Namira Syahra kembali dipertemukan dengan anak yang 6 tahun lalu dia serahkan pada pria yang sudah membayarnya untuk memberikan nya seorang keturunan karena istrinya dinyatakan mandul.
Karena keterbatasan ekonomi dan dililit begitu banyak hutang,akhirnya Namira pun menerima tawaran dari seorang pengusaha sukses bernama Abraham Adhijaya untuk mengandung anaknya.
Dan setelah 6 tahun berlalu,Namira kembali bertemu dengan Darren.Putra yang 6 tahun lalu dia lahirkan lalu dia serahkan kepada ayah kandungnya.
Namira kembali dipertemukan dengan putranya dalam keadaan yang tidak baik baik saja.Darren mengalami siksaan secara verbal dan non verbal oleh wanita yang selama ini dianggap ibu oleh anak itu.
Akankah Namira diam saja dan membiarkan putranya menerima semua siksaan dari ibu sambung nya??
Atau,akankah Namira kembali memperjuangkan agar anaknya kembali kedalam pelukkan nya??
Yukkk simak kisahnya disini...
🌸.Jadwal up :
🌸.Selasa
🌸.Kamis
🌸.Sabtu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
05.Masa Lalu
Setelah memarkirkan motornya dihalaman rumaj sederhana itu,Namira langsung masuk kedalam seraya mengucap salam.
Kedatangan gadis itu disambut hangat oleh sang ibu yang selama ini menjadi tujuan hidup dari seorang Namira Syahra.qa
Senyum wanita peruh baya itu bagai obat dari semua rasa lelah yang selama ini dirasakan ole Namira.
Bahkan demi mempertahankan senyuman hangat dan mendamaikan itu,Namira rela mengorbankan dirinya dengan menjual kehormatan dan juga anak yang selama 9 bulan dia kandung dalam rahimnya.
Meski semua pengorbanan itu trbayar dengan sang ibu yang bisa selamat dan akhirnya bisa kembali tersenyum namun tetap saja.
Luka hati karena harus merelakan putra yang selama ini dia kandung untuk bersama ayah biologis dan juga ibu sambung untuk bayinya itu sampai detik ini masih saja membekas.
Dan mungkin tidak akan pernah hilang meski Namira tutup usia sekalipun.Ingin rasanya marah dan protes pada sang maha penciptanya,yang begitu mempermainkan garis nasib nya.
Dimana dia harus memiliki ayah yang seorang penjudi berat.Yang membuat dirinya dan sang ibu harus hidup bagaikan buronan.Pergi kemana saja selalu saja ada yang mencari untuk menagih hutang ayahnya.
Dan kini maski sang ayah sudah tiada,Namira masih harus terbelenggu dengan masa lalu dimana dirinya tidak akan sepercaya diri dulu jika ada seseorang yang mecoba dekat dengan nya.
Tidak sedikit pria yang mendekati Namira saat ini,mulai dari teman kuliah nya dulu dan beberapa ank tetangga yang menaruh hati padanya.
Namun Namira cukup tahu diri jika dirinya bukanlah wanita yang utuh hingga dengan percaya dirinya menerima setiap lawan jenis yang mendekat.
Itulah kenapa hingga usianya saat ini sudah memasuki usia 25 tahun,Namira masih enggan membuka diri dan hati pada lawan jenis.
***
Usai merampung pekerjaan rumah nya,Namira kembali kedalam kamar untuk memberi nilai pada buku anak anak didiknya.
Namira kembali terpaku saat melihat buku catatan yang bernamakan Derren Adhijaya.Ingatan nya kembali pada kejadian tadi siang.
Dimana Namira melihat wajah Abra pada diri Darrren.Namira begitu meyakini jika anak itu adalah putranya yang 6 tahun lalu dia serahkan untuk dibesarkan oleh Abra dan istrinya.
Sesak kembali terasa kala mengingat kejadian 6 tahunn lalu dimana dirinya harus kehilangan kesucian nya dan mengandung anak yang bukan dari suaminya sah nya demi menyelamatkan nyawa sang ibu.
