Demi menjaga nama baik keluarga Adiguna, Sandra harus rela menjadi istri pengganti majikannya sendiri. Insiden mempelai wanita yang melarikan diri, justru membuat Sandra terseret dalam ikatan suci pernikahan dengan putra sulung keluarga Adiguna yang lemah lembut dan sangat ramah.
Namun sangat di sayangkan, akibat pelarian sang pujaan hati membuat sifat Harun Pradipta berubah sepenuhnya. Sifat lemah lembut dan ramahnya seakan terkubur dalam dalam bersamaan dengan perasaanya terhadap sang kekasih.
Penghinaan tepat di hari pernikahan merubah sosok Harun menjadi pria arogan dan dingin. Termasuk kepada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
Lalu bagaimana dengan Sandra? Akankah dia bisa membawa Harun kembali dari jurang keterpurukannya.
Update setiap hari jam 12.00.
Follow Instagram @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Sejak mimpi di tinggalkan oleh Sandra, kini Harun tak dapat tidur dengan tenang. Ia akan melihat Sandra yang tidur di sofa untuk memastikan jika Sandra masih ada bersama nya.
Malam ini rasa takut di tinggalkan Sandra kembali terasa, ia bangun dan melihat Sandra pulas ditempat tidurnya lebih tepatnya sofa.
Harun turun dari ranjang, ia mendekati sofa dimana Sandra tengah berbaring pulas disana. Dipandangi dengan lekat wajah istrinya yang begitu tenang.
Harun berlutut di samping sofa, tangan nya terulur untuk menyibak anak rambut yang menutupi wajah cantik Sandra. Tanpa sadar bibir nya maju untuk sekedar mencium kening Sandra.
"Tak akan aku biarkan kamu pergi kemanapun," bisik Harun seraya menggendong Sandra ala bridal style lalu merebahkan nya di ranjang.
Harun menyelimuti Sandra sampai ke dada, ia ikut masuk kedalam selimut dan akhirnya tertidur menghadap Sandra yang tidur begitu pulas.
Keesokan harinya Sandra menggeliat bangun karena merasa sesuatu yang berat menimpa perutnya.
Pelan tapi pasti, ia membuka mata dan terkejut melihat sebuah tangan melingkar diperut nya lebih terkejut lagi ketika ia sadar jika dirinya tidur satu ranjang dengan suaminya.
"Mas Harun akan sangat marah jika dia tau aku tidur disini," gumam Sandra buru buru turun dari ranjang.
Sandra terduduk di sofa, ia mencoba mengingat apa yang ia lakukan semalam sampai bisa tidur di ranjang suaminya. Namun yang Sandra ingat hanya dirinya tidur di sofa bukan yang lain.
"Mungkin saja aku lupa, ya sudahlah." Gumam Sandra segera masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sementara Harun terbangun dan tidak menemukan Sandra disebelah nya, berniat mencari keluar kamar diurungkan ketika mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka.
"Sandra." Panggil Harun membuat Sandra menoleh padanya.
"Mas udah bangun? gimana sudah enakan?" tanya Sandra mendekati Harun untuk memegang kening pria itu.
"Kamu mandi sepagi ini? bagaimana jika nanti kamu sakit?" tanya Harun kemudian mengambil Handuk untuk mengeringkan rambut Sandra yang basah setelah keramas.
"Aku sudah biasa, Mas. Kamu kenapa bangun pagi? butuh sesuatu?" tanya Sandra menatap Harun yang serius mengeringkan rambutnya.
"Hari ini aku akan masuk ke kantor, tolong siapkan pakaianku ya." Jawab Harun seraya memberikan handuk kepada Sandra.
"Iya, Mas."
Dan benar saja, Sandra menyiapkan pakaian kantor untuk Harun bahkan membantu memakai nya.
"Kamu yakin sudah bisa masuk?" tanya Sandra yang sedang mengikat simpul dasi di leher nya.
"Iya," jawab Harun singkat, ia sedang sangat fokus memperhatikan istrinya.
"Baiklah, sekarang aku bantu pakai jas nya ya." Ucap Sandra mengambil jas di kasur kemudian membantu Harun memakai nya.
Setelah rapih Sandra memberikan tas kerja Harun dan tak lupa sesekali masih membenarkan dasi suaminya itu.
"Semangat kerja nya," ucap Sandra tersenyum manis.
Harun tidak menjawab ia hanya terus menatap Sandra yang juga sedang menatap nya, keduanya saling terpaku dengan pandangan satu sama lain.
Harun meletakkan tas kerjanya begitu saja di ranjang, ia mendekati Sandra dengan tangan yang menyentuh pipi wanita itu.
"Mas?" panggil Sandra menyadari sikap tidak biasa dari Harun.
"Maaf," ucap Harun tiba tiba memeluk Sandra dengan erat.
"Mas, ada apa?" tanya Sandra mengusap punggung Harun pelan.
"Maaf atas sikap aku selama ini," jawab Harun lirih.
Seketika itu juga dadanya terasa sesak, apa yang Harun katakan barusan seakan menunjukkan jika dia siap memulai semuanya dari awal. Namun Sandra tidak boleh banyak berharap.
"Kita mulai semuanya dari awal." Ucap Harun seraya melepaskan pelukan nya.
Kini Sandra benar benar merasa tak bisa bernafas, benarkah Harun mengatakan akn memulai semua dari awal? ini sesuatu begitu di nantikan oleh Sandra sejak lama.
"Mas, kamu serius?" tanya Sandra dengan suara bergetar karena hampir menangis.
"Jangan pernah pergi ataupun meminta cerai dariku," ucap Harun menggenggam tangan Sandra.
Sandra mengangguk, kini ia tidak bisa lagi menahan tangisan nya. Harun kembali memeluk Sandra, membiarkan istrinya menangis dalam pelukan nya.
ADUHHH MAS HARUN KENA RACUN BUCIN NEHH🤣🤣
BERSAMBUNG.............