NovelToon NovelToon
Oh My Boss

Oh My Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: NovitaEdi Mboknya Gavriel

Menceritakan kisah cinta antara bos dan assisten pribadinya. Dimana mereka dulunya adalah teman dekat sewaktu sekolah dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NovitaEdi Mboknya Gavriel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Perasaan Tak Enak

Waktunya pulang kerja.

Aiko dan Nayla pulang bareng. Itu momen pertama mereka kerja dalam satu perusahaan, dan pertama kalinya pulang bersama. Nayla bertanya pengalaman kerja di hari pertama. Ia tahu tentunya tidaklah mudah, apalagi ia tahu bos-nya sangat menyebalkan. "Pasti sangat tidak mudah ya?"

"Ah yang sabar!" Nayla memeluk Aiko untuk memberinya semangat.

Namun berbeda dengan tebakan Nayla. Ternyata Aiko merasa lebih mudah menangani Shaka dibanding bos lamanya. Mungkin karena mereka dulunya adalah teman. Jadi tak sulit bagi Aiko menebak kesukaan Shaka. "Nggak juga, dia lebih mudah daripada bosku dulu." jawab Aiko.

Nayla melongo mendengar jawaban Aiko. Tapi juga merasa tenang jika ternyata Aiko mampu menangani bos barunya. "Aku lihat tadi kalian juga sudah lumayan akrab. Kamu emang specialis CEO sombong dan nyebelin." kata Nayla sembari terbahak.

"Apaan sih. Mungkin karena kita kenal aja sebelumnya." seketika Nayla menoleh menatap Aiko.

"Kamu kenal pak Shaka?" tanyanya terkejut.

Aiko tersadar, awalnya ia ingin menyembunyikan hal tersebut. Tapi ternyata ia malah keceplosan. Aiko hanya menganggukan kepalanya pelan. Sudah terlanjur juga. Ia pun akhirnya mengaku. "Dia teman sekolahku dulu." jawabnya dengan jujur karena sudah kepalang tanggung juga.

"Makanya aku lihat tadi kalian kayak udah akrab. Ternyata teman sekolah dulu." Nayla menganggukan kepalanya perlahan.

Lagi asyik-asyiknya berjalan menuju parkiran sembari bercanda. Tiba-tiba dari belakang mereka, Shaka menarik tangan Aiko. Tentu saja itu membuat Aiko dan Nayla menjadi kaget. Aiko berusaha meronta untuk melepaskan tanganya. Namun Shaka begitu erat menggenggam tangannya.

"Maaf aku ada perlu dengan Aiko, penting." kata Shaka sembari menatap Nayla.

"Kamu pulang sendiri tak apa kan? Nanti aku yang antar Aiko." imbuh Shaka.

Tentu saja Nayla tak berani bilang tidak. Dia tak bisa berkata sepatah kata pun, hanya menganggukan kepalanya saja. Ia melihat Aiko yang ditarik oleh Shaka masuk ke mobilnya.

Namun Aiko masih terus meronta. Berulang kali menarik tangannya. "Lepasin aku pak Arshaka!" pintanya.

"Temanin aku temui klien! Aku belum tahu daerah sini." jawab Shaka terus memaksa Aiko untuk ikut dengannya.

Karena tak bisa melawan kekuatan Shaka. Akhirnya Aiko menyerah. Dia dengan suka rela mengikuti Shaka. Bahkan ia menjadi navigator untuk Shaka.

Tak lama, mereka sampai di sebuah kafe yang berada di sudut kota kecil tersebut. Aiko terus mengikuti langkah Shaka. Ternyata benar, Shaka bertemu dengan klien di kafe tersebut. Tapi ternyata klien itu seorang wanita muda dengan gaya mewah dan anggun. Semua yang ia kenakan semuanya bermerk.

"Selamat malam pak Arshaka. Maaf aku mewakili papa yang nggak bisa datang malam ini." kata wanita itu.

"Aku Dewi, anak pak Badri." wanita itu mengulurkan tangannya.

