NovelToon NovelToon
Kisah Kita Belum Usai

Kisah Kita Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Aku rela melepasmu, asal kamu bahagia bersamanya."

Cinta itu tidak egois, Bagas rela melihat Adara kembali bersama Antares karena dia merasa sudah tidak sanggup membahagiakan Adara. Apakah akhirnya Adara tetap bersama Bagas atau kembali pada Antares?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Antares menatap tangan Bagas yang mencengkeram lengannya dengan kuat. Dia bisa melihat sorot mata Bagas yang dipenuhi emosi. "Kenapa? Apa selama ini diam-diam kamu cinta sama Ara?"

Bagas terdiam sejenak, menatap tanah di bawah kakinya. Hatinya bergemuruh, tetapi ia tahu bahwa ini adalah saatnya untuk dia jujur agar semua masalah selesai. “Iya. Aku mencintai Ara,” jawabnya, suaranya rendah tapi penuh kepastian. “Aku sudah mencoba mengabaikan perasaan ini karena aku tahu Ara sudah bersama kamu, tapi aku tidak bisa. Aku benar-benar mencintainya.”

Antares menghela napas panjang, seolah sedang menahan beban besar di dadanya. “Aku sudah menduga,” katanya pelan. “Aku tidak akan memutuskan Ara. Aku sangat mencintainya. Tapi aku juga tidak akan menghalangi jika dia memilihmu karena sekarang aku tidak bisa membahagiakan Ara dan hanya bisa melukainya."

“Aku tidak ingin merebutnya darimu. Aku hanya ingin Ara bahagia. Jika bisa, kamu perbaiki hubunganmu dengan Ara karena aku tahu, Ara juga sangat mencintai kamu."

Antares tak berkata apa-apa lagi. Dia masuk ke dalam rumah sakit dan menuju ruangan Adara dirawat.

Di dalam ruang rawat yang sunyi, cahaya lampu redup menyinari wajah Adara yang masih tampak lemah. Tirai jendela sedikit terbuka, membiarkan sinar bulan masuk, menambah suasana tenang namun penuh dengan perasaan yang tak terucapkan.

Antares berdiri di ambang pintu. Dia ragu-ragu sebelum akhirnya melangkah masuk. Ketika dia mendekat ke brankar, Adara membuka matanya dan menatapnya. Senyum tipis muncul di bibirnya, namun ada kesedihan yang tersembunyi di balik tatapan matanya.

“Ara,” kata Antares, suaranya pelan dan penuh penyesalan. “Maafkan aku datang terlambat. Seharusnya kamu tidak perlu menunggu sampai selama itu dan kehujanan."

Adara menggeleng pelan, mencoba untuk duduk lebih tegak meskipun tubuhnya masih terasa lemah. “Tidak apa-apa, Kak Ares. Aku tahu kamu sibuk. Tapi … ada yang harus tetap kita selesaikan.”

Antares merasa jantungnya berdegup lebih kencang. Dia mendekat dan duduk di kursi di samping brankar Adara. "Ara, apa kamu memang sudah menyerah bersamaku?"

Adara menarik napas dalam-dalam, seolah mencoba mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya. "Iya, aku sudah menyerah. Aku tidak ingin menjadi beban Kak Ares, begitu juga sebaliknya. Kita bebaskan saja perasaan ini masing-masing."

Antares hanya terdiam dan membiarkan Adara mengatakan semuanya.

“Kak Ares,” lanjut Adara dengan suara yang mulai bergetar, “Aku ingin kamu berhenti menemuiku. Aku pikir ini yang terbaik untuk kita berdua. Aku butuh waktu untuk diri sendiri, dan aku tidak ingin aku terjebak dalam situasi yang menyakitkan ini."

"Kamu yakin ingin menyudahi ini semua?"

Adara menggeleng lagi, kali ini dengan lebih tegas. “Iya, ini keputusanku." Adara berusaha menahan air matanya tapi tidak bisa.

Antares menatap Adara dengan kesedihan yang dalam, namun dia tahu bahwa Adara telah membuat keputusan yang sulit. “Jika itu yang kamu inginkan, tidak apa-apa. Tapi, aku akan tetap selalu ada untukmu, meskipun kamu tak ingin aku menemuimu lagi. Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan kamu dan mendapatkan cinta yang lain, yang mungkin lebih besar dari cintaku untukmu."

Air mata mulai mengalir di pipi Adara, namun dia tersenyum. “Makasih, Kak Ares."

Antares mengangguk pelan. Dia memeluk Adara, mungkin untuk yang terakhir kalinya.

"Ara, jika bagimu hubungan kita telah putus, tapi tidak denganku. Aku tidak pernah memutus hubungan ini karena seumur hidupku, aku akan terus mencintai kamu."

Setelah beberapa saat hening, Antares melepas pelukannya lalu berdiri. Dia menatap Adara untuk terakhir kalinya sebelum berjalan keluar dari ruang rawat, meninggalkan Adara sendiri dengan perasaannya.

Antares berpapasan dengan Bagas di depan ruang rawat Adara. "Tolong jaga Ara." Tanpa menunggu jawaban dari Bagas, dia pergi menjauh.

Beberapa saat kemudian Wati datang dan segera masuk ke dalam ruang rawat Adara. "Ara, kenapa kamu menangis?" Wati memeluk putrinya dan mengusap punggung Adara agar lebih tenang.

Adara tak menjawabnya. Dia semakin mengeratkan pelukannya. Ya, dia harus bisa melupakan Antares meskipun sepertinya itu sangat sulit.

...***...

Beberapa hari telah berlalu.

