NovelToon NovelToon
Bersamamu Aku Bahagia

Bersamamu Aku Bahagia

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:168.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: devi oktavia_10

Terlahir dari keluarga kaya raya dan terpandang, anak bontot yang seharusnya selalu mendapat kasih sayang, namun itu tidak berlaku bagi Rangga Guitama.


Rangga Anak bungsu dari tiga bersaudara, namun tidak pernah mendapat kasih sayang dari orang tuanya, karena Rangga tidak jenius seperti kakak kakaknya, dia tak mampu menyamai akademis sang kakak, dia anggap bodoh oleh keluarganya, menurut keluarga nya Rangga hanya anak pembawa sial.


Mau tau ceritanya yukkk ikuti...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Dug...

Dug...

Dug...

Bunyi pintu rumah Rania di gedor gedor dari luar oleh seseorang..

"Astaga, siapa sih pagi pagi sudah berisik" gerutu Rangga, dia sampai kaget, membuat kepalanya sedikit pusing karena baru saja terlelap setelah aktifitas sehabis subuh mereka.

Rangga melihat ke arah sang istri yang untuknya tidak sampai ikut terbangun, mungkin saja dia kecapean.

Rangga menyelimuti tubuh polos sang istri dengan selimut tebal, dan dia memakai pakaiannya, dia penasaran dengan orang yang menganggu istirahatnya itu, walau sudah bisa di tebak siapa orangnya. Rangga tetap keluar.

Ceklek..

"Ada apa sih. Pagi pagi sudah ribut di rumah orang" omel Rangga kepada orang tersebut.

"Heh, saya tidak ada urusan sama kamu, mana Rania!" pekok Bu Lia.

"Istri saya masih tidur. Pergilah, jangan menganggu orang pagi pagi" ketus Rangga, orang itu memang tidak bisa di baik baikan, semakin di baikan pasti akan melunjak.

"Heh... Bocah songong, ngak ada sopan sopannya sama orang tua" marah Bu Lia.

"Bibi datang ke rumah orang juga ngak sopan. bagaimana saya mau sopan sama Bibi" ketus Rangga.

"Dasar kau, laki laki murahan, hidup cuma numpang sama bini, belagu pula gaya kau" pekik Bu Lia.

"Bi. Sebelum bicara, tolong bibi ngaca dulu, apa bibi ngak salah bicara, bukannya bibi lebih parah, bibi dan keluarga bibi itu parasit menggerogoti harta yang bukan hak bibi, apa bibi bilang, saya numpang?, wajar saya numpang, saya numpang di rumah istri saya sendiri, apa salah? ngak kan, lagian saya juga tidak tinggal diam, saya menafkahi istri saya, saya bekerja di luar sana, walau saya tinggal di rumah istri saya, saya tidak pernah menggerogoti harta istri saya, bukan seperti Bibi, yang mengambil hak anak Yatim Piatu, dan malah tidak tau diri mau di kasihkan ke orang sebagai pembayar hutang, apa itu ngak keterlaluan" sinis Rangga.

"Dasar kau...." pekik Bu Lia yang tidak bisa berkata kata lagi, karena dia tidak menyangka mulut Rangga itu ternyata lebih pedas juga dari pada cabe setan, pagi pagi sudah membuat hati dan kupingnya kepanasan oleh ocehan Rangga tersebut.

"Bangunin Rania, saya mau bicara sama dia" pekik Bu Lia yang belum juga menyerah, walau sudah di kasari oleh Rangga.

"Tidak bisa, istri saya masih istirahat, klau mau bertemu dengan istri saya, datang lah saat siang nanti, tapi. Dengan sikap yang baik, klau tidak, jangan pernah bisa bertemu dengan istri saya, saya tidak suka klau ada orang yang tidak sopan sama istri saya. Apa lagi tamu yang tidak penting dan tidak di harapkan kedatangannya" sinis Rangga.

"Dasar bocah songong! tidak tau sopan santun!" pekik Bu Lia meninggalkan rumah Rania sambil mengoceh tidak jelas.

Rangga hanya acuh dan tidak perduli dengan bu Lia, dia masuk ke dalam rumah, dan menutup pintu rumahnya dengan rapat.

Karena sudah tidak bisa tidur, Rangga akhirnya beres beres rumah dan memasak, sebelum memasak, Rangga terlebih dahulu merendam pakaian dia dan sang istri, niat hati, selesai memasak dan sarapan nanti dia akan mencuci pakaian mereka berdua.

"Kak, kenapa ngak bangunin aku" ujar Rania dengan mata yang masih mengantuk, melihat suaminya memasak sarapan pagi untuk mereka, Rania terbangun karena perutnya keroncongan dan di tambah mencium bau masakan yang menusuk ke dalam hidung nya.

"Tadak apa apa sayang, kamu kecapean, kakak ngak tega bangunin kamu" ujar Rangga mendekat ke arah sang istri.

Cup....

Satu kecupan mendarat di bibir manis sang istri.

"Mandi gih, habis itu sarapan" ujar Rangga menatap lembut sang istri yang masing menggulung tubuh polosnya dengan selimut.

"Hmmm... Baiklah" ujar Rania berbalik dan menuju kamar mandi, meninggalkan selimut di lantai dekat kamar mandi.

Rangga hanya geleng gelang kepala melihat kelakuan sang istri, dan memungut kain selimut itu dan membawanya ke kamar tidur mereka.

"Dasar, punya bini gini amat, suka sekali menguji iman, untung si otong bisa sabar, klau ngak sudah habis dia" kekeh Rangga.

Bersambung....

1
Yunie
ceritanya bagus dengan konflik ringan dan alur ceritax juga bagus.semangat menciptakan karya" terbaik buat kami para readers kak author
Ariantje Jensenem
Luar biasa
Ariantje Jensenem
Biasa
Mbak Rina
kapok...anak dari benih mu...nggak diurusi malah sekarang minta hartanya...orang tua durjana
Iyas Hairudin
lelaki lemahhh haha
Nurlaila Hasan
Luar biasa
Andri
males aq lek mami papi ne metu
George Lovink
Bab paling bodoh...orang tua apaan tuh thor...goblok anda....
Andri
jodoh cerminan diri
Mochika mochika
Luar biasa
Andri
kpn thor di labrak rania biar kpok mami nya rangga
Andri
kpn mami nya rangga di hajar rania hhh biar kapok
Andri
mugo ** bangkrut kapok iblis
Andri
ya jahat laj h dodol kakak kok tega ama adik
Andri
beh rangga bisa ganti refandi
Andri
do penjarakan apa gk bisa sih itu bibi nya
Andri
hhhh thor zahra ne spa
Andri
emang dia kakak kandung nya
Ruzita Ismail
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Yeezzz👍👍👍 KEREN RANIA👏👏👏 Gitu dong,belain suami kamu,Pasti nih pak tua gak kenal siapa Rania makanya dia main ceplos ada didepan kamu..wkwkwk nikin malu aja pak tua..👎👎👎👎👎🥱🥱🥱🥱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!