NovelToon NovelToon
Satu Milyar Untuk 30 Hari

Satu Milyar Untuk 30 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tya

zea perempuan cantik yang harus menikah kontrak selama 30 hari dengan leon pengusaha kaya raya.
di dalam perjanjian pernikahan kontrak mereka tidak boleh saling jatuh cinta.
namun berjalannya waktu zea mulai ada rasa dengan Leon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Zea melihat amarah yang membara dalam mata Leon, kemudian dengan lembut dan perlahan, ia mengangkat tangannya dan menepuk pipi Leon.

"Leon, jangan biarkan emosi menguasai dirimu. Aku tahu kamu adalah orang yang baik," ucap Zea sambil tersenyum manis.

Senyuman itu seolah memiliki keajaiban, karena perlahan tapi pasti, amarah dalam diri Leon mulai mereda. Ia tak bisa menahan diri untuk tidak terpesona dengan wajah cantik Zea yang ada di depannya saat ini.

Zea kembali mengelus pipi Leon dengan lembut, seolah memberikan kehangatan dan ketenangan pada pria itu.

"Leon, aku tahu kamu pasti bisa mendapatkan perempuan yang lebih sempurna dariku. Tapi yang terpenting adalah menemukan seseorang yang mampu menerima dan mencintai kamu apa adanya, tanpa memandang hal-hal lainnya," pesan Zea penuh kelembutan dan kebijaksanaan.

Mendengar kata-kata Zea, Leon merasa seolah-olah beban di hatinya mulai terangkat. Ia mulai menyadari betapa pentingnya untuk mencari kebahagiaan dalam diri sendiri.

Dalam hati, Leon merasa terpesona oleh ketulusan Zea yang tak pernah meminta apa-apa darinya, meskipun ia tahu bahwa Leon adalah pria kaya raya dan tampan.

Namun, sisi jahat Leon segera menguasai pikirannya, membuatnya merasa bahwa semua perempuan sama saja, hanya tertarik pada ketampanan dan kekayaan.

Dengan emosi yang bercampur aduk, sisi baiknya kembali berbicara dalam hati, "dan perempuan itu kami zea... kamu perempuan yang gak minta ini itu sama aku, padahal kamu tau aku mempunyai segalanya."

Tiba-tiba, tangan Zea masih menyentuh pipi Leon, mengelus membuat pria itu terkejut dan langsung menepis tangan Zea dengan kasar.

"Diam lah! Aku mau tidur! Dan singkirkan tanganmu itu dari pipiku!" bentak Leon pada Zea.

Zea hanya menggelengkan kepalanya, menunjukkan rasa ingin mengobrol lagi dan kecewa atas perlakuan Leon.

Namun, Leon sama sekali tidak peduli dengan reaksi Zea, ia terus merenung dalam kebencian dan prasangka buruknya terhadap perempuan.

**

Pagi itu, langit mendung dan hujan turun dengan derasnya. Suasana dingin menyelimuti rumah sederhana milik Leon. Meskipun udara begitu dingin, Zea, sudah bangun sejak dini hari dan sibuk menyiapkan sarapan untuk tuannya.

"Bik, apa Tuan Leon belum bangun?" tanya Zea pada bibik  sambil mencampurkan kopi untuk Leon.

"Belum, Non. Tadi waktu ambil pakaian kotor, Tuan Leon masih tidur," jawab pembantu tersebut.

Zea mengangguk dan berjalan menuju lantai atas. Ia masuk ke dalam kamar Leon yang masih gelap, dan melihat lelaki itu masih tidur lelap di bawah selimut tebalnya. Zea menarik napas dalam-dalam, lalu dengan hati-hati dan lembut membangunkan Leon.

"Tuan, bangun! Sudah jam tujuh, mau kerja tidak?" seru Zea sambil perlahan menarik selimut yang masih menutupi tubuh Leon.

Leon bergeming, matanya masih terpejam rapat. Zea menarik napas lagi, kali ini lebih dalam, lalu dengan suara yang lebih keras,

"Tuan Leon, bangun! Sarapan sudah siap, dan hujan di luar semakin deras. Jangan sampai terlambat kerja!"

Akhirnya, Leon merasa terganggu dan membuka matanya dengan malas. Ia menatap Zea yang berdiri di samping tempat tidurnya, lalu menghela napas seakan menyerah pada kenyataan bahwa ia harus bangun.

"Baiklah, Zea. Aku bangun," ucap Leon dengan suara yang masih serak.

