NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Simpanan

Bukan Wanita Simpanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Revanni terjebak dalam situasi yang sangat rumit baginya dimana tiba tiba ia tertangkap bersama dengan seorang pria beristri. Naasnya lagi, saat istrinya melihat ia langsung tak sadarkan diri dan meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. Berita pun tersebar hingga ke pelosok negeri karena rupanya pria tua itu adalah seorang ceo sebuah perusahaan ternama di kota ini.

Melihat kejadian ini, sang anak tidak terima. Ia ingin membalas dendam atas kematian ibunya dengan menikahi Revanni dan menyiksanya setelah pernikahan. Akankah Reval sadar jika bukan Revanni yang menjadi simpanan ayahnya? Ataukah Revanni akan terus berkorban demi karier pelaku yang sesungguhnya?

Dukung kisahnya di 'Bukan wanita simpanan'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JANGAN DULU BERTEMU

Sinar matahari menyinari kamar Vanni melalui celah celah korden membuat sang pemilik kamar yang masih terlelap pun merasa terganggu. Ia mengerjapkan matanya lalu duduk bersandar pada head board.

" Aku sangat merindukan kamar ini setelah sekian lama aku meninggalkannya. Tidak pernah aku sangka pada akhirnya aku akan kembali ke sini." Ujar Vanni. Ya setelah memikirkan beberapa pertimbangan akhirnya Vanni memilih untuk kembali. Meskipun Rayhan bersikap baik padanya dan mencintainya, namun perasaan tetap tidak bisa di paksakan. Ia tidak mau pada akhirnya ia akan kecewa dengan perasaannya sendiri karena tidak bisa mencintai Rayhan nantinya.

Tok tok

" Sayang, apa kamu sudah bangun?" Terdengar suara bu Meli dari luar sambil mengetuk pintu membuyarkan lamunannya.

" Iya bu, buka aja." Sahut Vanni.

Vanni turun dari ranjang lalu menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci muka. Setelah itu ia kembali ke ranjang dimana bu Meli sudah duduk menunggunya.

" Kamu pasti capek banget ya, makanya baru bangun. Ibu membawakan sarapan untukmu." Ya.. Vanni sampai rumahnya tepat pukul tiga malam, itu sebabnya ia bangun terlambat karena masih ngantuk. Padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi.

" Terima kasih ibu, aku sangat merindukan ibu." Vanni memeluk ibunya lalu mengecup kedua pipi ibunya. Bu Meli tersenyum bahagia karena pada akhirnya ia bisa bersama dengan putri satu satunya kembali. Mengenai Vinna, bu Meli sudah memberitahu Vanni beberapa bulan yang lalu. Vanni benar benar syok saat itu, namun ia tidak pernah menyesal telah menyelamatkan Vinna dari dendam Reval. Mau itu berbeda ayah ataupun berbeda ibu, bagi Vanni sama saja. Mereka tetap saudara, apalagi mereka tumbuh bersama. Tidak ada kebencian yang tertanam dalam hati Vanni. Sampai saat ini Vanni masih menyayangi Vinna sebagai saudaranya.

" Makan dulu sarapannya, setelah itu kau mandilah! Ibu akan mengajakmu jalan jalan hari ini." Ucap bu Meli.

" Maaf ibu aku tidak bisa, hari ini aku harus ke bank untuk mengantar surat lamaran kerja resmi karena kemarin pak Angger hanya mengirimkannya lewat online." Sahut Vanni sedikit kecewa karena tidak enak hati menolak ajakan ibunya.

" Baiklah tidak apa apa, kita bisa jalan jalan lain kali. Lebih baik kau selesaikan urusanmu dulu." Sahut bu Meli.

Vanni segera memakan sarapannya, setelah selesai ia bergegas menuju kamar mandi. Hanya butuh waktu lima belas menit untuk Vanni selesai mandi, setelah itu ia segera berangkat menuju bank swasta tempat ia akan bekerja.

Perjalanan dari rumah Vanni menuju bank tempatnya bekerja lumayan jauh. Ia harus mengendarai mobil kesayangannya yang sudah lama tidak ia naiki. Rasanya benar benar berbeda dari sebelumnya, padahal bu Meli rutin menservisnya. Sampai di sebuah bank ternama di kota ini, Vanni segera turun dari mobilnya. Ia masuk ke dalam menghampiri satpam yang siap berjaga di depan pintu. Setelah bertanya dimana ruangan direktur bank tersebut, Vanni segera melenggang masuk menuju ke ruangannya.

Tok tok...

Vanni mengetuk pintu sampai ada sahutan dari dalam yang memintanya untuk masuk.

Ceklek...

