NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Mantan Narapidana

Kembalinya Sang Mantan Narapidana

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Anak Yatim Piatu / Romansa / Dendam Kesumat / Dunia Masa Depan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Abah NasMuf

Setelah divonis 20 tahun penjara, yaaa mau tidak mau, Sobarna 30 Tahun, harus rela berpisah dengan isteri tercintanya, Larsih 28 tahun yang baru saja melahirkan anak pertamanya. Sedikit beruntung, Sobarna divonis penjara setelah anak perempuannya lahir, dan baru usia 1 bulan. bahkan yang ngasih nama pada anak perempuannya itu Sobarna sendiri sebagai ayah kandungnya, yaa walaupun nama anaknya agak sedikit berbeda dengan nama-nama bayi di kampungnya itu.
Nama bayi perempuan yang malang itu, adalah Berkah Rahayu.

Siapapun pasti mengira, betapa berat dan sengsaranya seorang isteri yang ditinggal suaminya, bukan ditinggalkan untuk mencari nafkah, melainkan ditinggal demi menjalani hukuman.
Apalagi Larsih. wanita sebatang kara yang dinikahi Sobarna.
Dengan penuh keprihatinan. Terpaksa Larsih harus mampu berjuang membesarkan putri kesayangannya itu. Dan diuji kesetiaan sebagai seorang Isteri yang masih bersuami yang Sah.
Simak yah alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abah NasMuf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Sobarna, Penjual Nasi Goreng

Kurang lebih dari dua Jam. Akhirnya mobil yang ditumpangi Ki Gendut Ireng dan Si Codet sudah sampai di sebuah pasar induk yang suasananya sangat ramai sekali dengan para pengunjung dan juga para pedagang. Walaupun, waktu sudah menjelang sore.

Si Gendut Ireng dan Si Codet pun segera turun. Si Codet langsung menghampiri Si Sopir, lalu dengan basa basi Si Codet menyodorkan tangan kanannya, dengan memberikan lembaran uang kertas yang sudah dikepalnya.

"Mas makasih yah, nih buat beli sebatang dua batang rokok." Ucap Si Codet basa basi serta memasang wajah ramahnya pada si sopir.

"Oowh... sama-sama Bang, wah nggak usah repot-repot, Bang. Buat si Abang saja." Kata Sopir dengan sedikit malu-malu. Dan pada akhirnya, sopir itu menerima lembaran uang kertas dari tangan Si Codet apalagi saat ekor matanya sekilas melihat lembaran kertas tersebut warnanya merah, dengan gambar kepala presiden pertama.

"Hmmm lumayan, ada tambahan buat beli bensin." si sopir membatin.

"Kalau Abang mau ke rumah sakit, tinggal berjalan saja ke depan, di sana ada terminal Angkot. Abang numpak Angkot warna Hijau muda. Nomor 02, nanti melewati Rumah Sakit Umum." Jelas si sopir pada Si Codet. Si Codet hanya manggut-manggut seolah faham dengan penjelasan si sopir.

"Makasih ya Mas." Ucapnya lagi.

"Iya Bang, sama-sama."

Kemudian, Si Codet terus berlalu meninggalkan mobil bak L 300 itu yang telah membawanya dan Ki Gendut Ireng ke kota.

Si Codet menghampiri si Gendut Ireng yang sedang menunggunya di emper sebuah toko yang sudah tutup.

"Yuk, Bos. Bereees..." Ucap Si Codet ketika sudah berada di depan Gendut Ireng. Tanpa banyak kata dan perintah, Ki Gendut Ireng pun terus berlalu melangkahkan kaki nya menuju jalan raya besar.

"Kita mau kemana nih, Bos.?" Tanya Si Codet yang sedang berjalan bersisian dengan Gendut Ireng.

"Kita akan menjual perhiasan dulu, Det. Seperti biasa, Lu aja yang menjualkannya. Gue percaya sama Lu, tentunya dengan gaya action bohong Lu yang pintar memasang wajah kalem, pastikan jangan bikin curiga si pemilik toko." Pesan Si Gendut Ireng.

Si Codet pun mengerti. Akhirnya kedua lelaki itu terus melangkah menuju toko perhiasan yang berjejer di pinggir jalan. Keduanya sengaja memilih toko perhiasan yang sedikit sepi dan lengang, menghindari kecurigaan dari orang lain, terutama bagi pemilik toko.

