NovelToon NovelToon
Jodoh Sang Pewaris

Jodoh Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Reta Cahya Pariwara. Terlahir sebagai pewaris tunggal kerjaan bisnis sang Kakek, membuat Reta sudah harus memahami dunia usaha sejak dari usia muda.

Karena memiliki tanggung jawab yang begitu besar terhadap perusahaan, membuat kehidupannya selalu disetir oleh sang Kakek yang berwatak tiran, termasuk dalam urusan Jodoh. Reta bahkan dipaksa untuk menerima sebuah perjodohan yang Kakeknya lakukan.

Dan saat perjodohan sudah terjalin. Reta malah kembali dipertemukan dengan Rio-Pria yang merupakan cinta pertamanya. Pertemuan yang sebenarnya sudah didambakan ke-duanya hingga mereka tanpa sengaja melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, sampai mengakibatkan janin tumbuh dirahim Reta.

Akankah Reta memilih bersama Rio setelah mengetahui dirinya yang tengah mengandung? Atau lebih memilih tetap bersama dengan Pria yang telah dijodohkan padanya karena begitu banyak halangan yang datang menghalangi mereka agar tidak bisa bersama. Penasaran? Langsung baca yuk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 13. Seakan Tidak Pernah Terjadi

Mata yang terpejam itu bergerak ketika merasakan cahaya hangat yang menyeruak masuk melalui jendela. Memaksanya untuk membuka hingga netranya bisa melihat siluet seseorang.

"Kau sudah bangun?"

Reta terdiam. Wanita itu beberapa kali mengerjap, berusaha mencari atau lebih tepatnya mengingat apa yang telah terjadi. Melihat Rio yang berdiri tanpa mengenakan atasan dan dengan hanya mengenakan celana bahannya membuat Reta dengan cepat mengingat percintaan yang telah mereka lakukan.

Tak jauh berbeda dengan Rio. Pria itu memperhatikan Reta dengan begitu intens. Berusaha mencari tahu, apakah Reta menyesali perbuatan mereka semalam.

Jujur, Rio sedikit merasakan hal itu. Ia merutuki dirinya sendiri saat terbangun di pagi hari. Harusnya ia lebih bisa menahan diri untuk tidak menyentuh Reta. Dan semakin mengumpat Rio saat ia mengingat, tidak hanya sekali ia meledakkan diri di dalam inti tubuh Reta.

"Kau mau ke mana?" tanya Rio saat melihat pergerakan Reta.

"Aku ingin membersihkan diri." Wanita dengan rambut pendek sebahu itu bangun dari tidurnya dengan memegang erat selimut yang menutupi tubuh polosnya.

"Aku akan membantu mu." Melihat Reta yang bergerak dengan cara hati-hati membuat Rio dengan segera mendekat pada tempat tidur. Namun sayang, pergerakannya terhenti saat Reta menolak bantuan yang ingin ia berikan.

"Aku bisa sendiri." Dengan langkah yang terlihat sulit, Reta masuk ke dalam kamar mandi. Rio yang melihat sikap itu membuatnya menilai jika Reta juga menyesali perbuatan mereka semalam.

Rio duduk pada sofa yang ada di dalam kamar hotel. Pria itu terlihat mengusap wajahnya dengan kasar berulang kali. Rio melirik ke atas nakas di mana kini ponselnya kembali bergetar. Ia meraih dan mengangkat telepon yang ternyata berasal dari sang asisten.

Ternyata Nolan sudah berada di luar pintu kamar hotel yang di tempati Rio bersama Reta. Dan saat pintu kamar hotel dibuka, Nolan segera memberikan apa yang sudah Rio pinta sebelumnya pada dirinya.

"Bagaimana rasanya Bos? Kau pasti akan dibuat ketagihan," celetuk Nolan dengan entengnya.

"Jangan lupa untuk segera menjemput Hani di bandara." Tanpa meladeni guyonan yang Nolan berikan, Rio kembali memberi tugas. "Dan tahan asisten itu lebih lama. Aku masih perlu bicara dengan Reta."

Nolan mengangguk pasti dengan wajah yang memerah. "Aman. Susan masih tidur nyenyak sampai saat ini."

Rio menggeleng pelan melihat tingkah asistennya itu. "Sebaiknya kau menjaga anggota tubuhmu. Jangan sampai semua berubah memerah." Setelahnya Rio segera menutup pintu kamar hotel. Meninggalkan Nolan yang jelas saja mengumpat kesal terhadap ejekan atasannya tersebut.

