Erik, seorang tenaga medis menyinggung orang berpengaruh dan hendak dihabisi! namun pada saat kritis, dia memperoleh warisan ilmu pengobatan, dan sejak saat itu Erik mempunyai kekuatan super yang bisa membawa dia kepuncak kejayaan. namun kesuksesannya terasa hampa, karena keberadaan orang tua dan kerabat kandungnya belum ditemukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Ingin Kepala Cab. Bank Ini Meminta Maaf
Bajingan macam apa itu? Ingin menyentuh wanitanya? Benar-benar cari mati. dan petugas wanita ini, sebagai seorang wanita, tidak baik membantu orang lain menindas wanita. Jadi Erik tidak berbelas kasih padanya.
"Tuan tolong perhatikan sikapmu! Lalu, masalah ini juga tidak ada hubungannya denganmu kan?"
Wanita itu melirik Erik dari atas kebawah lalu berkata dengan nada menghina.
"Lilyana adalah wanitaku, kenapa tidak ada hubungannya denganku saat kalian menindasnya."
Setelah mengatakan itu Erik pun melangkah maju dan meraih tangan Lilyana.
Lilyana mencoba melepaskan diri berapa kali namun tidak berhasil. Jadi dia hanya bisa membiarkan Erik menahannya, bagaimana pun, mereka telah melakukan apa yang seharusnya tidak mereka lakukan. Erik mau menggenggam sampai mati pun apa boleh buat?
Semua orang tercengang, Erik tampak seperti orang biasa, namun Lilyana adalah nomor Wahid dalam penampilan dan tempramental.
Ternyata kedua orang ini bisa pacaran juga ya? Sungguh bunga yang tersangkut di kotoran sapi.
petugas wanita itu tidak menyangka Erik adalah pacarnya Lilyana. Dia mendorong kacamatanya lalu berkata; "Bu Lilyana, bolehkah saya berpikir kalau tindakanmu ini adalah bentuk provokasi terhadap bank kami?
"Tidak ..."
Lilyana hendak menjelaskan namun disela oleh Erik, "begini saja, suruh pak douglas kalian memakan kotoran sana!"
"Erik!"
Lilyana marah dan cemas, "bisakah kamu tidak mengacau? Dikota Cendana hanya bank ini satu-satunya harapan perusahaan saya."
Erik berujar "Kenapa harus pergi ke bank untuk pinjam uang? Aku sudah bilang, dua puluh miliar itu mampu aku berikan!"
Wajah Lilyana membeku. "Erik apa menurutmu dengan seperti ini akan menarik?"
Erik tidak berbicara omong kosong, dia langsung menelepon bank dan meminta agar mentransfer dua puluh miliar ke Harper's group. Lilyana sama sekali tidak percaya, dia mengira Erik hanya berpura-pura.
Namun tak lama kemudian dia menerima telpon dari asistennya, "Bu Lilyana, Harper's group sudah menerima dana sebesar dua puluh miliar, apakah pinjamannya berhasil?"
"A, Apa kamu bilang? dua puluh miliar?"
Lilyana tampak bingung,
"Bu Lilyana, aku bilang perusahaan tiba-tiba menerima transferan dua puluh miliar, apakah anda berhasil mendapatkan pinjaman dari bank?
Lilyana langsung tersipu malu, dia selalu berpikir Erik tidak bisa membantunya, bahkan berpikir tindakan Erik barusan adalah tindakan merugikan, Tapi ternyata semua yang dikatakan pria ini memang benar-benar dia lakukan. Sebaliknya dirinya lah yang sudah salah menilai dirinya!
Tapi totalnya dua puluh miliar! Darimana Erik mendapatkan uang sebanyak itu? Kalau itu pinjaman dibank, minimal diproses selama dua Minggu, sekarang Erik dapat mentransfer dua puluh miliar hanya dengan satu panggilan telpon. Sebenarnya dia punya identitas apa?
Semua orang disekitar juga tercengang, pria ini terlihat biasa saja, namun begitu mengerakkan tangannya, pria itu langsung mentransfer dua puluh miliar. Tidak heran dia mendapatkan wanita cantik.
Staf wanita itu juga tercengang, tidak banyak orang dikota Cendana, yang bisa mengeluarkan uang dua puluh miliar secara tunai. Tapi wanita itu tetap tidak mau mengalah, diapun berkata; "walaupun kamu mengeluarkan uang dua puluh miliar tetap saja hanya menyelamatkan HARPER'S group dari masa kritisnya saja, kedepannya HARPER'S group masih tetap meminjam uang ke bank kami. Menyinggung bank kami adalah keputusan terburuk yang pernah anda buat!"
