Haura, gadis manja yang menikah dengan Alkana, laki-laki yang lebih tua beberapa tahun darinya. Laki-laki yang sudah ia impikan untuk menjadi suaminya sejak kecil.
Alkana menikahi Haura karena permintaan sang Mami. Bahkan ia sempat sesumbar tidak akan menyukai perempuan yang dalam bayangannya dulu hanyalah anak culun yang mengekorinya kemanapun pergi.
Namun, setelah akad Alkana malah menjilat ludah sendiri. Ia akui ia sudah jatuh hati sejak melihat Haura stelah bertahun-tahun lamanya tidak berjumpa. Haura kini menjelma menjadi gadis cantik.
Bagaimana perjalanan pernikahan mereka disaat ada sosok Melodi yang hanya diakui Alkana sebagai sahabat namun, memendam perasaan pada Alkana dan tidak terima bahwa wanita lain yang jadi pendamping hidup lelaki pujaannya?
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HIPDD 14 Pergi Berlibur
Haura, Istri Pilihan Dari Desa (14)
Mami Senja sudah menunggu di depan rumahnya. Ia langsung menghambur memeluk Haura.
" Kenapa tidak bilang kalau pulang. Jadi, mami tidak khawatir,"
Mata Haura berkaca-kaca melihat mertuanya menyambut kepulangannya.
"Mami masih mau Nerima Lala jadi menantu Mami? Tanya Lala sedikit takut jawaban sang mertua bertolak belakang dengan harapannya.
Sudah tahu kan kalau Haura jadi insecure. Padahal Alkana sudah melakukan pembuktian. Tapi, tetap saja ia takut Keluarga suaminya menolaknya.
" Ini musibah. Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi. Jadi, jangan berpikir buruk ya. Sampai kapanpun, kamu menantu Mami. Istri putra Mami, Alkana,"
Haura merasa bahagia. Ia terharu. Ternyata semua hanya ketakutan yang tidak berdasar.
" Ayo, kakak-kakak kalian sudah menunggu. Kita langsung makan siang," ajak Mami Senja sambil menggandeng menantu kesayangannya.
" Lala sayang!!!," Reva lebih dulu menghampiri Haura dan memeluknya erat. "Akhirnya kamu pulang,"
" Sini, mbak juga mau peluk adik mbak," Ameena, istri Rega yang sedang hamil besar memeluk adik iparnya.
" Kamu tenang saja. Laki-laki itu akan mendekam di dalam penjara," geram Reva ia sangat membenci pelaku tak berperasaan itu.
Bersyukur adik iparnya tidak sampai ternoda.
Haura berkaca-kaca. Bahkan kini, air matanya sudah mengalir. Tak menyangka masih akan merasakan sambutan sebaik ini.
Ternyata tidak ada yang memandang rendah dirinya sekalipun sudah menjadi korban pel3cehan. Bahkan ayah mertuanya pun ikut menyambut kehadirannya.
" Eh, eh kenapa nangis?,"
" Lala pikir kalian akan jijik...."
" Tidak. Kami jijik pada laki-laki itu. Bukan padamu,"
Haura memeluk kedua iparnya. Ia bahagia mendapatkan keluarga baru yang sangat menyayanginya.
" Selamat datang, adikku," ucap Rega menghampiri Haura.
" Jangan peluk-peluk ya, bang. Abang bukan mahram Lala. Aku melarang istriku memeluk pria lain," tegas Alkana menarik pinggang Haura posesif.
" Ish, dasar posesif. Abang juga enggak akan meluk perempuan selain istri Abang," kesal Rega.
" Sudah, sudah. Ayo makan dulu," acara penyambutan itu berakhir di meja makan.
...******...
" Bagaimana kondisi Lala?,"
" Lala sepertinya trauma dengan laki-laki asing, Mi." jawab Alkana.
Haura sudah tidur dan Alkana kini sedang di interogasi kedua orangtuanya.
" Astaghfirullah. Lalu?,"
" Dia insecure pada keadaannya. Dia takut Al bakalan ninggalin dia,"
"Dan kamu membuktikan bahwa kamu tidak akan meninggalkannya dengan cara menggaulinya?,"
Papi Dirga menggeplak pundak sang anak yang bisa-bisanya malah melakukan itu di saat sang menantu sakit. Al hanya meringis.
" Ini kemauan Lala. Katanya kalau Al enggak mau nyentuh dia artinya Al jijik karena dia udah di sentuh pria asing. Padahal Al belum nyentuh dia..."
" Astaghfirullah. Kamu belum melakukan itu sejak menikahi Lala?,"
"Bagaimana mau di Sentuh. Dia nya kedatangan tamu bulanan."
Kedua orang tua Alkana malah menertawakan Alkana.
" Ya sudah kalau itu memang keinginan menantu Papi."
" Ck, gitu aja?," kesal Alkana jengah dengan tanggapan sang ayah. " Pundak ini tidak bersalah loh, Pi. Main geplak aja,"
"Kamu tetap bersalah karena tidak bisa menjaga menantu kami dengan baik. Bersyukur dia kembali tanpa kekurangan apapun," Papi Dirga cuek. Ia tetap menyalahkan Alkana yang gagal menjaga menantunya.
