NovelToon NovelToon
Between Blood, Sin, And Sacrifice

Between Blood, Sin, And Sacrifice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Carolline Fenita

Mengira bahwa Evan–suaminya hendak membunuhnya, Rose memilih menyerang pria tersebut. Tanpa tahu bahwa Evan berupaya melindungi Rose biarpun tahu bahwa dirinya akan meninggal di tangan istrinya sendiri.

Penyesalan selalu datang belakangan, namun hadir kesempatan untuk memperbaiki garis nasib yang mengikatnya dalam bayangan cinta dan dendam. Rose kembali mengulangi kehidupannya, satu demi satu disadarkan dengan bunga tidur misterius.

Mempraktekkan intrik dan ancaman, menemukan pesona sihir untuk memutus tali asmara yang kusut antara Rose dan Evan yang menjadi suaminya di kehidupan lama dan sekarang. Apakah ia akan berhasil membalik takbir yang telah ditentukan oleh Dewa, atau malah gagal melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carolline Fenita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20 - Change The Fate

Rose merasakan dadanya terasa berat seolah sedang ditindih batu besar ketika keretanya menyusuri pepohonan rindang. Gambarannya hampir menyerupai mimpi yang ia alami, hanya saja sekitarnya lebih terasa ramai.

Sigh...

Menegakkan punggung, Rose mengelus gaun yang ia kenakan. Kemudian menata mode rambutnya yang terasa sedikit bergeser dari tempat. Mata kuningnya ditutupi oleh sejenis lapisan tertentu, membuatnya menjadi warna abu abu biasa. Dengan pelayan, kusir, dan kereta berbeda membuatnya tidak dikenali oleh orang jauh.

Hari nyaris gelap ketika keretanya sudah memasuki pintu gerbang di istana milik Duchess Aurora Grace. Kusir keretanya turun melemparkan dirinya ke tanah dengan kekuatan stabil, lantas membukakan pintu kereta.

Jemari Rose menggenggam telapak kusir untuk membantunya turun dari tangga emas singasana. Netra abu abu gemerlapnya menyapu lingkungan luar istana Duchess. Kaki jenjangnya tertarik ke depan, membawa gaun yang beratnya hampir mencapai lebih dari dua kilogram.

Dahinya berkedut, bagaimanapun sudah lama ia tidak menginjakkan kakinya di ballroom untuk berdansa. Rose memutuskan untuk berkeliling di luar, mengabaikan orang yang berada di dalam istana. Namun perhatiannya teralihkan ketika salah seorang wanita berjalan ke arahnya.

"Tolong awasi pergerakanku nanti, lalu sampaikan ke Evelyn, pelayanku," perintah Rose ke kusir tadi. Dibalas dengan anggukan kuat.

"Sepertinya aku tidak perlu mencari orangnya lagi," batinnya sambil menolehkan arah pandangnya ke Lady yang tengah melangkahkan kakinya dengan gerakan halus dan tersenyum ramah.

Dari gaun yang dikenakan wanita tersebut dan asosiasi yang tadi bersamanya, Rose dapat menebak siapa orang ini. Mempertahankan ekspresinya tetap datar, ia menunduk dengan penuh penghormatan ke arah wanita bergaun cerah itu.

"Miss Chloe Schariac menyapa Young Lady Westone."

Ya, ia menyamar sebagai Miss Chloe. Tanpa memberitahu siapapun, Rose sengaja memundurkan jadwal untuk datang ke acara yang diadakan sekarang. Di saat Miss Chloe tengah bersiap siap, kereta dan kusir sengaja ditukar antara kepemilikan kediaman Zen dengan kediaman Schariac.

Memikirkan bagaimana reaksi sahabatnya setelah mengetahui keretanya diambil alih olehnya tidak dapat tidak membuat Rose menyunggingkan bibirnya kecil.

"Merupakan suatu kebetulan kita dipertemukan pada malam ini, apakah anda bersedia menghirup udara segar dan bertukar opini denganku?" ajak Lady Veronica.

