NovelToon NovelToon
Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:409.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Budy alifah

Diceraikan di depan selingkuhan suami dengan alasan dia tak cantik lagi,itu rasanya hancur. Tapi, tidak membuat Niken menyerah begitu saja.

Dia bertahan di dalam rumah tangga itu, bukan karena dia masih mencintai suaminya. Melainkan karena tidak sudi hartanya di nikmati madunya.

Bagaimana kisahnya? yuk cus baca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Budy alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Maaf, kuenya rusak," aku mengambil kotak kue yang sudah gepeng. "Aku buatkan ulang, ya."

"Tidak usah," katanya sembari menarik tanganku.

"Mbak Niken," sapa Pak Hilmi yang baru saja masuk ke kantor.

"Pak Hilmi," aku menganggukan kepala. "Kamu mencari Pras?" tanya Pak Lukman.

"Papa kenal dengan Niken?" tanya Naufal, wajahnya agak heran dengan kami yang saling mengenal.

"Loh, kamu kenal sama Mbak Niken?" tanya Pak Hilmi sembari menunjuk aku dan Naufal bergantian.

"Wah, kebetulan yang luar biasa ini," batinku.

"Niken sahabat aku waktu sekolah," jelas Naufal dengan wajah yang tidak percaya.

Aku pun lebih kaget lagi, ternyata selama ini aku tetap terhubung dengan Naufal meskipun ayahnya. Dan bodohnya, aku sudah pacaran lama tidak pernah kenal dengan orang tua Naufal.

"Ngomong-ngomong, Mbak Niken mau cari Pras? Tadi aku lihat dia keluar sama istrinya," kata Pak Hilmi.

Aku hanya bisa tersenyum tipis, aku susah berusaha untuk menyembunyikan statusku dari Naufal ujung-ujungnya dibongkar sama mantan calon mertuaku.

"Tidak, cuma mau mengantar kue tapi sayang jatuh," kataku meringis. Aku ingin segera lari dari kantor ini, dan tidak bertemu lagi dengan mereka lagi.

"Iya, kue ulang tahun untuk papa hancur," Naufal menunjuk kue yang kubawa.

"Tidak masalah, kita makan di luar saja," ajak Pak Hilmi.

"Maaf, Pak, saya permisi dulu ya, masih ada pesanan yang perlu saya antar," pamitku dengan alasan yang masuk akal sehingga tidak mungkin akan ditahan.

"Niken, tunggu!" panggil Naufal.

Aku memperlambat langkahku untuk menunggu dirinya berjalan sejajar denganku.

"Ada apa?" tanyaku singkat.

"Kita perlu bicara," ujarnya dengan memegang pergelangan tanganku. Kami berdua akhirnya menghentikan langkahnya, saling berpandangan tanpa berkedip.

Aku lebih dulu menyadarkan pikiranku, "Bicara apa?" ujarku sembari melepas pergelangan tanganku.

"Udah, ikut aku saja," katanya sembari menggandeng tanganku membawa ke mobil miliknya.

Naufal membawaku ke sebuah kafe yang lumayan rame, dan tempatnya bagus. Aku bahkan sudah lupa terakhir pergi ke kafe.

Semenjak menikah, aku hanya sibuk mengurusi Mas Pras dan keluarganya.

"Jadi, kamu beneran sudah janda?" tanya Naufal dengan tatapan serius.

"Sudah," jawabku dengan anggukan kepala pelan.

"Kenapa tidak bilang?" katanya dengan mimik wajah yang mulai berubah biasa.

"Kenapa aku harus bilang?" tanyaku balik. Agak heran mendengar pertanyaan darinya.

"Ya kan aku tidak sungkan untuk ketemu kamu atau sekedar chat. Kamu jahat," katanya manyun.

"Aku jahat? No!" batinku.

Kenapa mendadak aku jadi orang jahat?

Aku menggaruk kepalaku yang mendadak gatal disebut orang jahat. Padahal suamiku menikah lagi saja aku diamkan, kalau jahat mungkin sudah aku mutilasi atau bakar hidup-hidup mereka.

"Sebenarnya apa tujuan kamu?" kataku mulai menanyakan inti Naufal mengajakku bertemu.

"Kita kan belum putus, bagaiamana kalau kita baikan?" Naufal mengulurkan jari kelingkingnya.

Aku ingat sekali dulu sewaktu kita marahan akan baikan dengan mengaitkan jari kelingking kami.

"Kamu ini ngomong apa? Kita sudah lama tanpa komunikasi sama sajalah dengan putus. Lagian, aku kan yang tidak setia," ujarku sembari mendorong jarinya.

"Benar juga, tapikan sekarang kamu juga sudah sendiri, tidak masalah dong kita balikan lagi," kata Naufal tak mau menyerah.

Jujur, aku senang bisa kembali dengan cinta lamaku. Hanya saja, sekarang aku susah tidak pantas.

"Tidak, aku tidak mau. Naufal, kamu ganteng, kaya raya harusnya cari yang sepadan. Jangan sama aku, udah ya aku pulang dulu," ujarku langsung berlari meninggalkan kafe.

Aku tidak boleh merusak kehidupan orang lain, apalagi status janda anak satu akan pasti akan membuatnya malu.

Terlebih, aku baru saja menjada. Apa kata orang tiba-tiba aku memiliki pasangan?

...----------------...

Naufal

Niken, aku sungguh-sungguh. Kita baikan ya?

Mas Pras

Niken, aku kapan kita bisa bicara? Aku mau rujuk denganmu.