Alkana menghela nafas. Ia juga masih merasa bersalah. Jika saja ia langsung menjemput Haura, istrinya tidak akan mengalami kejadian ini
" Berlibur lah sejenak. Ajak Lala ke villa keluarga kita." usul Mami Senja. " Ini tidak mudah untuk Lala. Kamu harus bisa mengembalikan mood nya. Mami lihat dia sering melamun tadi." usul Mami Senja yang sebenarnya sudah ia bicarakan sebelumnya dengan suaminya.
Haura masih tampak murung. Kedua mertuanya yakin kejadian buruk itu seolah menghantui Haura.
" Iya. Bahkan sampai terbawa mimpi. Tapi, apa boleh berlibur? Al kan baru masuk kerja?,".
" Benarkah? Lalu saat malam pertama apa dia tidak merasa takut?," tanya Mami Senja. Bukan ingin tahu adegan dewasa yang dilakukan anak dan menantunya. Ia hanya ingin tahu bagaimana respon tubuh Haura. Bisa jadi trauma kan?
"Justru itu. Malam pertama hampir gagal karena Al enggak tega. Tubuh Lala bergetar. Ia seperti mengingat kejadian itu. Tapi, saat Al berniat menunda karena gak tega. Lala tetap makasih sekalipun seperti takut. Katanya kalau gak jadi, Al benar-benar jijik padanya,"
Alkana mengingat malam pertama yang hampir gagal.
" Berlibur lah. Masalah kantor ada Papi dan Abang mu,"
...******...
" Apa tidak apa-apa kalau kita berlibur? Lala kan baru masuk kuliah?," tanya Lala pada Alkana yang kini sudah dalam perjalanan menuju villa keluarga Alkana di desa di luar kota
Pagi tadi Haura terkejut saat Mami Senja menyuruhku berlibur bahkan sudah menyiapkan semua keperluannya di dalam koper.
Haura tidak enak saat tahu sang mertua melakukannya. Sangat merepotkan.
Padahal,Mami Senja justru senang karena dengan berliburnya sepasang suami istri itu, keinginannya untuk menambah cucu akan Segera terwujud.
" Enggak apa-apa. Memangnya kamu sudah siap kembali ke kampus?," tanya Alkana di jawab dengan gelengan kepala.
Jujur Haura masih takut. Kejadian itu terjadi saat ia di taman dekat kampus.
" Tapi, Lala belum izin sama pihak kampus,"
" Aku udah izin kok. Tenang saja."
Haura akhirnya mengangguk dan tidak lagi mempermasalahkan apapun lagi.
Sementara di kampus, Melodi sudah ingin melihat Alkana. Ia ingin tahu bagaimana keadaan Haura.
ia ingin tahu sejauh apa istri dari Sahabatnya itu terpuruk. Karena yang melodi tahu, Kenzo berhasil melec3hkan Haura berdasarkan cerita Kenzo.
Melodi tidak tahu bahwa maksud melec3hkan bukanlah menodai kehormatan Haura. Karena itu ia sangat antusias jika Haura menjadi terpuruk dan Alkana meninggalkan Haura.
Sejahat itu melodi? Tentu. Melodi bahkan pernah lebih jahat bahkan bisa kembali jahat jika apa yang ia inginkan tidak ia dapatkan.
Karena tidak kunjung melihat Alkana dan panggilannya tidak kunjung terhubung,Melodi menghampiri sahabat mereka.
" Ben, kamu lihat Al gak?,"
Ben yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya.
" Kamu enggak tahu kalau Al dan istrinya berlibur?," tanya Devano
" Berlibur?,"
" Iya berlibur. Sebenarnya lebih tepatnya honeymoon sih."
" Apa?? Honey moon?," Mata Melodi terbelalak.
" Kenapa terkejut begitu?.Mereka kan pengantin baru. Ya, pantas lah kalau honey moon,"
Sadar tanggapannya terlalu berlebih-lebihan,Melodi pun berkilah.
" Bukan begitu. Hanya saja kan Istri Al itu kan baru saja dapat musibah. Masa iya mereka bulan madu,"
Adam mengerutkan keningnya. Apa yang menimpa Haura tidak ada seorang pun yang tahu kecuali orang-orang yang terlibat dalam kejadian kemarin termasuk dirinya yang mengantarkan Alkana.
Jadi, bagaimana Melodi tahu padahal sahabat Alkana yang lain pun tidak di beritahu. Untuk menjaga nama baik Haura.
"Namanya Lala kalau kamu lupa," Adam mengingatkan.
" Ah iya,Lala,"
Melodi benci menyebut nama itu dengan mulutnya.
" Tapi, ngomong-ngomong. Memang Lala kenapa?
Deg
Melodi lupa jika kejadian yang menimpa Haura belum ada yang tahu.
TBC
jyn kasih celah al buat pelakor yg berkedok sahabat
buat reva semangat ya nanti ada saatnya km ketemu jodoh yg terbaik
next thor
baru begitu aj alkana udah cemburu apakabar haura gimana ga cemburu sm melodi