Xander!"

Lelaki itu membuka kedua matanya. Manik matanya yang berwarna amber. Menatap Tasya dengan lekat,l menyelami manik mata Tasya yang berwarna hazel.

"Iya Sya?"

"Ini sarapan Lo."

"Gue udah sarapan, Lo aja yang makan."

Canggung ... Itulah yang Tasya rasakan saat ini. Ia masih tidak bisa percaya bahwa lelaki di depannya ini adalah suaminya.

Tasya menelan air liurnya susah payah. Untuk memberikan bekal ini ke suaminya saja ia membutuhkan keberanian yang tinggi.

"Begitu ya...."

Alexander melepas headset nya.

"Kenapa Lo bikin sarapan buat gue?"

Tasya menatap sekeliling kelas. Siswa siswi di kelasnya sudah berpindah ke kantin dan tempat lainnya.

Tersisa Tasya, Alexander dan dua siswa lainnya yang sedang fokus dengan handphone dan headset mereka.

"Kata Mami. Seorang istri harus melayani suaminya. Kalau tidak, nanti dosa. Gue-- gue belum bisa melayani di-- di--"

"Iya gue paham. Lalu?"

"Jadi gue cuma bisa melayani Lo dengan bikin sarapan ... Mungkin. Maaf Xander."

Hati Alexander tergelitik. Dulu sewaktu awal menikah dengan Bianca. Wanita itu tidak pernah membicarakan perihal bakti seorang istri. Lagi pula Alexander tidak pernah meributkan hal yang seperti itu.

"Sya ... Santai aja. Kita begini karena accident."

'Accident dia bilang ... Hah ... Iya accident! Sakit juga dengernya. Berarti paksaan.'

"Lo nggak perlu repot-repot mikirin kewajiban Lo ke gue. Itu hanya akan menyulitkan nantinya."

Tasya tersinggung dengan kalimat terakhir Alexander. Apakah menurut Alexander pernikahan ini menyulitkan nya.

"Kalau menyulitkan buat Lo. Kenapa Lo setuju dengan persyaratan para warga? Gue-- gue nggak masalah kok di arak. Beritanya bisa di tutup sama bokap gue. Dari pada kita menjalani pernikahan yang menyulitkan ini!"

Tasya meletakan kotak makan yang akan ia berikan ke Alexandra di atas mejanya. Ia melangkah cepat ke luar kelas dengan kesal.

Alexander mendengus kasar. 'Tasya pasti salah paham sama gue!'

Alexander mengambil kotak makan itu lalu ia buka. Lelaki itu menyunggingkan senyum. Menatap Sandwich dan buah potong yang Tasya siapkan untuknya.

...💕💕💕💕💕...

"Dia kira bikin sarapan gak susah? Gue udah bangun pagi-pagi cuma buat bikin sandwich sialan itu! Ehh ... Malah ditolak." Tasya mendumel di sepanjang jalan menuju kantin.

Friska dan Laura sudah duduk manis menikmati sarapan mereka. Tasya ikut mengambil posisi di samping Friska, berseberangan dengan Ibrahim dan Laura.

"Muka Lo bete gitu. Kenapa sih? CC Lo di sita bokap?"

"Enggak. Lagi haid aja. Jadi badmood," jawabnya bohong.

"Eh ... By the way, kemarin lusa kemana?" tanya Ibrahim yang kini sedang menatap Tasya.

"Maksudnya?"

"Sepulang sekolah kemarin lusa, lo nggak ada kabar. Orang tua lo telpon Alex nanyain posisi lo after pulang sekolah. Makanya si Alex ke markas marah-marah nemuin Lukas."

"Iya Tas, kemarin juga Lo nggak masuk sekolah. Lo ada masalah sama Lukas?"

Tasya menggelengkan kepalanya. Baru saja ia akan menjawab. Lukas datang dengan wajah yang memar.

"Tas ... Bisa kita bicara?"

Tasya yang terkejut dengan kondisi wajah Lukas, seketika menyetujui permintaan lelaki itu. Ia mengikuti langkah Lukas yang membawanya ke roof top.

"Aku minta maaf soal kemarin lusa, Tas. Aku nggak maksud bikin kamu kecewa. Aku-- aku nggak suka kamu dekat-dekat dengan Alex. Dia nggak sebaik yang kamu pikir, Tas."

'Lo juga sama kali!'

"Setelah kita bertengkar. Malam nya Alex mukulin gue karena dia menyangka kalau Lo sedang sama gue."

"Jadi ... Kamu memar begini karena ulah Xander? Xander pukulin kamu?"

Lukas mengangguk. "Dia ngancem bakal bunuh gue kalau dekat-dekat Lo lagi. Sebenarnya kalian ada apa sih? Ngga mungkin kan, kamu pacaran sama Alex."

'Kita nggak pacaran. Kita menikah.'

"Aku minta maaf. Gara-gara aku, Xander jadi pukulin kamu sampai begini."

"Aku nggak apa-apa kok, Tas." Lukas mengelus puncak kepala Tasya.

BUUGGHHH

Alexander menendang Lukas ketika ia melihat tangan laki-laki itu menyentuh Tasya. Alexander benci miliknya di sentuh orang lain.

"LUKAS!"

Tasya memekik kencang saat tubuh Lukas terpental dan jatuh dengan jarak yang tidak begitu jauh darinya.

"ALEXANDER Lo gila ya?"

Tasya yang hendak membantu Lukas untuk bangun segera di tahan oleh Alexander.

"Ayo pergi dari sini!"

"Lepas!"

"Jangan melawan, Tasya!"

"Lo keterlaluan, Xander! Kenapa Lo pukulin Lukas seperti itu? Sekarang Lo tendang dia. Itu penganiayaan namanya."

