NovelToon NovelToon
Indigo X Zombie Apocalypse

Indigo X Zombie Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Zombie / Hari Kiamat / Hantu / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah tentang tiga anak indigo yang berjuang demi hidup mereka di dalam kiamat zombie yang tiba tiba melanda dunia. Mereka mengandalkan kemampuan indigo mereka dan para hantu yang melindungi mereka selama mereka bertahan di tempat mereka, sebuah rumah angker di tengah kota.

Tapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan rumah angker mereka bersama para hantu yang ikut bersama mereka. Mereka berpetualang di dunia baru yang sudah berubah total dan menghadapi berbagai musuh, mulai dari arwah arwah penasaran gentayangan, zombie zombie yang siap menyantap mereka dan terakhir para penyintas jahat yang mereka temui.

Genre : horror, komedi, drama, survival, fiksi, misteri, petualangan.

Mohon tinggalkan jejak jika berkenan dan kalau suka mohon beri like, terima kasih sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

Boneka kembali mengetuk meja, Ajeng kembali menyimaknya dan mengangguk angguk sambil tetap menatap gerakan tangan boneka itu.

“Hmm...jadi begitu, menurut mas Budi, dia juga bicara kepada salah satu hantu rekan prajurit, hantu itu mengatakan kalau mereka tidak tahu pasti siapa yang membuka pintu pagar di rumah sakit belakang, namun mereka tahu kalau pelakunya pasti salah satu anak buah Yohan, itu sebab nya mereka meminta pertanggung jawaban dari Yohan sebab mereka juga mengira Yohan yang menyuruh anak buah nya,” ujar Ajeng memberitahu Reno dan Dewi.

“Jadi dia tidak turun tangan langsung begitu ?” tanya Dewi.

“Ya, kemungkinan ada seorang lagi yang menjadi kaki tangannya dan melakukan perintahnya,” jawab Ajeng.

“Tapi kenapa dia sampai berbuat begitu ?” tanya Reno.

Boneka kembali mengetuk, Ajeng langsung menterjemahkannya, ternyata alasan kenapa Yohan memerintahkan membuka pagar karena dia bertengkar dengan komandan yang bertugas memimpin di pos penyelamatan di kampus. Komandan di sana menolak memberikan vaksin yang baru di kembangkan oleh para ilmuwan yang menjadi dosen di sana kepada Yohan.

Menurut Budi, vaksin itu tidak membunuh virus dan mengubah zombie kembali menjadi manusia, tapi vaksin itu untuk melemahkan virus sehingga masa inkubasi yang awalnya hanya memakan waktu beberapa menit saja mengubah orang yang terinfeksi menjadi zombie, menjadi bertambah durasinya menjadi satu setengah hari dari waktu ketika terjangkit.

Dengan bertambah nya waktu, tentu saja orang di sekitar orang yang terinfeksi atau orang yang terinfeksi itu sendiri bisa mengambil keputusan untuk menyelamatkan nyawanya berdasarkan tempat luka gigitannya, misalkan yang tergigit adalah lengannya, orang yang terinfeksi bisa memutuskan untuk mengamputasi lengannya sehingga virus tidak menyebar ke seluruh tubuh, tapi jika yang tergigit adalah pundak atau perut, maka para penyintas lainnya wajib mengkarantina orang yang terinfeksi untuk mengamatinya.

“Hmmm....bener juga sih, jadinya ga tiba tiba jadi zombie,” ujar Reno.

“Vaksin itu bisa mencegah ga, misal orang yang belum tergigit kemudian di suntik vaksin itu jadi kebal terhadap virusnya ? kayak covid gitu ?” tanya Dewi.

Boneka kembali mengetuk, tapi kali ini ketukannya agak lebih cepat dari sebelumnya, Ajeng mengambil kertas dan menuliskannya. Setelah selesai, Ajeng kembali membaca kertasnya dan memberikannya pada Reno dan Dewi,

“Ini...baca aja, semua yang di ceritakan hantu yang bicara sama mas Budi, di tulis disini,” ujar Ajeng. Reno dan Dewi segera membacanya, selesai membaca, keduanya tertegun,

“Hah...kalau yang  di suntik vaksin itu belum terinfeksi, dia malah jadi zombie ?” tanya Reno.

