NovelToon NovelToon
Berdua : Menjadi Penakluk Bersaudara

Berdua : Menjadi Penakluk Bersaudara

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi / Cinta Terlarang / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Alif R. F.

Dua bersaudara kakak beradik yang sudah lama memainkan MMORPG menggunakan kapsul DDVR (Deep-Dive Virtual Reality) tiba-tiba berpindah dunia disaat mereka sedang menunggu tutupnya server.

Adik perempuan yang bernama Rena sudah bertahun-tahun menggunakan kapsul DDVR yang sekaligus digunakan sebagai penunjang kehidupan karena dirinya yang mengalami koma akibat kecelakaan di masa lalu, akhirnya bisa mengalami dunia nyata meskipun dengan tubuh yang berbeda dan di dunia yang berbeda pula.

Berbeda dengan kakak laki-lakinya, Reno, yang sudah mempersiapkan pernikahannya sementara semua impiannya hampir sudah tercapai semua kini harus dihadapkan dengan situasi yang berbeda, di dunia dan dengan tubuh yang berbeda, sama sekali tidak memiliki jalan untuk kembali.

Apakah Reno akan mengalah dengan adiknya, Rena, dan hidup di dunia baru sebagai seorang Penakluk? atau dia akan tetap berusaha mencari jalan pulang sementara meninggalkan adiknya di dunia yang asing dan kejam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif R. F., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#20 – Kota Kecil Wildermere II

Sejak memasuki Wildermere, rombongan Auriel dan Ouros mulai menjadi pusat perhatian karena wujud mereka yang tidak biasa. Namun, mereka tidak menjadi pusat perhatian lebih dari sekadar orang-orang yang penasaran dengan wujud mereka berdua, khususnya Auriel yang tampak begitu menakjubkan di mata penduduk Wildermere. Sementara tunggangan mereka, Bicorn dan Unicorn, tidak menjadi pusat perhatian, begitu juga dengan lima demon knight yang tampak begitu menyeramkan. Dan semua itu berkat salah satu pasif Auriel yang mampu menyebarkan ketenangan kepada siapapun yang melihatnya, sampai-sampai aura jahat dan gelap demon knight tertutup sepenuhnya seakan telah menjadi kesatria pada umumnya dengan tampak menyeramkan saja.

Kini, Ouros, Auriel, Bohumir dan lima Demon Knight bergerak menuju puri yang baru saja mereka beli, melewati hiruk pikuk kehidupan di Wildermere yang terlihat normal, meski sampai saat ini mereka sudah dikuasai oleh para perompak selama lima bulan lamanya seakan tidak terjadi apa-apa.

"Dari informasi yang saya dapatkan, selain dari pajak yang dinaikkan, sikap para bawahan Raja Perompak Eoron, sebelumnya sangat beringas dan sering memaksa para penduduk untuk bekerja di bawah mereka tanpa upah. Sampai akhirnya, para kriminal yang sudah lama buron mendatangi mereka dan menjadi bawahan. Dari sana, barulah mereka berhenti memaksa para penduduk untuk menjadi bawahan," jelas Bohumir, yang berjalan menunggangi kuda di belakang keduanya.

"Sepertinya mereka tidak seberingas yang dipikirkan orang-orang. Mengingat mereka juga dulunya adalah orang-orang asli Wildermere yang tersingkirkan." Ouros menanggapi, sedang dirinya menunggangi kuda dan berjalan di paling depan, di sisi Auriel.

Auriel yang berada di kiri pun menoleh ke arahnya dengan sesekali menoleh ke belakang. "Apakah kamu yakin mereka tidak se-beringas yang para penduduk wildermere kira?"

"Entahlah," jawab Ouros. "Tapi satu hal yang dapat dipastikan adalah, mereka ingin membangun kepercayaan antara penduduk dan pedagang dengan kelompok mereka. Dan tampaknya mereka juga berniat untuk mendiplomasikan semua ini kepada sang Raja, mengingat bagi mereka hal ini sama saja dengan merebut tanah mereka kembali."

"Masuk akal juga, sih, setelah melihat perilaku mereka yang tampaknya berbeda dari yang telah dirumorkan," balas Auriel. "Tapi kurasa itu akan sulit, karena mereka mengambil tanah ini dengan cara yang biadab. Raja juga tidak akan membiarkan bawahannya dibantai begitu saja. Dan sepertinya pihak kerajaan juga akan menjawab mereka dengan peperangan."

"Ya … itu urusan mereka, kita tidak perlu ikut campur, dan itulah mengapa aku membeli sebuah kastil kecil atau puri."

Mereka pun terus bergerak di antara kerumunan aktifitas warga yang merasa terpana dengan Auriel yang menebarkan aura menyenangkan dan suci, sementara mengabaikan pakaian nya yang cukup terbuka. Namun secara bersamaan, mereka juga sesekali tersadar kembali ke realita hanya karena keberadaan sosok Ouros yang selalu berada di Auriel.