Senyum puas terpancar di wajah Zea, dan ia segera keluar dari kamar untuk memberi ruang kepada Leon bersiap-siap. Setelah Leon siap, Zea menyajikan sarapan hangat yang telah ia siapkan, sambil berharap bahwa pagi dingin dan hujan tetap ke  kantor.

Leon baru saja menyelesaikan sarapannya ketika dia menyadari bahwa dia terlambat untuk pergi ke kantor. Dia langsung berlari keluar rumah dengan terburu-buru, bahkan tak sempat mencium tangan Zea, istrinya yang masih berdiri di depan pintu.

Mobil Leon melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibu kota yang diguyur hujan deras. Air hujan menyapu kaca depan mobil, namun tak menyurutkan semangat Leon untuk segera sampai ke kantor.

Di dalam mobil, Leon berbicara kepada Tiger, asistennya yang setia, "Kita langsung ke lokasi saja!" serunya, merujuk pada proyek baru yang sedang dikerjakan oleh perusahaannya.

Tiger yang telah menunggu perintah dari Leon sejak tadi, tampak ragu dan berkata, "Tapi tuan, hujannya sangat deras. Saya khawatir akan terjadi sesuatu, mengingat lokasi proyek tersebut masih berupa tanah kosong."

Leon menghela napas dan merenung sejenak, kemudian mengambil keputusan, "Yaudah, nanti saja kita pergi ke sana setelah hujan reda."

"Baik tuan," sahut Tiger sambil mengangguk dan melajukan mobil ke arah kantor mereka.

Kendaraan mewah melaju kencang menyusuri jalan raya yang sunyi, namun Tiger,tidak bisa fokus sepenuhnya pada jalanan.

Pikirannya masih saja penasaran dengan hubungan tuannya yang sudah berjalan selama dua minggu dengan Zea.

Biasanya, Leon hanya membutuhkan waktu beberapa hari sebelum kebosanan melanda dan meminta Tiger mencarikan wanita baru untuk menemaninya. Namun, kali ini tampaknya berbeda.

"Tuan, Zea sudah bersama Tuan selama 14 hari. Apakah aku harus mencari yang baru?" Tanya Tiger sambil menggoda Leon yang duduk di kursi belakang mobil mewah mereka.

Leon tersenyum santai dan menjawab, "Enak saja, kau pikir aku bosan dengan Zea? Jangan khawatir, aku masih menikmati waktu bersamanya."

Tiger meringis sambil menatap tuannya melalui kaca spion di dalam mobil, "Oh iya, aku lupa. Kali ini kan Zea adalah pilihan Tuan, bukan aku yang mencarikan."

"Diam kamu, Tiger!" bentak Leon, wajahnya tampak sedikit kesal dengan usilan Tiger.

Perlahan, Tiger kembali fokus pada jalanan dan mengendalikan mobil mereka dengan hati-hati. Namun, dia tidak bisa menahan rasa penasaran yang kian menggunung.

Mengapa kali ini Leon merasa begitu nyaman dengan Zea? Apa yang membuat wanita itu begitu spesial hingga membuat tuannya enggan mencari pengganti?

Namun, Tiger menyimpan semua pertanyaan itu dalam hati, menyadari bahwa mungkin ada sesuatu yang lebih dalam yang membuat hubungan tuannya dengan Zea berbeda dari sebelumnya.

Akankah hubungan ini mengubah hidup Leon dan membawanya pada jalan yang lebih baik? Hanya waktu yang akan menjawab semua pertanyaan tersebut.

Setibanya di kantor hujan masih lebat, tiger segera menelpon orang kantor untuk menjemput bosnya.

Tak lama kemudian orang kantor menjemput Leon, ia menunggu di depan pintu mobil dengan sangat hati hati leon membuka pintu mobil segera berjalan menggunakan payung.

"Loh bos aku gimana?" Teriak Tiger dari dalam mobil

"Bodo amat" seru Leon

Tiger tau pasti tuannya lagi marah karena pertanyaan tadi, Tiger merasa emang tuannya ada hati sama zea, Tiger sangat berharap kalo tuanya bisa merasakan jatuh cinta lagi.

"Tuan ada zea" lantang Tiger

Leon langsung Menoleh kebelakang, tiger cekikikan melihat tuanya, Leon yang sadar lagi di kerjai Tiger langsung memberikan ia kepal untuk Tiger.

***

1
Dewi
👍
Rike
cwok gk besyukur🤦
Dewi
ceritanya sangat bagus
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa
Ivana Make Up
awal yg bagus😍aku suka baca novel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!