Rose berpura pura berpikir lama, membuat Lady yang sudah bersuami tersebut menunggu sedikit lebih lama. Ketika sudah merasa tepat, Rose mengangkat wajahnya dan tersenyum.

"Dengan senang hati," jawab Rose. Kakinya bergerak beriringan seraya mendengar ucapan dari Lady Veronica. Kecurigaan dalam pikirannya semakin menguat karena tiada satu pun orang di jalanan ini, namun ia tidak boleh gegabah dalam bertindak.

Pasti ini adalah bagian dari rencananya, menyingkirkan segala saksi mata yang dapat membongkar rencana Lady...

Setelah berbincang mengenai topik ringan yang menurut Rose agak membosankan, mereka berdua duduk di sebuah kursi yang disediakan. Tidak berapa lama, gadis itu menyadari bahwa aroma bebauan di sekitarnya terasa asing.

Bak rubah yang ingin langsung jatuh ke sumur, Rose tidak mengatakan keluhan sedikit pun dan tetap berbicara banyak bersama Lady Veronica.

Akibat menghirup terlalu banyak wewangian aneh, ia yang tadinya berniat berdiri malah terhuyung sedikit ke depan. Lady Veronica memegang lengannya erat agar tidak tersungkur ke depan.

Dengan kepanikan yang dibuat buat, si wanita bersuami melemparkan empat patah kata. "Apakah anda ingin beristirahat?"

"Kebetulan saya mengenali koridor dan ruangan di dalam rumah sana," imbuhnya dan menunjuk ke timur, Rose menyipitkan matanya. Pandangannya masih terasa buram, akhirnya ia menerima tawaran dari wanita tersebut.

Tanpa diketahui oleh Lady Westone, gadis di hadapannya bukanlah sasaran yang ia tuju. Bagaimanapun, Rose tetap menyadari bahwa kondisinya sekarang rentan lengah. Ketika langkahnya mendekat ke sebuah ruangan tersembunyi, sebuah skandal buruk tercitra di otaknya.

Wanita itu ingin menjebak Chloe dengan pria asing. Tetapi kali ini tidak akan semudah itu baginya..

"Ini dimana, Young Lady?" Rose bertanya seperti orang linglung dan mudah ditipu. Lady Veronica mengabaikan pertanyaan tersebut dan menyeretnya dengan seluruh tenaga yang ia punyai. Ketika keduanya tiba di depan pintu kayu, Lady Veronica menendangnya kencang.

"Matilah kau ke neraka!" umpatnya dan tertawa terbahak-bahak.

Belum menyadari ekspresi Rose. Lady Veronica menghentikan tawanya ketika bagian atas tubuhnya dipukul dengan keras dari belakang.

"Ah!!"

Dia berlutut ke lantai, mendapatkan sebercak darah dari rambut ginger miliknya. Matanya menatap nyalang kepada dua sosok di depannya.

"Ckckck, kemauanmu besar juga. Apa kau pikir aku sebodoh itu?" pancing Rose dengan nada tinggi dan menggoda.

Rose berdiri mengintari wanita yang meringkuk kesakitan, menggerang akibat lehernya terasa kebas. Jemari Rose menyentuh kerah gaun Lady Veronica, membisikkan sesuatu dan membuat tubuhnya menegang.

"Selamat menikmati waktumu disini, Lady Vero," tutup Rose dan tangannya meraih kenel pintu.

Pelacur panggilan pasti tengah berjalan kemari, dengan mata keabuannya ia menyuruh Miss Evelyn, si pemukul Lady pergi bersamanya.

"Bagaimana nona dapat menduga saya akan pergi kesini?" tanya Miss Evelyn, ia tahu bahwa tatapan Rose tadi seolah yakin akan kedatangannya ke tempat aneh tersebut.

