Nessa tidak menyangka akan terseret ke masa lalu. Dimana kerajaan-kerajaan berdiri dengan raja yang memiliki istri lebih dari satu.
Di kehidupan ini, Nessa justru menjadi seorang selir di dalam istana yang penuh intrik.
"Aku tidak pernah menjadi yang kedua ataupun kesekian kalinya. Aku akan menaiki tahta dan menjadi satu-satunya di istana ini!"
Yuk ikuti perjalanan Nessa menjadi ratu, serta terkuaknya asal usul sang mommy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan Permaisuri
Xiu melebarkan pendengaran nya sekali lagi, dia tidak salah dengar kan. Kaisar Zhang akan pergi berperang, mereka baru saja menikah.... Tunggu.... Apa yang ia pikirkan?
"Tenang saja, aku akan kembali segera." Xiu mengangkat wajahnya yang membuat wajah Zhang sudah ada di dekatnya.
"Tentu Kaisar akan kembali segera. Kaisar baru menjabat sebentar. Tidak....."
"Kau sudah berpikir banyak hal seperti nya. Apa kau juga berpikir aku tidak akan kembali? Lalu kau tidak bersuami dan juga tidak memiliki anak."
"Tidak, maksudnya tidak sampai kesana."
"Jadi itu benar?" Tanya Zhang memperjelas.
"Kaisar, setiap hal yang terjadi. Penting bagiku untuk memikirkan nya. Lagipula, rasanya juga tidak mungkin kaisar akan terluka menghadapi pemberontak." Jelas Xiu.
"Mengingat....." Xiu menjeda kalimat nya.
"Mengingat apa?"
"Tidak, tidak ada."
"Kau sepertinya memiliki rahasia dan ingin bermain-main."
"Aku mau ganti pakaian. Rasanya sangat berat menggunakan ini." Jelas Xiu mengalihkan pembicaraan.
"Siapa yang meminta mu pergi permaisuri?" Zhang menahan tangan nya.
"Apa ada lagi kaisar?"
"Ya, ada lagi. Malam masih panjang." Xiu berusaha menghilangkan pikirannya yang bukan-bukan. Meksipun dia sendiri tidak akan menolak, tapi jika secepat ini. Tidak mungkin juga.
"Apa itu?" Tanya Xiu, Zhang terlihat semakin mendekat padanya. Aroma maskulin itu semakin menusuk penciuman nya.
"Ayo, kita makan dulu. Kau pasti hanya makan sedikit karena acara ini." Manik Xiu tertuju pada arah telunjuk Zhang yang memperlihatkan makanan yang tersaji.
"Baiklah, tapi pakaian ini...." Xiu terpaku sejenak, merasakan satu lapisan pakaian nya dilepaskan.
"Sudah? Dan ini memang berat. Kau akan kesulitan untuk itu." Ucap Zhang, sungguh Xiu ingin menarik topeng itu. Dia sungguh penasaran sekali, dia sangat yakin tidak ada masalah dengan wajah itu.
"Permaisuri?" Panggil Zhang yang menyadarkan Xiu.
"Terimakasih, tapi kaisar sepertinya juga begitu. Biar ku bantu." Zhang mengangguk dan merentangkan kedua tangannya, sehingga Xiu melepaskannya dengan mudah.
"Sudah, kaisar duduklah dulu." Xiu melipat keduanya sambil meminta Zhang duduk lebih dulu.
"Makanannya sedikit dingin. Aku akan memanggil pelayan untuk menghangatkan nya...."
"Tidak perlu, lagipula itu memang seharusnya." Xiu mencerna maksud Zhang yang mulai menikmati makanan nya.
"Baiklah."
"Permaisuri, aku tidak akan menyentuh mu. Jika kau belum siap untuk itu. Lagipula, aku juga merasa kita belum berkenalan dengan baik. Jadi kau jangan khawatir." Jelas Zhang yang tiba-tiba membuat Xiu menjatuhkan sumpit nya.
"Ning...."
"Kita bisa berbagi sumpit. Tadi kau sudah berbagi pemikiran dengan ku."
"Kalau begitu kaisar makanlah dulu."
"Tidak, buka mulutmu.... Buka." Xiu membuka mulutnya dan daging lembut itu langsung melebur dalam kunyahan nya.
"Soal tadi, aku tidak keberatan untuk kewajiban ku." Zhang tersenyum mendengarnya.
"Aku tau, tapi keputusan ada padaku. Kita nikmati waktu perkenalan kita. Dan setelah itu...."
"Sayurnya kaisar, aku mau itu." Zhang sedikit tertawa sambil memberikan nya.
'Dia semakin tampan jika tertawa seperti itu.'
******************
"Permaisuri, anda yakin untuk ini?" Ning bertanya mengingat junjungannya menghabiskan malam pertama dengan kaisar, tidak mungkin rasanya untuk berlatih kuda.
"Iya, aku ingin berkuda."
"Apa Permaisuri tidak sakit?" Xiu langsung paham maksud pelayan nya ini. Melihat disekelilingnya juga ada pelayan lain. Tidak mungkin dia mengatakan hal yang sebenarnya.
"Iya, kau benar. Aku baru ingat, kalau begitu... Aku akan melihat kaisar latihan saja." Jelas Xiu.
"Baik permaisuri." Sepanjang perjalanan menuju tempat latihan, Xiu mendapatkan rasa hormat dari siapapun yang melewati nya. Tapi tentu saja ada yang tulus dan juga tidak.
"Permaisuri memasuki lapangan!" Sontak latihan Zhang bersama jenderal dan prajurit terhenti. Semuanya memberikan hormat pada Permaisuri mereka.
"Kau kesini?"
"Iya, aku mau melihat kaisar. Apa aku menganggu?"
"Tidak." Jawab Zhang.
"Mau berkuda?" Ajak Zhang, tapi Xiu teringat akan ucapan Ning. Hal itu bisa membuat orang-orang curiga.
"Kaisar, bagaimana..... Kalau bermain panah? Kita lomba memanah." Ucap Xiu yang membuat Zhang mengangguk, dia yakin. Ada sesuatu dibalik jawaban yang diberikan Xiu.
"Baiklah." Tapi hal itu membuat semua orang disana tentu bertanya-tanya, bagaimana mungkin Permaisuri mereka itu bisa memanah dan mengajak kaisar lomba lagi.
"Aku yakin kaisar akan terkejut melihat nya."
"Iya, kita semua tau. Permaisuri tidak bisa hal itu."
"Bisa saja suasana hati kaisar memburuk." Bisik-bisik langsung terdengar diantara prajurit maupun pelayan.
"Siap! Satu! Dua! Tiga!" Zhang dan Xiu bersamaan melepaskan anak panah mereka menembus target yang ditetapkan.
"Ada apa ini? Kenapa latihannya berhenti?" Tampak perdana menteri dan beberapa pejabat istana ke sana.
"Kaisar dan permaisuri sedang lomba memanah."
"Hah? Aku tidak salah dengar? Permaisuri tidak bisa." Ucapan itu membuat sudut bibir seorang menteri terbentuk.
"Benar, kita semua tau. Permaisuri Xiu sebelumnya dibawah selir di Harem." Ucapan itu membuat telinga Xiong jadi panas.
'Kau berniat memperlakukan ku Xiu.'
"Woahh!" Rasa takjub langsung terlihat begitu juga dengan ucapan semuanya. Mereka tampak tak percaya, kaisar berhasil memanah target dan begitu juga dengan Permaisuri.
"Kau lihat? Permaisuri...."
"Panah nya tidak meleset, satupun tidak meleset!"
Bersambung.......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🥰🙏🙏