.
🌸 [Flash Back 6 tahun lalu...]
.
"Lahirkan anak untukku dan aku akan memberikanmu uang dengan jumlah yang sangat besar,"
Deg...
Suara bariton yang dingin dan datar itu mengejutkan Namira yang siang itu merasa aneh tiba tiba saja dipanggil keruangan CEO nya.
Sebuah ruangan yang tidak bisa sembarangan dimasuki oleh orang luar diluar kepentingan kantor.
Bahkan karyawan biasa yang sudah lama bekerja disana pun hanya beberapa orang saja yang diberi kesempatan untuk menyambangi ruangan misterius itu.
"Ma_maksud Tuan?ba_bagaimana ya? Maaf,saya tidak mengerti,"jawab Namira gugup.
"Saya membutuhkan seorang anak.Tapi sayang karena penyakitnya,istri saya tidak akan pernah bisa hamil.Maka dari itu,saya membutuhkan wanita lain untuk mengandung anak saya untuk menjadi pewaris dari semua perusahaan yang saya bangun,"jelas Abra duduk dengan santai dikursi kebesaran nya.
Tubuh Namira membeku saat mendengarkan penjelasan dari Abra tentang tawaran nya itu.Meski hidup serba pas pasan bahkan terkadang kurang namun tidak pernah sedikit pun terpikir oleh Namira untuk menjual anak yang dia kandung.
Sungguh hal tergila yang pernah Namira dengar di sepanjang hidupnya saat ini.Dia tidak menyangka jika ak ada orang yang melakukan hal segila ini.
"Maaf tuan,tapi saya tidak bisa,"tolak Namira.
"Kenapa tidak bisa?apa kamu tahu,jika uang yang akan saya berikan bisa menunjang kehidup kamu selama 10 tahun kedepan.Belum lagi,kamu akan bisa memberikan apapun yang dibutuhkan oleh seluruh keluargamu,"
"Tapi tetap saja,aku tidak bisa,"
"Baiklah,tawaran ini akan berlaku hingga minggu depan,pikirkan baik baik,jangan sampai kamu menyesal karena sudah menolaknya,"
"Jika tidak ada kepentingan lagi,saya permisi tuan,"jawab Namira yang langsung pamit undur diri karena tidak ingin lagi terlibat dalam pembicaraan aneh itu.
Abra sendiri hanya berdehem untuk menanggapi ucapan Namira yang langsung pamit tanpa mau menjawab permintaannya.
Abra hanya menatap dingin pada punggung Namira yang kini sudah menghilang dibalik pintu ruangan nya.
Abra pun kembali melanjutkan pekerjaan nya begitu pun dengan Namira yang tidak mau ambil pusing dengan tawaran yang diberikan oleh atasan nya itu.
Sementara ditempat lain tampak beberapa orang tengah menghadang sebuah sepedah motor yang tengah dikendarai oleh dua orang paruh baya yang baru saja pulang dari pasar.
"Ada apa ini?siapa kalian dan kenapa menghalangi jalan kami?"tanya wanita paruh baya yang duduk diboncengan motor yang dibawa oleh suaminya.
"Jangan banyak tanya Bu,kami hanya ingin menagih hutang Pak Yadi yang sudah dua bulan tidak dia bayarkan,"ucap salah satu pria yang berdiri didepan motor yang dibawa oleh pria paruh baya bernama Yadi itu.
"Hutang?hutang apa?"tanya wanita istrinya Pak Yadi itu lagi,tampak kebingungan.
Panik karena takut sang istri tahu akan dirinya yang masih bermain judi,Pak Yadi pun menancapkan gas motor yang dipakainya hingga menerobos orang orang itu.
Dengan kecepatan penuh,Pak Yadi melajukan motornya menjauh dari orang orang itu.Dan karena buru buru,Pak Yadi pun tidak memperhatikan kendaraan dari arah lain hingga tabrakan pun tidak bisa terhindari lagi.