Bagaimana tidak, kini wajah Nolan memang terlihat memerah. Bukan karena api asmara yang menggelora, tapi bekas tamparan yang Pria itu dapatkan dari Susan. Hasil dari tindakannya yang dengan berani mencium wanita itu saat berada di dalam lift.

Meski demikian, Nolan dan Susan tetap berakhir di dalam kamar hotel yang sama. Nolan mengatakan jika ia mengetahui di mana Reta berada, membuat Susan dengan susah payah memaksa Nolan untuk memberi tahunya.

Namun bukan Nolan namanya, entah jurus rayuan apa yang Pria itu gunakan hingga tetap bisa menahan Susan untuk tidur di dalam kamar hotel yang sama tanpa memberi tahu dengan jelas di mana keberadaan Reta.

Hanya tidur bersama tanpa ada adegan olahraga tetap berhasil membuat Nolan merasakan sesuatu yang berbeda. Ia bahkan lebih bisa menikmati tidurnya cukup hanya bersisian dengan Susan, tanpa memerlukan sentuhan yang akan menghasilkan peluh agar bisa tenggelam dalam tidur nyenyak nya.

Rio meletakkan dua paper bag yang berisi pakaiannya dan juga Reta serta makanan yang ia pesan pada Nolan saat kembali masuk ke dalam kamar. Ia lebih dulu meraih kemeja hitam baru yang ada di dalam paper bag lalu mengenakannya.

"Kau sudah selesai?" tanya Rio saat mendapati Reta yang ternyata telah ke luar dari dalam kamar mandi. Wanita itu kini terlihat mengenakan bath robe berwarna putih dengan rambut yang masih setengah basah.

Reta mengangguk dan juga meraih paper bag yang Rio berikan. Wanita itu terlihat kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk segera mengenakan pakaian. Tidak butuh waktu lama bagi Reta melakukannya, karena tepat saat Rio telah siap menata beberapa makanan di atas meja, Reta sudah melangkah ke arah sofa.

"Makanlah," kata Rio seraya meletakkan makanan tepat di hadapan Reta.

Reta meraihnya. Dalam diam ia mulai menikmati sarapan paginya begitu juga dengan Rio.

"Kejadian semalam...kita lupakan saja," pelan suara Reta terdengar. Wanita itu mulai membuka suara saat beberapa saat setelah mereka selesai menghabiskan sarapan.

Apa yang dikatakan Reta jelas membuat Rio terpaku. Ia menatap Reta dengan begitu tajam. "Apa maksudmu melupakan?"

Reta mengangkat pandang hingga netranya bisa terisi penuh dengan sosok Rio. Raut wajah datar tak terbaca Reta perlihatkan. "Anggap hal itu tidak pernah terjadi."

Lagi. Reta berhasil membuat Rio membatu. Pria itu terlihat tercekat. Reta meminta kepadanya untuk melupakan percintaan panas yang telah mereka lakukan.

Sial! Jelas hal itu takkan bisa Rio lakukan.

"Aku tidak bisa melupakannya. Aku harus bertanggung jawab atas apa yang telah aku lakukan!" Rahangnya sudah mengeras, netranya bahkan semakin tajam saat melihat Reta yang malah terkekeh kecil.

"Menikah maksud mu?" tanya Reta. Ekspresi wajah Reta kali ini cukup bisa membuat Rio kesal. "Tidak semudah itu. Dan aku juga tidak menginginkannya."

"Kau bisa saja hamil karena aku!!"

Reta tersenyum mengejek. Ia bahkan sudah berdiri dari duduknya. "Kita hanya melakukannya sekali. Aku tidak mungkin langsung hamil. Jadi kau tidak perlu khawatir. Kita lupakan semuanya. Semalam aku juga dalam pengaruh alkohol."

Setelah mengatakan hal itu Reta terlihat beranjak menuju pintu untuk meninggalkan kamar hotel. Namun dengan cepat Rio menahan pergelangan tangannya.

"Kau menyesalinya?!" tanya Rio dengan suara yang terdengar berat. Sorot mata tajamnya mengunci Reta. Pria itu ingin memastikan meski hatinya merasakan getir.

Reta terdiam. Ia jauh lebih dalam menatap Rio. Tapi Wanita yang sudah terlatih menyembunyikan perasaan yang sebenarnya itu mengangguk dengan pasti.