Vanni membuka pintu, nampak seorang pria gagah sedang duduk di kursi kebesarannya berkutat dengan laptop di depannya.

" Pagi pak." Sapa Vanni. Pria itu pun menoleh ke arah pintu.

Glek...

Pria itu menelan kasar salivanya begitu melihat sosok Vanni yang menurutnya sangat cantik.

" Busyet cantik amat nih cewek. Andai saja gue bisa jadi suaminya. Gue pasti bakal klepek klepek setiap hari melihatnya." Batin pria bernama Saka, Direktur Bank ***.

" Permisi pak." Ucap Vanni.

" Silahkan duduk!" Ucap Saka.

Vanni berjalan dengan anggunnya menuju kursi di depan meja Saka, lalu ia duduk di sana.

" Kamu yang bernama Vanni?" Tanya Saka memastikan.

" Iya pak, perkenalkan saya Revanni. Saya di utus oleh pak Angger untuk menyerahkan surat lamaran ini. Saya sudah menandatanginya."

" Tentunya karena di jebak." Lanjut Vanni dalam hati. Ia menyodorkan stopmap berwarna pink itu kepada Saka. Saka pun menerimanya lalu segera mengeceknya.

" Baiklah saya terima, kamu bisa langsung bekerja besok. Untuk hari ini kamu cukup menemani saya saja." Vanni mengerutkan keningnya menatap Saka.

" Maaf! Maksud saya, saya butuh teman untuk menemani saya menjenguk teman saya di rumah sakit. Saya harap kamu bersedia, anggap saja sebagai salam perkenalan kita." Sambung Saka tidak mau sampai Vanni salah paham padanya.

" Kenapa harus saya pak? Bukankah ada yang lain?" Tanya Vanni curiga takut bosnya ini merencanakan hal buruk padanya.

" Saya tidak pernah meminta karyawan saya untuk menemani saya ataupun sekedar makan bersama. Kalau kamu kan hari ini belum resmi bekerja, jadi kamu belum resmi menjadi karyawan saya." Kilah Saka.

" Oh itu berarti dia tidak akn mengajakku setelah aku resmi menjadi karyawannya." Batin Vanni. Vanni hanya dia tanpa memberikan jawaban. Rasanya begitu aneh, baru pertama bertemu sudah di ajak menemani pak bos menjenguk temannya.

" Ayolah Vanni! Saya tidak bisa mengajak yang lainnya, tapi saya juga enggan berangkat sendiri. Kalau saya tidak ke sana, kasihan teman saya ini. Dia sendirian tanpa ada yang menjaganya. Dia sudah beberapa hari di rumah sakit terbaring seorang diri. Karena penyakitnya dokter mengatakan jika umurnya tidak akan lama lagi. Saya ingin datang memberikan suport padanya, agar dia bersemangat berjuang melawan maut. Supaya dia tetap hidup dan menjalani hari hari seperti biasanya." Ucap Saka terlalu mengada ada.

" Memangnya teman bapak sakit apa?" Tanya Vanni penasaran.

" Gagal ginjal, sakit hati, pokoknya banyak deh penyakitnya. Bahkan jantungnya tidak berfungsi dengan baik. Dia sedang sekarat saat ini dan tinggal menunggu malaikat maut menjemputnya." Ujar Saka membuat Vanni bergidik ngeri.

" Jangan sampai ada yang mendengar karangan cerita gue, kalau sampai mereka dengar maka ramatlah riwayat gue. Maafin gue kawan, gue terlalu mengada ada demi bisa mendapatkan empati dari cewek secantik Vanni." Gumam Saka dalam hati. Vanni menghela nafasnya pelan, sepertinya kisah teman Saka berhasil mencuri empatinya. Ia juga ingin melihat bagaimana keadaan teman Saka saat ini sehingga Saka begitu mengkhawatirkannya.

" Baiklah pak, saya akan menemani bapak." Saka tersenyum lebar setelah mendengar ucapan Vanni.

" Terima kasih, kau tunggulah di sini sebentar. Saya akan menyelesaikan pekerjaan saya dulu." Ujar Saka di balas anggukkan kepala oleh Vanni.

Saka berkutat kembali dengan laptopnya. Sesekali ia mencuri pandang ke arah Vanni. Kecantikan Vanni benar benar dapat memikat hatinya. Jika saja tidak ada yang mengancamnya, saat ini ia pasti sudah melakukan pdkt dengan Vanni.

Tiga puluh menit berlalu, Saka menutup laptopnya. Ia menatap Vanni yang rupanya ketiduran di kursinya dengan posisi duduk. Saka tersenyum melihat wajah Vanni yang tertutup beberapa helai rambut. Rasanya Vanni semakin cantik saja di matanya.

