Menceritakan seorang gadis CEO yang terkenal dengan kecantikan dan kekayaan yang dimiliki oleh nya, harus terjerat dengan mafia kejam yang sedang menjalankan misi untuk menjatuhkan lawan nya.
Pria itu tidak menyangka jika dihari pertama dirinya berada di negara M untuk menjalani misinya di salah satu perusahaan besar yang ada di negara tersebut harus bertemu dengan seorang wanita cantik yang menjadi target dari misi nya sendiri. Sampai akhirnya pria itu menyatakan kepemilikan atas wanita itu.
"You are mine and will forever be mine" ucap pria itu dengan tatapan tajamnya menatap CEO cantik yang berada di hadapan nya itu.
"Kita lihat saja sampai mana kau bisa menaklukkan aku tuan Mafia" balas gadis itu dengan senyum manis nya yang terlihat begitu menawan di pandangan sang mafia kejam.
apakah sang mafia kejam itu bisa menaklukkan hati sang CEO cantik itu dan menyelesaikan misi nya?
apakah sang CEO cantik bisa jatuh ke dalam pesona tuan mafia kejam dan menerima perasaan dari mafia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evi Mardiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 kebohongan Albert.
Albert terkesan dingin dengan perempuan yang ada di depannya. Sedangkan Laura merasa jika terjadi sesuatu antara perempuan yang ada di depannya itu dengan pria yang berada di sampingnya ini.
"ada apa dengan pria ini, kenapa terlalu hat saling membenci ya? Apa sebelumnya mereka memiliki hubungan spesial, menatap tatapan mereka terkenal sangat sinis ya" batin Laura menatap wanita itu mengintimidasi.
"jangan pernah ada pikiran aneh-aneh di dalam otak kecil mu itu nona, aku tidak punya hubungan apapun dengan nya" bisik Albert di samping telinga nya Laura.
Laura langsung menatap kearah Albert dan hampir dirinya mencium pipi Albert karena wajah pria itu begitu dekat dengan wajahnya.
Albert langsung tersenyum kearah Laura yang sedang menatap dirinya datar, pria itu sangat senang melihat wajah terkejut dari Laura yang sangat lucu dan imut sekali.
"kapan kalian akan menikah" tanya rekan bisnisnya Albert yang sedang melangsungkan pernikahan nya.
"Minggu depan, doakan saja semoga semuanya berjalan lancar" ucap Albert dengan memeluk pinggang Laura posesif.
"wah benarkah, selamat ya semoga apa yang direncanakan berjalan dengan lancar" pria itu memberikan selamat kepada Albert karena sebentar lagi pengusaha muda dan sukses itu akan segera menikah.
sedangkan wanita yang berada di samping pria itu hanya menatap Laura sinis. padahal dulu dirinya kah yang selalu ingin seperti Laura yang dinikahi oleh Albert. Akan tetapi pria itu sama sekali tidak peduli dengan permintaan darinya itu.
"harusnya aku yang berada bersama Albert, kenapa wanita ini begitu mudah mendapat hati pria kaku itu ya" batin wanita itu yang seakan-akan tidak terima dengan kabar yang ia dapatkan dari pria yang berada di sampingnya itu.
Sedangkan Sintya menatap curiga kearah wanita yang ada di depannya itu. Dia menyikut lengan Jeremy sedikit untuk mengalihkan perhatian Jeremy supaya mendekat kearah nya. Jeremy yang paham dengan kode dari Sintya langsung menunduk sedikit untuk menyamakan wajahnya dengan gadis yang berada di samping nya itu.
"ada apa" tanya Jeremy datar.
"wanita itu siapa nya tuan Albert sih, kenapa dia seakan tidak suka dengan hubungan Laura dan tuan Albert.... apa dia itu mantannya tuan Albert ya?" tanya Sintya yang sangat penasaran dengan hubungan pria yang berada di depannya itu.
"dia itu mantan kekasihnya tuan Albert" jawab Jeremy singkat.
"wawww luar biasa, pantas saja pria itu sangat sinis ya!!! Apa lagi saat tuan Albert mengatakan diri ya ingin menikah, lihat wajahnya itu seperti orang yang sangat marah sehingga ingin menghancurkan dunia ini bukan" bisik Sintya yang sudah sangat kepo dengan ucapannya tadi.
"kau jangan terlalu kepo Nona, nanti kau mati penasaran gimana hah" ujar Jeremy yang menatap datar wanita yang berada di samping nya itu. Sedangkan Sintya langsung mengalihkan pandangan nya kearah lain karena wanita itu sangat kesal kepada pria yang berada di samping dirinya yang mengatakan dirinya kepi, padahal dirinya itu hanya penasaran saja.
"baiklah tuan Lian dan nona Mia, aku dan kekasihku ingin pamit di hadapan anda, karena kekasihku ini sudah sangat laper.. Apalagi dengan bayi kamu yang sangat membutuhkan makanan dari ibunya, iya kan sayang?" ucap Albert dengan senyuman manisnya menatap Laura yang melotot kearah nya.
"gila..... Pria ini benar-benar gila, oh tuhan kenapa engkau mempertemukan aku dengan pria gila ini" batin Laura yang sangat kesal kepada Albert yang sedang tersenyum kearah dirinya. Sedangkan Sintya dan Jeremy yang berada di samping pasangan itu pun sangat terkejut mendengar pernyataan dari Albert.
"wah selamat, karena sebentar lagi kau akan menjadi papa tuan Albert, semoga anak mu ini selalu sehat ya" ucap tuan Lian bahagia, beda lagi dengan wanita yang ada di sampingnya yang menatap Laura dan Albert dengan tatapan tajamnya.