"Ya, no problem. Aku Shaka. Dan ini assisten pribadi aku, Aiko." Shaka juga memperkenalkan diri, ia juga memperkenalkan Aiko.

"Iya. Langsung saja ya pak Shaka. Aku boleh lihat ruangan di hotel bapak?" Shaka meminta Aiko menyerahkan katalog hotel mereka.

Sementara Dewi melihat-lihat katalog kamar dan hall yang ada di hotel Shaka tersebut. Dari raut wajahnya, Dewi sepertinya suka dengan konsep kamar dan juga hall yang tersedia. Sementara Aiko masih kelihatan tegang. Ia berharap Dewi akan melanjutkan rencananya untuk memakai hotel Shaka sebagai tempat acara ulang tahunnya.

"Aku suka dengan konsep hotel pak Arshaka. Karena ini acara aku, jadi aku yang mutusin nggak perlu nungu papa. Aku lanjut rencana awal. Dan nambah kamar hotel untuk teman-teman aku yang mau menginap." kata Dewi yang membuat Shaka tersenyum senang. Sekaligus membuat Aiko bernafas lega.

"Untuk hidangannya. Lusa, aku akan cek kesana." imbuh Dewi.

"Tentu. Terima kasih untuk kerja samanya Bu Dewi." ucap Shaka.

"Jangan panggil bu dong! Kita seumuran kayaknya. Panggil Dewi aja." kata Dewi lagi.

"Baiklah. Dan panggil aku Shaka aja!" jawab Shaka.

Tak butuh waktu lama untuk mereka bisa akrab. Selera, obrolannya, mereka nyambung. Dan jujur, itu membuat Aiko seperti nyamuk di tengah mereka. Dan itu sangatlah tidak nyaman. Namun Aiko berusaha untuk tetap profesional. Di sadar status dan posisi dia hanyalah seorang pekerja.

"Aku pamit ke toilet dulu!" kata Aiko yang merasa sangat tidak nyaman. Lebih baik ia pergi ke toilet untuk menenangkan dirinya.

Entah kenapa hatinya merasa tak nyaman. Seperti rasanya ingin marah tapi karena apa dan kepada siapa?

Ia membasuh wajahnya berulang kali. Cukup lama ia pergi ke toilet. Berharap saat ia kembali, Shaka sudah selesai dengan urusannya. "Kenapa aku kayak ingin marah ya? Kenapa hatiku nggak nyaman?"

Aiko kemudian segera kembali karena merasa terlalu lama pergi. Namun, saat ia keluar dari toilet. Ia dikagetkan oleh Shaka yang berdiri di depan toilet. "Kok disini? Klien kamu?" tanyanya.

"Udah pergi dari tadi. Kenapa lama banget di toilet?" tanya balik Shaka.

"Tadi antri.." Aiko berbohong.

"Ya udah yuk pulang!"

Aiko menolak diantar sampai rumah tapi Shaka memaksa. Jadi pada akhirnya Shaka tahu dimana Aiko tinggal. "Nggak usah mampir! Nggak enak sama Nayla." Aiko menahan Shaka yang hendak turun dari mobil.

"Kamu tinggal sama temen kamu? Terus orang tua kamu?"

"Ayah sama ibu masih tetap di kota S. Selamat malam pak." Aiko segera turun tak ingin lama-lama dengan Shaka.

"Ai!" Shaka menahan tangan Aiko yang hendak keluar dari mobil.

Aiko menatap Shaka yang menatapnya dengan lekat. Ia membulatkan matanya karena Shaka hanya diam saja tanpa mengatakan apapun. "Have nice dream!" lirih Shaka.

Aiko kaget dengan apa yang Shaka katakan. Ia hanya menganggukan kepalanya pelan sambil tersenyum. Mungkin, itu pertama kalinya ia tersenyum kepada Shaka semenjak mereka bertemu kembali.

"Bapak juga.." katanya pelan.

