Precious FAKE

Setelah melihat foto tuan muda Kyne beberapa saat Raya Renata segera mengklik nya untuk di simpan ternyata tidak bisa, ia hanya bisa menyimpan link nya secara pribadi. rupa nya keluarga Wirazuda memang se-detail itu.

Raya Renata keluar dari kamar nya setalah merapikan diri nya, ia sengaja melewatkan sarapan bersama dan akan pergi keluar,hari ini ia bahkan berencana melewatkan makan siang di kediaman Abelard.., kediaman ini terlalu mem-bosan kan..! Ia fikir makan nasi bungkus di pinggiran lebih enak..

Sebentar lagi pernikahan nya dan tuan muda Kyne, jadi Raya Renata hanya ingin bermain-main sebentar dengan kebebasan nya. setelah nanti berada di rumah Wirazuda bukan lah hal yang mudah bagi nya untuk keluyuran lagi, ia nanti adalah seorang menantu yang harus menjaga etika. jika selama ia masih di sini maka keluarga Abelard sama sekali tak peduli ia mau jadi manusia kalong sekalipun juga. tentu saja kesempatan ini tak datang dua kali..ia akan mempergunakan kebebasan yang tersisa ini dengan sebaik mungkin

Raya Renata seperti biasa pergi ke parkiran dan mengambil moge milik nya, lalu dengan satu tarikan gas yang kencang ia melesat bersama moge nya keluar dari kediaman Abelard.

sosok tinggi tegap menatap nya dari balkon tingkat tiga..dia adalah Robert saudara laki-laki nya.

Robert menatap Raya yang menghilang di kejauhan,ia tau Raya melewatkan sarapan bersama di meja makan tadi pagi dan tak tau mengapa ia kesal karena nya, biasa nya ia tak akan pernah peduli dengan keberadaan Raya sedikit pun.

Setelah melirik jam tangan nya, Robert segera bersiap pergi untuk urusan nya sendiri.dan melupakan perihal Raya.

Raya Renata pergi ke tempat teman nya,dan ia mengetahui sesuatu bahwa kecelakaan yang menimpa nya beberapa saat lalu adalah sesuatu yang janggal

"jadi karena itu kalian menyuruh ku mundur waktu itu?" Raya mengingat nya.

Dorze duduk dan menuangkan nya minuman, di di sisi nya ada dua teman pria yang lain dan ada satu wanita lagi selain Dorze..

"kami sudah mencurigai di awal.." kata pria yang bernama Gama

"siapa mereka?" tanya Raya Renata dengan penasaran, sejak ia bangun ia belum pernah menemui teman-teman nya untuk sekedar membahas hal ini.

"ada kemungkinan mereka adalah genk Divida yang sering bertaruh dalam jumlah besar, aku dengar mereka mengalami kerugian besar setelah kau mengalahkan tim Yuga selama beberapa kali putaran.." pria yang bernama Fei ini terlihat mencurigai hal ini sejak awal tapi ia tak berani banyak berprasangka sebelum akhir nya Raya menjadi sekarat ia pun menyadari nya segera.

memang nya siapa lagi genk yang sering tidak sportif di lingkaran mereka, itu adalah Divida. Genk Divida menganggap tim Raya dan teman-teman nya tidak mempunyai banyak aliansi besar dan tidak ada dekingan besar di belakang nya, mereka tumbuh secara alami atas diri sendiri dan itu lah yang makin membuat genk Divida berani berbuat lebih banyak dan berani pada mereka.

Raya tampak berfikir sesaat, ia tidak bisa terus begini dan harus mendapatkan dekingan dalam waktu dekat, jika tidak mereka akan di selalu kesulitan untuk menang di hadapan mereka para orang yang tidak bisa menerima kekalahan.

Pada kenyataan Raya adalah anak pejabat menteri, harus nya ia tak kesusahan mencari dekingan orang besar berpengaruh menjadi tulang belakang mereka. hidup di arena mereka sangat sulit mengingat masih banyak nya yang tidak bisa bermain sportif..