" Manis sekali, tapi sayang sekali aku tidak berani memilikimu cantik." Gumam Saka.

" Vanni bangunlah!" Saka mengguncang pundak Vanni. Vanni yang sebenarnya masih mengantuk pun mengerjapkan mata. Ia mendongak menatap Saka, ia baru sadar jika ia ketiduran.

" Ah maaf pak! Saya mengantuk banget karena baru nyampai semalam." Ucap Vanni.

" Tidak apa, cuci muka dulu. Kamar mandinya ada di sana." Ucap Saka menunjuk kamar mandi pribadinya yang berada di ujung ruangan bagian belakang. Vanni pun segera ke kamar mandi lalu mencuci muka.

Selesai mencuci muka, Vanni segera menghampiri Saka.

" Apa kita mau berangkat sekarang?" Tanya Vanni.

" Ayo!" Sahut Saka.

Keduanya keluar dari ruangan dan berjalan berdampingan menuju parkiran. Banyak pasang mata dari para karyawan lain yang menatap mereka dengan hati bertanya tanya. Bagaimana bisa direktur mereka yang terkenal dingin terlihat dekat dengan calon karyawan baru? Apakah itu pacarnya? Entahlah.

Keduanya menuju rumah sakit menggunakan mobil masing masing. Mereka sepakat berpisah setelah pulang dari rumah sakit, daripada bolak balik mending Vanni membawa mobilnya sendiri. Karena bank tempatnya bekerja berbeda arah dengan rumahnya. Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit, akhirnya mereka sampai di rumah sakit xx yang terletak di pusat kota. Keduanya langsung masuk ke dalam menuju ruang rawat teman Saka.

Sampai di depan ruangan, Saka membuka pintunya membuat kedua orang yang berada di dalam menoleh ke arahnya. Vanni yang berdiri di belakang Saka, melongok ke depan hingga ia dapat melihat ke sama tepat ke arah ranjang, tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan tatapan pria yang saat ini juga sedang menatapnya. Tiba tiba...

TBC....

1
sella surya amanda
next
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: oke siap makasih suportnya
total 1 replies
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee cerita ni bagus
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih...
total 1 replies
Erchapram
Reval kapok
VANESHA ANDRIANI: iya biar nangis2 dia hh makasih suportnya
total 1 replies
Atik Rahma
itu hukuman buat kamu,rasakan
VANESHA ANDRIANI: iya bener... makasih suportnya
total 1 replies
Atik Rahma
Biasa thoor,di gantung....
VANESHA ANDRIANI: hhh kayak jemuran ya biar kering... makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Waduh siapa yg datang, masak iya mak lampir selamat dari maut. Hebat... nyawa kucing /Frown/
VANESHA ANDRIANI: hhhh siapa ya??? makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
mang Diman untung dobel
🤣🤣
VANESHA ANDRIANI: hhh iya bener
total 1 replies
Erchapram
Keren,
VANESHA ANDRIANI: thankyou🥰
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Gak mungkin yg tidur dgn Vlory adalah Reval
Pasti dia pria lain ...bisa jadi itu selingkuhannya atau pria bayaran yg Reval sewa🤪
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾: 👍👍😘😘❤️❤️
VANESHA ANDRIANI: hhh bisa aja nebaknya... makasih suportnya
total 2 replies
sella surya amanda
next
VANESHA ANDRIANI: ok makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Brak, riwayat Vinna tamat.
VANESHA ANDRIANI: hhhh makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Astaga...Vinna lihatlah kelakuan Abraham yg selalu kamu sanjung2
Betapa brengseknya dia
Dan pria itulah yg jadi pilihanmu
Hoi nyadar,kamu hanya jadi salah satu wanita pemuasnya dan gak lebih 😜😜
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾: Tetap semangat berkarya kak 👍👍
VANESHA ANDRIANI: hhhhh greget sendiri ya kak... makasih suportnya
total 2 replies
Erchapram
Wah mantap itu, karma otw
VANESHA ANDRIANI: hh bisa aja... makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Keren Thor, lanjut ya...
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... jangan lupa bintang limanya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
next Kak 😘😘👍👍
VANESHA ANDRIANI: oke siap makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Lanjut
VANESHA ANDRIANI: ok siap makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Vlori.... malaikat maut akan datang menjemputmu🤪🤪
hihihi..mampus kau🤭🤭
VANESHA ANDRIANI: ha ha makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Jangan dulu ketemu, biar kelimpungan dan larut dalam penyesalan. Yg penting tuh urus iblis betinanya dulu Reval, jangan diabaikan masalah seserius itu.
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!