# Singkat cerita.

Malam harinya, Ki Gendut Ireng dan Si Codet kini sudah berada di sebuah club malam.

Setelah mendapat uang yang cukup banyak dari hasil menjual perhiasan, keduanya akan berpoya-poya menghabiskan malam dengan pesta minuman beralkohol dan juga ditemani dengan kupu-kupu malam yang sangat seksi dan cantik.

Tidak tanggung-tanggung, Ki Gendut Ireng dan Si Codet sudah menyewa empat orang kupu-kupu malam untuk menemaninya selama dua hari kedepan. Dan selama dua hari itu mereka akan bersenang senang di salah satu kamar hotel yang lumayan mewah di kota itu, tentunya dengan ditemani oleh kupu-kupu malam yang telah disewanya untuk memuaskan hasrat nafsu setan yang sudah kuat dalam diri Ki Gendut Ireng dan Si Codet.

...ΩΩΩΩΩΩΩ...

(Sesuai judul Bab pada Bab ini. Kita akan membahas perjalanan kehidupan seseorang, yang sebenarnya merupakan tokoh / pemeran Utama dalam Novel ini yang sengaja, Author menempatkannya pada pertengahan cerita. Agar para reader menemukan sensasi lain ketika menikmati suguhan ceritanya. Dan Author juga yakin, termasuk Editor nya juga nggak bakal nyangka, kalau pemeran utama nya baru muncul. Hehe.. Iya kan.. Bahkan kayaknya semua reader akan menduga yang menjadi narapidana nya orang tiga itu. ( Si Codet, Ki Gendut Ireng dan Anan.) Iya kan? 😄😄 tapi bagi reader yang membaca sinposis terlebih dahulu, pasti bertanya tanya. Bahkan menduga, mana yang jadi pemeran utama protagonisnya.)

Yuk kita lanjut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jam menunjukkan sekitar jam 11 malam. Suasana di sudut pinggiran kota Bandung sudah terlihat sedikit lengang. Kendaraan yang siang tadi berjalan padat merayap, kini bisa berlari dengan deru nafas mesin yang bebas melaju.

Orang-orang yang berlalu lalang pun tak sebanyak sore tadi. Apalagi saat ini, guyuran air dari langit sedang membasahi sebahagian wilayah kota tersebut walaupun hanya sekedar gerimis.

Di Sebelah Barat sebuah perapatan nampak berjejer di atas trotoar pinggir jalan, para pedagang kaki lima yang sedang berbaris rapi meteka terlihat masih masih setia menunggu kedatangan para pelanggannya masing-masing.

Berbagai brand nama dan jenis usaha yang tertulis dalam kain dan gerobak dagangannya, diantaranya ada tulisan Tahu Aci Tegal Mas Surono, Sate Ayam Madura Cak Mahfud, Bubur Kacang Ijo&Buryam Katineung, Seblak Ceker Mirasa, Gehu Goyang Lidah, Bakso Solo Mas Parto, Soto Ayam Lamongan, Angkringan Millenial, Warung Tegal Mbok Atik, dan yang paling pinggirnya lagi Nasi Goreng Mang Sobarna Lemburasri.

"Hatur nuhun Aa...( terima kasih). " Ucap mang Barna ketika menerima pembayaran dari seorang laki-laki, yang telah menikmati masakan nasi gorengnya. Kemudian ia mengelap meja dan membereskan dua buah piring kotor dan meletakan di bawah gerobaknya untuk sekalian dibersihkan. Tidak berapa lama, terdengar nada dering ponsel Mang Sobarna di dalam tas pinggangnya. Dengan sedikit susah payah, Ia membuka resleting tas pinggangnya. Mang Sobarna langsung mengeluarkan ponsel J One jadulnya. Lalu menekan tombol hijau.

"Hallo... Waalaikumsalam.."

" ..... "

"Alhamdulillah, sehat. Kamu belum tidur, Nenk..?"

"....."

"Owwh... Yaaa Alhamdulillah, walaupun baru 5 porsi yang penting disyukuri saja."

"....."

