NovelToon NovelToon
RAFFATTA

RAFFATTA

Status: sedang berlangsung
Genre:dosen / nikahmuda / Balas Dendam / Konflik etika / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Angelia Putri

Attalea Arasya Veronika Lovandra
Seorang gadis berumur 20 tahun yang sedang kuliah di Universitas terkenal di Bandung. Awalnya kehidupan dikampusnya biasa saja bersama teman-temannya sampai saat dia memasuki semester 6, dia bertemu dengan seorang dosen yang membuat emosinya naik turun ketika mereka selalu bertemu dengan sengaja atau tanpa sengaja.

Muhammad Rafasha Arendra
Seorang dosen yang berumur 24 tahun yang dikenal dengan sifat dingin dan galak tetapi memiliki wajah yang tampan bak pangeran dikerajaan es yang membuat para mahasiswi meleleh dengan ketampanannya. Tetapi hal itu tidak berlaku dengan seorang gadis yang merupakan salah satu mahasiswinya yang dia anggap cerewet dan susah diatur. Bukan hanya itu, gadis itu selalu berani menentang keputusannya dan ia harus banyak bersabar menghadapi perilaku mahasiswinya itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angelia Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membeli balon

"Pak, coklat apa yang paling disukai orang-orang?" tanya Raffa kepada penjual coklat itu. Karena, selama ini Raffa sangat jarang membeli makanan manis seperti itu. Mungkin kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya bukan jarang, tapi tidak pernah.

"Kalau yang paling disukai sih banyak, Mas. Tapi akhir-akhir ini banyak yang membeli Silverqueen dan Dairy Milk. Jadi, mas mau pilih yang mana?" jelas penjual itu sambil memperlihatkan kedua merk coklat tersebut.

Menurut Raffa, kedua coklat itu sama saja. Tapi, sepertinya ia sering melihat mahasiswanya membeli coklat bermerk 'Silverqueen'. "Itu saja. Saya beli Silverqueen nya 5 buah, Pak," ujar Raffa sembari menunjuk Silverqueen yang dipegang bapak itu.

Penjual coklat itu pun mengangguk mengiyakan.

"Pilih varian bentuk yang mana mas? Yang sedang, atau besar?" tanya penjual lagi.

Ternyata, variannya banyak juga.

"Yang sedang saja," balas Raffa dengan sedikit lelah hanya karena memilih coklat bisa selama ini. Pantesan perempuan ketika belanja pasti lama, ya mereka juga harus memilih yang sesuai untuk dibeli.

Sambil menunggu penjual itu membungkus pesanannya, Raffa mengambil dompetnya disaku celana untuk membayar belanjaannya.

Saat akan mengeluarkan uang cash nya, ia jadi teringat perkataan Ara.

'Bercanda Pak. Hm...kalau gitu beliin saya Silverqueen satu buah ya, Pak.'

"Ini mas," kata penjual sambil menyerahkan pesanan Raffa membuat ia yang tadi sempat melamun pun langsung tersadar.

Raffa mendongak dan menatap Silverqueen yang sudah ia pesan barusan. Ia menimbangkan perkataan Ara dikantornya tadi dengan Silverqueen yang ada dihadapannya ini. Setelah dipikir-pikir, tidak salah jika ia harus membeli lagi beberapa Silverqueen untuk stok coklatnya Ana sekaligus memberikan beberapa ke asdosnya sebagai tanda terima kasih. Toh Raffa juga yang meminta bantuan Ara dan sebagai balasannya ia akan menuruti keinginan Ara. Apapun itu.

Dan akhirnya Raffa memutuskan untuk membeli 5 buah Silverqueen lagi.

"Mas ...." panggil penjual itu dengan sedikit melambaikan tangan didepan wajah Raffa.

"Ah iya ... saya mau tambah 5 lagi," jawab Raffa yang baru tersadar dari lamunannya.

"Oh baik, mas." Penjual itu akhirnya menambahkan lima buah Silverqueen lagi dan memberikan kepada Raffa.

"Berapa?" tanya Raffa yang sudah mengeluarkan dompet dari saku celananya.

"Totalnya dua ratus lima puluh ribu rupiah, Mas," balas penjual itu.

"Ini." Raffa memberikan tiga lembar uang seratus ribu kepada penjual itu. Penjual tersebut mengambilnya dan ingin memberikan kembaliannya kepada Raffa.

"Ini, Mas. Kembaliannya lima puluh ribu lagi."

"Tidak usah, ambil saja untuk bapak," ucap Raffa menolak mengambil kembaliannya.

"Tapi, Mas. Ini lumayan banyak," kata penjual tersebut yang merasa tidak enakan.

"Tidak papa, Pak. Kalau begitu, saya pamit dulu." Raffa pamit dengan tersenyum tipis kepada penjual coklat tersebut.

"Terima kasih banyak, Mas," kata penjual sambil membungkukkan setengah badannya.

Raffa yang melihat itu hanya mengangguk mengiyakan dan bergegas pergi ketempat orang tuanya tadi berkumpul

***

Gedung Bioskop

"Mas, aku mau beli popcorn dulu ya," izin Alice ke Raka.