Rose berjalan keluar, bintang bermekaran di atasnya. Menggerakkan tubuhnya ke belakang, ia mengangkat sebuah gemerincing lonceng. Di dalamnya tersimpan bubuk lelap yang akan terbang bila dilemparkan.

"Hanya menyiapkan berbagai skenario, jika anda tidak datang pun, saya sendiri yang akan membuat wanita tersebut bertekuk lutut padaku."

Rose tersenyum tipis. "Chloe sudah sampai? Dilihat dari kehadiranmu, pasti dia yang menyuruhmu berkeliling." Pelayan dekat Rose menggangguk dengan kuat. Keduanya segera meninggalkan tempat gelap tersebut usai membereskan sejumlah hal.

Ketika gadis dan pelayan tersebut tiba di istana Duchess, Miss Schariac tengah berdiri dan merenggut ke arah temannya. "Kenapa kau merebut keretaku? Aku sampai dikira sebagai nona Zen karena kau," omelnya kecil.

"Hehe, aku iseng. Hanya ingin bermain main saja sebelum masuk," kilah Rose dan melepaskan lapisan kelabu di pupilnya. Menampilkan mata keemasannya.

Keduanya berjalan masuk ke dalam, Rose melongok ke arah timur beberapa detik sebelum mengalihkan pandangannya ke depan kembali. Baru saja memasuki ballroom, Rose memandang lampu besar dan berbagai macam properti mahal dengan datar. Alasan utamanya membenci pesta seperti ini adalah celotehan tidak berguna bangsawan.

Mereka seperti tikus yang merampas benda tujuannya dan berkasak kusuk seolah apa yang ia lakukan patut mendapatkan penghargaan. Hingar-bingar serta suara bising membuatnya merasa pusing dan sesak. Mengambil segelas champanye, Rose menyesap perlahan dan berjalan menyusuri lorong megah di matanya.

Memaksakan diri agar tidak menepi, bersama Miss Schariac berkeliling dan menyapa sejumlah pasangan. Chloe menyadari bahwa temannya berubah, ia lebih tenang dan tidak meminta agar mereka berdua segera menyingkir. Langkahnya terhenti ketika menemukan sang tokoh utama penyelenggaraan acara besar ini.

Duchess Aurora Grace.

Rose membungkuk sedikit, mengangkat ujung rok hitam kemerahan atau black baccara yang tidak kalah mencolok dibandingkan peserta lainnya saat berkata, "Miss Rosella Zen menyapa Putri Pertama dari kekaisaran Vollerei."

1
Tini Timmy
strategi yang bagus
Tini Timmy
seru" nih scene ini
Tini Timmy
racun apa tuh/Frown/
Bening Hijau
3 iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terima kasihh
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kaka
Tini Timmy
lanjut kakak
iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terimakasih untuk dukungannya 😁
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kakak
Lei.
iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih untuk dukungannyaa
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Cherlys_lyn: siappp 😁
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ada iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihh 🥰
total 1 replies
Bening Hijau
ngeri2 sedap chapter ini
Tini Timmy
semangat nulisnya /Smile/
Cherlys_lyn: terima kasih yaa 🥰
total 1 replies
Lei.
2 iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih atas dukungannyaa 🥰
total 1 replies
ona
terkejut terjungkal terpungkur
ona
bener itu bener
ona
WOYYY PANGERAN KEDUA KEJAM BANGET BJIR NGAPAIN DAH ITU GUE KESEL
Cherlys_lyn: ini baru permulaan, nanti akan disuguhkan adegan yang lebih menjadi-jadi dibanding hari ini 💀💀
total 1 replies
ona
bjir eve ngapain dah
Bening Hijau
ini cerita kehidupan rose sebelum mengulang waktu, kah
Cherlys_lyn: Benar sekali, jadi di bab 18 Rose baru mulai diingatkan secara perlahan oleh anak pemberi permen ☺️
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ini ada 3 iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
menarik /Smile/
lanjut kk
Cherlys_lyn: okeee, terima kasih ya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!