“Yang di tulis di sini sih iya, mereka sudah coba pada tikus dan kucing, tapi belum pada manusia karena tidak ada yang mau jadi sukarelawan untuk mencoba nya,” jawab Dewi.

“Vaksin yang mengerikan, tapi orang orang univ indonesia memang hebat, dalam waktu singkat mereka bisa mengembangkan vaksin walau belum sempurna,” ujar Reno.

“Iya bener, gue akui,” tambah Dewi.

“Hmm jadi intinya Yohan berniat mengambil vaksin itu, tapi untuk apa ?” gumam Ajeng sambil berpikir.

Ajeng melihat boneka di depannya yang kepalanya menoleh melihat dirinya, kedua tangan boneka itu mengangkat dan menggelengkan kepalanya tanda kalau mas Budi juga tidak tahu apa motif Yohan menginginkan vaksin itu.

“Yang jelas motifnya pasti tidak baik dan menguntungkan dia,” ujar Reno.

“Kemungkinan besar dia ingin menggunakan vaksin ini sebagai senjata atau jaminan untuk menjadikan dia pemimpin atau orang yang berpengaruh di jaman kiamat ini, itu kata mas Budi sih,” ujar Ajeng.

“Bisa jadi juga dan gue yakin temen lo terlibat,” ujar Dewi kepada Reno.

“Maksud lo Toni ?” tanya Reno.

“Hmm belum tentu, kalau dia terlibat, dia tidak mungkin cerita sama Reno, tapi bisa jadi juga dia di manfaatkan,” ujar Ajeng berpikir.

“Lalu tiga orang yang kita lihat tadi gimana ? bisa jadi kan salah satu dari mereka adalah kaki tangan Yohan,” ujar Reno.

Boneka kembali mengetuk meja di depan mata Ajeng, kemudian setelah mengerti maksudnya, Ajeng melihat Reno dan Dewi,

“Menurut mas Budi, orang orang itu memang di ikuti arwah jahat, iblis atau jin jahat, tapi para arwah jahat, iblis atau jin jahat itu terikat perjanjian dengan mereka dan menunggu dengan setia untuk mengambil jiwa mereka atau mereka tidak sengaja terbawa oleh orang orang itu karena berada di dalam benda yang mereka bawa tanpa sepengetahuan mereka, ada juga iblis yang berada di dalam benda yang di bawa penyintas itu, jadi bisa di pastikan iblis iblis itu tidak akan mengganggu kita,” ujar Ajeng.

“Begitu ya,” balas Reno.

Boneka kembali mengetuk meja, kali ini dia mengatakan “kita harus mengawasi Yohan dan menyelidiki siapa kaki tangannya kemudian menangkapnya, sebab kemungkinan besar, dia memegang vaksin nya,”

“Huh...vaksin nya di bawa kesini ?” tanya Dewi.

“Kemungkinan besar iya, kita harus waspada, jangan sampai mereka menggunakan vaksin itu disini dan mengubah semua orang menjadi zombie,” jawab Ajeng.

“Apa kita ga info ke pak Faizal aja ?” tanya Reno.

“Saat ini belum ada kepastian, mas Budi juga mengatakan semua ini dugaan kecuali percakapan nya dengan hantu yang mengikuti pak Yohan, kita harus cari bukti yang meyakinkan untuk bisa melapor kepada komandan Faizal karena percakapan hantu tidak bisa di jadikan bukti, kalian tetap waspada dan bersiap untuk kemungkinan terburuk, kalian kembali saja dulu ke tenda kalian, aku dan mas Budi mau berembuk gimana baik nya,” jawab Ajeng.

“Siap mba Ajeng,” ujar Reno dan Dewi bersamaan.

Reno, Dewi dan Felis berdiri kemudian berpamitan dengan Ajeng, mereka berjalan ke pintu dan membuka kuncinya. Setelah ketiganya keluar, Ajeng duduk kembali di mejanya,

“Mas, ada yang belum kamu sampaikan kan ?” tanya Ajeng kepada boneka di depannya.

Boneka itu mengangguk, dia kembali mengetuk ngetuk meja, wajah Ajeng seketika berubah dan melihat ke pintu,

“Jadi begitu ya mas, berarti semua sudah berakhir,” ujar Ajeng dengan suara gemetar.

Boneka kembali mengangguk, kemudian dengan perlahan kepalanya bergulir menoleh melihat ke pintu keluar.