"InsyaAlloh, mudah-mudahan ada rezeki, nanti Akang kirim uang nya, yang penting, Kamu tetap menjaga kandunganmu, sebentar lagi kita akan menimang si buah hati."

"......."

"Iya... Jangan lupa berdoa yah.."

"......"

"Waalaikumsalam warohmatulloh"

Sobarna menutup panggilan ponselnya. Dengan reflek Ia mengusap kasar wajahnya. Ditariknya nafas yang terasa sedikit berat dalam dadanya.

"Semoga saja ada rejeki. Rejeki si jabang bayi yang sedang dikandung oleh isteriku." Gumamnya lirih. Kemudian ia mengeluarkan semua uang kertas dari dalam tas pinggangnya dan juga dari dalam saku celananya. Setelah dirapikan dan dihitung, kemudian dimasukkannya lagi pada dompetnya.

****

Sudah hampir satu tahun, Sobarna (30 tahunan) mengadu nasib dengan berjualan nasi goreng di kota Bandung. Ia harus merelakan untuk berpisah sementara dengan Isteri tercintanya yang kini sedang mengandung menginjak usia 8 bulanan karena tuntutan kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat. Kalau mengandalkan dari hasil kuli serabutan saja rasanya tidak akan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Sebelum pergi ke Kota, Sobarna kerja serabutan di Desanya. Yaitu di Desa Lemburasri. Terkadang menjadi kuli panggul ketika di kampungnya sedang musim panen. Bagi Sobarna dan isterinya yang bernama Larsih, himpitan ekonomi tak menjadi halangan untuk tetap selalu bersyukur pada Alloh SWT. Di saat musim paceklik tiba, Sobarna harus banting setir, mencari pekerjaan yang lebih baik. Kebetulan ada salah satu temannya yang mengajak buka usaha berjualan Nasi Goreng di Kota Bandung, dan akhirnya Sobarna mengikuti ajakan sahabatnya itu. Hingga kini sudah hampir satu tahun, Sobarna mengais rejeki di Kota Kembang tersebut dengan berjualan Nasi Goreng.

Sobarna menikah di usia 26 dengan Larsih, yang usianya dua tahun lebih muda dari Sobarna. Gadis miskin yang hanya diasuh oleh Bibinya karena kedua orang tua Larsih meninggal di saat Larsih Usia 13 tahun.

Larsih berasal dari Desa Ciampel tetangga desa Lemburasri. Ia gadis lugu, sopan, dan tergolong cantik rata-rata. Sekelas gadis pedesaan pada zamannya. Larsih dan Sobarna bertemu dan berkenalan disaat acara Tabligh Akbar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Saat itu Sobarna disuruh panitia menjadi MC acara dan Larsih yang melantunkan Sholawat Nabi.

Singkatnya, Larsih dan Sobarna menikah dan kini sekitar 3 tahunan usia pernikahannya berjalan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
dede rohimah
yang sabar ya kang Barna.
harta paling indah itu isteri sholehah
dede rohimah
entah kenpa aku kok pengen nangis bacanya
dede rohimah
seru nih. lanjut ah
dede rohimah
semoga Anan eh aman
dede rohimah
wah seruuuu yakiiin...
dede rohimah
hahahaha... aku kok ketawa sendiri yaaah
dede rohimah
deg degan baca nya, lanjuuut thoor
Rina Mes
menyalaaaa pak polisi
Fathiya Fitri
ngeriii... smoga ada balasannya bagi orng dzalim
Fathiya Fitri
seru Thor
Fathiya Fitri
hahahaaha
Fathiya Fitri
cerita nya makin seru
Rina Mes
para koruptor
Rina Mes
maasyaAlloh..
Nanjeur Berkah Niaga
pade kemane nih orang orang.
aku rindu komen sampeyan.
Ceriwis (Kurogane Haruka)
Haii haii kak aku mampir yaahhh..
Nanjeur Berkah Niaga: asiaaaap... makasih kakak..
total 1 replies
Rina Mes
untung gak diamuk masaa.
author baik... aku suka. hehehe
Rina Mes
kasihan bnget si Anan..
Rina Mes
aku juga cekikikan Thor hihihihihi
Fathiya Fitri
masih setia... jujur aku penasaran pada author nya ... kok kayak orang novelis banget... tahun 2000 an
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!