Warning! Terdapat adegan kekerasan!
Nasib nahas menimpa Athena saat dia dalam perjalanan pulang ke rumah. Dia diculik dan ditawan oleh seorang psikopat berbahaya bernama Ares.
Meski ditawan, Athena tetap tak kehilangan harapan untuk bertahan hidup. Karena berprofesi sebagai psikiater, Athena mencoba melakukan terapi tersembunyi pada Ares. Gadis itu mencoba membantu Ares agar berhenti terobsesi membunuh orang. Sambil melakukannya, Athena juga berusaha mencari jalan untuk melarikan diri.
Berhasilkah usaha Athena yang berhati malaikat menaklukkan iblis dalam diri Ares?
*Spin off Dokter Cantik Tuan Depresi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraliv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 - Pacarku Psikopat
...༻⌘༺...
Usai bercinta, Athena dan Ares kembali lanjut memasak. Ares yang sedang merasa dimabuk cinta, tak kuasa jauh dari Athena. Ia memeluk perempuan itu dari belakang. Tak peduli Athena sedang sibuk memotong sayuran.
Ares meletakkan dagunya ke pundak Athena. Sesekali dia kecup ceruk leher perempuan tersebut.
"Ares!" tegur Athena.
"Jangan pedulikan aku," cicit Ares.
Athena menggelengkan kepala. Ia berusaha memaklumi sikap Ares. Tak lama, dirinya selesai memotong sayur.
"Aku sudah selesai, sekarang bagaimana?" tanya Athena.
Ares segera mengambil sayuran yang telah dipotong Athena. Dia akan memasukkannya ke dalam panci berisi kaldu sop. Namun Ares tetap tak melepaskan Athena saat berjalan menghampiri kompor. Tak tanggung-tanggung, lelaki itu mengangkat Athena dengan satu tangan kanan. Sementara tangan kirinya membawa sayuran untuk dimasukkan ke panci.
"Ya ampun, Ares. Kau memang gila!" cibir Athena. Meskipun begitu, dia tergelak kecil karena merasa lucu.
"Apa kau tak akan melepaskanku begini?" timpal Athena. Dia baru saja diturunkan Ares dari gendongan. Meskipun begitu, tangan lelaki tersebut tetap melingkar di pinggul Athena.
"Ya," jawab Ares singkat.
Kini Ares sedang mengaduk sop yang telah dicampur dengan sayur. Sambil menunggu kaldu mendidih, Ares mencium bibir Athena. Lelaki tersebut begitu agresif, hingga membuat Athena tak mampu menolak. Ciuman panas otomatis terjadi.
"Athena, aku menginginkanmu lagi!" ungkap Ares yang melepas ciuman sejenak.
Mata Athena terbelalak. "Maksudnya kau membicarakan ronde kedua?" tanyanya.
"Sekarang kau sudah sangat memahamiku," tanggap Ares. Dia segera menyudutkan Athena, lalu memberikan pemanasan yang sangat bergairah. Sampai membuat libido Athena harus kembali naik.
Alhasil mereka bercinta untuk kali kedua malam itu. Ares memposisikan Athena berdiri membelakanginya. Sementara dirinya sibuk bergerak gagah dari belakang.
Athena melenguh nikmat. Kenikmatan yang dirasakannya bahkan telah membuat tubuhnya lemas. Mereka bahkan tak peduli dengan mendidihnya kaldu sop yang sejak tadi ditunggu.
Setelah merasa saling terpuaskan, Ares dan Athena mengakhiri kegiatan mereka.
"Sudah cukup, Ares! Kau menghabiskan tenagaku," ucap Athena.
"Aku pikir kau menikmatinya," tanggap Ares. Dia lagi-lagi memeluk Athena dari belakang.
"Aku menikmatinya. Tapi terkadang, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik," kata Athena. "Sekarang, sebaiknya kita makan malam ya," lanjutnya sembari melepas pelukan Ares.
Setelah tertunda beberapa jam, Athena dan Ares akhirnya makan malam. Ares duduk di sebelah Athena.
"Beritahu aku makanan favoritmu," cetus Ares.
"Aku suka apapun kecuali brokoli, kalau kau?" sahut Athena.
"Aku suka makanan yang berkuah. Seperti ini misalnya." Ares mengambilkan kaldu sop untuk Athena. Ia sengaja mengambil potongan daging besar untuk perempuan itu. "Apalagi sop daging. Ini dagingnya enak sekali," tambahnya.
"Ini daging sapi kan?" Athena memastikan.
Ares terbahak. "Tentu saja. Kau pikir daging apa?" balasnya.
"Mengenai steak yang pertama kali kau berikan padaku, itu daging sapi juga kan?" Athena membahas masa lalu.
"Kenapa kau mengingat masa lalu? Biarkan itu jadi tetap rahasia," tanggap Ares santai.
Athena menarik kerah baju Ares. "Ares! Beritahu aku!" desaknya.
"Oke, oke. Itu daging sapi juga. Kau tenang saja," sahut Ares.
"Bolehkah aku bertanya, apa kau memakan daging-daging yang ada di kulkas khususmu itu?" Athena membicarakan potongan-potongan tubuh manusia yang dilihatnya saat di rumah Ares.
"Tidak." Ares menjawab singkat sambil menggeleng.
"Lalu kau apakan daging itu?" selidik Athena.
Ares mendelik. "Apa kau polisi? Kenapa kau menginterograsiku?" timpalnya.
Mata Athena mengerjap cepat. Dia hampir lupa kalau lelaki yang ada di hadapannya adalah psikopat.
"Maaf, aku tak bermaksud begitu," ucap Athena. Dia baru menyelesaikan makanannya. Setelah itu, Athena bersiap untuk pulang.
"Sampai jumpa besok," ujar Athena.
"Apa kau marah karena aku sikapku tadi?" tanya Ares yang merasa sedih dengan kepulangan Athena.
"Tidak. Ini sudah malam, jadi aku harus pulang. Lagi pula besok aku harus pergi kerja," jawab Athena.
Ares mengangguk. Dia mengantar Athena sampai ke depan pintu apartemen.
Athena lagi-lagi hanya menggelengkan kepala melihat sikap Ares. Bahkan saat Athena sudah masuk ke apartemen, Ares masih diam berdiri di depan pintu perempuan tersebut.
...***...
Athena baru saja terbangun dari tidurnya. Wajah Ares yang tampak sibuk memandanginya, berhasil membuatnya kaget.
"Kau mengagetkanku saja! Sejak kapan kau ada di sini?!"" timpal Athena dengan mata terbelalak.
"Sejak tadi malam," jawab Ares.
"Tapi bagaimana kau masuk?"
"Aku mengingat password yang kau tekan. Menurutku, sebaiknya mulai sekarang kita tinggal serumah," usul Ares sambil memancarkan tatapan lekat.
"Serumah? Tidak! Bagaimana nanti kalau orang tuaku tahu?" sahut Athena.
"Aku akan pergi saat mereka datang. Lagi pula apartemenku ada di sebelah. Kalau kau mau, aku bisa saja berkenalan dengan orang tuamu. Dengan wajah palsuku tentunya," kata Ares.