"Seharusnya gue bunuh saja dia!"

Mereka menuruni tangga dengan cepat. Saat sudah sampai di bawah. Tasya menghempaskan tangannya dari cengkraman Alexander.

"Gue benci sama Lo, Xander. Lo kasar."

Alexander membawa Tasya ke salah satu ruangan laboratorium yang saat ini sedang kosong.

"Gue kasar ada alasannya, Sya! Gue nggak suka istri gue di sentuh orang lain. Meskipun itu sahabat gue sendiri."

"Lo lupa, Xander. Apa perlu gue ingatkan lagi. Lo sendiri yang bilang pernikahan kita ini accident. Sesuatu yang tidak kita harapkan dan inginkan. Lo sendiri yang minta gue untuk nggak perlu merepotkan kewajiban-kewajiban gue."

Alexander terdiam. Ia memang mengatakan itu tapi maksudnya bukan begitu. Dia menginginkan pernikahan ini. Meskipun tujuannya untuk Melviano, tentu saja.

"Jadi ... Jangan ikut campur urusan kita masing-masing." Tasya melanjutkan ucapannya.

"Lo masih berharap sama Lukas? Lo yang lebih tau Lukas seperti apa."

Kali ini Tasya terdiam. Alexander benar. Ia yang paling tau Lukas seperti apa. Tasya juga bingung mengapa dirinya masih menginginkan Lukas setelah apa yang laki-laki itu lakukan.

Pintu lab terbuka. Salah seorang murid laki-laki dari kelas 12 menatap Tasya dan Alexander dengan bingung.

"Kalian ngapain di sini? Sepuluh menit lagi bel masuk bunyi."

Tasya berjalan selangkah mendekati Alexander dan berbisik, "Gue harap accident ini menjadi rahasia kita berdua, Xander. Sampai salah satu diantara kita keluar dari hubungan yang menyulitkan ini!"

Tasya berjalan lebih dulu meninggalkan Alexander yang masih mencerna kalimat yang Tasya lontarkan untuknya.

'Ah sial! Dia balikin kalimat gue yang tadi.'

...💕💕💕💕💕...

Tasya memasuki kelas bertepatan bel masuk berbunyi. Ia duduk manis di bangkunya. Dengan kesal ia memasukan kotak bekalnya ke tas.

Ada yang beda. Kotak itu lebih ringan dari sebelumnya. Tasya membuka kotak dan isinya sudah tidak ada. Kosong.

Ia lalu menatap Alexander yang baru masuk ke kelas. Lelaki itu enggan membalas tatapan Tasya.

'Apa gue keterlaluan ya bilang begitu ke Xander? Biar bagaimanapun dia suami gue secara agama. Tolol banget sih gue!'

Tasya tidak bisa berpikir jernih selama pelajaran. Beberapa kali ia ingin menolehkan kepalanya ke arah Alexander. namun, ia takut.

Akhirnya bel istirahat yang Tasya tunggu-tunggu berbunyi. Dengan cepat Tasya berdiri di samping meja Alexander.

"Gue minta maaf soal tadi, Xander. Maaf ucapan gue kasar."

"Lo terlalu jauh mentranslate kalimat yang gue ucapkan, Sya."

Alexander berdiri meninggalkan Tasya. Dirinya juga bingung. Mengapa ia harus tersinggung dengan kalimat yang Tasya ucapkan di ruang lab tadi.

"Apa gue udah suka sama Lo? Atau gue cuma nggak suka Lo kembali dengan Lukas yang nantinya akan mengacak-acak Melviano?" gumam Alexander yang menatap Tasya dari luar kelas.

"Alexander ... Bisa kita bicara?"

Tasya mendengar suara Bianca yang mengajak Alexander untuk berbicara dengan gadis itu. Alexander menatap Tasya sekilas lalu mengikuti langkah Bianca.

"Alexander masih suka Bianca...."

"Jelas lah, Tas. Lo lupa kalau ALCA itu couple goals Bina Bangsa?"

"ALCA siapa?"

"Alex dan Bianca!"

TBC....

1
Casillas Marko
🌹 untuk author agar semangat up
Casillas Marko
lanjut kak author
Casillas Marko
lanjut thor
Casillas Marko
Thor ... keren bangett sih selalu di kasih visual
Casillas Marko
keren ... banyak pesan moral di sini! rekomendasi banget buat pembaca
samara betric
gede bgt dong
samara betric
Thor.... please lah keren banget kalau udah berkaya. Shasa dan Adrian aja belum kelar bapernya udah di timpa sampa Alex dan tasya
Pena dua jempol: happy reading kak Sam ... selamat merasakan kebaperan /Sob/ tapi karya ku yang ini nggak akan buat kak Sam menyiapkan tissue
total 1 replies
samara betric
gak Alex ...... gak Tasya ....... ngakak kalau udah ngomong
samara betric
nangis bisa colab ya... alex ... Alex...
samara betric
khas orang kabupaten banget klw bercanda /Facepalm/ ngakak
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar👍👌
anggita: sama". fokus saja dulu ke novelmu. semoga makin banyak pembacanya yah🙏.
Pena dua jempol: terima kasih kak Anggita. sukses juga untuk novelnya. aku bakal sering mampir 🫰🏾
total 1 replies
anggita
like👍☝iklan.
anggita
nama anaknya Prince dan Princes 👏👌
anggita
bayinya nangis tuh👶
anggita
gambar visual tokoh"nya keren👍
samara betric
uugghhh mantap dapat salam tempel pasti
samara betric
pena dua jempol kalau buat cerita selalu bikin baperrrrr 💐❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ cerita terthebezzz
Fa🍁
semangat!! kuy kuy cerita nya sangat menarik.
Pena dua jempol: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!