Raka, Alice dan Ana saat ini sedang mengantri membeli tiket bioskop. Karena antriannya masih panjang, Alice berniat membeli popcorn. Meskipun dekat, Alice tetap harus izin kepada Raka supaya suaminya itu tidak panik ketika dirinya sedang tidak bersamanya. Apalagi saat ini Alice tengah mengandung, Raka kadang sedikit sensitif jika tidak bersamanya.

"Iya, kamu hati-hati ya sayang sama juniornya." Mengelus perut Alice sebentar dan mengecup pelan kening Alice.

Sebenarnya Raka sedikit khawatir jika membiarkan Alice pergi membeli popcorn sendirian. Jika saja tidak sedang hamil, mungkin tidak akan terlalu berat untuk memberikan izin kepada istrinya jika pergi kemanapun. Tapi, jika harus menunggunya untuk membeli tiket dan baru setelahnya membeli popcorn, tidak akan cukup waktu untuk mereka melakukannya. Karena, ditempat membeli popcorn juga sangat rame, bisa-bisa nanti mereka tidak bisa tepat waktu untuk menonton bioskop.

"Iya, Mas. Jaga Ana ya, Mas." Raka pun mengangguk dan tersenyum.

"Ana, mama mau beli popcorn dulu, kamu tunggu sama papa ya, disini." Mengelus rambut Ana lembut.

"Iya, Mama." Ana mengangguk dan tersenyum kearah mamanya. Setelah itu Alice pun pergi ketempat popcorn.

Raka melihat antriannya, ternyata masih panjang. Dia merasa kasihan kepada Ana karena harus menunggu terlalu lama. Sambil melihat sekeliling, ternyata tepat tidak jauh dari antrian ada tempat duduk yang sudah disediakan.

"Ana," panggil Raka ke anaknya.

"Iya, Papa?" respon Ana yang sekarang melihat ke Papa nya.

"Ana duduk disitu aja, nanti capek kalau berdiri sama papa. Antriannya juga masih panjang," jelas Raka ke anaknya.

"Papa gak duduk juga?" tanya Ana.

"Enggak, sayang. Kalau papa duduk, yang ada papa ngantri paling belakang lagi deh," kata Raka sembari cemberut.

"Oh iya ya, Ana lupa." Menepuk pelan dahinya.

"Kalau gitu Ana duduk di sana dulu ya, Pa."

"Iya sayang, kamu hati-hati ya nanti jatuh." Ana yang mendengar perkataan Raka pun hanya mengangguk mengiyakan.

Ana pun sekarang sudah duduk ditempat yang papa nya bilang. Sementara menunggu penjual orangtuanya selesai, ia melihat ke sekitar, membaca merk-merk yang terpajang, menyanyi kecil, dan memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang didepannya.

Sudah 10 menit Ana menunggu kedatangan orang tuanya dan ia merasa sangat bosan karena harus duduk sendiri. Ana melihat kesamping kanannya. Ia melihat seorang anak perempuan membeli balon bersama orang tuanya. Senyum indah terlukis di wajah anak itu yang menambah kadar kecantikan anaknya.

"Lamanya Papa sama Mama," ucapnya dengan Mata Ana teralihkan ke arah penjual balon. Ia ingin sekali membeli balon itu tetapi sekarang ia harus menunggu orang tuanya dulu.

"Balon-balon. Ayo beli buk, pak, sayang anak sayang anak. Pak balonnya pak, buk balonnya buk," kata penjual balon

"Dari pada bosen nunggu mama papa, mending ana beli balon." Ana berpikir, lebih baik ia membeli balon itu supaya tidak bosan menunggu orang tuanya yang sedari tadi belum datang juga. Toh, penjual balon itu tidak jauh dari tempat duduk Ana, jadi tidak apa-apa jika ia pergi sebentar.

Sebelum membeli balon, Ana memeriksa dimana ia meletakkan yang yang diberikan papanya tadi.

"Uang aku mana ya?" ucap Ana sambil memeriksa kantung celananya. Lama mencari akhirnya ia menemukannya. Ternyata uang itu terselip di kantung celana depannya.

"Ha! Ketemu. Tapi kalau ana pergi sendiri nanti mama marah lagi, papa juga kelihatannya masih lama," ucap Ana lesu.

"Aku pergi sendiri saja deh," sambungnya.

Ana pun berdiri, ia mulai melangkah ke tempat penjual balon itu.

Baru saja tiga langkah ia berjalan, "Eh ... Uang ku ...." Tiba-tiba uang yang dipegang Ana terbang terbawa oleh angin. Alhasil, Ana harus mengejar uangnya yang terbang tadi. Tanpa disadari, ia sudah ada ditengah jalan raya.

***

To be continued!

1
Anonymous
Kak update nya cuma satu², tapi seru😭
Nurul Khotiah
lnjut lagi kak, penasaran nih
Nurul Khotiah
lanjut kak, buruan
Ael: Sudah ada ga, sih?😭
total 1 replies
Nurul Khotiah
lanjut kak, buruan
Danny Muliawati
gemes ih Thor up nya satu2 😍
Ael: Awokawok, maafkeun
total 1 replies
Danny Muliawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!