Untuk mendapatkan kekuatan, Yu Huang Pageran dari kerajaan Huang Tai Yi harus menyamar sebagai seorang perempuan dan berguru pada Dewi Xuanwu, putri dari Dewa Perang.
Kekuatan Yu Huang meningkat dan menguasai kekuatan pengendali Kipas Zonggua (kipas besi). Saat usianya sudah cukup, dia kemudian jatuh hati kepada Dewi Xuanwu dan saat itu Dewi Xuanwu sudah mengorbankan dirinya untuk menutup gerbang dunia Iblis yang terbuka.
Yu Huang sedih dan menghabiskan waktunya untuk berkelana hingga dia di jodohkan dengan Putri Langit Guan Yin, cucu Kaisar Langit yang akan menjadi penerusnya.
Yu Huang menolak pernikahan itu, begitupun dengan Putri Langit Guan Yi karena mereka berdua sudah mencintai seseorang dan menyimpannya nama mereka dalam hati.
Mereka adalah takdir yang harus bertemu dengan melewati banyak cobaan takdir. Untuk menambah Kultivasi mereka berdua hingga menduduki puncak tahta tetinggi langit dan akhirnya saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Seluruh penghuni Aula Istana Naga tersebut memberi hormat kepada Dewi Xuanwu.
Dewi Xuanwu kemudian berjalan dan seperti biasa, dia akan duduk di tempat dewi kehormatan tertinggi. Kaisar Langit kemudian memulai untuk membahas peperangan yang akan terjadi beberapa hari lagi dengan Klan Iblis.
Semua menyimak masalah yang akan mereka hadapi dan formasi apa yang akan mereka gunakan saat menghadapi musuh. Mereka saling mengeluarkan pendapat dan memberi masukan dari semua rencana tersebut. Dewi Xuanwu hanya terdiam.
“Xuanwu, bagaimana menurutmu?” tanya Kaisar Langit.
“Yang mulia, kita akan menggunakan formasi lama, aku yang akan memimpin peperangan kali ini. Pohon buah emas ayahku sudah berbuah, itu berarti ada keretakan pada dinding kurungan Raja Klan Iblis, Fankui, dan aku sudah bersiap untuk itu,” jelas Xuanwu.
Dengan raut wajah yang dingin, Dewi Xuanwu kemudian berdiri dari tempatnya, memberi penghormatan kepada Kaisar Langit dan pergi meninggalkan ruangan tersebut. Semua dewa dan menteri kerajaan pun memberi hormat kepada Dewi Xuanwu.
Semua sudah paham dengan sifat dingin Dewi Xuanwu. Dia akan berbicara seadanya, dan setelah itu akan meninggalkan diskusi tanpa Kaisar Langit memutuskan apa pun terlebih dulu.
Dewi Xuanwu dan Fengyi kembali ke lembah lotus. Fengyi yang ceria setelah mendapatkan banyak ilmu dari Dewa Bai, mereka tanpa sengaja mendengar percakapan para kakak seperguruannya membahas tentang dirinya.
“Apakah Fengyi baik-baik saja? Aku khawatir kalau dia akan mabuk-mabukan lagi dan mengurung diri,” ucap Lingxiu.
“Mungkin saja, karena itu guru membawanya untuk mengenal dunia luar, agar menghiburnya sedikit,” timpal Chang’e.
“Aku mendapatkan informasi jika di Klan Iblis telah menggelar pernikahan antara Xian Tian dengan tuan putri itu, jangan sampai Fengyi mengetahui hal ini,” ucap Xiaoli.
Fengyi yang mendengarnya merasa hatinya sesak kembali tapi dia tetap melangkah dan duduk di antara ketiga kakak seperguruannya itu, dia menarik papan permainan adu ilmu sihir yang tidak berada jauh di dekatnya.
“Fengyi maafkan kami, kami…”
Fengyi menjelaskan jika semuanya sudah berlalu, dia sudah menerima segalanya. Dia akan membuka dunia yang baru dan berfokus kepada peningkatan kultivasi kekuataannya, agar dia bisa menjadi dewi tertinggi dengan kultivasi level 9. Setara dengan gurunya.
Semua yang medengar itu kemudian tertawa dan mulai permainan itu. Tiba-tiba murid ke 8 menghadap dengan wajah yang tergesa-gesa. Murid ke 8 memberitahu jika di depan gerbang lembah lotus saat ini, ada tubuh Xian Tian yang terluka parah.
Semuamya diam dan senyap.
Lingixiu dan Xiaoli saling menatap, menunggu respon Fengyi. Tapi dia terlihat biasa saja. Murid ke 8 sudah mendesak untuk segera memeriksa tubuh tersebut, takutnya dia sudah tidak bisa tertolong lagi.
Akhirnya Lingxiu berlari bersama dengan Xiaoli dan Chang’e. Mereka bertiga terbelalak saat melihat luka di tubuh Xian Tian dengan baju yang compang-camping. Dia terlihat telah mendapatkan penyiksaan yang luar biasa.
