NovelToon NovelToon
FALLING FOR YOU

FALLING FOR YOU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / Suami ideal
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Disarankan baca "Dear, my first love" dulu ya🙃

"Kalo jalan yang bener, pake mata dedek."

Tangan Shawn setia berada di pinggang Zuya agar gadis itu tidak terjatuh dari tangga. Dan lagi-lagi gadis itu menatapnya penuh permusuhan seperti dulu.

Pertemuan secara kebetulan di tangga hari itu menjadi awal hubungan permusuhan yang manis dan lucu antara Shawn dan Zuya, juga awal dari kisah cinta mereka yang gemas namun penuh lika-liku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23 - Lapangan

Saat sampai di kampus, Zuya berjalan memandangi segala arah. Ia sangat berhati-hati. Jangan sampai berpapasan dengan Shawn. Bisa gawat. Selain malu karena sudah berbuat kacau di rumah pria itu semalam, ia juga takut sang dosen meminta pertanggung jawabannya lagi. Aduh, ini gila sih. Bagaimana mungkin dia terus-terusan membuat kekacauan saat bertemu dengan laki-laki yang lebih tua darinya itu.

"Zuya!"

Zuya berbalik. Ternyata Warni yang memanggilnya. Langkahnya terhenti menunggu Warni. Gaya cewek itu casual sekali hari ini. Mungkin karena dia mau ikut lomba olahraga juga.

"Mau ke kelas dulu atau langsung ke lapangan?" tanya Warni ketika sampai di hadapan Zuya.

"Lapangan aja deh kayaknya. Kan kita emang gak ada kelas hari ini, ngapain ke kelas? Anak-anak yang lain pasti udah ke lapangan semua." ucap Zuya.

"Bener sih. Ya udah ayo." Warni pun menarik tangan Zuya setengah berlari menuju lapangan.

Lapangan kampus luas sekali. Terdapat lapangan sepak bola, basket, bola voli, dan lapangan multi fungsi lainnya yang di pakai untuk lomba-lomba seperti lari, tarik tambang, lompat tinggi dan lain-lain. Di lengkapi juga dengan tempat duduk tribun yang melingkari lapangan-lapangan itu.

Ketika Zuya dan Warni sampai,  tribun sudah terisi oleh banyak sekali mahasiswa dari berbagai jurusan. Walau tidak penuh karena tribun-nya besar sekali, tapi memang banyak para pelajar yang duduk di sana. Sementara di lapangan sudah terisi dengan para mahasiswa-mahasiswi yang bersiap-siap ikutan lomba.

Sepasang mata Zuya tertuju ke lapangan basket yang berada di tengah-tengah lapangan lainnya. Bowen cerita kelasnya akan mengikuti lomba basket bukan renang. Karena ini hanya lomba antar kampus, tidak di buat lomba renang. Kalau ada lomba renang, pasti sudah Bowen ambil. Tapi tidak apa-apa juga sih. Pada dasarnya dia suka semua jenis olahraga. Apalagi waktu SMA dulu Bowen adalah kapten basket. Permainannya tidak akan kalah dengan tim basket kampus.

Bukan Bowen yang Zuya lihat. Dia mencari-cari seseorang. Karena biasanya orang itu akan ada di dekat Bowen. Siapa lagi kalau bukan Aska coba. Aska memang termasuk senior Bowen, tapi semester kemaren dia ambil cuti katanya. Jadi sekarang mereka sekelas.

"Mana ya, kok nggak keliatan?" Zuya bergumam pada dirinya sendiri. Pandangannya terus mencari-cari.

"Siapa?" Warni mengikuti pandangan Zuya.

"Kamu cari teman-teman kamu?" Warni bertanya lagi. Sekelas juga sudah tahu kalau Zuya dekat sekali sama tiga cowok populer kampus. Awal-awal semester Warni memang iri berat sama Zuya, merasa gadis itu beruntung bisa dekat sama tiga cowok keren sekaligus. Namun lama-lama ia mulai terbiasa. Masih iri memang, tapi biasa saja. Bukan yang heboh kayak cewek kampung.

"Zu, aku ke lapangan lompat tinggi ya. Kayaknya udah mau mulai lombanya di sana." kata Warni kemudian. Zuya menganggukkan kepala, menatap gadis itu sekilas, juga berbalik menoleh ke teman-teman sekelasnya yang tidak ikut lomba tapi menyemangati anak-anak yang ikut lomba dari tribun lalu pandangan Zuya kembali fokus ke lapangan basket.

Masih mencari keberadaan Aska.

Aska gak ikut lomba basket? Tapi Bow-bow kan ikut, masa dia nggak sih?

Mata Zuya langsung berbinar ceria saat melihat Aska tiba-tiba muncul di lapangan outdoor tersebut. Memakai seragam olahraga yang sama dengan Bowen.

Yes!

Gadis itu berseru girang. Semua cewek di atas tribun ikutan histeris begitu Aska muncul bergabung dengan Bowen.

"Astaga, bunga kampus semua di bawah sana!" salah satu mahasiswi berseru kuat.

"Ganteng banget gila, si Aska dan Bowen pake seragam basket gantengnya nambah pol!"

Zuya tersenyum dalam hati. Belum tahu aja mereka kalau pakai baju renang, kedua cowok itu lebih ganteng lagi. Apalagi Aska. Kalau Bowen sih Zuya sudah biasa lihat, sahabat dia pula. Jadi biasa saja di matanya. Berbeda dengan Aska.