Setelah mendengar ocehan wanita itu, Erik langsung menelepon nomor layanan eksklusif, "Aku sedang melakukan urusan dikantor cabang bank kalian dijalan suka jaya, pelayanan petugas disini membuat saya tidak senang. Aku ingin kepala cabang disini meminta maaf kepada saya dalam waktu sepuluh menit, kalau tidak, saya akan memindahkan semua uangku kebank lain!"
Setelah selesai berbicara, Erik langsung menutup telponnya dan mengabaikan ocehan dari ujung telpon sana.
Semua orang tercengang, apakah memang semua anak muda jaman sekarang bersuara keras seperti ini?
Meskipun ini hanya sub cabang saja, kepala cabang bisa dibilang tidak setingkat dengan orang biasa. Mereka cukup sopan kepada para milyarder, kalau ingin buat mereka benar-benar tunduk, puluhan miliar saja tidak cukup.
Erik tidak mengatakan sepatah katapun, alasan orang-orang ini bicara seperti ini karena mereka tidak tau kebenaran seperti apa status Erik dibank ini. Jika mereka tau berapa banyak uang yang disimpan Erik dibank ini pasti tidaklah berpikir demikian.
pada saat ini douglas dimaki-maki luar biasa ganasnya. Direktur kantor pusat menelpon langsung untuk menanyakan apa Douglas masih ingin lanjut kerja atau tidak.
Douglas ketakutan sampai keringat dingin, dia pun buru-buru meyakinkan sang direktur kalau dia akan menyelidiki secara menyeluruh dan menyelesaikan konflik antara bank dan VIP itu dengan memuaskan.
"Douglas, kalau kamu tidak dapat menyelesaikan masalah ini hari ini, mending kamu berhenti kerja dan pulang ke kampung halamanmu dan tanam ubi disana."
Baik, baik ..."
Douglas menutup telpon, sekujur tubuhnya berkeringat deras. Alasan dia begitu sungguh-sungguh, sepenuhnya karena energi VIP tertinggi sangatlah luar biasa.
Orang dengan simpanan dua ratus miliar, adalah sosok yang sangat besar diseluruh provinsi. Mungkin beberapa orang memiliki simpanan dua ratus miliar, namun dalam bentuk properti yang tidak likuid. Kalau mau uang tunai mungkin tidak sampai dua puluh miliar.
Hal ini menunjukan betapa mengerikan identitas dari orang seperti ini. Dengan deposit dua ratus miliar.
Mungkin dia ini adalah keturunan langsung dari keluarga berpengaruh atau memiliki hubungan dekat dengan pejabat tinggi.
Bank tidak akan sanggup menerima konsekuensi dari menyinggungnya! Meski simpanan Erik belum menyentuh angka dua ratus miliar, faktanya dia mampu melakukan transaksi dan mentransfer seratus miliar sekaligus itu juga menunjukan kekuatan finansial nya.
apakah dia bisa memiliki aliran dana yang begitu besar tanpa kekayaan bersih ratusan miliar atau bahkan satu triliun lebih?
Jawabannya adalah, tidak mungkin! Karena itu, Douglas sang kepala cabang sesegera mungkin menanyakan situasinya. Begitu mendapat kabar, dia memutuskan untuk memadamkan api amarah tamu VIP tertinggi itu hari ini. Tidak peduli berapa pun harganya. Kalau tidak begitu hidupnya akan berakhir.
Setelah ditelusuri persoalannya diapun akhirnya mendapati sekretarisnya sedang bertengkar dengan seseorang,
Douglas pun bergumam gawat, lalu segera pergi. pada saat yang sama sekertaris itu berkata pada Erik dengan wajah penuh penghinaan, "orang kaya biasa tapi ingin kepala cabang kami tunduk meminta maaf. Aku juga tidak tau harus berkata apa.
Apa kamu tau berapa banyak konglomerat yang bahkan harus berjanji dulu untuk makan malam bersama kepala cabang kami?
Lokasi bank ini jauh lebih baik dibandingkan dengan yang Erik kunjungi terakhir kalinya. Sehingga memiliki sikap berbeda dengan orang kaya.
Miliarder palingan bisa membuat mereka sopan, tidak usa diragukan lagi seberapa sopannya.
Erik tidak berbicara, karena dia melihat seorang pria paruh baya setelan jas berlari dengan tergesa-gesa.
"Pak Douglas ini dia, dia mengancam mu untuk meminta maaf!"
Dia berpikir douglas ada disini untuk mendukungnya, jadi dia buru-buru berujar dengan nada centil. Diapun meraih tangan douglas saat berbicara tadi. Sepertinya, keduanya memiliki hubungan khusus. Tidak heran petugas biasa, tapi bersikap sombong.