NovelToon NovelToon
"My Love...." LILY

"My Love...." LILY

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Aku membacanya di sebuah buku, bunga Lily memiliki pesona yang manis dan lugu, mungkin itulah yang membuat dia jatuh cinta padaku.
Lily biru memiliki arti kesetiaan dan kepercayaan, mungkin inilah yang menginspirasinya untuk selalu menungguku.

Takdir mempertemukannya dengan Reiner.
Lily dan Reiner saling mencintai, namun takdir juga yang memisahkan mereka.
"Apa salah kita Li, kita hanya jatuh cinta".
"Kamu dan aku tidak salah, yang salah adalah waktu, karena kita bertemu diwaktu yang salah".

Disaat itulah Leo datang mengobati Lily.
"Dulu kamu menungguku bertahun tahun untuk aku datang padamu, kali ini maafkan aku membuatmu menunggu lagi...."

Tiger Lily memberi makna kepercayaan diri.
Lily, I dare you to fall in love.
And, I dare you to love me.

Full of love from me,
Author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7: Berharap selamanya

Lagu Paris in the Rain milik Lauv kini berada di playlist favoritku, sebelumnya aku hanya mendengarkan lagu Lauv yang lain, aku baru tau lagu itu setelah Reiner memberikannya padaku.

Suatu siang Reiner datang menghampiriku saat keluar kelas.

"Li aku akan pulang ke rumah beberapa hari ini, aku juga sudah ijin untuk tidak bekerja dulu, kakakku sakit demam berdarah di rawat di rumah sakit, jadi aku harus membantunya menjaga keponakanku" Kata Reiner kepadaku.

"Semoga kakakmu cepat sembuh Rei".

Kadangkala aku masih bertemu Reiner saat pergantian kelas, ia akan menyapaku lalu pamit pergi.

Hampir seminggu Reiner tidak masuk kerja, setiap aku absen di tempat kerja, entah kenapa aku mencari namanya, ingin tau apa hari itu ia akan datang atau tidak.

Sore itu adalah jatahku libur kerja, aku sedang berada dikostku menonton TV.

"Li kamu ada dimana sekarang?", tanya Reiner melalui WA.

"Lagi ada di kost Rei".

"Boleh aku mampir ke kost?", tanya Reiner.

"Ya boleh Rei".

Tidak lama Reiner datang membawakan makanan untukku.

"Aku tau hari ini jatah liburmu, jadi aku menebak kamu belum membeli makan malam, ini aku bawakan makan malam".

"Terima kasih Rei", kataku sambil mengajaknya masuk kamarku.

"Apa kamu mau makan sekarang Li, mumpung masih hangat".

"Ya boleh Rei".

Seperti biasa ia akan mempersiapkan makanan itu, juga minuman, jadi aku hanya tinggal makan saja.

"Bagaimana kabar kakakmu Rei?".

"Dia sudah sehat sekarang, kemarin siang dia keluar rumah sakit".

"Sebenarnya aku ingin langsung pulang ke apartemenku kemarin siang, jadi aku bisa masuk kerja dan melihatmu, tapi kakakku menahanku untuk menemaninya malam itu, jadi aku baru bisa menemuimu sore ini".

"Aku kangen kamu Li". Cerocos Reiner padaku.

Aku bingung bagaimana menanggapinya.

"Apa kamu mencariku di tempat kerja selama aku tidak masuk Li?"

"Ya", jawabku jujur sambil menunduk karena malu mengatakannya.

"Apa kamu mulai membuka hatimu untukku Li?".

"Ya", jawabku sambil masih menunduk.

Reiner mengangkat wajahku, kami saling bertatapan selama beberapa detik, lalu berkata,

"Apa ini berarti aku diterima menjadi pacarmu?".

"Ya", jawabku singkat sambil menatap matanya.

"Terima kasih Li, aku mencintaimu", kata Reiner sambil memelukku.

Reiner berada di kamarku hingga sekitar jam 10 malam, lalu ia pamit pulang.

Setelah kami resmi jadian, aku dan Reiner selalu makan siang bersama. Kadang aku makan bersama teman-teman Reiner dan juga sebaliknya. Tetapi kami sudah jarang belajar bersama di perpustakaan, kini berpindah ke kostku atau apartemennya.