Hanya dengan mempunyai dekingan mereka bisa terus maju dan berkembang dengan tenang tanpa tekanan dari pihak yang lebih berkuasa.

Tapi karena ia hanya lah anak buangan ia tidak merasa seperti anak pejabat menteri, ia hanya merasa kalau ia orang biasa dan tidak berharap pada keluarga nya barang sedikit pun.

Saat Raya sedang berfikir Dorze menatap nya dengan takjub..ia merasa Raya sekarang banyak berubah.pembawaan dan wajah nya terlihat perubahan yang sangat mencolok.

"Raya..kamu terlihat sangat cantik.." puji Dorze

sejak tadi seharus nya Fei, Gama dan Anne merasa kan hal yang sama,tapi mereka terlalu serius dengan pembahasan dan pertanyaan Raya pada mereka.

"iya Raya kamu sangat cantik.." Anne juga ikut berkomentar dengan jujur.

Setahu mereka selama mengenal nya, Raya selalu cuek dengan penampilan tapi sekarang ia terlihat sangat berbeda dan mempesona.

pakaian yang ada di balik jaket kulit nya bahkan sangat modis dan keren

Gama dan Fei juga menatap nya lebih dekat..benar sekali Raya sangat berbeda..

"benar kah aku cantik?" tanya nya

ke-4 teman nya mengangguk hampir bersamaan.., lalu ia tersenyum menatap ke-4 nya bergantian, tatapan yang penuh arti..

"baik lah mulai sekarang panggil aku Raya Renata.." ia mengedipkan mata nya

"apa? siapa itu Renata?" Fei tak mengerti kenapa Raya sekarang mengembel-embeli nama nya, ia selama ini bahkan tak ingin mengganti nama nya saat berada di arena balap.

semua orang bahkan membuat nama samaran sesuai yang mereka sukai tapi Raya tetap dengan nama lama nya, lalu mengapa sekarang ia tiba-tiba mau mengganti nama nya..

"tumben sekali.." Fei menatap nya heran, ia ber-usia lebih tua dari yang lain nya, Raya selalu menganggap ia sebagai abang nya walau mereka tak se-darah.

Fei adalah orang baik, ia pandai mengayomi teman-teman nya, sangat hangat. saat ini ia mempertanyakan Raya yang tiba-tiba mengganti nama nya..

Yang di tanya hanya tersenyum, ia sadar mereka menatap nya aneh..

"nama Raya atau Renata sangat penting untuk ku jadi panggil aku seperti itu, Raya Renata oke?" kata nya lagi..

"memang nya siapa itu Renata? Kenapa ia penting bagi mu..?" Gama tak mengerti, Anne dan Dorze juga menatap nya penuh tanya..

"Renata itu ya aku.." jawab nya

"kan kamu Raya.." timpal Dorze polos

"ya..Raya juga aku, Raya dan Renata adalah aku.." ia mengangkat alis nya membuat teman-teman nya aneh sekaligus ngeri

"Raya..Renata.." kata nya lagi

Teman-teman nya hanya mengangguk seraya pelanga pelongo, mereka merasa Raya jadi aneh sekarang..

"kak Fei..bisa kah kau mengajari ku beladiri..?" tanya nya serius

Fei menatap nya,ada apa lagi anak ini, ia sudah terbiasa berkelahi di jalanan mengapa tiba-tiba ingin belajar beladiri?

kelihatan nya Raya Renata belum puas dengan diri nya jadi ia mengincar Fei yang pemegang sabuk hitam karate.

"ah dia sangat keras dan mengerikan.." Gama berbisik pada Anne dan Dorze, dia teringat pada Raya yang seringkali datang kepada nya sambil menangis.

Saat Gama sedang latihan tinju dan Raya seringkali datang lalu menyerang samsak sambil menangis hingga tangan nya berlumuran darah.jika di fikirkan anak perempuan satu ini sangat menakutkan.