Kemudian Aiko keluar dari mobil Shaka dan Shaka tidak lagi menahannya. Ia hanya melihat Aiko yang masuk ke dalam rumah dari dalam mobilnya. Perlahan senyumannya mengembang. Shaka merasa sangat senang karena bisa bertemu lagi dengan Aiko. Teman masa sekolahnya dulu.

Kringgg.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ternyata itu dari papanya. Dengan malas-malas Shaka mengangkat teleponnya."Kenapa pa?"

"Gimana pekerjaan kamu disana? Kalau kamu nggak bisa atau nggak betah, kamu pulang aja! Papa akan kasih kamu pekerjaan yang layak." kata papanya.

"Papa tenang aja. Aku pasti bisa kok bikin hotel ini kembali berjaya." jawab Shaka dengan yakin.

"Mending papa mikirin anak papa aja! Aku bisa mikir dan urus diriku sendiri!" Shaka segera mematikan ponselnya. Ia tak memberi kesempatan papanya untuk ngomong lagi. Hatinya sudah terlalu dingin untuk papanya.

Shaka mengambil sesuatu dari tasnya. Ia mengeluarkan radio kecil kemudian memasang headset ditelinganya. Perlahan mata Shaka mulai tertutup. Tanpa sadar ia telah tertidur di dalam mobilnya yang masih terparkir di depan rumah tinggal Aiko.

"Ai! Ai! Kamu dimana? Kenapa kamu tinggalin aku? Aiko! Aiko! Aku butuh kamu, aku takut Ai!"

"Hah..." tiba-tiba Shaka terbangun dengan kaget. Keringat membasahi keningnya. Ternyata, ia telah bermimpi buruk.

Namun, kini ia tak perlu gelisah karena ia telah menemukan Aiko, teman dekatnya selama ini. "Aku harap, kamu nggak akan pernah tinggalin aku lagi, Ai!" gumam Shaka masih dengan nafas memburu. Ia kembali menatap rumah tempat tinggal Aiko.

1
❤ Nadia Sari ❤
Udahlah Shaka pergi yg jauh ke luar negri kek berbulan-bulan biar Ai merindu
❤ Nadia Sari ❤
Aiko msh keras hati sih yuk gas Shaka kabulin minta Aiko pisah atau kamu pergi ke luar negri sekalian biar Aiko tambah nelangsa😎
❤ Nadia Sari ❤
Ternyata Shaka Andy tdk bisa dipisahkan 😆 btw Shaka kalo mengabulkan pisah dgn Aiko gmn ya prasaan Aiko?😁
❤ Nadia Sari ❤
Lanjut thor
❤ Nadia Sari ❤
Napa Rino gak nikahi Lidia aja sih gak usah ganggu anak2nya
❤ Nadia Sari ❤
Ayok David cari tahu ttg perbuatan jahatnya Rinso 😎
❤ Nadia Sari ❤
Andy cari cewek lain aja
❤ Nadia Sari ❤
Nunggu Rino meninggal en pgn tau karakter Riska en Silvia sesungguhnya bgmn
❤ Nadia Sari ❤
Riska ini blm tau lho jahat apa ga? Udahlah mending kamu pergi drpd nikah siri trus Silvia neror kamu
Patrick Khan
. reza kok gitu ya.. anehnya riska mw.. hadehhhhh
Lela Haris
bodoh aja jd perempuan, udah tau lakinya g mau, masih ngebet aja, ya rasakan pilihan lo
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Rino Rino kapan sih dia menyusul dua istrinya? Reza juga gitu demi duit gak mandiri pdhl bisa saja pergi sblm nikah 😎
Marta Martolas
lanjutkan
❤ Nadia Sari ❤
Gimana reaksi Andy ya kalo tau Aiko dan Shaka sbnrnya suami istri?
❤ Nadia Sari ❤
Apakah Aiko udah punya anak? Apa kabar Reza?
Patrick Khan
. lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Rino jahhaatttt mudah2an cepet mati 😡
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Gak lanjutkah?
Novitasari: lanjut kak,
mohon tunggu ya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!