Kami juga bersama saat pergi dan pulang kerja.

Awal awal jadian, aku selalu berusaha melepaskan tangan Reiner saat ia menggandeng tanganku di tempat kerja, aku malu, dan tidak ingin menjadi bahan gossip. Tapi setelah aku berhasil melepaskan tanganku, maka ia akan merangkulku. Reiner berkata, itu ia lakukan supaya tidak adak rekan kerja yang berani mendekatiku lagi.

Reiner juga masih suka mengirimkan link lagu yang menurutnya bagus dan sesuai seleraku.

Aku sangat bahagia dengan Reiner, aku merasa seperti memiliki keluarga, ada tempat untuk aku bermanja, tempat bercerita, juga tempatku meluapkan emosi.

Reiner akan menyamakan hari libur kerjanya denganku, supaya kami bisa berkencan di hari itu.

Tidak terasa hubunganku dan Reiner sudah berjalan sekitar 1 tahun, sekarang kami sudah memasuki semester baru.

Suatu kali Reiner mengajakku main ke apartemennya, kami bermain game, nonton Netflix juga makan malam bersama.

Saat selesai makan kami duduk bersantai di sofa sambil menonton YouTube.

Lalu Reiner berkata padaku,

"Li aku berharap kita akan bersama selamanya. Berkat kamu kini aku mulai berubah, nilai ujianku membaik, aku hampir tidak pernah club lagi, aku juga jadi memikirkan masa depanku".

"Suatu saat, kamu akan menjadi tanggung jawabku, memiliki keluarga denganmu adalah impianku, aku mencintaimu Li".

Lalu aku membalasnya, "Aku juga mencintaimu Rei".

Dia mencium bibirku dan kami berciuman, lalu dia memelukku dan memposisikan diriku tidur disampingnya sambil berpelukan di atas sofanya.

Satu tangannya masuk ke dalam kaosku dan menjelajah semua bagian tubuhku.

Ia mulai membuka kaosku, juga kaosnya, dan mulai mencium leherku, pundakku lalu dadaku. Aku terbuai dan menikmati ciumannya.

Tangannya mulai bergerak turun, aku menghentikannya dan berkata,

"Jangan Rei, stop".

Reiner lalu memelukku erat, selama beberapa menit kami hanya terdiam, saling berpelukan. Lalu dia mencium keningku, memakaikan kembali kaosku dan berkata,

"Aku akan merokok dulu sebentar ya Li".

Aku menganggukkan kepalaku.

Saat Reiner merokok dibalkon luar, akupun menenangkan diriku di sofa, jantungku masih berdebar sangat kencang. Kulihat Reiner belum memakai kembali kaosnya dan hanya bercelana pendek. Ia memiliki badan yang bagus dan perutnya juga sedikit berotot.

Ya ampunnnnn, apa yang aku lakukan, memandangi Reiner begini.

Sejak saat itu Reiner sering menginap di kostku.

Beberapa minggu kemudian, di hari Sabtu, Reiner mengajakku makan siang di sebuah restoran untuk berkenalan dengan mamanya.

Mamanya cukup ramah padaku. Aku baru mengetahui bahwa tempatku bekerja adalah milik mamanya, karena selama ini aku tidak pernah mengetahui siapa pemiliknya dan mamanya pun belum pernah datang ke cafe selama aku bekerja.

Reiner menjelaskan bahwa tidak ada yang tau kalau dia adalah anak pemilik cafe tempat kami bekerja, hanya manajer cafe saja yang tau hal itu.

Aku dan mamanya tidak banyak berbicara, beliau lebih banyak mengobrol dengan Reiner. Makan siang hari itu kurasa cukup lancar.

Sore harinya kami bekerja part time seperti biasa, lalu ia mengantarku pulang ke kost.

Seperti biasa, ia akan mandi di kostku, bahkan beberapa baju Reiner sudah menjadi penghuni tetap lemariku, lalu menginap dikamarku. Namun aku belum pernah bermalam di apartemennya. Aku takut jika aku tidak bisa menahan diri dan melakukan hal yang sebenarnya belum pantas kami lakukan.