Adara menatap hujan yang turun di luar jendela, pikirannya melayang pada kenangan yang belum lama berlalu. Patah hati dari hubungan sebelumnya masih meninggalkan bekas yang dalam di hatinya. Baginya, cinta kini tampak seperti sebuah misteri yang sulit dipecahkan.

Namun, ada Bagas, pria yang tiba-tiba muncul di hidupnya ketika ia merasa paling rapuh dan sedang berada dalam masalah. Bagas, dengan senyum hangat dan sikap tenangnya, berhasil menjadi tempat Adara bersandar. Meski pada awalnya, Adara tak yakin apa yang dirasakannya terhadap Bagas. Apakah ini cinta? Ataukah sekadar pelarian dari kesedihannya?

Setiap hari, Bagas dengan sabar mengulurkan tangan dan memberikan perhatian yang tulus. Dia tidak pernah mendesak Adara untuk segera memberikan jawaban atas perasaan mereka. Dia tahu, hati Adara masih butuh waktu untuk pulih.

Seiring berjalannya waktu, Adara mulai menyadari bahwa kehadiran Bagas membawa ketenangan yang berbeda. Perlahan, rasa takutnya akan cinta kembali berubah menjadi keyakinan. Bagas, dengan segala ketulusannya, berhasil membuat Adara yakin bahwa apa yang mereka miliki bukan sekadar pelarian, melainkan cinta yang tulus.

Setelah tiga tahun menjalin hubungan, akhirnya tiba saat yang dinantikan. Di sebuah ballroom hotel, Adara dan Bagas mengadakan resepsi pernikahannya dengan cukup mewah karena masa depan Bagas dan Adara sangat cerah. Bagas menjabat sebagai general manager di sebuah bank ternama sedangkan Adara kini membuka rumah makan yang lebih besar dan memiliki beberapa karyawan.

"Selamat Kak Bagas dan Ara." Ucapan selamat tak hentinya mereka dapat dari saudara dan sahabat. Mereka tersenyum bahagia dan sesekali saling bertatapan.

Di sudut yang tidak terlihat oleh para tamu, berdirilah Antares. Dengan berat hati, dia menyaksikan pernikahan itu dari kejauhan. Senyum tipis menghiasi wajahnya saat melihat Adara begitu bahagia di samping Bagas. Antares tahu, Adara telah menemukan tempat yang tepat, bersama seseorang yang mampu menjaga hatinya dengan baik.

"Semoga kamu selalu bahagia, Adara."

Kemudian dia melangkah pergi, membiarkan kenangan mereka berlalu bersama angin dan membawa kebahagiaan untuk Adara.

💕💕💕

Cerita ini pakai alur maju mundur ya. Setelah ini, alurnya akan tetap maju seperti di episode pertama dimana Adara sudah punya anak yang bernama Aldebaran. 😁

Sepertinya banyak yg gak suka alurnya ya. It's oke, i'm fine. 😁

1
Yuli Ana
oh... karya baru...
kirain bakal launching kisah Ares..🥰🥰🥰
Salim S
nanti kaya ares mencintai adik sendiri walaupun tidak ada hubungan darah...tapi penasaran juga ok lah mampir....
Dina Yuliana
aaaah aq juga sulit berkata kata thooor 🤣😂😂😂 udah laaah tuh cowok dua duanya mending buat aq boleh ga thoor... limited edition 😭😭😭
fb/Ig: Author Puput: aku gak bakat buat yg sad. 🤭
total 1 replies
Yuli Ana
ya ampun... kk author nya juga Sampek enggak tega sama Bagas. .. aku juga GK tega lo kak... gak rela banget kalau orang sebaik Bagas harus meninggal....😭😭😭😭🤧🤧🤧
beruntung banget Adara dicintai begitu besar....🥰🥰😍
Salim S
gini kan enak ga ada yang tersakiti...ares nanti sama tokoh baru yang bar2 dan slengean/Slight//Slight//Slight/
Risma Waty
Ikuti alur yg sudah ada aja, mbak... 😀
Mrs.Riozelino Fernandez
iya kk,serasa gak sesuai dengan judul nya...
aku pikir Bagas meninggal dan Antares menggantikan Bagas karena amanat Bagas...😆😅
Mrs.Riozelino Fernandez: bisa aja kk Thor 😆
fb/Ig: Author Puput: kisah Bagas dan Ara yg belum usai. 😂
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
lho kk Thor...kok ganti Ayah???
tadi bukannya manggil papa 😁
fb/Ig: Author Puput: typo. 😂
total 1 replies
Yuli Ana
semangat.... semangat..... semangat....🥰
Mrs.Riozelino Fernandez
kuat ya Bagas...kamu harus semangat...ada Ara dan Aran yang menunggu mu sehat...
M Nurhalimah
kasihan jika bagas mati
dyah EkaPratiwi
semangat bagas
Risma Waty
Semangat Bagas....
Yuli Ana
semangat bagas... GWS ya...
semangat Adara.. .. yang kuat ya..
dyah EkaPratiwi
semangat Bagas pasti bisa sembuh
Salim S
yok bisa yok bagas sembuh kasihan ara sama aran...
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Jossy Jeanette
karyanya bagus..ceritanya menarik disampaikan dgn baik👍
Mrs.Riozelino Fernandez
nyata atau mimpi ini kk Thor???
Mrs.Riozelino Fernandez
dulu Azura terbawa emosi fans nya sehingga mampu memisahkan Ares dan Adara...
mengikuti skenario dari manager mereka..
tapi dilubuk hati Ares nama Adara tetap nomor 1.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!