Jadwal lomba lari yang Zuya ikuti akan di lakukan agak siang, jadi sekarang ia bisa dengan bebas menonton Aska lomba. Tanpa sengaja tatapan mata mereka berpapasan. Zuya langsung melemparkan senyuman termanisnya ke cowok itu.

Walaupun Aska tetap datar dan langsung memalingkan wajah darinya, namun Zuya tetap saja senang. Kan Aska sifatnya memang begitu. Tidak pernah tersenyum. Kalau tuh cowok tiba-tiba senyum lebar padanya, yang ada malah aneh.

"Heh, minggir dari situ. Lo ngerusak pemandangan bego! Sengaja mau cari muka lo? Cabe!" Maki seorang cewek yang duduk di tribun. Jarak mereka tak jauh dari Zuya.

Zuya menoleh kesal.

Bego? Dia dikatain bego? Enak aja. Keluarganya bahkan nggak pernah ngomong kasar sama dia.

"Heh, lu yang bego. Nggak punya otak. Ini tuh tempat umum. Serah gue dong mau berdiri di sini atau di manapun gue suka. Lo aja yang berdiri dari situ. Dasar, kalau otaknya sekilo sih emang biasa ngatain orang." Zuya berkacak pinggang. Ia tak mau kalah dan membalas makian cewek itu.

Zuya di lawan. Jaman sekarang nggak boleh jadi cewek lemah. Kalo ada yang cari gara-gara duluan, ya dia harus balas dong. Daripada sakit hati sendiri. Cewek yang memakinya tadi berdiri.

"Apa lo bilang? Lo ngatain gue?!"

"Iya kenapa?!" Zuya menantang. Suasana lapangan sangat ramai, jadi perdebatan mereka hanya bisa di dengar oleh sebagian orang yang ada di dekat situ. Termasuk seseorang yang duduk di tempat para dosen, yang sejak tadi mengamati gerak-gerik Zuya.

Siapa lagi kalau bukan Shawn? Laki-laki itu sudah melihat Zuya sejak gadis itu datang bersama temannya tadi. Bahkan Shawn memperhatikan dengan jelas bagaimana Zuya tersenyum lebar ke seorang laki-laki di lapangan basket. Hati Shawn kesal karena gadis itu memperhatikan cowok lain. Sepertinya dia memang harus bergerak lebih cepat, bikin si dedek jatuh hati padanya. Dia tidak mau ada laki-laki lain yang merebutnya.

Dan Shawn mendengar salah satu mahasiswi dari belakang Zuya mengatai dedeknya. Shawn lebih kesal lagi. Bicara kasar begitu pada Zuya, terasa seperti sedang bicara kasar padanya. Namun ujung bibir Shawn berkedut ketika melihat Zuya membalas cewek yang mengatainya tadi. Bar-bar memang dedeknya itu. Tapi Shawn senang karena si dedek tidak mudah di tindas.

"Pak Shawn, anda lihat apa?" seorang dosen wanita yang duduk bersebelahan dengan Shawn bertanya. Wajah Shawn kembali datar.

"Tidak ada." elaknya. Urusan pribadinya, tidak harus diketahui oleh orang lain.

BUKK!

Bola basket yang di mainkan para anak basket melambung tinggi dan terbang tepat mengenai kepala Zuya. Bunyinya terdengar kuat. Zuya kaget. Shawn juga. Gadis itu bahkan sampai terjatuh, menyebabkan kakinya membentur sebuah batu dan terluka.

Shawn refleks berdiri dan berlari ke arah Zuya. Terang saja laki-laki itu panik.

1
Novi Yantisuherman
Minyak Duyung Wkwkwkwk 🤣🤣🤪
Femmy Femmy
kalau g mau malu jangan buat ulah...😡
Femmy Femmy
coba kalau ceweknya g kaya pasti emak Shawn langsung Ilfil
Ratna Wati
🤣🤣🤣🤣🥰
Ratna Wati
🤣🤣
Ratna Wati
nyimak dlu aku Thor
Femmy Femmy
🤣🤣🤣🤣
Femmy Femmy
mata keranjang???🤣🤣🤣
Femmy Femmy
Rini kamu belum tau kalau Shawn sangat menyayangi Zuya..jika kamu memperlakukan Zuya dengan tidak baik jangan salahkan Shawn akan memperlakukanmu juga tidak baik....dan jangan salah Zuya banyak yang melindunginya
Femmy Femmy
bukannya waktu di apartemen Zuya sudah cerita sama ke Tiga sahabatnya yah?termasuk SiBowen
Silfi Himmatul Aliyah
Luar biasa
Inul
Buruk
Femmy Femmy
Zuya2 itu bukan suara ke sakita melainkan suara orang yang sedang ke enakan🤣
Adhy: sssttt jgn intip ya mba, klo liat boleh 😂😂
total 1 replies
Femmy Femmy
adiknya Shawn(om Jelek)🤣
Femmy Femmy
g ada foto masing2
Femmy Femmy
lebih baik Baik begitu Aska ...menghindari orang2 yang sudah membuat kecewa dan hati sakit
Femmy Femmy
ngeri banget
Femmy Femmy
padahal Azka g mau ikut lomba😁
Jaja Suteja
Kecewa
Jaja Suteja
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!