Lalu di tengah itu semua, di antara penduduk yang terpana dan terpaku dengan kehadiran mereka, seorang gadis elf terus mengikuti mereka dari belakang, menyelinap di antara kerumunan penduduk.

Auriel yang sudah menyadari dari awal pun terus menoleh ke belakang, lalu tersenyum setiap kali mata mereka bertemu. Tentu sang gadis Elf juga ikut menyadari akan hal itu, namun secara acuh tak acuh ia tidak memperdulikan itu semua dan tetap terus mengikuti rombongan.

Aku akan menunggu maksudmu … datanglah ke puri di tepi danau jika ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan.

Tiba-tiba suara yang lembut dan anggun namun penuh dengan kewibawaan pun terdengar di dalam kepala sang Elf dan membuatnya terdiam dan berhenti untuk mengikuti.

Priscilla, Putri dari kerajaan Elmsweald.

Dan sang gadis Elf, Priscilla, pun semakin terdiam seribu kata, sementara dirinya langsung berlari dengan cepat ke gang sempit di samping nya lalu bersembunyi di sana dengan jantung yang berdegup cepat.

"A-aku tidak menyangka … aku tidak menyangka bahwa di regresi ku yang ke-9 ini, aku akan dipertemukan oleh mereka dengan cara yang seperti ini." Pirscilla memegang dadanya, menahan nafasnya yang memburu sambil bersandar di tembok. "Huhhh … tapi ini tidak seberapa. Dan semoga saja, kali ini, di kehidupanku kali ini, mereka mau turun tangan lebih awal untuk membantu dunia ini."

Matanya tegar dan penuh dengan semangat. "Tapi untuk itu, aku membutuhkan sesuatu—"

"Wah wah wah, ternyata ada seorang gadis elf bersembunyi di sini." Tiba-tiba tiga orang berandal mendatanginya sambil membawa pedang. "Sebuah keberuntungan macam apa ini? Kekekek."

"Sepertinya, kita harus mencicipinya terlebih dulu sebelum menyerahkannya kepada bos, ya kan? Kekekek."

Sepertinya aku tidak perlu sulit-sulit mencari cara. Kini dirinya yang awalnya tampak panik, berubah menjadi tenang, matanya berubah menjadi sungguh-sungguh sambil terus menatap tajam tiga berandalan.

Priscilla pun mendekati tiga berandal sambil mengeluarkan pedang sihirnya yang mulai menyala terang.

"Ngomong-ngomong, terimakasih sudah mau mendatangiku," ucap Priscilla sambil mulai berlari ke arah salah satu berandal dengan merendahkan tubuhnya, kemudian mulai menebaskan pedangnya secara diagonal dari bawah ke atas.

Ia membunuh salah satu berandalan tanpa sempat mereka sadari.

"Tu-tunggu—"

Dan Priscilla menebas yang lain, memenggal kepala nya.

Kini hanya meninggalkan satu berandal yang tampak mulai panik karena sadar bahwa mereka baru saja berurusan dengan orang yang salah.

Priscilla yang melihat sisa berandal yang hendak memohon ampun pun langsung memotong tangan nya.

Sang berandal memegang tangan nya yang bercucuran darah, sambil berteriak kesakitan. "Sial sial … apakah kau tidak tahu siapa kita!?? Berani-beraninya kau … ughhh!"

Priscilla mulai mendekat, berdiri tepat di sebelah sang berandal dan mulai berkata, "Aku tahu … oleh karena itu aku menyerang kalian. Karena apa kau tahu, bahwa bosku, pria bertanduk dan bertubuh besar yang baru saja membeli puri di tepi danau, sangat tidak suka dengan orang-orang jahat yang memakai topeng seperti kalian. Dan sekarang, katakan pada bos mu itu, datanglah ke puri kami, jika kalian ingin balas dendam."

Priscilla kemudian berjalan begitu saja, meninggalkan sang Berandal yang kini hanya memiliki satu tangan, keluar dari gang sempit tersebut sambil kembali menutup kepalanya dengan kerudung mantel nya.

Namun, di perjalanan keluar dari gang sempit nya, Priscilla tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang mengawasinya dari atas, sebuah mata emas yang tembus pandang memantau nya sejak awal.

Di sisi lain, Auriel dan Ouros beserta rombongan nya yang masih bergerak menuju kerumunan dengan tunggangan mereka.

Ouros menoleh, merasakan Auriel baru saja memancarkan [divine energy] nya, tanda bahwa ia baru saja mengaktifkan kemampuan nya. "Kamu … sudah aku bilang—"

"Hehe, maaf. Hanya mengetes saja," jawab Auriel dengan kekehan tak bersalahnya.

Sementara Ouros kembali menoleh ke depan, Auriel pun kembali menutupi mulut nya dengan tangan nya sedang matanya memicik menatap punggung Ouros, kemudian tersenyum lebar.

Aku tidak mengira dia memiliki kemampuan semacam itu, yakni bisa melakukan regresi waktu. Ini menarik sekali. Putri Elf huh?

****.

Bersambung ….

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!