"Ya. Aku menyesalinya."

Genggaman tangan Rio tiba-tiba melemah. Pria itu seakan terlempar pada dunia lain. Merasa tidak percaya dan serasa mendapatkan benturan hebat pada tubuhnya. Membuat Reta dengan mudah melepaskan diri dan pergi dari hadapan Rio.

Reta berusaha melangkah dengan lebih cepat saat menuju lift, menyingkirkan rasa tidak nyaman yang ada pada area intinya. Berulang kali tangannya terangkat mengusap wajah, menyingkirkan apa yang sekuat tenaga telah ia tahan. Keputusan untuk menjauh dari Rio telah ia ambil. Reta menilai jika jalan mereka untuk bersama terlalu sulit, terlebih Rio yang telah Reta sangka sudah memiliki istri.

Reta masuk ke dalam lift dan menekan tombol menuju lantai dasar, netra berairnya sempat mendapati sosok Rio yang berlari sebelum akhirnya pintu lift benar-benar tertutup.

"Shitt!!" Umpatan itu terdengar saat ia tak mampu mengejar Wanitanya. Dengan cepat Rio memilih tangga darurat untuk tiba di lantai dasar.

Pria itu bahkan menuruni dua anak tangga sekaligus. Ia tak ingin kehilangan Reta. Sudah jauh dirinya melangkah sampai sejauh ini, segalanya telah ia usahakan untuk bisa berdiri di hadapan Reta. Dan tinggal selangkah lagi ia bisa meraih Manisnya.

Rio mendorong pintu tangga darurat dengan cepat saat tiba di lobby hotel, bertepatan dengan pintu lift yang terbuka.

"Reta!!"

Rio kembali berlari mengejar Reta yang jelas mendengar suaranya namun Wanita itu sama sekali tidak berniat untuk menghentikan langkah. Hingga...

"Papih!!" Teriakan dari bocah perempuan itu terdengar. Sosoknya berlari dengan melepaskan genggaman tangan Nolan yang datang bersama Susan dari arah pintu masuk hotel.

Rio yang melihat Hani mendekat ke arahnya dengan cara berlari sontak saja menghentikan langkah. Pria itu segera menangkap dan memeluk bocah kecil itu yang dengan tawa riang menghambur masuk ke dalam pelukannya.

Langkah Reta juga terhenti. Ia mematung menatap pada Rio yang kini memeluk Hani dengan mengangkat tubuh bocah perempuan itu. Reta juga melihat senyum Rio saat menatap Hani. Namun hanya sesaat sebelum akhirnya ia memutuskan untuk kembali melanjutkan langkah meninggalkan hotel.

1
Zerro..BL
hhe...manja kali sebutan ortunya😍
ora
/Rose//Rose//Rose/untuk Kakak.....
ora
Tapi apa iya, akan semudah itu untuk menikah jika sudah di Indonesia?🧐😔
ora
Arghhh/Angry/
Di getok aja dari belakang, Reta. Bisa kan?
Si Kakek nyebelin banget. Kalau merintah seenaknya. Kasar lagi😔🤧🤧🤧
Upi Raswan
semoga rencana Reta berjalan lancar,selamat dari nikah paksa
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌹🌹 buat Rio Reta...smg ekspektasi sesuai realita
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
tida?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
gak penting ya Re?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mengandung gula x
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mudah²an ketemu babang Agam sm Hena, biar dikasih tahu caranya menjinakkan singa 🤭
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
iiih, dasar aki², kasar bener jd orang tua, minta dihormati tp gak bisa ngehargai yg muda...
Zerro..BL
sukses bpakny...😍😍
Zerro..BL
semoga makin semangat nulisnya...good
F.T Zira
boleh jadi kembalinya mereka ke tanah air untuk menemukan jln keluarnya...semoga aja sih... gak lucu kan kalo mereka berdua kawin lari.. kan capek🤧🤧

🌹 buat kaka Queen...
F.T Zira
misal si kakek dikasih tau bakal punya cicit, luluh gak ya🤔🤔
F.T Zira
Hani dapet dedek baruuu😆😆
F.T Zira
papih??? waooww...🤭🤭🤭😆😆😆
F.T Zira
duhhh... dapet perintah sana sini dong dirimu sus🤭🤭🤭
ora
/Rose//Rose/4iklan untuk Kakak......
ora
Si Kakek kalau ngomong enak banget, ya. Reta nggak mau sama Maxim, Kek😑😑😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!