******

Reno, Dewi dan Felis berjalan bergandengan tangan di dalam koridor menuju ke gedung di belakang untuk kembali ke tenda mereka. Mereka melihat banyak petugas medis, tentara dan para relawan yang berlarian masuk dan keluar dari bangsal, mereka membawa perban, makanan dan peralatan medis ke dalam bangsal.

“Masih sibuk ya, kita bantu ?” tanya Reno.

“Iya, tapi ke tenda dulu, gue mau bilas dulu, baru Felis yang udah bilas tadi,” jawab Dewi.

“Ok, gue juga kalau gitu,” balas Reno.

Mereka berjalan kembali menuju ke gedung belakang, tapi tiba tiba “Reno....Dewi,” terdengar seseorang memanggil mereka. Reno, Dewi dan Felis menoleh, mereka melihat Hilman dan Indah sedang berlari ke arah mereka.

“Napa Man ?” tanya Reno.

“Eh...lo ga ngapa ngapain kan ? bisa bantu ga ?” tanya Hilman.

“Bantu apa ?” tanya Reno.

“Bantu gue dan Indah ambil air minum dus di rumah sakit depan,” jawab Hilman.

“Ya udah, gue bantu,” balas Reno.

“Tolong ya Ren, kita cuman berdua soalnya, yang mau di bawa lumayan banyak belum harus di data dulu lagi,” tambah Indah.

“Iya, (menoleh melihat Dewi) lo duluan deh, gue bantu mereka dulu,” ujar Reno.

“Iya, gue ntar nyusul ya ama Felis,” balas Dewi.

Reno, Hilman dan Indah segera berlari menuju ke arah bangsal untuk langsung menuju ke rumah sakit di depan, tapi ketika mereka melewati pintu bangsal, “buaak,” “braak,” “aduduh,” Hilman terjatuh karena menabrak seorang pria paruh baya berambut serba putih yang menurut Faizal bernama Dedy juga terjatuh sehingga koper besi yang di pegangnya terlepas. Ketika menyadari dirinya tidak memegang koper lagi, dia langsung melihat ke sekeliling dan ketika melihat kopernya dia langsung merangkak mengampiri kopernya kemudian memeluk kopernya lagi.

“Ma..maaf om,” ujar Hilman.

Pria itu tidak menjawab, dia hanya bergumam dan memeluk kopernya dengan erat, Reno dan Indah saling melihat satu sama lain dan membantu Hilman berdiri kembali,

“Ren, dia rada aneh ya ?” tanya Indah berbisik.

“Iya, emang apa ya isi kopernya ?” tanya Reno berbisik.

“Udeh yuk, tinggal aja, kita harus ke rumah sakit di depan,” balas Hilman berbisik.

Ketiganya mengucapkan kata “permisi” dan langsung berjalan melewati sang pria yang masih terduduk di lantai, tapi “tap,” tiba tiba sang pria menangkap tangan Indah yang kebetulan berjalan di paling belakang,

“Aaah...a..ada apa om ?” tanya Indah kaget.

Pria itu berbalik dan berdiri, wajahnya nampak sangat ketakutan dan “bruk,” dia langsung memberikan kopernya kepada Indah tanpa berbicara apa apa. Dia berbalik dan kembali masuk ke dalam bangsal setelah memberikan kopernya. Indah yang memeluk koper yang baru di berikan padanya, Reno dan Hilman yang berdiri di kanan kiri Indah, merasa bingung melihat tindakan pria itu. Mereka saling melihat satu sama lain kemudian berbalik dan berlari kembali menuju ke pos di rumah sakit depan penjara.

1
Yulitasari Daniel
tetap sehat Thor agar bisa up terus
Fitri
jangan jangan pak yohan yang jahat
anggita
like👍☝iklan. moga novelnya lancar.
Mobs Jinsei: makasih kak dukungan nya /Pray/
total 1 replies
anggita
reno, dewi, podo" sama" 🤫
anggita
👋😡 pembukaan cerita marah nampar orang.
heyza. 617
bikin cerita kok setengah setengah buruan update
Mobs Jinsei: update tiap malam kak
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
FJ
padahal aku dah berpikir, emang bisa dibuka?
Mobs Jinsei: Tembus kak
total 1 replies
adib
wah genre baru... makasih thoe
Mobs Jinsei: sama sama kak, semoga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!