"Memang sudah gila," ujarku sembari menggelengkan kepala. Ku taruh ponsel dan membiarkan terus berdering karena pesan-pesan yang masuk dari Mas Pras dan Naufal bergantian.

"Ada apa?" tanya Ela yang baru masuk ke kamar.

"Pusing aku," kataku sembari menerima susu hangat dari Ela.

"Ada masalah dengan toko kue?" Ela duduk di sampingku. Gadis itu pasti sudah siap untuk mendengarkan curhatanku.

"Bukan, tapi Mas Pras sana Naufal," aku mengambil ponselnya lalu melihatkan isi chat mereka.

"Wah, Naufal setia banget ya masih tungguin kamu sampai sekarang." Ela lebih tertarik membahas Naufal daripada chat Mas Pras.

"Salah sendiri kan dulu dia tinggalin aku," jawabku sesuai fakta.

"Iya, tapi kan sekarang dia masih single, kenapa kau tidak mau?" Ela mengambil gelas kosong dari tanganku lalu menaruhnya di meja.

"La, aku tuh sudah tak pantas dengan dia. O,iya, Naufal itu anak dari Pak Hilmi. Bosnya Mas Pras," ujarku saat teringat bapak dari Naufal.

"Serius?" Ela menatapku tak percaya. Aku mengangguk cepat. "Wah, kebetulan yang gila ini, Ken, kenapa kau tidak manfaatkan saja keadaan ini?"

Aku mengernyitkan kening, "Maksudmu?"

Ela memegang kedua pundakku, "Niken sayang, peka lah sedikit dengan lingkungan."

Aku masih tidak mengerti dengan kode-kode dari Ela, "Katakan sajalah, jangan berbelit-belit," pintaku.

Ela mendengus panjang, "Pak Hilmi itu ayah Naufal, dan dia bos mantan suamimu. Apa masih tidak jelas?" ujarnya dengan menggerak-gerakkan kedua alisnya.

Aku mencoba mencerna kata-kata Ela, tentang kesinambungan antara Naufal, Pak Hilmi dan Mas Pras.

"Maksudmu aku harus?" aku menghentikan ucapanku saat tahu maksud omongan Ela.

Ela menganggukan kepala cepat, "Kau pacari saja Naufal, kau balas dendam. Pecat Pras atau setidaknya buat dia menjadi ob."

"Kau jahat banget sih, La, nggak mau ah," tolakku.

Aku tidak mungkin melakukan itu, kalau sampai Naufal tahu dia pasti akan sakit hati.

"Kau masih cinta ya sama Pras?" tebak Ela dengan penolakanku.

"Tentu saja tidak, aku hanya tidak mau mempermainkan Naufal," dalihku. Tapi memang benar, aku tidak bisa mau membuat Naufal menjadi alat bagiku untuk membalas sakit hati yang dilakukan oleh Mas Pras.

"Siapa coba yang menyuruhmu untuk mempermainkan, nikah aja kalian berdua. Kau kan masih cinta," celoteh Ela.

Aku terdiam beberapa menit, apa mungkin perasaanku ini cinta? sudah bertahun-tahun kita tak saling komunikasi. Baru juga beberapa minggu bertemu.

"Kau bilang Sanjaya saja lebih memilih Naufal, berarti kan chemistry mereka ada daripada sama bapaknya," cerocos Ela.

"Kenapa ya Sanjaya bisa anggap Naufal bapaknya?" Aku menatap lekat Ela mencoba mendapatkan jawaban dari sahabatku.

"Chemistry," jawab Ela sembari menyentuh hidungku dengan jari telunjuknya. "Karena kasih sayangnya dia buatmu jadi menular ke anakmu."

Aku menghembuskan napas panjang, tidak setuju dengan opini Ela. "Memangnya ada perasaan yang tak berubah selama bertahun-tahun?"

1
ros
pasti Hani yg jumpa aina
abdul adul
Luar biasa
guntur 1609
keoedean banget loe pras
guntur 1609
kejam
Dewi Nurani
sebenci bencinya orang tua tak akan mengalahkan kasih sayang pada anaknya , kenapa sekeras itu pada kesalahan anak
padahal ck paribasa indung mah lautan hampura
Iyas Masriyah
Luar biasa
MashMellow🍭
sebenarnya disini bukan salah hana seorang, tangan kalau ditepuk sebelah xkan berbunyi,
mama.niken pun bersalah di sini, kenapa xtampar mama niken jugak
MashMellow🍭
jangan salahkan mama jugak niken, diri sendiri pun xdapat berdamai dgn diri sendiri. baygkan harta gono gini sudah bahagi 2 tapi masih juga meyuruh maya memeras duit pras.
MashMellow🍭
patutlah emaknya niken berdendam , sebab niken pun jenis tang berdendam sooo sama dapat kirafahlah, tapi saygnya niken x mencium bau syurga kerana menderhaka kepada ibu sendiri.
syska
Luar biasa
Wisteria
amit amit anak kadal
Wisteria
ya iya lah orang tua mana yg g sakit hati anak lebih milih orang baru ketimbang orang tua apa lg orangtuanya tulus g nekoh"
Wisteria
ini kalo dialok pakek kataku aku kurang srek dr atas dialoknya si A eh ternyata yg bicara si B jd kadang g nyambung
Soraya
tamat mksh thor karyanya👍
arniya
keren...
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
harusnya pasang cctv
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
si prs nih kayaknya masih butuh Niken dah
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
nyesek kan jadi Niken ... memperjuangkan Pras taunya laki gak tau diri 😭
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Hani terlalu manja 🤣🤣🤣 sukurin kau Pras membuang berlian demi batu kali
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
uhuyy cinta lama belum kelar nih ceritanya 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!