Bekas cambukan yang membuat kulit mengelupas. Dan juga wajah Xian Tian dipenuh lebab bekas pukulan.
“Mereka benar-benar Iblis, walau bagaimana pun, dia sudah menikah dengan putrinya, kenapa dia tega melakukan ini,” ucap Chang’e.
“Cepat bantu aku papah dia masuk ke dalam,” perintah Lingxiu.
Saat itu Dewi Xuanwu sedang kedatangan tamu kerajaan langit yang membahas tentang undangan peperangan dari Klan Iblis sepuluh hari lagi, tapi salah satu muridnya menghadap dan menjelaskan jika mereka menemukan tubuh Xian Tian di depan gerbang lembah lotus berlumuran darah membuat Dewi Xuanwu geram.
“Sampaikan pesanku kepada Kaisar Langit untuk membawa 200 ribu pasukan di puncak gunung Chang Wu, aku sendiri yang akan melatih mereka formasi perang, tidak kusangka Raja Chow sudah mulai menabuh gendang perang sebelum hari yang ditentukan,” jelas Dewi Xuanwu.
“Baik, saya permisi.”
Jenderal Yang Jing kemudian pamit memberikan hormat dan segera menghilang dengan cahaya menuju langit. Di tempat lain, Lingxiu membawa Xian Tian ke kamar Fengyi seperti dulu. Dia dan Chang’e terliat bingung karena mereka berdua tidak pernah membersihkan tubuh seorang pria sebelumnya.
“Chang’e, kau saja yang melakukannya,” ucap Lingxiu.
“Kakak adalah kakak tertua di perguruan ini, kakak saja yang melakukannya,” timpal Chang’e.
“Tidak ada pria di lembah lotus ini, kita harus bagaimana?”
Mereka berdua terdiam dalam beberapa detik kemudian, mereka memutuskan untuk menutup mata mereka menggunakan kain dan segera menggunakan kekuatan mereka tanpa menyentuh tubuh Xian Tian. Semuanya bergerak dengan sendirinya, tapi Chang’e dan Lingxiu harus benar-benar fokus karena mata mereka tertutup dengan kain.
Beberpa saat berlalu, kini Xian Tian sudah terlelap. Lingxiu dan Chang’e meninggalkan tempat tersebut dan meminta Fengyi untuk menjaganya. Fengyi yang mendengar itu hanya diam saja, tapi karena perintah dia menuruti Lingxiu sebagai kakak pertama.
Hari-hari berlalu, Xian Tian akhirnya sadar dari tidurnya, dia melihat ada Fengyi di sana duduk dengan santai sambil minum arak dengan menatap tajam ke arahnya. Xian Tian yang melihat itu segera berlutut dan minta maaf kepada Fengyi.
Fengyi yang mendengarnya kemudian berdecih.
“Kau pikir dengan berlutut seumur hidupmu di tempat ini bisa menebus semua kesalahanmu?” ucap Fengyi sengit.
“Kalau begitu, kenapa kau menolongku? Kenapa kau tidak membuatku mati saja,” tanya Xian Tian dengan wajah lemahnya.
“Aku tidak menolongmu, tapi kakak pertama yang menolongmu. Tidak ada hubungannya denganku,” timpal Fengyi.
Dia kemudian berdiri dari tempatnya dan meninggalkan ruangan tersebut. Xian Tian yang melihat itu ingin segera meminta maaf dengan bersujud tepat di hadapan Fengyi tapi Fengyi menghempaskan kendi arak minumannya.
“Jangan membuat amarahku memuncak, aku bisa saja membunuhmu, menjauh dari pandanganku,” ucap Fengyi kemudian berlalu.
Xian Tian menggenggam erat jemarinya kemudian tersenyum sinis. Di depan ruangan tersebut, ternyata banyak murid yang sedang mendengar ucapan mereka. Saat Fengyi keluar, mereka semua terlihat gugup dengan senyuman yang aneh.
“Feng-yi, eh itu… guru memanggilmu, kau akan segera berangkat dengan kakak pertama dan Chang’e ke puncak gunung Chang Wu. Peperangan tidak bisa di hindari, kau siap?” tanya salah satu murid.
“Aku selalu siap,” timpal Fengyi.
Semua murid kemudian meninggalkan tempat tersebut. Xian Tian keluar dari kamarnya dengan langkah yang pasti dan sedikit terlihat berhati-hati, dia berjalan ke arah perpustakaan pribadi milik Xuanwu. Dia akan mencuri formasi mantra untuk pasuka langit.
“Aku tidak akan membiarkan kalian menang!" gumam Xian Tian dengan tersenyum sinis.
...----------------...
Puncak Gunung Chang Wu.
Semua telah berkumpul untuk membahas formasi perang. Fengyi, Lingxiu dan Chang’e datang terlambat. Mereka bertiga tiba-tiba menjadi pusat perhatian.