Besok kami ujian tengah semester, jadi rencananya kami akan membeli makan siang untuk dibungkus lalu belajar bersama untuk ujian besok. Aku dan Reiner kebetulan juga tidak ada jadwal masuk kerja, jadi mungkin kami akan menghabiskan waktu di apartemen Reiner sampai malam.

Besok adalah salah satu mata kuliah yang sulit bagi Reiner karena besok adalah ujian teori.

"Li aku ga bisa hafalin segitu banyak, aku selalu lupa lagi" keluh Reiner.

"Aku main game saja dulu Li", Reiner berkata dengan nada sedikit agak kesal.

Saat Reiner bermain dengan gamenya, aku berpikir bagaimana caranya supaya mood dia membaik. Lalu aku memiliki ide gila dalam otakku.

"Rei bagaimana kalau kita melakukan permainan, kalau kamu bisa menghafal teori ini, aku akan memberimu hadiah".

Reiner menghentikan permainan dan menatap wajahku, lalu berkata,

"Hadiahnya apa?".

"Aku jamin kamu menyukainya", jawabku.

"Sungguh Li?".

Aku menganggukkan kepalaku, lalu Reiner mulai kembali dengan tumpukan buku dan catatan.

"Uji aku Li, aku rasa aku sudah bisa, jangan lupa hadiahku ok".

"Ya", jawabku sambil tersenyum.

Hari itu aku memakai kaos lengan buntung dan outer kemeja, aku mengancingkan seluruh kemejaku.

"Rei, aku punya 6 kancing, setiap pertanyaan yang kamu jawab benar aku akan membuka kancingku 1, setiap salah aku akan mengancingkannya kembali. Jika salah terus aku akan menambah lapisan kemejaku dan meminjam kemejamu".

"Apa kamu setuju Rei?".

Reiner tersenyum nakal bercanda denganku, ya aku pun tau akan kemana akhir permainan ini.

Kami melakukan permainan ini selama sekitar 3 jam, aku sampai menambah lapisan bajuku dan meminjam 2 kemeja Reiner. Kami sempat menyelingi permainan dengan makan mie instan dulu, karena Reiner sudah mulai menyerah dengan permainan ini. Aku menyemangatinya, hingga akhirnya tersisa beberapa kancing saja di kemejaku.

"Rei sudah selesai, aku sudah tak punya kancing lagi, aku rasa kita berdua sudah siap ujian besok".

Reiner langsung menciumiku, mulai membuka kaosku, kami terlarut dalam ciuman dan pelukan.

Tangannya mulai membuka celanaku juga,

"Rei jangan aku takut".

"Aku berjanji akan bertanggung jawab Li, lulus kuliah, mari kita rencanakan untuk berkeluarga".

Aku terbuai dengan kata-katanya, terbuai dengan sentuhan dan ciumannya, hingga aku melepas tangannya, membiarkannya membuka celanaku.

Reiner mengangkat tubuhku berjalan ke arah tempat tidurnya, ia meletakkanku pelan diatas kasurnya, dan mulai membuka semua pakaiannya.

Saat Reiner mulai naik ke atas tempat tidur, aku berkata,

"Rei apa kamu punya pengaman?", tanyaku.

Ia membuka laci disamping tempat tidurnya dan mengeluarkan benda pengaman itu.

Aku sungguh sangat gugup, ini pertama kalinya bagiku. Reiner beberapa kali mencoba memasukiku, tapi tidak berhasil.

"Li jangan takut, percayalah padaku", Reiner berbisik di telingaku.

Akhirnya ia berhasil melakukannya, awalnya terasa sakit, lalu tergantikan dengan perasaan memabukkan yang belum pernah aku alami sebelumnya.

Kemudian kami beristirahat sambil berpelukan.

"Terima kasih karena telah memberikannya untukku Li, aku berjanji untuk selamanya disisimu", janji Reiner kepadaku.

Malam itu pertama kalinya aku bermalam di apartemen Reiner.

1
Whyro Sablenk
mkch thor...
crtnya bagus, ending-nya bikin nyesek, harusnya bikin ending mereka bs bersama lg thor...
fien: endingnya diambil dari kisah nyata ditambahkan bumbu2 menjadi karya fiksi kak 🥰
terima kasih kak untuk dukungannya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!